Anda di halaman 1dari 17

SISTEM

ENDOKRIN
TESTIS
Adalah kelenjar reproduksi pria tempat spermatozoa dan hormon
pria dibentuk
Bentuknya oval, panjang kurang lebih 4 cm, lebar kurang lebih
2,5 cm dan tebal kurang lebih 3 cm dengan berat antara 10 -14
gram
Testis diselubungi oleh kapsul pelindung fibrosa yang disebut
tunika albuginea dan ditutup lagi oleh membran serosa yang
disebut tunika vaginalis
Testis terdiri dari 200-300 lobulus testis, yang masing-masing
berisi 3 tubulus kecil yang disebut tubulus seminiferus contortus
Terdapat sel sertoli yang berungsi untuk memberi makan atau
nutrien spermatozoa selama perkembangannya di dalam testis.

Hormon testis
1. Testosteron, berfungsi untuk merangsang pertumbuhan organ
kelamin pria, meningkatkan perkembangan sifat-sifat kelamin
sekunder pria.


OVARIUM
Adalah kelenjar kelamin yang ada
pada wanita
Berfungsi untuk memproduksi sel
telur dan mengeluarkan hormon
Struktur ovarium terdiri atas

1. Korteks adalah Lapisan paling
luar yang meliputi epitelium
germinetivum yang benbentuk
kubik
2. Medula terletak di sebelah dalam
korteks tempat terdapatnya
stroma dengan pembuluh darah,
saraf dan sedikit otot polos
Diperkirakan pada ovarium wanita terdapat 100.000 folikel primer
yang kemudian berkembang menjadi folikel de Graaf. Setelah
folikel de Graaf matang akan terisi dengan likuor folikuli yang
mengandung estrogen dan siap untuk berovulasi. Folikel de
Graaf terdiri dari :
a. Ovum, mempunyai satu nukleus
b. Stratum Granulosum, yaitu inti yang jelas pada pewarnaan yang
mengelilingi ovum
c. Teka Interna
d. Teka Eksterna

Hormon ovarium :
1. Estrogen, merangsang perkembangan organ sekunder wanita
2. Progesteron, merangsang sekresi cairan uterus dan
meningkatkan aparatus sekretorik payudara


HORMON YANG BERPERAN PADA KEHAMILAN
HORMON PLASENTA
1. Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
Berfungsi :
a. Mencegah involusi normal dari korpus luteum pada akhir siklus seksual
wanita
b. Menyebabkan korpus luteum menyekresi lebih banyak hormon kelamin ,
progesteron dan esterogen dimana hormon kelamin ini mencegah menstruasi
dan menyebabkan endometrium terus tumbuh serta menyimpan nutrisi dalam
jumlah besar dan tidak dibuang dalam darah menstruasi
c. Pembentukan testosteron pada fertus laki-laki sampai waktu lahir
2. Estrogen
Berfungsi :
a. Meningkatkan pertumbuhan organ kelamin ibu dan beberapa jaringan janin
b. Pembesaran uterus
c. Pembesaran payudara
d. Pembesaran genitalia wanita
e. Relaksasi berbagai ligamentum pelvis sehingga persendian sakroiliaka
menjadi relatif lentur dan simpisis pubis menjadi elastis sehingga
mempermudah jalannya fetus melalui jalannya lahir
3. Progesteron
Berfungsi :
a. Membantu perkembangan khusus dari endometrium uterus dalam
implantasi tahap lanjut dari ovum yang sudah di fertilisasi
b. Mungkin meningkatkan perkembangan beberapa jaringan dan
organ janin
c. Membantu meningkatkan perkembangan aparatus sekretorik dari
payudara ibu .

4. Human Somatomammotropin
Berfungsi :
a. Meningkatkan laktasi
b. Meningkatkan pertumbuhan
c. Menyediakan glukosa bagi fetus
d. Menyediakan sumber energi pengganti untuk metabolisme ibu
KEADAAN HORMONAL SAAT AKHIR
KEHAMILAN
1. Rasio Hormon Estrogen terhadap Progesteron
(peningkatan kontraksi uterus)
2. Pengaruh Hormon Oksitosin ( kontraksi otot uterus )
3. Pengaruh Hormon Fetus (kontraksi miometrium)
Diantaranya :
- Sekresi Oksitosin
-Sekresi Kortisol
-Sekresi Prostagalndin
KELENJAR HIPOFISIS
Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga
master of gland atau kelenjar pengendali
karena menghasilkan bermacam-macam
hormon yang mengatur kegiatan kelenjar
lainnya.
Hipofisis dibagi menjadi 3 bagian yaitu
bagian anterior, bagian tengah dan bagian
posterior

Hipofisis lobus anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis
lobus anterior dapat dilihat pada gambar
dibawah ini


Hipofisis lobus posterior
Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus
posterior beserta organ targetnya dapat
dilihat pada gambar dan tabel dibawah ini.

Regulasi Hormon ADH
Banyak sedikitnya cairan yang masuk dalam sel
akan di deteksi oleh hipotalamus.
Plasma dalam darah sedikit hipofisis akan
mensekresikan ADH reabsorpsi
darah mendapatkan asupan cairan dari hasil
reabsorpsi tersebut kadar plasma dalam
darah kembali seimbang.
Selain itu, karena cairan pada ginjal sudah
diserap, maka urinenya kini bersifat pekat. Jika
seseorang buang air kecil terus menerus,
diperkirakan hipofisis posteriornya mengalami
gangguan sebab ADH tidak berfungsi dengan
baik. Nama penyakit ini disebut diabetes
insipidus.



TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai