Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Dalam KTSP dijelaskan bahwa tujuan utama kegiatan pembelajaran di
sekolah yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dapat
menarik minat, antusias serta dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar
dengan baik dan semangat, sebab dengan suasana belajar yang menyenangkan
akan berdampak positif dalam pencapaian hasil belajar yang optimal. Hasil
belajar siswa merupakan suatu indikasi dari perubahan perubahan yang
terjadi pada diri siswa setelah mengalami proses belajar mengajar. Dari hasil
inilah dapat dilihat keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi
pelajaran.
Berdasarkan pengertian dan tujuan pendidikan IPS , maka kurikulum
Pendidikan IPS harus memuat bahan pelajaran yang sesuai dengan tujuan
institusional dan tujuan pendidikan nasional. Di dalamnya hendaknya
berisikan bahan yang memungkinkan siswa untuk berfikir kritis. Dengan
demikian, bahwa kurikulum pendidikan IPS harus memperhatikan
pengembangan akal siswa. Pendidikan IPS harus membuat struktur keilmuan
yang kuat, menyesuaikan tingkat keberadaan siswa.
Berdasarkan keterangan tersebut di atas maka sebagai pengajar atau
pendidik, harus lebih menguasai atmosphere siswa, terutama untuk anak
2



SD/MI. Pada dasarnya mereka mudah sekali untuk menerima ilmu yang
diberikan. Untuk itu agar tujuan mengajar dapat dicapai dengan sebaik
baiknya maka perilaku dan pendekatan yang tradisional harus telah mulai
ditinggalkan dan mengarah pada penerapan prinsip prinsip dan pendekatan
pendekatan pengajaran yang lebih modern dan variatif (Abdul
Aziz,2009:21). Dalam hal ini juga pendidik perlu memperhatikan cara-cara
atau metode-metode mereka dalam mengajarkan pelajaran, terutama pelajaran
IPS.
Setelah melakukan observasi, pada hari Selasa tanggal 7 Januari 2014
di kelas 4 MI Bustanussibyan Wanatirta Kecamatan Paguyangan diketahui
bahwa metode pengajaran yang sering digunakan adalah ceramah, dan
pemberian tugas rumah. Sistem pengajarannya masih teacher oriented,
belum menjadi student oriented. Cara pengajaran ini ternyata masih belum
memberikan hasil yang maksimal. Siswa cenderung pasif dan bosan dalam
mengikuti proses pembelajaran, akibatnya hasil belajar siswa menjadi rendah.
Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat berlangsungnya proses
pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa
dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang terampil menjawab pertanyaan atau
bertanya tentang konsep yang diajarkan. Untuk meningkatkan keaktifan dan
prestasi siswa, perlu diterapkan variasi metode pembelajaran dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas peneliti mencoba mengembangkan
pendekatan kooperatif dalam pembelajaran dengan metode make a match
3



untuk mata pelajaran IPS di kelas. Model pembelajaran kooperatif merupakan
model pembelajaran yang membantu siswa mempelajari isi akademik dan
kerja sama. Dengan menggunakan metode make a match ini peneliti mencoba
untuk mengajak siswa aktif dalam aktifitas kelas dalam mata pelajaran IPS.
Untuk mengenal dunia sosial mereka harus aktif bersama dengan bantuan
guru. Guna meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas, guru
menerapkan metode pembelajaran make a match.
Metode make a match atau mencari pasangan merupakan salah satu
alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai
dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan
jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan
kartunya diberi poin. Sebuah metode pembelajaran sederhana dimana siswa
dilatih untuk bisa menyesuaikan apa yang diperintahkan oleh guru dengan
mencocokkan.
Maka pelaksanaan metode kooperatif make a match mempunyai
kelebihan, diantaranya tidak terdapat persaingan antara siswa, yang ada
hanyalah kerja sama untuk satu hasil diskusi yang baik. Peneliti mencoba
membuat sebuah studi tindakan kelas dengan judul: Peningkatan Hasil Belajar
IPS pada Materi Bentuk bentuk Aktivitas Ekonomi Kelas IV Semester II
Melalui Metode Make A Match di MI Bustanussibyan Wanatirta Kecamatan
Paguyangan Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2013/2014.


4



B. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman penafsiran terhadap
judul di atas, kiranya perlu peneliti perlu berikan berbagai istilah yang terdapat
pada judul diatas sebagai berikut :
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pengalaman pengalaman belajar yang
diperoleh siswa dalam bentuk kemampuan kemampuan tertentu (Uno :
2011).
Hasil belajar adalah dampak pengajaran dan dampak pengiring.
Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam
raport, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan.
Dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang
lain, suatu transfer belajar (Dimyati : 2002).
Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa yang peneliti maksud
adalah sebuah proses usaha yang dilakukan guru di MI Bustanussibyan
Wanatirta dalam rangka merubah belajar siswa untuk meningkatkan hasil
belajar pada mata pelajaran IPS untuk materi bentuk bentuk aktivitas
ekonomi Kelas IV Semester II, dengan bentuk kemampuan dan
pengetahuan di bidang tersebut.
2. Metode make a match
Metode make a match adalah teknik belajar mengajar dengan mencari
pasangan yang dikembangkan dengan menggunakan kartu-kartu.
3. MI Bustanussibyan Wanatirta
5



MI Bustanussibyan adalah salah satu lembaga pendidikan formal
yang merupakan penggalan pertama dari pendidikan dasar yang berfungsi
menyiapkan siswa untuk menjadi insan kamil. Pendidikan dasar yang
berciri khas Islam ini menekankan pada kemampuan siswa untuk
menguasai dasar dasar ilmu pengetahuan dan teknologi dan menghayati
serta mengamalkan dasar dasar Agama Islam. Di bawah naungan
Kementerian Agama Kabupaten Brebes yang terletak di Dukuh Tipar Desa
Wanatirta Kecamatan paguyangan Kabupaten Brebes.
Berdasarkan beberapa definisi operasional di atas maka yang
dimaksud dengan Peningkatan Hasil Belajar IPS melalui Metode Make a
match pada materi bentuk bentuk aktivitas ekonomi Kelas IV Semester
II di MI Bustanussibyan Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten
Brebes Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam penelitian ini adalah cara yang
digunakan guru dalam penerapan make a match pada mata pelajaran IPS
untuk materi materi bentuk bentuk aktivitas ekonomi Kelas IV Semester
II MI Bustanussibyan Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten
Brebes tahun Pelajaran 2013/2014.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah
yaitu: Apakah penerapan metode make a match dapat meningkatkan hasil
belajar siswa IPS pada materi bentuk bentuk aktivitas ekonomi kelas IV
6



Semester II MI Bustanussibyan Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten
Brebes Tahun Pelajaran 2013/2014?

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan berdasarkan perumusan permasalahan
tersebut di atas, yaitu untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada materi
bentuk bentuk aktivitas ekonomi siswa kelas IV Semester II MI
Bustanussibyan Wanatirta Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes Tahun
Pelajaran 2013/2014 melalui metode Make a match .

E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain:
1. Untuk Guru
Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan strategi pembelajaran make a match.
2. MI Bustanussibyan Wanatirta Kecamatan Paguyangan
Dengan hasil penelitian ini diharapkan MI Bustanussibyan Wanatirta
Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes dapat lebih meningkatkan
pemberdayaan pembelajaran dengan berbagai metode yang salah satunya
metode make a match agar hasil belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba
untuk diterapkan pada pelajaran lain.


7



3. Untuk siswa
Bagi siswa terutama sebagai subjek penelitian, diharapkan dengan
menerapkan metode make a match dapat memperoleh pengalaman
langsung dapat meningkatkan kerjasama dan kebebasan belajar IPS secara
aktif, kreatif dan menyenangkan.

F. Telaah Pustaka
Telaah Pustaka merupakan uraian singkat hasil-hasil penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya tentang masalah yang sejenis. Telaah pustaka ini
berfungsi untuk menunjukkan orisinalitas/keaslian penelitian. Di antara
penelitian sejenis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Sunarsi (2010). Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam penelitian
tindakan kelasnya dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Tentang Sumber Daya Alam Melalui Metode Jigsaw Siswa Kelas IV SDN
01 Ngepungsari Kecamatan Jatipuro Tahun Pelajaran 2009/2010. Dalam
hal ini guru memacu siswa untuk lebih cerdas dan mandiri untuk
menghasilkan nilai yang lebih baik.
2. Agus Sujianto. (2006). Universitas Negeri Semarang dengan judul metode
Make a match untuk Meningkatkan prestasi Belajar siswa pada Bidang
Studi Matematika di SDN Margomulyo 1 Ngawi. Penelitiannya adalah
penelitian Kualitatif dengan hasil, bahwa hanya metode Make a match
akan mempermudah siswa dalam memahami materi dengan keaktifas
8



siswa sendiri. Dalam hal ini guru memacu siswa untuk lebih cerdas dan
mandiri untuk menghasilkan nilai yang lebih baik.
Berdasarkan pada temuan-temuan penelitian terdahulu yang sempat
ditemukan penulis, penelitian yang membahas penggunaan metode make a
match untuk meningkatkan hasil belajar IPS untuk materi materi bentuk
bentuk aktivitas ekonomi Kelas IV Semester II belum ada. Oleh karena itu,
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini memenuhi kriteria keaslian
dan kebaruan.

G. Sistematika Penulisan
Dalam memaparkan isi yang terkandung dalam skripsi nanti, dan
untuk lebih mempermudah pembahasan dan penulisan, penulis
mengklasifikasikan permasalahan dalam beberapa bab, dengan sistematika
penulisan sebagai berikut:
Bab Awal skripsi nanti meliputi halaman judul, halaman motto
halaman persembahan, halaman pernyataan keaslian, halaman nota
pembimbing, halaman pengesahan, , halaman, kata pengantar, Abstrak, daftar
tabel, daftar gambar, daftar lampiran, daftar isi.
Bagian utama skripsi nanti memuat pokok-pokok permasalahan yang
terdiri dari :
a) Bab Pertama berupa pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional,
dan sistematika penulisan.
9



b) Bab kedua berisi kajian pustaka, yang berisi pembelajaran matematika, ruang
lingkup pelajaran matematika, hakekat pengajaran IPS, tujuan pengajaran IPS
metode pembelajaran Make a match, pengertian dan kajiannya, hasil belajar
dan teori yang mendukung, hasil belajar IPS, kerangka berpikir dan hipotesis.
c) Bab tiga berupa metode penelitian yang berisi : Rancangan Kerangka
Penelitian Setting Penelitian Sasaran Penelitian, Rencana Tindakan, Tindakan
( Perencanaan, Observasi, Refleksi ), dan Indikator Kinerja.
d) Bab empat berisi hasil penelitian dan pembahasan yang berisi hasil penelitian
meliputi pelaksanaan tindakan siklus 1, pelaksanaan tindakan siklus 2,
pelaksanaan tindakan siklus 3; dan pembahasan.
e) Bab kelima merupakan bagian penutup yang berisi kesimpulan, saran dan
kata penutup. serta bagian akhir dari skripsi berisi daftar pustaka, lampiran-
lampiran dan daftar riwayat hidup.

Anda mungkin juga menyukai