Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM FLUIDA

HUKUM ARCHIMEDES






KELOMPOK 9 :
1. DIAN KURVAYANTI I (12030654018)
2. DENYS ARLIANOVITA (12030654019)
3. BELLA FIDDIINI R (12030654021)
4. ELLA WAHYUNI (12030654039)
5. NURUL FATHONAH (12030654050)
PEND. SAINS A 2012



UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI PENDIDIKAN SAINS
2014
ABSTRAK

Praktikum yang berjudul Hukum Archimedes ini bertujuan untuk menyelidiki
gaya ke atas dengan berat zat cair yang dipindahkan. Adapun langkah yang digunakan
yaitu dengan menimbang berat benda di udara menggunakan neraca pegas. Kemudian
memasukkan keseluruhan bagian benda ke dalam air dan melihat lagi angka yang
ditunjukkan pada neraca pegas saat benda di dalam air. Serta menimbang air yang
tumpah dari pancuran ke gelas kimia. Massa air adalah massa total dikurangi massa
gelas. Dari sisni dapat diperoleh massa dan berat benda. Hal ini diulangi lagi dengan
penggandaan jumlah benda yang di timbang. Pada praktikum ini didapatkan hasil berat
air yang dipindahkan pada 1, 2 , dan 3 beban berturut turut 9,8; 18,8; 28;8 x 10
-2
sedangkan gaya ke atas dari pengukuran neraca pegas dengan jumlah beban 1, 2, dan 3
berturut turut 0,1; 0,2; dan 0,3 N. Dapat disimpulkan bahwa semakin berat benda yang
dimasukkan maka semakin banyak air yang tumpah dan semakin besar gaya tekan
keatas yang dihasilkan.















BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat kita memasukkan es batu ke dalam air teh, bisa kita amati terjadi perubahan
ketinggian pada permukaan air teh tersebut. Atau ketika kita memasukkan baju di dalam
bak penuh air, sebagian volume air tumpah keluar bak. Mengapa terjadi demikian?
Pernah kita merasa tidak kuat mengangkat batu di luar air, tapi ketika batu itu berada di
dalam air, dengan mudah kita mengangkat batu itu. Mengapa terjadi demikian? Oleh
karena itu, laporan praktikum ini akan membahas gaya ke atas pada zat cair dan yang
berpengaruh pada gaya tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
Bagaimana hubungan antara gaya ke atas dengan berat zat cair yang dipindahkan?

C. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Menyelidiki hubungan gaya ke atas dengan berat zat cair yang dipindahkan.












h2

h1
F1
F2
A
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Hukum Archimedes
Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan
diatas benda cair yang ditemukan oleh Archimedes, seorang ilmuwan Yunani
yang juga merupakan penemu pompa spiral untuk menaikan air yang dikenal
dengan istilah Sekrup Archimedes. Hukum Archimedes berhubungan dengan
gaya berat dan gaya ke atas suatu benda jika dimasukan kedalam air.
B. Bunyi Hukum Archimedes
Bunyi hukum archimedes yaitu Apabila suatu benda dicelupkan ke dalam zat
cair, baik sebagian atau seluruhnya, benda akan mendapat gaya apung (gaya ke atas) yang
besarnya sama dengan berat zat cair yang didesaknya (dipindahkan) oleh benda tersebut. .
C. Rumus Hukum Archimedes
Ketika suatu benda dimasukkan ke dalam air, ternyata beratnya seolah-
olah berkurang. Hal ini terlihat dari penunjukkan neraca pegas yang lebih kecil.
Peristiwa ini tentu bukan berarti ada massa benda yang hilang, namun
disebabkan oleh suatu gaya yang mendorong benda yang arahnya
berlawanan dengan arah berat benda. Seorang ahli Fisika yang bernama
Archimedes mempelajari hal ini dengan cara memasukkan dirinya pada
bak mandi. Ternyata, ia memperoleh hasil percobaan, yakni beratnya menjadi
lebih ringan ketika di dalam air. Gaya ini disebut gaya apung atau gaya ke atas
(F
A
).







Gambar 2.1 Menghitung Gaya Apung

Gaya apung terjadi karena tekanan pada fluida bertambah terhadap
kedalaman. Dengan demikian tekanan ke atas pada permukaan bawah benda
yang dibenamkan lebih besar dari tekanan ke bawah pada permukaan atasnya.
Hal ini dapat diilustrasikan pada gambar 2.1.
Sebuah silinder dengan ketinggian h yang ujung atas dan bawahnya
memiliki luas A dan terbenam seluruhnya dalam fluida dengan massa jenis
f
.
Fluida memberikan tekanan P
1
=
f
.g.h
1
di permukaan atas silinder. Gaya yang
disebabkan oleh tekanan bagian atas silinder ini adalah F
1
=P
1
.A=
f
.g.h
1.
A

dan
menuju ke bawah. Dengan cara yang sama, fluida memberikan gaya ke atas pada
bagian bawah silinder yang sama dengan F
2
=P
2
.A=
f
.g.h
2.
A. Gaya total yang
disebabkan oleh tekanan fluida, yang merupakan gaya apung F
B
yang bekerja ke
atas dengan besar :
F
B
= F
2
F
1
=
f
.g.A.(h
2


h
1)

=
f
.g.A.h


Keterangan :
F
B
: Gaya ke atas yang dialami benda (N)
f : Massa jenis zat cair (kg/m
3
)
V : Volume air yang terdesak (m
3
)
g : Percepatan gravitasi (m/s
2
)
Dimana V = A.h yang merupakan volume silinder. Karena
f
adalah massa jenis
fluida, hasil kali f.g.V = m
f
.g merupakan berat fluida yang mempunyai volume
yang sama dengan volume silinder. Dengan demikian gaya apung pada silinder
sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh silinder.
Gaya apung sama dengan berat benda di udara dikurangi dengan berat benda di
dalam air.



F
B
=
f
.g.V

FA = Wu Wa

Keterangan :
FA : gaya apung atau gaya ke atas (N)
Wu : gaya berat benda di udara (N)
Wa : gaya berat benda di dalam air (N)


Sumber : http://deteksiphysics.wordpress.com/
Gambar 2.2 Volume zat cair yang terdesak sama dengan volume benda yang tercelup

Volume zat cair yang terdesak sama dengan volume benda yang tercelup
sama dengan Vc. Berat zat cair yang terdesak:



Besarnya gaya apung ini bergantung pada banyaknya air yang didesak
oleh benda tersebut. Semakin besar air yang didesak maka akan semakin besar
pula gaya apungnya.
Berdasarkan bunyi dan rumus hukum Archimedes diatas, suatu benda
akan terapung, tenggelam, atau melayang di dalam zat cair tergantung pada gaya
berat dan gaya ke atas. Benda di dalam zat cair dapat berada pada tiga keadaan,
yaitu mengapung, melayang, dan tenggelam.
1. Pada saat terapung, besarnya gaya apung F.apung sama dengan berat benda
w=mg. Pada peristiwa ini, hanya sebagian volum benda yang tecelup di
dalam fluida sehingga volum fluida yang dipindahkan lebih kecil dari volum
total benda yang mengapung. Karena volum fluida yang dipindahkan lebih
kecil dari volum benda yang tercelup di dalam fluida, maka secara umum
benda akan terapung jika massa jenisnya lebih kecil daripada massa jenis
fluida.
b <

a


Sumber : http://fhannum.wordpress.com/
Gambar 2.3 Terapung
2. Pada saat melayang berlaku gaya apung F.apung sama dengan gaya berat
benda w=mg. Karena benda tercelup seluruhnya ke dalam fluida, maka
volum fluida yang dipindahkan sama dengan volum benda. Syarat sebuah
benda agar bisa melayang di dalam fluida, yaitu massa jenis benda harus
sama dengan massa jenis fluida..
b
=
a


Sumber : http://fhannum.wordpress.com/
Gambar 2.4 Melayang
3. Pada saat tenggelam berlaku gaya apung F.apung lebih kecil daripada gaya
berat benda w=mg. Karena benda tercelup seluruhnya ke dalam fluida, maka
volum fluida yang dipindahkan sama dengan volum benda. Syarat sebuah
benda agar tenggelam seluruhnya ke dalam fluida, yaitu massa jenis benda
lebih besar dari massa jenis fluida..
b
>
a


Sumber : http://fhannum.wordpress.com/
Gambar 2.5 Tenggelam



D. Aplikasi Hukum Archimedes dalam Kehidupan Sehari-hari
Beberapa teknologi yang memanfaatkan prinsip ini adalah kapal
selam, balon udara, hidrometer, dan jembatan ponton.
a. Kapal Selam
Kapal selam adalah kapal laut yang dapat berada dalam tiga keadaan, yaitu
mengapung, melayang, dan tenggelam. Ketiga keadaan ini dapat dicapai dengan
cara mengatur banyaknya air dan udara dalam badan kapal selam. Pada badan
kapal selam terdapat bagian yang dapat diisi udara dan air. Ketika kapal selam
ingin terapung maka bagian tersebut harus berisi udara. Ketika akan melayang,
udaranya dikeluarkan dan diisi dengan air sehingga mencapai
keadaan melayang. Jika ingin tenggelam maka airnya harus lebih diperbanyak
lagi.

b. Hidrometer
Hidrometer adalah alat untuk mengukur massa jenis zat cair. Biasanya alat
ini digunakan oleh usaha setrum accu. Untuk mengetahui bahwa air accu itu
sudah tidak bisa digunakan maka harus diukur dengan hidrometer.
Cara menggunakan alat ini adalah dengan mencelupkannya pada zat cair yang
akan diukur massa jenisnya. Kemudian, dilihat skala permukaan zat cair dan
nilai itulah yang merupakan nilai massa jenis dari zat cair tersebut.

c. Jembatan Ponton
Di pelabuhan kamu dapat melihat jembatan yang terbuat dari drum-drum
besar yang mengapung di atas air. Jembatan ini disebut jembatan ponton. Drum-
drum itu biasanya terbuat dari besi dan di dalamnya diisi dengan udara sehingga
massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis zat cair.

d. Balon Udara
Balon udara adalah penerapan prinsip Archimedes di udara. Balon udara
harus diisi dengan gas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara
atmosfer sehingga balon udara dapat terbang karena mendapat gaya ke
atas, misalnya diisi udara yang dipanaskan.
BAB III
METODE PERCOBAAN

A. Rancangan Percobaan


Gambar 1
Sumber: www.phisiceducation09.blogspot.com

B. Alat dan Bahan
1. Statif 1 buah
2. Jepit penahan 1 buah
3. Neraca pegas 1 buah
4. Tabung berpancuran 1 buah
5. Neraca Ohauss 1 buah
6. Beban 3 buah (25 gram, 50 gram, 75 gram)
7. Silinder ukur 1 buah
8. Air secukupnya

C. Rumusan Hipotesis dan Identifikasi Variabel
1. Rumusan Hipotesis:
Gaya angkat ke atas yang diberikan zat cair besarnya sama dengan berat zat
cair yang dipindahkan
2. Identifikasi Variabel:
Variabel kontrol : rancangan percobaan, alat dan bahan
Variabel manipulasi : beban
Variabel respon : berat zat cair yang dipindahkan


D. Langkah Percobaan
Pertama menggantungkan sebuah beban pada neraca pegas dan menyatat
berat beban yang ditunjukkan oleh neraca pegas (w
0
). Menimbang massa (m
0
)
silinder ukur dalam keadaan kosong dengan neraca. Memasukkan air ke dalam
tabung berpancuran dan menunggu sampai air tidak menetes. Menggunakan
silinder ukur untuk menampung air yang tumpah. Kemudian menempatkan
silinder ukur di bawah pipa pancur tabung berpancuran. Kedua, Menurunkan
beban (bermassa 25 gram) sampai seluruhnya tercelup ke dalam air. Menunggu
sampai air tidak tumpah lagi, kemudian dengan membaca neraca pegas menyatat
berat beban (w), saat berada di dalam air. Timbang massa m
1
, yakni massa
silinder ukur ditambah massa air tumpahan. Mengulangi langkah kedua untuk
beban dengan massa 50 gram dan 75 gram. Menghitung massa air yang
dipindahkan, m
a
=m
1
-m
0
. Dengan g=10m/s
2
, menghitung berat air yang
dipindahkan (w
a
=m
a
.g). Jika gaya ke atas F
a
=w
0
-w
1
, kemudian membandingkan
F
a
dengan w
a
.








BAB IV
DATA DAN ANALISIS

4.1 Data






4.2 Analisis Data
Pada percobaan mengenai hukum Archimedes ini menggunakan tiga buah benda
yang mula-mula diukur berat benda diudara yang memperoleh hasil berat satu benda
sebesar 0,3 N, dua benda sebesar 0,6 N dan tiga benda sebesar 0,9 N. Kemudian
masing-masing benda tersebut diukur berat benda di dalam air yang memperoleh hasil
satu benda sebesar 0,2 N, dua benda sebesar 0,4 dan tiga benda sebesar 0,6 N.
Untuk mengukur massa air yang dipindahkan terlebih dahulu mengukur silinder
kosong dengan menggunakan neraca ohaus dan didapat massa silinder kosong sebesar
40,2 gr. Saat benda dimasukkan kedalam air, maka air akan tumpah melalui tabung
berpancuran dan akan tertampung pada tabung yang lain. Kemudian hasil tumpahan
yang berada pada tabung tersebut ditibang lagi untuk mengetahui massa silinder ukur
dan air yang ditumpahkan dan memperoleh hasil sebagai berikut, untuk satu benda
massa silinder ukur dan air yang ditumpahkan sebesar 50,0 gr, untuk dua benda massa
siilinder ukur dan air yang ditumpahkan sebesar 59,0 gr, dan untuk massa tiga benda
silinder ukur dan air yang ditumpahkan sebesar 69,0 gr. Kemudian massa air yang
Jumlah Beban
1 2 3
Berat beban di udara (W
o
0,1) N 0,3 0,6 0,9
Berat beban didalam air (W
1
0,1) N 0,2 0,4 0,6
Massa silinder ukur kosong (M
o
0,1) gr 40,2 40,2 40.2
Massa silinder ukur+air yang ditumpahkan (M
1
0,1) gr

50,0 59,0 69,0
Massa air yang dipindahkan (M
a
=M
1
- M
o
) (M
a
0,1) gr

9,8 18,8 28,8
Berat air yang dipindahkan (W
o
= M
a.
.g) (N)

9,8 x 10
-2
18,8 x 10
-2
28,8 x 10
-2

Gaya ke atas dari air (F
a
= W
0
W
1
) (N) 0,1 0,2 0,3
ditumpahkan dapat dihitung dengan mengurangi massa silinder ukur dan air hasil
tumpahan dengan massa silinder ukur dalam keadaan kosong. Dan diperoleh hasil pada
satu benda massa air yang dipindahkan sebesar 9,8 gr, pada dua benda massa air yang
ditumpahkan sebesar 18,8 gr dan pada tiga benda massa air yang ditumpahkan sebesar
28,8 gr.
Berat air yang ditumpahkan dapat diketahui dengan mengalikan massa air yang
ditumpahkan dengan gaya gravitasi. Dan diperoleh hasil pada satu benda memiliki berat
air yang dipindahkan sebesar 9,8 x 10-2 N, pada dua benda memiliki berat air yang
dipindahkan sebesar 18,8 x 10
-2
N, dan pada tiga benda memiliki berat air yang
dipindahkan sebesar 28,8 x 10
-2
N. Dari hasil-hasil pengukuran tersebut dapat diketahui
besar gaya keatas dari air dan memperoleh hasil bahwa pada satu benda memiliki gaya
angkat air (Fa) sebesar 0,1 N, pada dua benda memiliki gaya keatas air (Fa) sebesar 0,2
N dan pada tiga benda memiliki gaya keatas air (Fa) sebesar 0,3 N.

BAB V
Berdasarkan data pada tabel hasil pengamatan, diketahui bahwa berat
benda di udara pada jumlah beban 1, 2, dan 3 berturut-turut sebesar 0,3; 0,6; 0,9
N. Sedangkan berat benda didalam air berturut-turut sebesar 0,2; 0,4; 0,6 N.
Gaya gravitasi bekerja kebawah. Tetapi ketika berada didalam air, benda akan
mengalami gaya apung ke atas. Gaya apung ke atas terjadi karena tekanan pada
fluida bertambah terhadap kedalaman. Sehingga tekanan ke atas pada
permukaan bawah benda yang tercelup lebih besar dari tekanan ke bawah pada
permukaan atasnya. Benda didalam air mendapatkan gaya apung keatas yang
lebih besar dari pada gaya gravitasi. Dengan demikian berat benda diudara akan
lebih besar dari pada berat benda didalam air. Hasil percobaan berarti sudah
sesuai.
Gaya ke atas air pada jumlah beban 1, 2, dan 3 didapatkan dari
pengurangan berat beban di udara dengan berat beban didalam air berturut-turut
sebesar 0,1; 0,2; 0,3 N. Sedangkan besar massa air yang dipindahkan yang
didapatkan dari pengurangan massa silinder ukur + air yang ditumpahkan
dengan massa silinder ukur kosong berturut-turut sebesar 9,8 x 10
-2
;
18,8 x 10
-2
;
28,8 x 10
-2

N.
Pada hasil praktikum yang telah kami lakukan, besar gaya angkat keatas
dan massa air yang dipindahkan rata-rata memiliki selisih 0,02 N. Padahal
seharusnya, berdasarkan prinsip archimedes mengatakan bahwa, sebuah benda
yang tercelup sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair akan mengalami gaya
ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan. Yang
artinya gaya angkat keatas oleh air dan massa air yang dipindahkan memiliki
besar yang sama. Hal ini dikarenakan posisi tabung berpancuran terlalu dekat
dengan posisi disaat beban digantungkan pada neraca pegas, sehingga
mengakibatkan terjadinya gesekan antara dinding tabung berpancuran dengan
beban. Gesekan ini mengakibatkan berubahnya posisi beban didalam air, yang
berpengaruh juga terhadap tumpahnya air kedalam silinder ukur. Tetapi jika
menggunakan aturan angka penting, besar antara gaya angkat ke atas oleh air
dan massa air yang dipindahkan adalah sama, yaitu pada jumlah beban 1,2, dan
3 berturut-turut sebesar 0,1; 0,2; 0,3 N

DISKUSI
Sebuah kotak empat persegi panjang massanya 60 kg, terbuka dibagian atas ukuran
bagian dasar 1m x 80,8 m dan kedalaman 0,50 m. Hitung berat dari alat pemberat yang
diperlukan agar kotak dapat tenggelam ke kedalaman 30 cm !
Diketahui : m
1 benda
= 60 kg
A
benda
= 1 x 80,8 m
h
1
= 30 cm = 0,3 m
h
2
= 0,5 m
Ditanya : m
2 benda
Dijawab :
F = 0
W - F
a
= 0
W = F
a
m
benda.
g =
air
.g.V
f
m
benda.
g =
air
.g.A
benda
.(h
2
-h
1
)
m
benda
=
air
.A
benda
.(h
2
-h
1
)
m
benda
= 10
3
.(1 x 80,8).(0,5-0,3)
m
benda
= 16,16 x 10
3
kg

m
benda
= m
1 +
m
2
m
2
= m
benda
m
1
m
2
= 16160 60
m
2 =
16100 kg = 16,1 x 10
3
kg
Jadi berat yang harus ditambahkan agar kotak dapat tenggelam 30 cm adalah 16,1 x
10
3
kg.




BAB VI
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa antara
berat beban diudara yang ditunjukkan oleh neraca pegas akan lebih besar
dibandingkan berat beban didalam fluida. Hal ini diakibatkan oleh adanya gaya
angkat ke atas. Hubungan gaya angkat ke atas berbanding lurus dengan berat zat cair
yang dipindahkan. Semakin besar massa zat cair yang dipindahkan maka besar gaya
angkatpun juga akan semakin besar. Semakin besar massa atau beban yang
dimasukkan dalam air, maka berat zat cair yang dipindahkanpun juga semakin besar.






















DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Hukum Archimedes. http://fhannum.wordpress.com/. Diakses di
Surabaya 26 April 2014
Anonim. 2013. Hukum Archimedes. http://mastugino.blogspot.com/. Diakses di
Surabaya 26 April 2014
Giancoli. 2001. Fisika Edisi ke-5 Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Tim. 2014. Panduan Praktikum Fluida. Surabaya : Pendidikan Sains

Anda mungkin juga menyukai