Anda di halaman 1dari 6

II.

DIPLOPIA
Tujuan
Memahami mekanisme timbulnya diplopia
Menjelaskan mekanisme timbulnya diplopia
Mendemonstrasikan peristiwa diplopia
Dasar teori
Diplopia adalah adanya titik disparat yang memberikan kesan rangkap. Diplopia
secara umum dibagi menjadi dua yaitu :
a). Diplopia binokular yaitu penglihatan ganda terjadi apabila OP melihat dengan kedua mata
dan menghilang bila salah satu mata ditutup. Kondisi ini disebabkan antara lain oleh
gangguan pergerakkan otot bola mata sehingga sudut kedua mata tidak sinkron (tahap awal
seseorang yang akan menjadi juling atau strabismus). Penyebab lainnya adalah kerusakan sar
yang melayani otot!otot bola mata. Kerusakan sara ini disebabkan oleh stroke" cidera kepala"
tumor otak" dan ineksi otak. Diplopia binokular juga bisa terjadi pasien diabetes" miastenia
gra#is" penyakit gra#es" trauma atau cidera pada otot mata dan kerusakan pada tulang
penyangga bola mata.
b). Diplopia monokular yaitu diplopia yang hanya terjadi pada satu mata. Penglihatan ganda
muncul pada saat salah satu mata ditutup. $angguan ini dapat terjadi pada pasien
astigmatisme. $angguan lengkung pterigium" katarak" dislokasi lensa mata" gangguan
produksi air mata dan beberapa gangguan pada retina.
Karena" bukan merupakan penyakit secara khusus atau dengan kata lain diplopia merupakan
gejala yang biasa terjadi pada beberapa penyakit yang disebutkan di atas maka pengobatan
diplopia tergantung dari penyakit dasar yang menyebabkan terjadinya diplopia. %ila kita
melihat dengan kedua mata pada satu benda" maka benda tersebut akan kelihatan satu" oleh
karena bayangan benda kedua mata jatuh pada titik disparat.
&itik edentik adalah titik pada kedua mata kanan yang bisa melakukan ungsi titik identik
yang disebut horopter yaitu bidang lengkung dan melalui titik raksi dengan bidang mata.
'edangkan titik disparat adalah titik!titik yang tidak memberikan sensasi suatu bayangan
tegas sehingga bayangan yang tampak adalah ganda (terlihat dua) inilah yang disebut
diplopia.
Diplopia dibedakan menjadi dua macam :
a. Diplopia (eteronium Diplopia akan terjadi jika mata melihat bayangan yang
bertentangan dengan matanya sendiri.
b. Diplopia (imonim diplopia akan terjadi bila mata melihat bayangan ganda disebelah
yang sama dengan mata sendiri.
)aktor aktor yang mempengaruhi diplopia :
)aktor yang berhubungan dengan siat!siat isik mata untuk dapat membentuk
bayangan nyata dari mata misalnya abe#as" nyopi dll.
)aktor stimulus yang berhubungan dengan intensitas stimulus cahaya misalnya warna
hitam yang terletak di atas warna putih" aktor gelap dan terang.
)aktor di retina sendiri" misalnya jarak dan besarnya conus dalam suatu indera.
Pengeledah inormasi penglihatan di dalam retina melipatkan pembentuka tiga
bayngan. %ayangan pertama" bayangan yang di bentuk oleh kerja cahaya atau
otoreseptor diubah kebayangan kedua di dalam sel bipolar dan kemudian ia diubah
kebayangan kedua di dalam sel ganglion. %ayangan kedua" diubah oleh hori*ontal.
%ayangan ketiga" diubah oleh sel amkrum sedikit perubahan dalam pola impuls
didalam or#us gemculatim terletak" sehingga bayangan ketiga mencapai corte+
occupitalis.
Alat dan bahan
Pensil atau objek lain
Cara kerja
,. Minta OP memandang benda tersebut dengan kedua mata
-. &ekan bola mata kiri dari lateral untuk menimbulkan pergeseran sumbu bola mata ke
medial
.. Perhatikan terjadinya penglihatan rangkap
Hasil Dan Pembahasan
Dari percobaan yang dilakukan maka didapatkan hasil pada OP:
OD: penglihatan ganda (!) tidak terjadi diplopia
O': penglihatan ganda (!) tidak terjadi diplopia
Kesimpulan
Ketika kita menekan kelopak mata setelah itu membuka mata maka akan terjadi perubahan
titik ocus yang dapat menyebabkan diplopia. Kemungkinan pada OP yang terjadi adalah
kurang kuatnya penekanan ke kelopak mata yg juga menekan bola mata sehingga belum
terjadi perubahan titik ocus yang cukup kuat untuk menimbulkan diplopia.
III. RELEK! P"PIL
Tujuan
Menjelaskan dasar!dasar rele+ pupil langsung dan tidak langsung (konsensual)
Mendemonstrasikan rele+ pupil langsung dan tidak langsung
Dasar Teori
Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris" dibelakang iris terdapat lensa. Pupil
dapat mengecil pada akomodasi dan kon#ersi. /komodasi adalah kemampuan lensa mata
untuk mencembung akibat kontraksi otot siliaris. Otot siliaris atau otot polos dapat
merenggang dan mengendorkan selaput yang menggantungkan lensa. /komodasi dapat
menyebabkan daya pembiasan lensa bertambah kuat. 'elain akomodasi" terjadi kon#ersi
sumbu penglihatan dan kontriksi pupil bila seseorang melihat benda yang dekat.
Mengecilnya pupil karena cahaya ialah lebarnya pupil diatur oleh iris sesuai dengan intensitas
cahaya yang diterima oleh mata. Ditempat yang gelap dimana intensitas cahayanya kecil
maka pupil akan menbesar" agar cahaya dapat lebih banyak masuk kemata. Ditempat yang
sangat terang dimana intensitas cahayanya cukup tinggi atau besar maka pupil akan mengecil"
agar cahaya lebih sedikit masuk kemata untuk menghindari mata agar tidak selalu" bila mata
diarahkan kesalah satu mata pupil akan berkontraksi" kejadian tersebut dinamakan releks
pupil atau releks cahaya pupil.
0eleks pupil dapat dilihat dari mengecil dan membesarnya pupil. /komodasi adalah
perubahan dalam lekukan lensa mata dalam menanggapi satu perubahan dalam melihat jarak
dan kemampuan berakomodasi disebut tempo akomodasi.
Daya akomodasi mata diatur melalui syara parasimpatis" perangsangan syara parasimpatis
menimbulkan kontraksi otot siliaris yang selanjutnya kan mengendurkan gligamen lensa dan
meningkatkan daya bias. Dengan meningkatkan daya bias" mata mampu melihat objek lebih
dekat dibanding waktu daya biasnya rendah. /kibatnya dengan mendekatnya objek kearah
mata rekuensi impuls parasimpatis kedotsiliaris progresi ditingkatkan agar objek tetap
dilihat dengan jelas.
Alat Dan #ahan
1ampu senter
Cara kerja
,. 0eleks cahaya langsung" sorot mata kanan OP dengan lampu senter dan perhatikan
perubahan diameter pupil pada mata tersebut.
-. 0ele+ cahaya tidak langsung" sorot mata kanan OP dengan lampu senter dan
perhatikan perubahan diameter pupil pada mata kiri
Hasil
0ele+ cahaya langsung: pupil mengalami miosis akibat adanya cahaya yang diterima
oleh mata
0ele+ cahaya tidak langsung: pupil mengalami miosis akibat adanya cahaya yang
diterima oleh mata sebelahnya dan rangsangan2input tersebut diterima dan melalui
persilangan di chiasma sehingga pupil yang tidak disorot lampu juga mengalami
miosis
Kesimpulan
'esuai dengan teori" dengan semakin banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata maka
pupil akan mengecil untuk menyesuaikan ocus ke o#ea centralis. 'ehingga saat diberi
cahaya senter pupil akan mengalami miosis pada percobaan rele+ cahaya langsung.
'edangkan pada pupil mata sebelah karena adanya persilangan pada chiasma optikum akan
mengalami miosis juga walaupun cahaya tidak langsung diarahkan padanya.
I$. REAK!I %ELIHAT DEKAT
Tujuan
Menjelaskan . peristiwa yang terjadi pada waktu mata berubah melihat dari melihat jauh ke
melihat dekat.
Dasar Teori
Alat Dan #ahan
/lat yang memiliki ujung dengan warna yang berbeda dengan badannya sebagai titik ocus.
Dalam percobaan ini dipakai pulpen sebagai alat coba.
Cara kerja
,. 'uruh OP untuk melihat jari ataupun pulpen sebagai titik ocus yang ditempatkan
pada jarak kurang lebih setengah meter di depan mata OP.
-. 'ambil mendekatkan pulpen" perhatikan mata OP yang mengalami kon#ergensi.
Hasil
Ketika berkon#ergensi" pupil dari OP mengalami miosis
Kesimpulan
Konstruksi pupil (miosis) adalah akibat releks cahaya yang memberikan kedalaman okus
yang lebih besar karena objek jauh dan dekat diokuskan pada saat yang sama dan
mengurangi semua distorsi yang dihasilkan oleh lensa.
&
Da'tar pustaka(
,. 'herwood" 1. )isiologi Manusia dari 'el ke 'istem. -
nd
3dition. 4akarta: 3$5. -66,
-. $anong" 7"). %uku /jar )isiologi Kedokteran. 3disi -6. 4akarta : 3$5 -66..

Anda mungkin juga menyukai