Anda di halaman 1dari 9

1

DISKUSI KASUS
I. Identifikasi
Nama : By. MH
Umur : 8 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : -
Pekerjaan : -
Suku : Palembang
Alamat : Taman Murni, KM 12
No. Rekam Medik :
Kunjungan pertama ke poli IKKK RSMH, tanggal 21 April 2011

II. Anamnesis (Aloanamnesis dengan Ibu pasien pada tanggal 21 April
2011, pukul 10.00WIB)
A. Keluhan Utama
Lecet yang menyebar di leher dan dada sejak dua hari yang lalu.
B. Keluhan Tambahan
Keropeng kuning keemasan di lesi
C. Riwayat Perjalanan Penyakit
Kisaran 2 hari yang lalu timbul beberapa buah lepuh berisi cairan
bening pada leher depan sebesar kacang polong pada pagi hari. Lepuh
menjadi keruh dan timbul bercak merah disekitarnya pada malam hari.
Pasien mengeluh pilek dan demam tapi tidak terlalu tinggi. Pasien tidak
pergi berobat dan hanya diberi satu sendok sirup parasetamol sebanyak
satu kali per hari oleh ibunya. Demam turun.
Kisaran satu hari yang lalu, lepuh semakin bertambah banyak
dan menyebar di leher depan, leher sebelah kanan, dan dada. Lepuh mudah
pecah, sebagian membentuk lecet dan sebagian lagi mengeluarkan cairan
2

warna kuning kecoklatan dan mengering membentuk kerak kuning
keemasan di lesi. Demam dan pilek sudah tidak ada.
Pasien kemudian berobat ke poliklinik ke poli IKKK RSMH.

D. Riwaya Penyakit Dahulu
- Riwayat penyakit kulit dengan keluhan lecet dan keropeng kuning
keemasan disangkal.

E. Riwayat Penyakit Keluarga
- Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit dengan keluhan
lecet dan keropeng kuning keemasan.

F. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Ayah pasien bekerja
sebagai wiraswasta dan ibu pasien seorang ibu rumah tangga. Pasien tinggal di
perkampungan yang tidak terlalu padat.
Kesan: Sosial ekonomi sedang.
G. Riwayat higiene
- Pasien mandi dua kali sehari dengan air PAM menggunakan sabun bayi.
III. Pemeriksaan Fisik
A. Status Generalis
Keadaan umum : tampak baik
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : tidak dilakukan
Nadi : 120 x/m
Pernapasan : 22 x/m
Temperatur : 36,8
o
C


Berat badan : 9.1 kg
Tinggi badan : 71 cm
IMT : 18.05 kg/m
2

Status gizi : Normoweight
3



B. Keadaan Spesifik
1. Kepala
Bentuk : Bulat, simetris
Rambut : Hitam, tebal, tidak mudah dicabut
Mata : Kelopak mata oedem tidak ada, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik
Telinga : Bentuk normal, simetris, liang sempit, tidak ada
serumen, tidak ada pus
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi tidak ada,
pernafasan cuping hidung tidak ada , sekret tidak ada.
Mulut : Tonsil T1-T1 tenang, faring tidak hiperemis
2. Leher : lihat status dermatologikus
3. Thoraks : lihat status dermatologikus
4. Jantung : murmur tidak ada, gallop tidak ada.
5. Paru-paru : vesikuler normal, ronki tidak ada, wheezing tidak
6. Perut :datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tak
teraba, bising usus dalam batas normal.
7. Ekstremitas superior : Tidak ada kelainan pergerakan maupun deformitas
8. Ekstremitas inferior : Tidak ada kelainan pergerakan maupun deformitas
9. KGB : kelenjar getah bening pada submandibula dan leher


\






4

C. Status Dermatologikus

















- Regio koli anterior, koli lateral dextra, thorakalis anterior:
Papul eritem, diameter 0.2-0.5 cm, diskret sebagian konfluen, sebagian
permukaan ditutupi skuama sedang warna putih selapis, sebagian terdapat
erosi-ekskoriasi yang ditutupi krusta berwarna kuning kecoklatan,
multipel, daerah sekitar lesi eritem.

- Regio koli lateral dextra : vesikel dua buah, diameter 0.4 cm, berisi cairan
berwarna putih dan diskret.

IV. Pemeriksaan penunjang
A. Pemeriksaan jamur dengan KOH
Pemeriksaan jamur dengan KOH 10% dilakukan kerokan kulit pada
regio koli anterior di lesi erosi-ekskoriasi yang permukaannya ditutupi
5

krusta berwarna kuning emas kecoklatan, kemudian diperiksa dan dilihat
di bawah mikroskop: tidak ditemukan adanya elemen jamur berupa
pseudohifa.
B. Pewarnaan Gram
Ditemukan kuman Gram positif (+) kokus
V. Pemeriksaan Anjuran
- Biakan kuman dan sensitivitas
- Biakan jamur
VI. Resume
Seorang bayi laki-laki berumur 8 bulan datang ke poloklinik IKKK RSMH
dengan keluhan utama adanya erosi, ekskoriasi dan krusta pada regio koli anterior,
koli lateralis dextra, dan thorakalis anterior sejak dua hari lalu.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan status generalis dalam batas normal.
Pada status dermatologikus didapatkan papul eritem, diameter 0.2-0.5 cm, diskret
sebagian konfluen, sebagian permukaan ditutupi skuama sedang warna putih
selapis, sebagian terdapat erosi-ekskoriasi yang ditutupi krusta berwarna kuning
kecoklatan, multipel, dan daerah sekitar lesi eritem di regio koli anterior, koli
lateral dextra, thorakalis anterior. Pada regio koli lateral dextra ditemukan vesikel
dua buah diameter 0.4 cm, berisi cairan berwarna putih dan diskret.
Pada pewarnaan Gram ditemukan kuman Gram positif (+) kokus .


VII. Diagnosis Banding
1. Impetigo Krustosa
2. Candidiasis

VIII. Diagnosis Kerja
Impetigo krustosa



6


IX. Pentalaksanaan
A. Umum:
1. Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa penyakit ini disebabkan oleh
infeksi bakteri dan dapat menular.
2. Menyarankan kepada keluarga pasien untuk menggunakan obat secara
teratur dan tidak menhentikan pengobatan tanpa seizin dokter.
3. Menyarankan kepada keluarga pasien untuk lebih memelihara atau
menjaga kebersihan pasien.

B. Khusus:
1. Topikal:
Salep Asam fusidat 2% 3 x sehari selama 10 hari pada lesi yang terdapat
erosi-ekskoriasi dan krusta.
Kompres terbuka cairan NaCl 3 kali sehari pada lesi yang terdapat erosi-
ekskoriasi dan krusta.
2. Sistemik:
Sirup Eritromisin 150 mg 4 x sehari selama 10 hari

X. Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam








7

HASIL DISKUSI

1. Bagaimana menjelaskan kepada kelurga pasien bahwa pwnyakit ini menular?
2. Apa dasar untuk menyingkirkan DD ?
Jawab
1. Menjelaskan kepada pasien penyakit ini bisa menular dengan cepat kepada
orang-orang yang terjadi kontak secara langsung dengan penderita ini. Untuk
pencegahannya, bisa dilakukan dengan memelihara kebersihan kesehatan
badan
1 2 4
:
Selalu mencuci tangan setelah menangani les kulit
Hindari kontak dengan cairan yang berasal dari lepuhan di kulit
Hindari pemakaian handuk bersama, selimut dengan penderita
Bisa melalui inhalasi tapi sangat jarang
1


2. Perbedaan Impetigo krustosa dan Candidiasis

Impetigo Krustosa Candidiasis
Lesi Papul, vesikel, krusta, erosi,
ekskoriasi, skuama sedang
1 2 4

Papul, vesikel, pustul,
erosi, basah, ada lesi
satelit, skuama sedang.
5

Tempat Paling sering di muka (di sekitar
lubang hidung dan mulut), leher, dan
ekstremitas.
1 2 4

Lipatan kulit ketiak, lipat
paha, intergluteal, lipat
payudara, antara jari
tangan atau kaki dan
umbilicus
5

Penyebab Streptococcus (paling sering) dan
Staphylococcus pada pemeriksaan
Pewarnaan Gram ditemukan kuman
Gram positif (+) kokus
1


Jamur (spesies Candida)
pada pemeriksaan kerokan
kulit dengan KOH 10%
ditemukan elemen jamur
berupa pseudohifa
5

Usia Anak Semua umur
5

8

PR
Perbedaan Impetigo Krustosa dan Impetigo bulosa
Impetigo Krustosa Impetigo Bulosa
Lesi Papul, vesikel, krusta, erosi,
ekskoriasi, skuama sedang
1 2

Papul, vesikel, bula, koloret,
erosi, ekskoriasi, skuama
sedang
1 2

Predileksi Paling sering di muka (di sekitar
lubang hidung dan mulut), leher,
dan ekstremitas
1 2 4
.
Ketiak, dada, punggung,
selangkangan, tangan, dapat di
daerah mana saja
1 2 4

Penyebab Streptococcus (paling sering)
dan Staphylococcus
2 3

Staphylococcus
2 3

Karakter bula - Bula hipopion
Nyeri + +
Gatal + +
Usia Anak
1
Anak dan Dewasa
1 2














DAFTAR PUSTAKA

9

1. Craft N, Peter K.L, Matthew Z.W, Morton N.S, Richard S.J. Superficial
Cutaneous Infection and Pyodermas. In: Wolff K et all (eds). Fitzpatricks
Dermatology in General Medicine. Vol 2. 7
th
Ed. New York: McGraw
Hill. 2008. p.1695-1705.
2. Arnold, Odom, James. Bacterial Infection. In: James W.D, Berger T.G,
Elston D.M (eds). Andrews Disease of the Skin Clinical Dermatology.
10
th
Ed. Canada: Saunders Elsevier. 2006. p.255-6.
3. Norrby A, Teglund, Kotb M. Host Microbe Interactions in The
Pathogenesis of Invasive Group A Streptococcal Infections. Journal
Medical Microbiology. Vol.49. 2000. p.849-52.
4. Hay R.J, B.M Adriaans. Bacterial Infection. In: Burns T, Brethnach S, Cox
N, Griffiths C (eds). Rooks Text Book of Dermatology. 7
th
ed. Turin:
Blackwell. 2004. p.27.13-15.
5. Amini Sadegh. Impetigo. Diunduh dari:
http://emedicine.medscape.com/article/213853-overview Last update: May
5, 2010.

Anda mungkin juga menyukai