Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diabetes Melitus
2.1.1 Pengertian
Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolik yang banyak
penyebabnya dengan karakteristik resistensi insulin atau defisiensi dengan
gangguan dari metabolisme karbohidrat, lemak, protein, mengakibatkan
kerusakan sekresi insulin dan kerja insulin atau keduanya.
1
2.1.2 Epidemilgi
Dari hasil prevalensi keseluruhan di Dunia saat ini kejadian DM
meningkat, selama 2 dekade terakhir ini hasilnya bahwa sekitar 3 juta kasus di
tahun 1!"# akan meningkat menjadi 1$$ juta kasus pada tahun 2, bahwa di
perkirakan juga lebih dari 3% juta kasus pada tahun 23& Meskipun prevalensi
dari diabetes mellitus tinggi tapi dari kedua tipe 1 dan 2, yang lebih tinggi
8
9
insidensinya adalah DM tipe 2 dibandingkan DM tipe 1.
'
&
!ambar 2.1 Pre"alensi Diabetes Melitus di seluru# dunia pada ta#un
2$$$ dan pr%e&si pre"alensi pada ta#un 2$'$.
'
10
Di (ndonesia sendiri kejadianya berdasarkan data )adan *usat +tatistik ()*+)
(ndonesia (23) diperkirakan penduduk (ndonesia yang berusia di atas 2 tahun
adalah sebesar 133 juta jiwa& Dengan prevalensi DM pada daerah urban sebesar
1',$, dan daerah rural sebesar $,2,, maka diperkirakan pada tahun 23
terdapat penyandang diabetes sejumlah ",2 juta di daerah urban dan #,# juta di
daerah rural& +elanjutnya, berdasarkan pola pertambahan penduduk, diperkirakan
pada tahun 23 nanti akan ada 1!' juta penduduk yang berusia di atas 2 tahun
dan dengan asumsi prevalensi DM pada urban (1',$,) dan rural ($,2,) maka
diperkirakan terdapat 12 juta penyandang diabetes di daerah urban dan ",1 juta di
daerah rural&
#
2.1.' Klasi(i&asi
*enyakit DM yang dikenal oleh masyarakat sebagai penyakit gula atau
ken-ing manis terjadi pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula
(glukosa) dalam darah akibat kekurangan insulin atau reseptor insulin tidak
berfungsi dengan baik& +aat ini diabetes yang timbul akibat kekurangan insulin
disebut DM tipe 1 atau (nsulin Dependent Diabetes Mellitus ((DDM)& +edang
diabetes karena insulin tidak berfungsi dengan baik disebut *ada penderita DM
tipe 2, insulin yang ada tidak bekerja dengan baik karena reseptor insulin pada sel
berkurang atau berubah struktur sehingga hanya sedikit glukosa yang berhasil
masuk sel&DM tipe 2 atau .on/(nsulin Dependent Diabetes Mellitus (.(DDM)&
3,12
11
Dan ini adalah 0lasifikasi Diabetes Melitus ( 1D1 2! ) antara lain 2
(& Diabetes Melitus 3ipe 1
)iasanya disertai dengan destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi
insulin absolute&
a& Melalui proses imunologik
b& (diopatik
((& Diabetes Melitus 3ipe 2
)ervariasi mulai yang predominan resisitensi insulin disertai defisiensi
insulin relative sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama
resisitensi insulin&
(((& Diabetes Melitus 3ipe 4ain
a& Defek geneti- fungsi sel beta
b& Defek genetika kerja insulin 5 resistensi insulin tipe 1, ( eprechaunism,
sindrom rabson mandenhall diabetes lipoatrofik, lainnya
-& *enyakit eksokrin pan-reas 5 *ankreatitis, trauma6pankreatektomi,
neoplasma, fibrosis kistik hemokromatosis, pankreatopati fibro kalkulus,
lainnya&
d& 7ndrokrinopati 5 akomegali, sindrom -ushing, feokromositoma,
hipertiroidisme somatostatina, aldosreronoma, lainnya&
12
e& 0arena obat68at kimia 5 va-or, pentamidin, asam nikotinat, glukokortikoid,
hormone tiroid, dia98oid, aldosteronoma, lainnya&
f& (nfeksi 5 rubella -ongenital, :M;, lainnya&
g& (munologi (jarang) 5 sindrom <stiffman=, antibody anti reseptor insulin,
lainnya&
h& +indroma geneti- lain 5 sindrom down, sindrom klinefelter, sindrom
turner, sindrom woflram>s, lainnya&
(;& Diabetes kehamilan&
',$
2.1.) Kriteria Diagnsis
Dalam menegakkan diagnosis DM, kita harus mengetahui gejala dari DM
dan pemeriksaan lab yang seharusnya& ?ntuk gejala khas dari DM terdiri dari
polisuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas,
sedangkan gejala tidak khas DM diantaranya lemas, kesemutan, luka yang sulit
sembuh, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi (pria) dan pruritus vulva (wanita)&
+ementara itu untuk pemeriksaan lab kita dapat menggunakan darah atau urine&
Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah& Diagnosis
tidak dapat ditegakkan jika adanya glukosuria saja& ?ntuk menentukan
diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan
glukosa se-ara en8imatik dengan bahan darah plasma vena& *enggunaan bahan
darah utuh (whole blood), vena ataupun kapiler tetap dapat dipergunakan
13
dengan memperhatikan angka/angka kriteria diagnostik yang berbeda sesuai
pembakuan oleh @AB& +edangkan untuk tujuan pemantauan hasil pengobatan
dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan glukosa darah kapiler&
#,$
Tabel 2.1 Knsentrasi glu&sa se*a&tu dan Puasa +mg,dl-
$
0eterangan Darah Bu&an DM Belum Pasti
DM
DM
0onsentrasi
glukosa darah
sewaktu
0onsentrasi
glukosa darah
puasa
;ena C 1 1 D 1!! E 2
0apiler C ! ! / 1!! E 2
;ena C 1 1 D 12# E 12%
0apiler C ! ! D !! E 1
2.1.. Patgenesis
0arena dalam penelitian ini yang dibahas adalah DM tipe 2, maka yang
akan dijelaskan adalah patognesis dari DM tipe 2&
DM tipe 2 terjadi pada !, / !#, dari seluruh kasus DM& Faktor risiko dari DM
tipe 2 adalah genetik, faktor lingkungan termasuk riwayat keluarga diabetes,
orang tua, obesitas khususnya obesitas intraabdomen, aktifitas fisik yang kurang,
riwayat gestasional diabetes, prediabet, ras atau etnis& Bbesitas dalam waktu lama
merupakan faktor risiko yang kuat untuk terjadi DM tipe 2, dan penurunan berat
badan dihubungkan terhadap perubahan jumlah glukosa ke arah normal pada
14
pasien prediabetes& Bbesitas yang dikombinasikan dengan predisposisi genetik
merupakan risiko penting untuk terjadinya DM tipe 2&

DM tipe 2 diakibatkan oleh
kombinasi dari resistensi insulin dan kegagalan dari sel G& 4evel insulin endogen
mungkin dalam keadaan normal, menurun atau meningkat& DM tipe 2 terjadi
ketika sel G pankreas tidak mampu menanggulangi resistensi insulin (penurunan
sensitivitas jaringan atau kurang berespon terhadap insulin)& *ada kebanyakan
penderita yang mengalami resistensi insulin, mereka dapat mempertahankan
kadar glukosa dalam keadaan normal, mendekati nomal, ataupun toleransi
glukosa dengan mensekresikan insulin dalam jumlah yang besar&
2,1"
2.1./ Kmpli&asi
0omplikasi dari DM tipe antara lain5
1& 0omplikasi 1kut merupakan keadaan gawat darurat yang terjadi pada
perjalanan penyakit DM& 0omplikasi akut dapat dibedakan menjadi 2 yaitu5
a& Aipoglikemia
+uatu keadaan klinik gangguan saraf yang disebabkan penurunan gukosa
darah& Hejala ini dapat ringan berupa koma dengan kejang&
b& 0etoasidosis Diabetik
Merupakan defisiensi insulin berat dan akut dari suatu perjalanan
penyakit DM&
2& 0omplikasi 0ronik merupakan komplikasi yang terjadi dalam waktu yang
lama& 0omplikasi kronik dibagi menjadi 5
a& Mikrovaskuler
15
Hinjal mengalami kegagalan ginjal karena fungsi ginjal maki
menurun
ditandai sembab muka, tekanan darah tinggi dan pu-at&
Ietina mata mengalami kebutaan atau pengurangan penglihatan
karena terjadi kelainan yang timbul pada retina akibat proses
retinopati diabeti- menyebabkan lensa, saraf, otot, selaput pembuluh
darah mata dapat terganggu fungsinya&
b& Makrovaskuler
Jantung koroner atau penyakit jantung arteriosklerotik karena otot
jantung kurang mendapatkan darah (makanan) dari pembuluh darah
jantung&
*embuluh darah kaki karena penyempitan hingga penutupan
pembuluh darah sehingga terjadi berkurangnya sampai berhentinya
peredaran darah didalam tungkai dan kaki menyebabkan kematian
jaringan tungkai dan kaki dihilir pembuluh darah tersebut&
2,1$
2.2 Terapi Nurisi
*ada tahun 1!!', 1D1 atau (1meri-an Diabetes 1sso-iation)
merekomendasikan bahwa pengaturan nutrisi seseorang meliputi pada profil
meteboliknya, tujuan pengobatan, serta penentuan jumlah kalori dan persentasi
makronutrisi sebelumnya Jenis makanan yang paling baik harus bervariasi
16
tergantung pada keinginan pasien& ?ntuk pen-apaian reapi gi8i medis ini lebih
difokuskan pada perubahan pola makan yang didasarkan pada gaya hidup dan
pola kebiasaan makan, status nutrisi dan faktor khusus lainnya seperti tinggi
badan, berat badan, status gi8i, status kesehatan, aktivitas fisik dan faktor usia&
*ada penderita DM untuk terapi gi8i yang direkomenasikan bagi orang dewasa
sebaiknya mengkonsumsi ##,/%, total energi dari karbohidrat, K 3, dari
lemak, dan 12,/1%, dari protein&
3,1'
3ujuan dari pengaturan nutrisi sendiri antara lain5
1& Menrunkan kadar glukosa darah
2& Menurunkan berat badan
3& Menurunkan tekanan darah sistolik dan diastoli-
'& Memperbaiki profil lipid
#& Memperbaiki sensitivias reseptor insulin dan,
%& Memperbaiki sistem koagulasi darah&
%,13
2.2.1 Kmpsisi Ma&anan
2.2.1.1 Karb#idrat
1& 0arbohidrat yang dianjurkan sebesar '#/%#, total asupan energi&
2& *embatasan karbohidrat total C13 g6hari tidak dianjurkan
3& Makanan harus mengandung karbohidrat terutama yang berserat
tinggi&
17
'& Hula dalam bumbu diperbolehkan sehingga penyandang diabetes
dapat makan sama dengan makanan keluarga yang lain
#& +ukrosa tidak boleh lebih dari #, total asupan energi&
%& *emanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti gula, asal
tidak melebihi batas aman konsumsi harian (1--epted Daily (ntake)&
$& Makan tiga kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat
dalam sehari& 0alau diperlukan dapat diberikan makanan selingan
buah atau makanan lain sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari&
#
2.2.1.2 Prtein
1& Dibutuhkan sebesar 1 D 2, total asupan energi&
2& +umber protein yang baik adalah seafood (ikan, udang, -umi, dll),
daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak,
ka-ang/ka-angan, tahu, tempe&
3& *ada pasien dengan nefropati perlu penurunan asupan protein
menjadi ," g6kg )) perhari atau 1, dari kebutuhan energi dan %#,
hendaknya bernilai biologik tinggi&
#
18
2.2.1.' 0ema&
1& 1supan lemak dianjurkan sekitar 2/2#, kebutuhan kalori& 3idak
diperkenankan melebihi 3, total asupan energi&
2& 4emak jenuh C $ , kebutuhan kalori
3& 4emak tidak jenuh ganda C 1 ,, selebihnya dari lemak tidak jenuh
tunggal&
'& )ahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak
mengandung lemak jenuh dan lemak trans antara lain 5 daging
berlemak dan susu penuh (whole milk)&
#& 1njuran konsumsi kolesterol C 3 mg6hari&
#
2.2.1.) Natrium
1& 1njuran asupan natrium untuk penyandang diabetes sama dengan
anjuran untuk masyarakat umum yaitu tidak lebih dari 3 mg
atau sama dengan %/$ g (1 sendok teh) garam dapur&
2& Mereka yang hipertensi, pembatasan natrium sampai 2' mg
garam dapur&
19
3& +umber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin, soda, dan
bahan pengawet seperti natrium ben8oat dan natrium nitrit&
#
2.2.1.. Serat
1& +eperti halnya masyarakat umum penyandang diabetes dianjurkan
mengonsumsi -ukup serat dari ka-ang/ka-angan, buah dan sayuran
serta sumber karbohidrat yang tinggi serat, karena mengandung
vitamin, mineral, serat dan bahan lain yang baik untuk kesehatan&
2& 1njuran konsumsi serat adalah L 2# g61 kkal6hari&
#
2.2.1./ Pemanis Alternati(
1& *emanis dikelompokkan menjadi pemanis bergi8i dan pemanis tak
bergi8i& 3ermasuk pemanis bergi8i adalah gula alkohol dan
fruktosa&
2& Hula alkohol antara lain isomalt, la-titol, maltitol, mannitol, sorbitol
dan 9ylitol&
20
3& Dalam penggunaannya, pemanis bergi8i perlu diperhitungkan
kandungan kalorinya sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari&
'& Fruktosa tidak dianjurkan digunakan pada penyandang diabetes
karena efek samping pada lemak darah&
#& *emanis tak bergi8i termasuk5 aspartam, sakarin, a-esulfame
potassium, sukralose, neotame&
%& *emanis aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas aman
(1--epted Daily (ntake 6 1D( )&
#
2.2.2 Prinsip Peren1anaan Ma&anan
2.2.2.1 Kebutu#an Kalri
1da beberapa -ara untuk menentukan jumlah kalori atau kebutuhan energi
yang dibutuhkan penyandang diabetes& Di antaranya adalah dengan
memperhitungkan kebutuhan energi dengan menghitung total penggunaan energi
(377)& 3api untuk mengetahui 377 kita harus menghitung terlebih dahulu )77 (
Basal Energy Expenditure ), *1 (Physical Activity), dan 37F (Thermic Effect of
Food ), setelah mengetahui jumlah dari ketiga tersebut kemudian dijumlahkan
dengan mengunakan rumus 377 M )77 N *1 N 37F& +etelah mendapat 377 kita
21
sesuaikan dengan kebutuhan 0arbohidrat, 4emak, *rotein, dan kebutuhan kalori
lainnya&
11
2.2.2.2 Da(tar Ma&anan Penu&ar
Daftar bahan makanan penukar adalah suatu daftar nama bahan makanan
dengan ukuran tertentu dan dikelompokkan berdasarkan kandungan kalori,
protein, lemak dan hidrat arang& +etiap kelompok bahan makanan dianggap
mempunyai nilai gi8i yang kurang lebih sama& Dikelompokkan menjadi $
kelompok bahan makanan yaitu 5
1& +umber karbohidrat
2& +umber *rotein Aewan
3& +umber *rotein .abati
'& +ayuran Holangan 1
#& +ayuran Holongan )
%& +ayuran Holongan :
$& +umber )uah/buahan
1
2.' A&ti"itas 2isi&
1ktivitas fisik merupakan bagian integral dalam pengobatan diabetes melitus&
4atihan fisik (exercise) dapat membantu memperbaiki sensitivitas insulin,
22
mengurangi faktor risiko penyakit kardiovaskuler, menurunkan tekanan darah,
dan menurunkan berat badan& Bleh karena itu, latihan fisik yang teratur mungkin
dapat men-egah komplikasi pada pasien DM tipe 2&
2,1%
1ktivitas fisik selain bermanfaat mngontrol menurunkan berat badan dan
memperbaiki sensitivitas insulin, juga dapat memperbaiki kendali glukosa darah&
1ktivitas fisik yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik
seperti2 jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan berenang dalam aktivitas
tersebut& *asien DM disarankan dalam seminggu minimal melakukan aktivitas
fisik 1# menit seminggu& 1ktivitas fisik sebaiknya disesuaikan dengan umur dan
status kesegaran jasmani& ?ntuk mereka yang relatif sehat, intensitas latihan
jasmani bisa ditingkatkan, sementara yang sudah mendapat komplikasi DM dapat
dikurangi& Jadi hindari kebiasaan hidup yang kurang gerak atau bermalas/
malasan&
#,1#
2.) Inde&s Massa Tubu#
Merupakan alat sederhana untuk memantau status gi8i keadaan seseorang,
khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan& ?kuran
(M3 pada penelitian ini menggunakan ukuran (M3 orang 1sia (3abel)&
:ara penghitungannya dengan menggunakan rumus, yaitu 2
(M3 M )erat )adan ())) (kg)
3inggi )adan(3)) (m)
2
23
Tabel 2.1 Klasi(i&asi IMT menurut Kriteria Asia Pasi(i&
%
IMT +&g,m
2
- Klasi(i&asi
K 1",# )) 0urang
1",# D 22,! .ormal
E 23 )) 4ebih
23 D 2',! )eresiko
2# D 2!,! Bbesitas (
E 3 Bbesitas ((

Anda mungkin juga menyukai