Nama : Rizky Nabila Diani

NIM : 13/345759/KU/15670

REVIEW JURNAL
Nutrisi dan Kehamilan
Dietary Composition of Pregnant Women Is Related to Size of the Baby at Birth

Latar Belakang
Dalam masyarakat Barat , gizi perempuan selama kehamilan dianggap penting
bagi perkembangan bayi yang belum lahir. Minat baru di bidang nutrisi selama
kehamilan adalah teori hubungan dari asal-usul janin dan penyakitnya saat dewasa. Teori
ini menunjukkan bahwa bayi yang kecil saat usia kehamilannya, memiliki kerentanan
mempunyai penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe II di masa dewasa sebagai
konsekuensi dari adaptasi fisiologis terhadap kekurangan gizi selama hidup janin. Studi
epidemiologi yang menghubungkan ukuran saat lahir dengan penyakit di masa dewasa
telah melihat dari berat plasenta dan kekurusan saat lahir, ditandai dengan indeks
Ponderal, sebagai penanda pertumbuhan janin selain berat badan saat usia kehamilan.

Diet Ibu dan Ukuran Kelahiran Bayi
Peneliti melakukan studi prospektif untuk menilai hubungan antara asupan
makronutrien wanita pada awal dan akhir kehamilan dan berat plasenta serta berat badan
bayi saat lahir. Hipotesisnya adalah bahwa kandungan protein dari diet ibu akan secara
positif berhubungan dengan ukuran bayi dan plasenta saat lahir, sedangkan kandungan
karbohidrat akan secara negatif terkait dengan karakteristik kelahiran.

Subjek dan Metode
Agar memenuhi syarat untuk penelitian suatu studi seorang wanita harus
memenuhi kriteria berikut :
1. Caucasian dan berusia minimal 18 tahun
2. di 16 minggu pertama kehamilan konsepsi terjadi tanpa treatment untuk
infertilitas
3. berencana melahirkan di 1 dari 5 rumah sakit yang bekerjasama dalam
penelitian ini
4. tidak diabetes
5. cukup fasih berbahasa Inggris.





Pengumpulan data
Ibu hamil diwawancarai 2 kali , sebelum 16 minggu pertama kehamilan dan
antara minggu 30 dan 34 kehamilan. Saat wawancara, informasi mengenai kehamilan,
riwayat kesehatan, dan keadaan sosial dikumpulkan. Durasi kehamilan ditentukan dari
tanggal menstruasi terakhir.


Penilaian diet

Penilaian diet dilakukan dalam wawancara tatap muka, dengan menggunakan FFQ
semikuantitatif meliputi hampir 200 item makanan.
Analisis statistik. Regresi linier berganda digunakan untuk menyelidiki hubungan antara
komposisi diet ibu selama kehamilan dan kelahiran karakteristik bayi. Untuk menentukan apakah
asupan makronutrien mempengaruhi ukuran kelahiran melalui jalur selain produksi energi ,
asupan energi harus diperhitungkan.
Diet ibu hamil yang buruk tidak hanya dari status social ekonomi, namun banyak
pengaruhnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurang maksimalnya pertumbuhan janin dan
mempengaruhi kelahiran prematur antara lain : berat badan sebelum hamil, hipertensi karena
kehamilan, konsumsi alkohol, dan penggunaan mariyuana atau kokain.

Hasil

Latar belakang sosial ekonomi partisipan diindikasikan dari tingkat pendidikan,
pendapatan rumah tangga dan status pekerjaan, mengingat bahwa mayoritas perempuan
sudah memiliki setidaknya 1 anak untuk dirawat.
Komposisi diet ibu pada akhir kehamilan sebagian besar tidak berhubungan
dengan ukuran kelahiran bayi , meskipun ada indikasi bahwa asupan karbohidrat yang
tinggi dikaitkan dengan kekurusan saat neonatal (28 hari setelah lahir). Secara biologis
dapat disimpulkan bahwa efek nutrisi pada janin bisa bervariasi dengan waktu kehamilan,
karena perkembangan janin dan kebutuhan nutrisi yang terstruktur dalam waktu.
Perubahan kebutuhan nutrisi telah diidentifikasi bahkan selama tahap embrionik,
dengan pertumbuhan awalnya tergantung pada molekul sederhana seperti piruvat,
kemudian menjadi lebih dipengaruhi oleh konsentrasi asam amino. Glukosa menjadi zat
utama dalam kehamilan. Nutrisi sangat penting pada awal kehamilan, ketika fungsi
plasenta berjalan karena pasokan maternoplacental yang tidak memadai sering mendasari
kegagalan pertumbuhan.
Perbedaan antara sumber protein dalam kaitannya dengan plasenta atau
pertumbuhan janin dapat mencerminkan perbedaan dalam konten mikronutrien, tetapi
juga bisa disebabkan oleh perbedaan dalam komposisi asam amino dan konsekuensi
metabolisme.