KU:perdarahan pervaginam Nyeri perut(-) Riwayat perdarahan pada kehamilan 7bulan Pemeriksaan USG:letak plasenta di bawah rahim
RUMUSAN MASALAH A. Apa yg dialami perempuan(37thn) dengan keluhan perdarahan pervaginam pada kehamilan 36minggu, G5P2A2 dan dari hasil pemeriksaan USG didapatkan letak plasenta di bawah rahim? B. Bagaimana hubungan antara riwayat perdarahan pada kehamilan 28minggu dengan kehamilan sekarang(36minggu) HIPOTESIS A. Peremuan(37thn) dengan keluhan perdarahan pervaginam pada kehamilan 36minggu, G5P2A2 dan dari hasil pemeriksaan USG didapatkan letak plasenta di bawah rahim mengalami plasenta previa totalis B. Perdarahan pada kehamilan 36minggu merupakan kelanjutan dari perdarahan pada kehamilan 28minggu ANALISIS MASALAH Tidak nyeri nyeri Leopold:bayi belum masuk PAP Kelainan organik Riwayat trauma? trauma Neoplasma infeksi Trimester 3 Perdarahan pada kehamilan 7bulan Abortus 2x Kontrasepsi pil riwayat Perdarahan pervaginam antepartum Perempuan(37thn), G5P2A2, hamil 36minggu Low lying marginal totalis parsial Plasenta previa Ekstra uterin serviks plasenta uterus Fungsi plasenta menurun Dilatasi dan pendataran serviks Usia kehamilan aterm Plasenta di antara istmus dan serviks Hasil USG: plasenta previa totalis Terminasi :SC IUGR Perkembangan plasenta tidak maksimal Desidua plasenta terlepas Tidak dapat persalinan pervaginam Menutupi jalan lahir secara total BL:2.350gr PL:46cm L.kep:32cm anemia Hb:8,4gr/dL LEARNING ISSUES 1.Jelaskan(definisi,epidemiologi,etiologi, manifestasi klinis,patogenesis) plasenta previa! 2. Jelaskan DD perdarahan pervaginam antepartum! 3. Jelaskan interpretasi PF dan PP pada kasus! 4. Jelaskan tatalaksana farmakologi pada kasus! 5. Jelaskan tatalaksana non farmakologi+nutrisi+dokmus pada kasus! 6. Jelaskan resusitasi janin dan indikasinya! 7. Jelaskan tentang postnatal care! 8. Jelaskan (definisi ,etiologi ,patogenesis, manifestasi klinis)solusio plasenta! 9. Bagaimana efek plasenta terhadap perkembangan janin? 10. Bagaimana tatalaksana emergency+ induksi sc? 11. Bagaimana komplikasi dan prognosis pada kasus? 12. Bagaimana faktor risiko dari plasenta previa dan bagaimana hubungannya perdarahan pada usia kehamilan 7bulan dengan riwayat abortus? 13. Mengapa terjadi perdarahan pada kehamilan 7bulan dan mengapa keluhannya berulang? 14. Bagaimana pengaruh kontraksi terhadap posisi plasenta yg abnormal? 15. Mengapa pada kasus pasien tidak merasa nyeri? 16. Jelaskan pengaruh kontrasepsi terhadap kejadian di kasus! 17. Jelaskan klasifikasi perdarahan menurut usia kehamilan! 18. Bagaimana efek jangka panjang terhadap anak yg plasenta previa? 19. Jelaskan tentang Inisiasi Menyusui Dini! DD perdarahan pervaginam antepartum (trimester 3) M Ichsan Pribadi FK-UIn 2010 Disease Plasenta Previa Solusio Plasenta Ruptura Uteri Epidemiology Ibu hamil paritas tinggi,usia>30 th,Ibu hamil trismester 3,kehamilan ganda, cacat uterus Ibu hamil usia lanjut,paritas tinggi, <0,5% dari seluruh persalinan di eropa, Negara berkembang>negara maju, di indonesia 1 dlm 294 persalinan Temporal pattern Akut Akut Akut Sign& symptoms -perdarahan uterus keluar melalui vagina ,darah bewarna merah segar, tanpa nyeri,tdk menentu,tanpa trauma - Kelainan letak janin - Bagian bawah janin di atas PAP Perdarahan bewarna tua kehitaman pervaginam, nyeri pada perut & uterus tegang terus-menerus mirip his partus prematurus (namun sedikit terjadi pada solusio plasenta sedang) , takikardia, hipotensia, kulit dingiin,keringatan,oliguria Perdarahan, hipotensi, takikardia, anemis, hipovolemia, pernapasan sulit, nyeri abdomen, bagian tubuh janin mudah teraba di bawah dinding abdomen, kekuatan his menurun,nyeri merambat ke dada, tdk terdengar DJJ, atau deslerasi patologi Definisi Plasenta yg berimplantasi pd segmen bawah rahim,menutupi seluruh/sebagian ostium uteri internum Terlepasnya sebgaian/seluruh permukaan maternal plasenta dari desidua endometrium sebelum anak lahir Robekan uterus ,terjadi hubungan antara rongga amnion dgn rongga peritoneum Etiologi / Faktor resiko -Implantasi blastokista pd segmen bawah rahim -vaskularisasi desidua tak memadai -paritas tinggi,usia lanjut,cacat rahim (bekas sesar,miomektomi) -perokok -Kehamilan ganda -eritroblastosis fetalis Pernah solusio plasenta, ketuban pecah preterm,korioamniotis, pre- eklampsia, hipertensi kronik, merokok, pecandu kokain, mioma submukosa di belakang plasenta, trombofilia, trauma tumpul pada perut, uterus berseptum Anomali atau kerusakan yg sdh ada sebelumnya,trauma, komplikasi persalinan yg msh utuh, setelah sectio cesarea, persalinan yg dirangsang oksitosin, persalinan yg distosia, grandemultipara, penggunaan oksitosin ,prostaglandin memepercepat persalianan, pernah sectio cesarea,histerorafia, patofisiologi Melebarnya ishtmus uteri Segmen bawah rahim& serviks mendatar dan berdilatasi dan tak berkontraksi dgn baik mebgakibatkan tapak plasenta terlepas Korioamnionitis, defisiensi protein C dan protein S,trombofilia Terpisahnya vili2 korialis plasenta dari desidua basalis Lingkaran retraksi makin ke atas & dindingnya menipis
Disease Vasa Previa Epidemiology 1 dalam 5000 kehamilan Temporal pattern Akut Sign&symptoms Perdarahan pervaginam dari darah janin, terjadi fetal distres dan kematian janin. Ditandai dengan ketuban pecah diikuti oleh keluar darah dan fetal distres Definisi Pembuluh darah janin berada di dalam selaput ketuban(insersio velamentosa&suksenturiata), melewati ostium uteri internum sampai kedalam insersinya di tali pusat Etiiologi/faktor resiko Plasenta bilobata,plasenta suksenturiata, plasenta letak rendah, fertilisasi in vitro, kehamilan ganda Patofisiologi Pada saat ketuban pecah terjadi putusnya pembuluh darah yang insersi vilamentosa tersebut.
Perdarahan pada kehamilan usia lanjut Nyeri Tidak nyeri Solusio plasenta Ruptura uteri Plasenta previa Vasa previa His terus menerus Bag bwh tubuh janin tdk turun melalui jalan lahir Lingkaran retraksi makin ke atas & dindingnya menipis Ruptura uteri iminens Rahim terancam robek Perdarahan ke peritoneum / ke serviks ke vagina Usg: plasenta previa totalis Leopold: 1 janin letak kepala blm msk PAP Tdk terdengar DJJ DJJ : 150 klinis:hipotensi, takikardia, anemis, hipovolemia, pernapasan sulit, nyeri abdomen, kekuatan his menurun,nyeri merambat ke dada,, atau deslerasi patologi
Klinis:Perdarahan bewarna tua kehitaman pervaginam,) , takikardia, hipotensia, kulit dingiin,keringatan,oliguria
patofis Klinis:Perdarahan pervaginam dari darah janin, terjadi fetal distres dan kematian janin. Komplikasi Pada Janin pada Placenta Previa Karlina Sari Sujana Komplikasi pada Janin Kelainan Letak Janin Bayi lahir prematur Gawat Janin Anomali kongenital Gangguan pertumbuhan
Interventricular Hemorrage : Perdarahan intrakranial neonatus, terjadi terutama pada bayi prematur 32 minggu kehamilan. Kejadian tersebut berkisar antara 13 - 65% menurun dengan bertambahnya usia kehamilan. Prognosis : How well the infant does depends on the amount of bleeding and if there is brain swelling. Severe bleeding may lead to developmental delays and problems controlling movement. (1) Intra-vascular factors: -Impaired cerebral autoregulation -Fluctuating cerebral blood flow (related to fluctuating arterial blood pressure)* - cerebral blood flow (e.g., due to hypercarbia, excess volume expansion)* - cerebral venous pressure (e.g., with pneumothorax, asphyxial heart failure)* -Hypotension and reperfusion* -Coagulation abnormalities (2) Vascular factors: -Germinal matrix, a highly vascular structure with poor capillary support, is present <35 weeks and is a critical factor in pathogenesis of IVH. -Germinal matrix capillaries are very vulnerable to hypoxic-ischemic injury. -Arterial development: acute transition from large vessels to a capillary network without gradual arborization -Venous drainage: "hairpin loop" configuration in germinal matrix is conducive to outflow obstruction and is important in pathogenesis of periventricular hemorrhagic infarction. (3) Extra-vascular factors: Preterm infants have -Increased fibrinolytic activity -Poor vascular support in cerebral tissue - risk of hypoxia, hypercarbia and acidosis due to immature respiratory system* *Factors that can often be prevented or alleviated with meticulous intensive care! Respiratory Distress Syndrome Respiratory distress syndrome (RDS) of the newborn, also known as hyaline membrane disease, is a breathing disorder of premature babies. In healthy infants, the alveolithe small, air-exchanging sacs of the lungsare coated by surfactant, which is a soap-like material produced in the lungs as the fetus matures in preparation for birth. If premature newborns have not yet produced enough surfactant, they are unable to open their lungs fully to breathe. CONTRACEPTION
PLACENTA PREVIA
Penilaian Klinik Plasenta Previa Hitung Denyut Jantung Janin dilakukan 5 menit sekali ketika dirasa sudah dalam keadaan aterm
Taksiran Berat Janin
N = 13, jika kepala masih di PAP N= 12, jika kepala masih di atas spina ischiadica N= 11, jika kepala sudah di bawah spina ischiadica
TFU (cm) Nx155 Definisi, Etiologi, Epidemiologi, Faktor Risiko, Manifestasi Klinis, Patofisiologi, Komplikasi Dan Prognosis Plasenta Previa + Dokmus Ali Alatas/110103000056 Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Definisi Plasenta previa adalah plasenta yg berimplantasi pada segmen bawah rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian atau seluruh dari OUI. Etiologi Belum diketahui secara pasti Blastokistasecara kebetulan menimpa desidua di SBR. Proses radang atau atrofivaskularisasi desidua tdk memadai Epidemiologi Pada paritas tinggi Tinggi di usia >30 thn Sering pd kehamilan ganda Cacat uterus Di RSU1,7%-2,9% Negara maju <1% reported incidence of placenta previa at delivery is 4 in 1000 deliveries. 37 In the second trimester, placenta previa may be found in 4% to 6% of pregnancies. Faktor Risiko Paritas tinggi Usia lanjut Cacat rahim ( misal: bekas bedah, miomektomi dll ) Perokok
Klasifikasi Sumber: Clinical Key Elseveir Klasifikasi Patofisiologi HamilIstmus uteri melebarSegmen bawah rahim ( SBR )plasenta yg berkembang disitumengalami laserasi karena lepas dari desidua sebagai tapakannya. Pd tempat laserasi ituakan terjadi perdarahanberasal dari sirkulasi maternal (ruangan intervillus dan dari plasenta) karena elemen2 otot yg dimilikin SBR dan serviks sangat minimalSBR dan serviks tdk mampu berkontraksi dgn kuatsehingga p.darah pada tempat itu tdk tertutup sempurna Perdarahan mudah terjadi
Cont..... Perdarahanakan berhentikarena terjadi pembekuan Pembentukan SBR progresif dan bertahaplaserasi baruakan mengulang perdarahan Perdarahan berulang tanpa sebab lain.
Patofisiologi The first hypothesis proposes that as the pregnancy advances, the stationary lower placental edge relocates away from the cervical os with the development of the lower uterine segment. Indeed the lower uterine segment has been noted to increase from 0.5 cm at 20 weeks to more than 5 cm at term. The second hypothesis suggests that trophotropism, or the growth of trophoblastic tissue away from the cervical os toward the fundus, results in resolution of the placenta previa. Resource : Karrie E. Francois and Michael R. Foley.Antepartum and Postpartum Hemorrhage
Manifestasi Klinis Perdarahan uterus keluar melalui vagina Warna darahmerah segar Nyeri (-) Perdarahanakhir trimester 2 keatas Perdarahan pertama tdk banyak dan berhenti sendiri Pada plasenta letak rendahperdarahan baru terjadi waktu mulai persalinan. Pada plasenta komplitperdarahan terjadi lebih awal dlm kehamilankarena SBR terbentuk lebih dahulu pd bagian terbawah yaitu OUI.
Komplikasi Anemia Syok Plasenta inkreta, perkreta Morbiditas Kelainan letak anak Kelahiran prematur dan gawat janin Solusio plasenta Prognosis
Dokmus
Daftar Pustaka Cunningham, F. Gary. Dkk. Obstetri Williams. Vol. 1. edisi 21. Jakarta: EGC. 2005 Sarwono.... Karrie E. Francois and Michael R. Foley.Antepartum and Postpartum Hemorrhage
PP dan PF INTERPRETASI PF Ny. X Normal interpretasi Kondisi umum Compos mentis composmentis Normal Tanda vital Dalam batas normal normal Status gizi Dalam batas normal normal DJJ 150 bpm 120-160 normal PP Ny. X Normal interpretasi hemoglobin 8,4 mg/ dl Timester 3: 9,5-15 mg/dl anemia leukosit 8400/ ul 5.000-10.000/ul Normal Leopold II Taksiran berat janin 2600 kg Leopold I Batas punggung janin di kanan (DJJ 150 bpm) Leopold III Leopold IV Persentasi kepala Belum masuk PAP USG Plasenta previa totalis Menutupi semua jalan lahir (plasenta previa komplit) Ket: F : fetus P: plasenta AF = cairan amnion B = Kandung kemih Cx = Cervix PF An. A Normal Interpretasi Keadaan umum Tampak lemah aktif Setelah dilakukan resusitasi Apgar score Baru lahir : 5 7-10 Asfiksia ringan- sedang Menit ke 5: 7 7-10 Adaptasi mulai baik tapi masih di ambang bawah Menit ke 10 : 9 7-10 Adaptasi baik Berat lahir 2350 kg 2500-4000 kg BBLR Panjang lahir 46 cm 45-50cm Normal L. Kepala 32 33-38 mikrosefali Adaptasi baik : skor 7-10 Asfiksia ringan-sedang: skor 4-6 Asfiksia berat : skor 0-4
Bayi yg Membutuhkan Resusitasi 10% bayi baru lahir membutuhkan resusitasi untuk memulai pernapasan saat lahir Kurang lebih 1% perlu resusitasi lengkap untuk kelangsungan hidupnya(intubasi, kompresi dada dan pemberian obat
Masalah/kondisi akut perlu tindakan segera dalam 1jam kelahiran Tidak bernapas Sesak napas Sianosis sentral BBLR<2.500g Letargis Hipotermia/ stres dingin (suhu aksila <36,5C) kejang
Menentukan apakah bayi memerlukan resusitasi 1. Apakah bayi lahir cukup bulan? 2. Apakah cairan amnion bersih dari mekonium? 3. Apakah bayi bernapas atau menangis? 4. Apakah tonus otot baik? Langkah Awal Resusitasi Berikan kehangatan dengan cara meletakkan bayi di bawah pemancar panas Posisikan kepala setengah ekstensi Bersihkan jalan napas Keringkan, rangsang, perbaiki posisi Bila terdapat mekonium dan bayi tidak bugar Berikan O2 dan pantau FJ Pasang laringoskop, hisap dgn kateter penghisap no.12F/14F Masukkan pipa ET Sambung pipa ET ke alat penghisap Lakukan penghisapan sambil menarik keluar pipa ET Ulangi bila perlu atau bila FJ menunjukkan resusitasi harus segera dilanjutkan ke tahap berikut 1.Langkah awal dilakukan dalam 30 detik, kemudian nilai : Pernapasan Frekuensi denyut jantung Warna kulit 2. Bila bayi tidak bernapas/megap- megap,atau FJ < 100/menit VTP Ventilasi Tekanan Positif Untuk membantu usaha napas bayi Menggunakan balon dan sungkup resusitasi Konsentrasi oksigen (21% vs 100%) Frekuensi 40-60 / menit Setelah 30 detik VTP secara adekuat, lakukan penilaian FJ Bila FJ < 60/menit, lanjutkan dengan kompresi dada sambil tetap teruskan VTP Panduan penggunaan oksigen untuk VTP pada neonatus cukup bulan, segera setelah lahir( AAP & AHA 2006)
Rekomendasi NRP: penggunaan O2 100% untuk VTP pada resusitasi bayi. Namun penelitian menunjukkan, resusitasi dgn O2 21% sama berhasilnya dgn O2 100% Bagi yang menggunakan O2 < 100%, diperlukan tambahan O2 bila tidak ada perbaikan dalam 90 detik setelah lahir Bila O2 tidak tersedia, gunakan udara kamar FAKTOR RESIKO DAN TIDAK NYERI Laila Saieda FAKTOR RESIKO PLASENTA PREVIA PLASENT A PREVIA Bayi kembar Hipoperfusi plasenta Merokok Sectio cesaria, Kuret (abortus) Melukai uterus Hipertrofi plasenta Terbentuk jaringan fibrosis Ukuran plasenta lebih besar Trofotropism Kemampuan uterus Multi gravida, usia ibu tua Plasenta menginvasi bagian uterus lainnya Trauma saat kehamilan Riwayat plasenta previa sebelumnya Endometriosi s TIDAK NYERI PADA PLASENTA PREVIA Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut Solusio plasenta Plasenta previa Tidak nyeri Nyeri Plasenta menempel pada SBR (Segmen Bawah Rahim) Lapisan myometrium SBR tipis Kontraksi inadekuat Pematangan paru betamthason e Pemeriksaa n gol. Darah & rhesus Infus Ringer Laktat Tokolitik menghentika n his MgSO4 Plasenta previa sentralis Plasenta previa lateralis posterior Plasenta previa dengan perdarahan banyak tak terkendali Plasenta previa dengan panggul kecil, letak lintang Kortikosteroid Betamethasone : 12mg oral setiap 24 jam selama 48 jam Dexamethasone : 6mg oral setiap 12 jam selama 24 jam
Induksi sel tipe II >> clearance cairan paru >> enzim antioksidan >> produksi surfaktan Tokoliti k Beta Agoni s Magnesiu m sulfat Indo methacin e Ca Block er Antagon is oksitosi n Merangsang reseptor beta adrenergik uterus Ritodrine IV 50-100g/m dilanjut 50g/m tiap 15 menit terbutaline 2.5g/m setiap 20 menit >> MgSo4 <<aCH Ca influx 4-6 gram IV setiap 15-20 menit, lanjut 2-4 gr setiap 10 menit selama 24 jam menghambat enzim COX << PG << kontraksi uterus 50-100 mg oral
<< Ca << kontraksi uterus 20 mg oral dilanjut 10-20 mg setiap 6 jam Kompetitor reseptor oksitosin di miometrium Atosiban Magnesiu m sulfat