Anda di halaman 1dari 6

15

4. BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data
Pengukuran rpm dari masing-masing pompa yang diukur
dengan stroboscop didapat data sebagai berikut.
Tabel 4.1 Pengukuran Pompa dengan Menggunakan Stroboscop
Nama Pompa
Pengukuran Pompa (rpm)
I II III Rata-rata
Pompa 1 2979 2982 2982 2981
Pompa 2 5942 5943 5943 5942.667
Pompa 3 5952 5951 5951 5951.333
Untuk frekuensi dari masing-masing pompa yang didapat
dari tabel 4.1 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.2 Frekuensi Dasar Pompa
Nama Pompa Frekuensi (Hz)
Pompa 1 2981/60 = 49,683
Pompa 2 5942,667/60 = 99,044
Pompa 3 5951,333/60 = 99,188
Sehingga frekuensi harmonik dari masing-masing pompa
berdasarkan pada tabel 4.2 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.3 Frekuensi Harmonik Pompa
Nama Pompa Harmonik I
(Hz)
Harmonik II
(Hz)
Harmonik III
(Hz)
Pompa 1 49,68 x 2
= 99,36
49,68 x 3
= 149,04
49,68 x 4
= 198,72
Pompa 2 99,044 x 2
= 198,088
99,044 x 3
= 297,132
99,044 x 4
= 396,176
Pompa 3 99,188 x 2
= 198,376
99,188 x 3
= 297,564
99,188 x 4
= 396,752
Serta untuk analisa pengukuran vibrasi yang dilakukan pada
masing-masing pompa dengan menggunakan Fast Fourier
Transform pada tiga sumbu pengukuran didapat data sebagai
berikut.
16

4.1.1 Pompa 1

Gambar 4.1 Grafik FFT Pompa 1 pada pengukuran axial

Gambar 4.2 Grafik FFT Pompa 1 pada Pengukuran Horizontal

Gambar 4.3 Grafik FFT Pompa 1 pada Pengukuran Vertikal
17

4.1.2 Pompa 2

Gambar 4.4 Grafik FFT Pompa 2 pada Pengukuran axial

Gambar 4.5 Grafik FFT Pompa 2 pada Pengukuran Horizontal

18


Gambar 4.6 Grafik FFT Pompa 2 pada Pengukuran Vertikal

4.1.3 Pompa 3

Gambar 4.7 Grafik FFT Pompa 3 pada Pengukuran axial
19


Gambar 4.8 Grafik FFT Pompa 3 pada Pengukuran Horizontal

Gambar 4.9 Grafik FFT Pompa 3 pada Pengukuran Vertikal

4.2 Pembahasan
Percobaan dilakukan untuk mengetahui kondisi pompa yang
ditinjau berdasarkan spektrum vibrasi yang dihasilkan dengan
metode FFT (Fast Fourier Transform) pada sumbu yang berbeda,
yaitu axial dan radial (horizontal dan vertikal). Pengukuran yang
dilakukan dengan menggunakan stroboscop ditujukan untuk
mengetahui RPM dari masing-masing pompa dan mengetahui
frekuensi putaran dari masing-masing pompa tersebut. Dapat
terlihat pada masing-masing spektrum vibrasi yang dihasilkan
dengan metode FFT, bahwa masing-masing spektrum yang
dihasilkan pada masing-masing pompa adalah identik. Lonjakan
20

amplitudo yang dihasilkan berada pada frekuensi dasar dan
frekuensi harmonik I.
Dapat diketahui berdasarkan spektrum vibrasi yang didapat
pada pompa 1 dan pompa 2, kerusakaan yang terjadi adalah
misalignment dan unbalance. Spektrum vibrasi dari pompa 1 dan
pompa 2 menunjukan lonjakan amplitudo pada frekuensi dasar
(1x RPM) dan pada frekuensi harmonik I (2x RPM).
Pada pompa 1 terlihat spektrum vibrasi sumbu vertikal dan
horizontal, lonjakan pada frekuensi harmonik I lebih dominan
dibanding dengan lonjakan amplitudo pada frekuensi dasar. Hal
tersebut mengindikasikan kondisi pompa pada keadaan looseness
yang mengakibatkan misalignment. Sehingga sesuai dengan
kondisi real dari pompa 1 yaitu terjadi kekendoran pada baut mur
sebesar 2 mm.
Pompa 2 menunjukan lonjakan amplitudo sumbu vertikal
dan horizontal lebih dominan pada frekuensi dasar dibanding
dengan frekuensi harmonik I. Hal tersebut mengindikasikan
kondisi dari pompa yang mengalami kondisi unbalance. Sehingga
sesuai dengan kondisi real dari pompa 2 yaitu terjadi unbalance
yang diakibatkan miss pada bearing sebesar 3 mm.

Anda mungkin juga menyukai