Anda di halaman 1dari 2

Memulai Usaha Warnet

February 12, 2008 |

Ini adalah sebuah komentar yang masuk di blog ini:

Yang sudah buka warnet, tolong di bantu dong kita2..seperti:


berapa kira2 biaya listrik /bln?
biaya koneksi per bulan?
menurut kalian, apa usaha warnet kalian akan bertahan hingga 5 tahun kedepan?
dibandingkan dengan jasa internet khusus game on line, apa lebih menguntungkan?
kalau dirata2kan, 1 PC bisa berapa jam seharinya di pakai pelanggan?

Saya akan membahas pertanyaan di komentar ini secara umum, sebab beberapa jawaban sangat
tergantung kondisi dan situasi warnet tersebut.

1. Biaya Listrik

Biaya listrik per bulan ditentukan oleh kebutuhan listrik dari warnet tersebut. Untuk memperkirakan
biaya listrik yang wajar tentu harus di analisa dulu seberapa besar kebutuhan daya listrik. Sebagai
contoh kasus kita coba menghitung berapa besar daya listrik yang diperlukan oleh warnet dengan
konfigurasi berikut:
PC : 11 unit @ 200 watt
Monitor: 11 unit CRT 15″ @ 90 watt
Printer: 1 unit inkjet @ 40 watt
Scanner: 1 unit @45watt
Lampu indoor: 4 buah TL @ 25watt
Lampu outdoor: 2 buah TL @ 50watt
AC: 2 buah @ 1,5 PK ( 1 pk = 746 watt, 1,5 pk = 1119 )
Cooler: 1 unit @ 90 watt

Total kebutuhan daya adalah:


PC = 11 x 200 = 2200 watt
Monitor = 11 x 90 = 990 watt
Printer = 1 x 40 = 40 watt
Scanner = 1 x 45 = 45 watt
Lampu indoor = 4 x 25 = 100 watt
Lampu outdoor = 2 x 50 = 100 watt
AC = 2 x 1119 = 2238 watt
Cooler = 1 x 90 = 90 watt
Total kebutuhan daya = 5803 watt

Dilihat dari paparan di atas maka daya listrik terpasang yang disarankan adalah minimal 6600 watt.
Biaya listrik untuk daya sebesar itu biasanya berada di kisaran Rp 900.000 s/d Rp 1.500.000 per
bulan. Banyak cara (yang halal) untuk menurunkan pemakaian daya listrik. Misalnya:
menggunakan monitor LCD, mematikan pc/monitor yang tidak digunakan, mengatur suhu AC pada
suhu yang tidak terlalu dingin ( 22 - 25 derajat celcius ).

2. Biaya koneksi per bulan.

Berbicara biaya koneksi, maka pilihannya beragam dan bergantung kepada lebar bandwidth, media
koneksi, kualitas dll. Keterangan mengenai hal ini bisa dibaca di warnetpedia . Saran saya, tentukan
dulu kebutuhan bandwidth anda baru berbicara biaya koneksi. Untuk biaya dapat dilihat dari situs-
situs ISP di Indonesia.

3. Apakah usaha warnet bisa bertahan hingga 5 tahun ke depan?

Tentu bisa. Yang menentukan adalah kemampuan manajemen warnet tersebut apakah bisa bertahan
menghadapi persaingan. Persaingan di sini harus dilihat secara general. Saingan warnet bukan cuma
warnet tetangganya. ISP juga saingan warnet, sebab ada produk-produk layanan mereka yang
bersaingan langsung dengan warnet. PC/Notebook murah juga saingan warnet. Kombinasi antara
PC/Notebook murah dan Produk ISP yang murah atau akses Wifi gratis adalah ancaman yang nyata
bagi keberadaan Warnet. Karena itu, warnet harus bisa menempatkan target pasar dan pelayanannya
dengan tepat jika tidak ingin tersingkir dari persaingan.

posting yang berkaitan dengan hal ini: Prospek Bisnis Warnet

4. Mana lebih menguntungkan Warnet atau game online?

Pertanyaan ini sulit dijawab tanpa adanya data akurat. Pengalaman setiap orang bisa berbeda tetapi
kita bisa menganalisanya sebagai berikut: Warnet biasanya tidak perlu spesifikasi komputer setinggi
game center. Dari sisi harga, Warnet umumnya di atas game center yang justru membutuhkan
spesifikasi komputer yang lebih tinggi. Namun, secara kasat mata, game center lebih ramai dari
Warnet. Beberapa warnet juga menyediakan game online sebagai bagian dari pelayanan mereka.
Saya kira inilah jalan tengah terbaik dengan catatan bahwa pengguna game dan warnet dipisahkan
mengingat karakter keduanya sangat berbeda.

5. Tingkat Okupansi.

Tingkat okupansi yang umum adalah 7 - 9 jam. Di bawah 7 jam maka warnet itu terhitung sepi.
Sementara di atas 9 jam warnet tersebut terhitung ramai (sekali). Jarang sekali ada warnet yang
memiliki tingkat okupansi di atas 9 jam.

posting yang berhubungan: Capex Opex dan Harga Dasar/Modal Warnet

Anda mungkin juga menyukai