Anda di halaman 1dari 7

KIMIA ANALITIK

METODE IODINMETRIK
24 April 2014


Di susun oleh :
Melinda indana nasution (1112016200037)
Anggota kelompok 3 :
Septiwi tri pusparini (1112016200035)
naryanto (1112016200036)
Raisa soraya (1112026200038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA




ABSTRAK
ion iodide adalah agen pereduksi yang termasuk kuat, lebih kuat.iodin di penrgunakan sebagai
agen pengoksidasi (iodimetri). warna dari sebuah larutan iodine 0,1 N cukup intens sehingga
iodine dapat bertidak sebagai indicator bagi dirinya sendiri Iodimetri merupakan analisis
titrimetri yang secara langsung digunakan untuk zat reduktor atau natrium tiosulfat dengan
menggunakan larutan iodin atau dengan penambahan larutan baku berlebihan. Kelebihan
iodine dititrasi kembali dengan larutan tiosulfat. vitamin C merupakan asam askorbat, senyawa
kimia yang larut di dalam air.
LANDASAN TEORI
Iodin adalah sebuah agen pengoksidasi yang jauh lebih lemah dari pada kalium
pemanga, senyawa serium(IV), Kalium dikromat. Dilain pihak ion iodide adalah agen
pereduksi yang termasuk kuat, lebih kuat.iodin di penrgunakan sebagai agen pengoksidasi
(iodimetri). warna dari sebuah larutan iodine 0,1 N cukup intens sehingga iodine dapat
bertidak sebagai indicator bagi dirinya sendiri. Iodine juga memberikan warna ungu atau violet
yang intens untuk zat-zat pelarut scarbon tetra klorida dan kloroform. Dan terkadang kondisi
ini dipergunakan dalam mendeteksi titik akhir dari titraasi-titrasi. Namun demikian, suatu
larutan(penyebaran koloida) dari kanji lebih umum di pergunakan karena warna biru gelap dari
kompleks iodine-kanji bertindak sebagai suatu tes yang amat sensitive untuk
iodine.(underwood,2002)
Iodimetri merupakan analisis titrimetri yang secara langsung digunakan untuk zat
reduktor atau natrium tiosulfat dengan menggunakan larutan iodin atau dengan penambahan
larutan baku berlebihan. Kelebihan iodine dititrasi kembali dengan larutan tiosulfat.(anonim)
Asam sulfat pekat dengan iodide padat,iod akan di bebaskan pada pemanasan,uap
lembayung di lepskan yang mengubah kertas kanji menjadi biru. Sedikit hydrogen iodide
terbentuk ini dapat di lihat dengan menium melintasi mulutbejana. Pada mana di hasilkan
asap putih tetapi kebanyakan darinya mereduksi asam sulfat itu menjadi belerang dioksida
hydrogen sulfide dan belerang yang berbandi relative mereka bergantung pada konsentasi
regensia-regensia.(Vogel,1994)
vitamin C merupakan asam askorbat, senyawa kimia yang larut di dalam air. Ada dua
tipe dasar vitamin C dan masing-masing memiliki konstribusi yang penting. Bentuk vitamin C
yang banyak dikenal orang adalah asam askorbat-L, yang larut dalam air. Sebagai vitamin
yang larut dalam air, asam askorbat-L melindungi sitosol, bagian dalam sel yang berair. Tetapi
ada juga bentuk vitamin C yang larut dalam lemak, yang disebut dengan ester-C. Vitamin C
ester melindungi bagian berlemak pada sel yang tidak terlindungi oleh asam askorbat-L.
Askorbil palmitat adalah asam askorbat yang berikatan dengan asam lemak untuk membuat
sistem pengantar yang larut dalam lemak untuk vitamin C. (umar toriq,2010)

ALAT DAN BAHAN , LANGKAH KERJA
1. Larutan vitamin C
2. H2SO4
3. Amilum
4. Iodine
5. Erlenmeyer
6. Buret
7. Statif
8. Klem
9. Pipet
10. Kertas kado
11. Gelas ukur
Langkah kerja
1. 25 ml larutan vit.C masukan ke Erlenmeyer
2. Campurkan dengan 5mL H
2
SO
4
10%
3. Dan berikan 20 tetes amilum
4. Lalu titrasi denga iodin
PEMBAHASAN DAN PENGHITUNGAN
No Volume Vitamin C (SAMPEL) Volume I
2

1 25 mL 2 mL
2 25 mL 2,5 mL
RATA- 25 mL 2,25 mL
RATA

Kadar Vitamin C
V1 . N1=V2 . N2

25 . N1 =2,25 . 0,1
N1 =0,009 N


Iodimetri merupakan analisis titrimetri yang secara langsung digunakan untuk zat
reduktor atau natrium tiosulfat dengan menggunakan larutan iodin atau dengan penambahan
larutan baku berlebihan. Kelebihan iodine dititrasi kembali dengan larutan tiosulfat.

Baik pada iodimetri maupun iodometri, titrasinya selalu berkaitan dengan I
2
. meskipun
warna I
2
(bentuk teroksidasi) berbeda dengan warna I
-
(bentuk tereduksi), secara teoritis
untuk titrasi ini tidak memerlukan indikator, tapi karena warnanya, dalam keadaan encer,
sangat lemah, maka pada titrasi ini diperlukan indikator. Indikator yang digunakan
adalah larutan kanji (amilum). Kanji atau amilum dengan I
2
akan bereaksi dan reaksinya
adalah reaksi yang dapat balik :

I
2
+amilum kompleks iod-amilum Kompleks iod-amilum ini adalah senyawa yang agak
sukar larut dalam air sehingga kalau pada reaksi ini I
2
tinggi, kesetimbangan akan terletak
jauh di sebelah kanan, kompleks iod-amilum yang terbentuk banyak, akan terjadi
endapan. Akibatnya kalau pada titrasi I
2
hilang karena tereduksi, kesetimbangannya tidak
segera kembali bergeser ke arah kiri, warna kompleks iod- amilum agak sukar hilang.
Adapun Dari hasil percobaan titrasi iodometri terdapat kesalahan Factor yang
mempengaruhinya yaitu
a) Oksidasi dari Iodida dalam keadaan asam oleh O
2
dari udara

4 I
-
+O
2
+4 H
+
I2 +2 H
2
O


Oksidasi ini berjalan lambat dalam keadaan netral, tetapi apabila keadaan asam
bertambah, maka akan lebih cepat. Sinar mataharipun dapat mempercepat reaksi itu, oleh
karena itu ion-ion Iodida yang diasamkan/tidak diasamkan harus segera dititrasi.
b) Kecepatan menguap dari Iodium

Agar penguapan larut Iodium tidak begitu besar, maka larutan itu seharus dibubuhi KI
hingga berlebih (Konsentrasi I- minimal 4 %), dimana Iodida yang ditambahkan itu mengikat
molekulmolekul Iodium menjadi ion triiodida Karena reaksi ini bolak balik maka suatu
larutan tri iodida pada reaksI-reaksi kimia bereaksi sebagai Iodium murni
Tetapi pada prakteknya tidak ditambahkan KI dan pada saat titarsi Erlenmeyer tidak
di tutup kemungkinan iodium menguap yang dapat mempengaruhi titik akhir titrasi menjadi
terlalu mencolok, yang seharunya berwarna biru. Pada percobaan kali ini terdapat
kesalahan 1,8% kemungkinan kesalahan ini terjadi akibat kurang telitinya praktikan pada saat
titrasi.
Kadar vitamin C yang ditetapkan secara iodimetri menggunakan iod sebagai penitar.
Vitamin C dalam Contoh bersifat reduktor kuat akan dioksidasikan oleh I
2

dalam
suasana asam dan I
2
tereduksi menjadi ion iodide. Indikator yang digunakan adalah kanji
dengan titik akhir biru.





KESIMPULAN
1. Iodimetri merupakan analisis titrimetri yang secara langsung digunakan
untuk zat reduktor atau natrium tiosulfat dengan menggunakan larutan iodin
atau dengan penambahan larutan baku berlebihan
2. Baik pada iodimetri maupun iodometri, titrasinya selalu berkaitan dengan I
2
.
meskipun warna I
2
(bentuk teroksidasi) berbeda dengan warna I
-
(bentuk
tereduksi),
3. Factor yang mempengaruhinya yaitu Oksidasi dari Iodida dalam keadaan
asam oleh O
2
dari udara, Kecepatan menguap dari Iodium
4. Vitamin C dalam Contoh bersifat reduktor kuat akan dioksidasikan
oleh I
2

dalam suasana asam dan I
2
tereduksi menjadi ion iodide
5. Indikator yang digunakan adalah kanji dengan titik akhir biru.
6. Kadar Vitamin C 0,009 N

DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A., Underwood, A.L., & J R. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. J akarta:
Erlangga.
Vogel. 1994. Kimia analisis kuantitatif anorganik. J akarta: Buku kedokteran
EGC
(http://www.scribd.com/doc/210483906/41239153-Laporan-Vitamin-c) di akses
pada tanggal 23 april 2013 pukul 16: 00
(http://www.scribd.com/doc/39391267/LAPORAN-TITRASI-IODIMETRI) di
akses pada tanggal 23 april 2013 pukul 16: 10

Anda mungkin juga menyukai