E
K
O
L
A
H
K
A
T
E
G
O
RI
M
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Halaman
HALAM JUDUL .........................................................................................................
ii
iii
I.
PENDAHULUAN ............................................................................................
II.
III.
A. Pengertian ...............................................................................................
PENUTUP ......................................................................................................
IV.
V.
ii
PANDUAN
PENYELENGGARAAN MODEL PEMBELAJARAN
PENGAYAAN
I. PENDAHULUAN
Dalam kegiatan pembelajaran termasuk pembelajaran mandiri tidak jarang dijumpai
adanya peserta didik yang lebih cepat dalam mencapai standar kompetensi,
kompetensi dasar dan penguasaan materi pelajaran yang telah ditentukan. Peserta
didik kelompok ini tidak mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran
maupun mengerjakan tugas-tugas atau latihan dan menyelesaikan soal-soal ujian
sebagai indikator penguasaan kompetensi. Dengan kata lain peserta didik kelompok
ini berkebalikan dengan mereka yang mengalami kesulitan belajar misalnya berupa
tidak dikuasainya kompetensi mata pelajaran tertentu, seperti operasi bilangan dalam
matematika; membaca dan menulis dalam pelajaran bahasa. Agar peserta didik yang
cepat belajarnya ini dapat mengembangkan kecakapannya secara optimal perlu
adanya bantuan. Bantuan dimaksud berupa pemberian pembelajaran pengayaan
atau percepatan. Untuk keperluan pemberian pembelajaran pengayaan perlu dipilih
strategi, dan langkah-langkah yang tepat setelah terlebih dahulu dilakukan identifikasi
terhadap potensi lebih yang dimiliki peserta didik.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut, sekolah perlu menyusun rencana sistematis
pemberian pembelajaran pengayaan untuk membantu perkembangan potensi peserta
didik secara optimal.
agar interaktif,
dimulai.
Kemudian
dilaksanakan
pembelajaran
dengan
formatif
dengan menggunakan
berbagai teknik dan instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar
serta seberapa jauh penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah
atau sedang dipelajari. Penilaian formatif juga digunakan untuk memperbaiki
proses pembelajaran bila dijumpai hambatan-hambatan.
Pada akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih formal berupa
penilaian sumatif. Penilaian sumatif dimaksudkan untuk menentukan apakah
seorang peserta didik gagal atau berhasil mencapai tingkat penguasaan tertentu.
Penilaan sumatif dimaksudkan untuk menentukan tingkat pencapaian belajar
peserta didik. Penilaian akhir program ini dimaksudkan untuk menjawab
pertanyaan
apakah
peserta
didik
telah
mencapai
kompetensi
(tingkat
berupaya
mengembangkan
keterampilan
memecahkan
keterampilan
seni,
masalah,
keterampilan
keterampilan
berpikir,
kreativitas,
eksperimentasi,
inovasi,
penemuan,
Pembelajaran
pengayaan
gerak,
dsb.
B. Tipe/Jenis Pengayaan
Sekurang-kurangnya ada tiga tipe/jenis pengayaan, yaitu:
1. Pengayaan Tipe I: Terdiri dari kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang
dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian dimaksud berupa
peristiwa sejarah, buku, tokoh masyarakat, dsb, yang secara regular tidak
tercakup oleh kurikulum sehari-hari.
2. Pengayaan Tipe II: Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik
agar berhasil dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik
yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri.
3. Pengayaan Tipe III: Program yang diberikan kepada peserta didik yang
memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata
dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan
investigatif/penelitian ilmiah. Pengayaan Tipe III ini ditandai dengan: a.
Identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan; b. Penentuan fokus
masalah/problem yang akan dipecahkan; c. Penggunaan berbagai sumber; d.
Pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan; e. Penyimpulan hasil
investigasi.
Sekolah tertentu, khususnya yang memiliki peserta didik lebih cepat belajarnya
dibanding
sekolah-sekolah
pada
umumnya,
dapat
menaikkan
tuntutan
didik,
dan
kedua
memberikan
perlakuan
(treatment)
pembelajaran
pengayaan.
A.
Identifikasi
kemampuan
berlebih
peserta
didik
dimaksudkan
untuk
akan
memiliki
banyak
informasi
yang
tersimpan
dalam
d. Berpikir mandiri.
Peserta didik dengan kemampuan berpikir mandiri umumnya lebih
menyukai tugas mandiri serta mempunyai kapasitas sebagai pemimpin.
e. Superior dalam berpikir abstrak.
Peserta didik yang superior dalam berpikir abstrak umumnya menyukai
kegiatan pemecahan masalah.
f.
2. Teknik
Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan berlebih
peserta didik dapat dilakukan antara lain melalui: tes IQ/ESQ, tes inventori,
wawancara, pengamatan, dsb.
a.
b.
Tes inventori
Tes inventori digunakan untuk menemukan dan mengumpulkan data
mengenai bakat, minat, hobi, kebiasaan belajar, dsb.
c.
Wawancara
Pengamatan (observasi)
Pengamatan dilakukan dengan jalan melihat secara cermat perilaku
belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut diharapkan dapat
diketahui jenis maupun tingkat pengayaan yang perlu diprogramkan
untuk peserta didik.
dijelaskan
bahwa
panduan
penyelenggaraan
model
pembelajaran
pengayaan ini terutama terkait dengan kegiatan tatap muka untuk jam-jam
pelajaran sekolah biasa. Namun demikian kegiatan pembelajaran pengayaan
dapat pula dikaitkan dengan kegiatan tugas terstruktur, dan kegatan mandiri tidak
terstruktur. Sekolah dapat juga mewadahi anak-anak dengan kelebihan
kecerdasan dalam bentuk kegiatan pengembangan diri dengan spesifikasi
ini
diselenggarakan
misalnya
untuk
membantu
peserta
didik
PENUTUP
Peserta didik memiliki kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda. Sesuai dengan
kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda tersebut maka permasalahan yang
dihadapi peserta didikpun berbeda-beda pula.
Dalam melaksanakan pembelajaran, pendidik perlu tanggap terhadap kesulitan yang
dihadapi maupun kelebihan yang dimiliki peserta didik.
Dalam rangka pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas,
peserta didik yang lebih cepat mencapai tingkat pencapaian standar kompetensi (SK)
yang terdiri dari beberapa kompetensi dasar (KD) yang telah ditentukan perlu diberikan
pembelajaran pengayaan.
Sebelum memberikan pembelajaran pengayaan, terlebih dahulu pendidik
perlu
DAFTAR PUSTAKA
Appleman, Chery I. (2004). The enrichment teacher. Los Angeles: NETA
Armstrong, D.G. & J.J. Denton (1998). Instructional skills handbook. Englewood Cliffs:
Educational Technology Publications.
Gardner. Enrichment: A guide for parents. http://www.surfaquarium.com/im.htm
Gentile, J.R. & J.P.Lalley (2003). Standards and mastery learning: Aligning teaching and
assessment so al children can learn. Thousand Oaks: Corwin Press, Inc.
McKeachie, et.al. (1994). Teaching tips: Strategies, research, and theory for college and
university teachers. Lexington: D.C. Heath and Co.
Renzulli, J. (1997). The school wide enrichment model. Northwest Journal of Education,
Fall 1997,p.38.
10