Anda di halaman 1dari 15

PROSEDUR DIAGNOSIS ORTODONTI

Prosedur diagnosis adalah suatu langkah dalam perawatan yang dilakukan


sebelum merencanakan sesuatu perawatan
Diagnosis ortodonti : suatu studi dan interpretasi data klinik untuk menetapkan
ada tidaknya maloklusi dalam perawatan ortodonti
Menurut Moyers ( 1988 ) diagnosis ortodonti: adalah perkiraan yang sistematis,
bersifat sementara ,akurat yang ditujukan untuk penentuan problema klinis dan
perencanaan perawatan
Menurut ouston dkk ( 199! ) , tujuan pemeriksaan pasien adalah untuk merekam
informasi yang berkaitan dengan keadaan maloklusi sebagai dasar untuk
menentukan penyebabnya
Diagnosisi ortodonti ditentukan dari beberapa analisis yaitu :
1" #nalisis umum
!" #nalisis lokal
$" #nalisis %ungsional
&" #nalisis model
'" #nalisis sefalometri
I Analisis Umum Uraian
1 (ama, alamat ,kelamin, umur )elamin , umur * berkaitan dengan
pertumbukembangan
dentomaksilo!asial
Misal : perubahan fase geligi,
perbedaan pertumbuhkembangan
muka pria dan wanita
! )eluhan utama pasien +iasanya ttg keadaan susunan gigi
yang dirasakan pasien mengganggu
estetik dentofasial , mempengaruhi
status social , fungsi pengunyahan
yang mendorong keinginan untuk
dilakukan pera"atan ortodonti
$ )eadaan sosial ,ntuk mengetahui emosi p# misal
adanya kebiasaan menghisap jari yang
berkepanjangan, prestasi belajar yang
kurang baik
& -iwayat kesehatan pasien dan $eseatan p# se%ak dilairkan smp
keluarga p# datang misal trauma pd muka dan
kepala smp memerlukan operasi,
penyakit jantung, diabetes,arthritis,
tonsil yg sudah pernah di operasi
' +erat dan tinggi badan Mengetahui pertumbukembangan
normal& tidak sesuai umur dan
%enis kelamin
. -as/ kelompok etnik

Dalam pengertian !isik ( bukan
budaya )meliputi ras ayah ibu, kakek
nenek
0 +entuk skelet :
endomor!ik

mesomor!ik

ektomor!ik
pendek'berlemak
berotot
langsing ' sedikit %aringan otot &
lemak
8 1iri keluarga / pola tertentu yg
selalu ada pd keluarga
)elainan skelet berupa prognati
mandibula, keadaan yang selalu
berulang pd suatu keluarga secara
turun menurun
9 2enyakit anak (ang dapat mengganggu
pertumbukembangan, misal
penyakit dgn panas tinggi, sistemik
13 #lergi 4erhadap obat)an' baan * late# +'
lingkungan * debu+
11 )elainan endokrin
5ang terjadi pd pra lair
5ang terjadi pd pas,a lair
ipoplasia gigi
mempengaruhi percepatan/
hambatan pertumbuhan muka,
derajat pematangan tulang,
penutupan sutura, resorpsi akar
gigi sulung,, erupsi gigi permanen
1! 4onsil radang / tidak
1$ )ebiasaan bernafas melalui mulut *kesukaran pd waktu
dicetak
II Analisa lo,al Uraian
- Analisa ekstra oral
+entuk kepala: ( ada hubungan
dgn bentuk muka,
palatum,lengkung geligi )
lebar' pendek

brakise!alik

dolikose!alik

mesose!alik
1ara menentukan :
pan%ang' sempit
rata)
6ebar kepala 7 133
8nde7 sefalik 9 :::::::::::::::::::::::::::
2anjang kepala
;imetris wajah
<ilihat dari depan
<ilihat dari .ertikal
proporsi lebar mata, hidung dan mulut
simetri / asimetri
2ada dasarnya muka tidak simetris
secara bilateral
4ipe wajah:
leptoprosop/

mesoprosop'

euriprosop
Sempit' pan%ang' protrusi!0kepala
dolikose!alik
Sedang
0kepala mesose!alik
1ebar' kurang protrusi!
0kepala brakise!alik
4ipe profil
2emeriksaan ini dapat
mengetahui proporsi skeletal
jurusan antero posterior,
=ertical )
,ekung
lurus
,embung
2aloklusi kelas III
2aloklusi kelas I
2aloklusi kelas II
+ibir kompeten, tidak kompeten
%ungsi bicara #da hubungan maloklusi dgn fungsi
bicara, biasanya dengan mekanisme
adaptasi, anak dengan mal olkusi yg
parah tetap berbicara tanpa gangguan
)ebiasaan jelek <apat menyebabkan maloklusi
,tergantung dari lama, frekuensi dan
intensitasnya
) Analisis intraoral Untuk mengetaui keadaan
%aringan keras dan lunak
6idah
2alatum
)ebersihan mulut
)aries
%ase geligi
>igi yang ada
,kuran, bentuk, fungsi ( makroglosi'
mikroglosi )
sempit' pan%ang ' dalam *dapat
mempengaruhi alat lepasan
+aik/ jelek
<apat merupakan penyebab utama
maloklusi local, penyebab terjadinya
tanggal prematur gigi disidui yang
dapat menyebabkan pergeseran gigi
permanen
pergantian, permanen
)eadaan jaringan periodontal gigi kelebihan,agenisi
2enyakit periodontal meningkat pada
p7 dewasa
III Analisa !ungsional
1 2ath of clousure #dalah arah gerakan mandibula pada
posisi istiraat ke oklusi sentrik
2ath of clousure berupa gerakan engsel
sederhana melewati freeway space
3ree"ay spa,e 4 intero,,lusal
,learan,e ,adalah jarak antaroklusal
pada saat mandibula dalam posisi
istirahat
! <e=iasi Mandibula )eadaan ini berhubungan dengan posisi
kebiasaan mandibula
$ <isplacement Mandibula, dapat
terjadi pd
jurusan tran=ersal
jurusan sagital

*adanya gigitan silang posterior
*adanya gigitan silang unilateral gigi
posterior disertai garis median atas
bawah yang tidak segaris
*adanya kontak premature pada
daerah 8nsisi=i
Gambar :
<isplacement mandibula ke kanan
& ;endi 4emporomandibula

1ara
memeriksa
8ndikator penting fungsi sendi
temporomandibular adala lebar
pembukaan maksimal antara 56789
mm' : mm gerakan ke lateral ; mm
ke depan
<ilakukan palpasi *ada rasa
sakit/tidak, ada suara / tidak
I< Analisa model 2odel studi : rekam ortodontik yg
paling sering digunakan untuk
menganalisis suatu kasus
1 +entuk lengkung gigi (ormal : parabola
4idak normal :lebar, menyempit di
anterior dll
+erhubungan dgn bentuk kepala, misal
brakisefalik* bentuk lengkung gigi
lebar
! <iskrepansi pd model
?
Merupakan bagian dr diskrepansi
total yg tdd diskrepansi model,
sefalometri, kedalaman kur=e spee,
pergeseran molar ke mesial
?
Digunakan untuk menentukan
ma,am pera"atan dgn
pen,abutan & tidak gigi
permanen
#dalah : perbedaan tempat yg
tersedia dan tempat yg
dibutukan
Tempat yg tersedia & a.ailable
spa,e : tempat disebelah mesial M1
kiri smp mesial M1 kanan
=ara mengukur :
RA :dengan membuat lengkungan
kawat tembaga ( brass wire ) dari
mesial M1 kiri melewati fisura gigi
didepannya terus melewati insisal
incisi=e yg letaknya benar terus
melewati fisura gigi posrerior smp
mesial M1 kanan
R> : lengkung kawat tdk melewati
fisura gigi posterior tp lewat tonjolbukal
gigi posterior
2engukuran ini ada bbrp cara
Gambar :
Tempat yg dibutukan :jumlah lebar
mesiodistal gigi permanen disebelah
mesial M1 kiri smp M1 kanan
( premolar kedua kiri sampai premolar
kedua kanan )
2engukuran ini ada bbrp cara
Pada !ase geligi permanen, dengan
mengukur lebar mesio distal premolar
kedua kanan sampai premolar kedua
kiri pada model studi dan dijumlahkan
@umlah lebar ke & insisi=e atas
permanen : !8 A $. mm ( normal )
Pada !ase geligi pergantian
1" Mengukur mesio distal gigi pada
model untuk gigi yang telah erupsi,
gigi yang belum erupsi diukur pada
foto rontgen
)elemahannya gambaran pada
foto rontgen mengalami distorsi
( bertambah panjang/ pendek )
!" Mengetahui lebar benih gigi
dengan menghitung memakai
rumus tertentu
Panduan * Pro!!it dkk )oo: ):
)ekurangan tempat : smp & mm
*tdk diperlukan pencabutan gigi
permanen
)ekurangan tempat: ':9 mm
*kadang masih tanpa pencabutan
tetapi sering dgn pencabutan gigi
permanen
)ekurangan tempat :13
mm/lebih*selalu dgn pencabutan
gigi permanen
$ #nalisis ukuran gigi 8nsisi=i lateral atas banyak mengalami
anomali
Analisis >olton : mengukur lebar
mesio distal setiap gigi permanen
& )ur=a ;pee #dalah lengkung yg menghubungkan
insisal 8nsisi=e dgn bidang oklusal
molar terakhir pd -+
Normal : kedalaman tdk lebi -/6
mm
$ur.a spee positi!0 bentuk kur.e
%elas dan dalam0gigi insisi=i supra
posisi / gigi posterior infra posisi
Gambar :
' <iastema #dalah ruang antara ! gigi yg
berdekatan
Gambar :
. ;imetri gigi ,ntuk mengetahui simetri gigi senama
dlm jurusan sagital maupun trans=ersal
dengan cara membandingkan letak gigi
permanen senama kiri dan kanan
0 >igi yang terletak salah Bersi : mahkota miring ttp akar lurus
( mesio=ersi, disto=ersi, labio=ersi,
linguo=ersi)
8nfra oklusi , supra oklusi, rotasi,
transposisi, ektostema
8 2ergeseran garis median -# : garis yang menghubungkan titik
pertemuan rugae palatine kedua kiri
kanan dengan titik pada rafe palatine
-+ : membuat titik pada perlekatan
frenulum labial dan lingual dan titik ini
melewati titik kontak insisi=i sentral
bawah
Gambar :
9 -elasi gigi
-elasi gigi posterior
@urusan ;agital
@urusan 4ransfersal
@urusan =ertical
-elasi gigi anterior
@urusan sagital
@urusan =ertikal
#dalah hubungan gigi atas dan bawah
dalam keadaan oklusi ( yg diperiksa
molar permanen dan kaninus )
(etroklusi, distoklusi, mesioklusi,
gigitan tonjol, tidak ada relasi
(ormal : >igitan fisura luar rahang atas
4idak normal : gigitan fisura dalam
atas, gigitan tonjol,
>igitan terbuka ( tidak ada kontak gigi
atas dan bawah pada saat oklusi )
?arak gigit& o.er %et
(ormal :insisi=i atas didepan insisi=i
bawah dengan jarak !:$ mm
4idak normal : jarak gigit terbalik" Cdge
to edge
Tumpang gigit & o.er bite * jarak
=ertical insisisal insisi=i atas dengan
insisal insisi=i bawah , normal ! mm )
4umpang gigit bertambah *gigitan
dalam
4umpang gigit berkurang negatip ( : )
4umpang gigit : 3 ( edge to edge )
Maloklusi merupakan ketidakteraturan gigi-gigi diluar ambang normal. Maloklusi sendiri dapat
meliputi ketidakteraturan local dari gigi-gigi malrelasi pada tiap ketiga bidang ruang-sagital,
vertical atau tranversal. (Houston, W.J.B,1989. !lasi"ikasi maloklusi menurut #d$ard %ngle
dibagi dalam tiga kelas, &aitu'
1. !las ( angle ()etroklusi
*ada maloklusi ini patokann&a diambil dari +ubungan molar pertama atas dengan molar pertama
ra+ang ba$a+. Bila molar pertama atas atau molar pertama ba$a+ tidak ada maka kadang-
kadang dili+at dari +ubungan kaninus ra+ang atas dan ra+ang ba$a+.
Menurut ,eve&,klas ( ini dibagi men-adi . tipe '
a. !las ( tipe 1 ' bon-ol mesiobukal cusp molar pertama atas terletak pada garis bukal molar
pertama ba$a+ dimana gigi anterior dalam keadaan ber-e-al (cro$ding dan kaninus terletak lebi+
ke labial.
b. !las ( tipe / ' +ubungan molar pertama atas dan ba$a+ normal dan gigi anterior dalam
keadaan protusi".
c. !las ( tipe 0 '+ubungan pertama molar pertama atas dan ba$a+ normal tetapi ter-adi gigitan
bersilang anterior.
d. !las ( tipe 1 ' +ubungan pertama molar atas dan ba$a+ normal tetapi ter-adi gigitan bersilang
posterior.
e. !las ( tipe . ' +ubungan molar pertama normal, kemudian pada gigi posterior ter-adi migrasi
keara+ mesial.
/. !las (( %ngle
2e+ubungan bon-ol mesiobukal cusp molar pertama atas lebi+ anterior dari garis bukal molar
pertama ba$a+. Juga apabila bon-ol mesial cusp molar pertama atas bergeser sedikit ke
anteriordan tidak pada garis bukal pertama atas mele$ati bon-ol mesiobukal molar pertama
ba$a+.
*ada maloklusi ini +ubungan kaninusn&a bervariasi &aitu kaninus bisa terletak diantara insisi"
lateral dan kaninus ba$a+.pada umumn&a kelainan ini disbabkan karena kelainan pada tulang
ra+ang atau maloklusi tipe skeletal.
Menurut de$e&, klas (( %ngle ini dibagi dalam dua divisi, &aitu'
a. ,ivisi ( ' +ubungan antara molar pertama ba$a+ dan molar pertama atas disoklusi dan gigi
anterior adala+ protusi". !adang-kadang disebabkan karena keciln&a ra+ang ba$a+ se+ingga
pro"il pasien terli+at seperti paru+ burung.
b. ,ivisi / ' +ubungan antara molar pertama ba$a+ dan molar pertama atas disoklusi dan gigi
anterior seola+-ola+ normal tetapi ter-adi deep bite dan pro"il pasien seola+-ola+ normal.
0. !las ((( %ngle (mesioklusi
,isini bon-ol mesiobukal cusp molar pertama atas berada lebi+ ke distal atau mele$ati bon-ol
distal molar pertama ba$a+, atau lebi+ kedistal sedikit sa-a dari garis bukal molar pertama
ba$a+. 2edangkan kedudukan kaninus biasan&a terletak diantara premolar pertama dan kedua
ba$a+. !las ((( ini disebut -uga tipe skeletal.
Menurut de$e&, klas ((( %ngle ini dibagi dalam tiga tipe, &aitu'
a. !las ((( tipe 1 ' +ubungan molar pertama atas dan ba$a+ mesioklusi sedang +ubungan anterior
insisal dengan insisal (edge to edge.
b. !las ((( tipe / ' +ubungan molar pertama atas dan ba$a+ mesioklusi,sedang gigi anterior
+ubungann&a normal.
c. !las ((( tipe 0 ' +ubungan gigi anterior seluru+n&a bersilang (cross bite se+ingga dagu
penderita menon-ol kedepan. (Hambali, 3ono,198.
/./ *engertian 4igi Berdesakan %tau 5ro$ding 3eet+
4igi berdesakan atau cro$ding teet+ merupakan akibat maloklusi &ang disebabkan ole+ tidak
proporsionaln&a dimensi mesiodistal secara keseluru+an dari gigi geligi dengan ukuran maksila
atau mandibula, se+ingga akan mengakibatkan peruba+an lengkung gigi. (Hart&, 6. J dan 7
8&ston,/999/ .
4igi berdesakan atau cro$ding secara umum dapat dikatakan sebagai suatu keadaan dimana
ter-adi disproporsi antara ukuran gigi dan ukuran ra+ang dan bentuk lengkung. 3iga keadaan
&ang memuda+kan lengkung gigi men-adi berdesakan adala+ lebar gigi &ang besar, tulang basal
ra+ang &ang kecil atau kombinasi dari gig &ang lebar dan ra+ang &ang kecil. ,alam penelitian
ditemukan ba+$a pada kasus dengan gigi &ang lebi+ kecil, daripada kasus tanpa atau sedikit gigi
berdesakan.
:sia dimana gigi bertamba+ berdesakan adala+ usia antara 10-11 ta+un, dan kemudian mungkin
akan berkurang. ,alam penelitian ditemukan gigi berdesakan terban&ak ditemukan pada usia 9
ta+un, sedangkan peneliti lain menemukann&a pada usia 1/-10 ta+un. *eneliti meng+ubungkan
timbuln&a masala+ ini dengan adan&a peruba+an pada individu selama selama proses
perkembangan. !eadaan gigi berdesakan pada ak+ir masa pertumbu+an dapat ter-adi pada
individu &ang pada mulan&a mempun&ai lengkungan gigi &ang baik dan keadaan ini akan
bertamba+ para+ -ika se-ak a$al usia pertumbu+an keadaan gigin&a tela+ berdesakan.
(+ttp';;itakurnia.blogspot.com, diakses 0 2eptember /999, pukul 1<.99 W(B
3iga teori utama untuk meng+itung cro$ding ditentukan ole+'
1. !ekurangan =atnisi normal> pada makanan modern. Jika sebua+ pemendekan dan lengkung
pan-ang dan sebua+ migrasi mesial dan molar dan tetapla+ sebua+ ge-ala alami. Hal itu akan
terli+at beralasan ba+$a 5ro$ding akan berkembang -ika ban&akn&a struktur ban&akn&a gigi
tidak dikurangi selama ta+ap ak+ir perkembangan.
/. 3ekanan dad molar 0. %k+ir cro$ding berkembang pada kira-kira saat molar 0 akan erupsi.
0. *ertumbu+an mandibula &ang terlambat sebagai sebua+ +asl dari gradient capalocaudal dari
pertumbu+an. Mandibula dapat tumbu+ dan beker-a lebi+ "okus pada ak+ir rema-a dibandingkan
dengan maksila.( *ri-atmoko, ,$i, dkk./99/
/.0 6aktor-6aktor *en&ebab 4igi Berdesakan %tau 5ro$ding 3eet+
6aktor-"aktor &ang men&ebabkan gigi berdesakan pada rongga mulut dibagi men-adi / antara
lain adala+ sebagai berikut'
%. *en&ebab tidak langsung
1. 6aktor genetik.
4igi ber-e-alan ber+ubungan erat dengan genetika karena ban&akn&a maloklusi &ang disebabkan
ole+ "aktor keturunan. Misaln&a ' pada pria &ang mempun&ai gigi dan ra+ang besar menika+
dengan $anita &ang gigi dan ra+angn&a kecil, maka anakn&a memiliki gigi &ang ber-e-al--e-al.
Hal ini disebabkan gigi dari a&a+n&a dan lengkung ra+ang dari ibun&a tidak serasi. .(2al?man, J.
%, 19.@
/. 6aktor skeletal
6aktor skeletal &aitu bentuk tulang di ra+ang atas dan ra+ang ba$a+ &ang mempengaru+i bentuk
$a-a+, seperti bentuk ra+ang atas &ang menon-ol ke depan se+ingga gigi-gigi tampak ma-u dan
bentuk $a-a+ men-adi cembung. %tau sebalikn&a ra+ang ba$a+ &ang lebi+ pesat
pertumbu+ann&a dibandingkan ra+ang atas, se+ingga bentuk $a-a+ men-adi cekung, dan ter-adi
gigitan terbalik.
0. 6aktor kongenital
*ertumbu+an dan perkembangan -uga mempengaru+i keadaan gigi anak se-ak dalam kandungan
&ang disebut kelainan congenital. ,engan kata lain kelainan congenial adala+ kelainan &ang
disebabkan ole+ gangguan &ang dialami ba&i se$aktu masa ke+amilan. !elainan congenital ini
disebabkan karena '
6aktor keturunan
4angguan nutrisi, missal gangguan nutrisi pada ibu.
!elainan endokrin
4angguan nutrisi pada ba&i dalam kandungan
*en&akit.(2al?man, J. %, 19.@
4angguan mekanik, misaln&a truma se$aktuibu +amil &ang bersi"at "isik misaln&a ter-atu+.
Hal ini bisa ter-adi pada ke+amilan ketiga dimana procesus maksilaris kiri dan kanan belum
bertemu dan kemudian ter-adi trauma, pada saat ini maka si anak &ang la+ir akan mengalami
cacad sepert cle"t lip dan palatosc+isis. .(2al?man, J. %, 19.@
7adiasi &ang berlebi+an pada $anita +ami, misaln&a terkana sinar-A atau sinar in"ramera+
lainn&a. 2inar-sinar ini mempun&ai e"ek ter+adap sel-sel &ang masi+ muda.(2al?man, J. %, 19.@
1.4angguan keseimbangan kelen-ar endokrin
!elen-ar endokrin ber"ungsi meng+asilkan +ormon dalam tubu+ untuk mengatur pertumbu+an
dan perkembangan. 3ermasuk ini adala+ kelen-ar pituitar&, t+&roid dan parat+&roid. %pabila ada
kelainan pada kelen-ar-kelen-ar tersebut, maka dapat ter-adi gangguan pada pertumbu+an dan
perkembangan tubu+ termasuk ra+ang dan gigi. .(2al?man, J. %, 19.@
.. *en&akit
misaln&a pen&akit t+alasemia.anak talasemia mengalami +ambatan tumbu+ kembang "isik (berat
dan tinggi badan kurang serta +ambatan pertumbu+an tulang pen&angga gigi. 7a+ang ba$a+
pendek se+ingga muka bagian atas tampak ma-u. *ertumbu+an vertikal -uga terganggu se+ingga
tampak divergen, muka lebi+ cembung. Wa-a+ tidak proporsional, pipi lebi+ tinggi, -arak kedua
mata lebi+ lebar.
B. *en&ebab langsung
1. 4igi susu &ang tanggal sebelum $aktun&a
4igi sulung tanggal sebelum $aktun&a &ang disebabkan ole+ karies . !emudian pada usia <
ta+un, molar pertama suda+ mulai tumbu+. Jika molar kedua sulung suda+ mulai tumbu+. Jika
molar kedua sulung suda+ +ilang karena terpaksa dicabut se+ingga tempatn&a akan terisi molar
pertama tetap dan inklinasi. Molar pertama tetap miring kemesial, maka gigi premolarpertama
dan kedua &ang akan tumbu+ tidak mempun&ai tempat karena suda+ terisi ole+ molar pertama
tetap, akibatn&a gigi premolar pertama dan kedua akan bereupsi diluar lengkung gigi. Maka ole+
karena itu penting mencega+ tanggaln&a gigi sulung sebelum $aktun&a. (Houston, W. J. B,1989
/. 4igi &ang tidak tumbu+;tidak ada.
Molar ketiga biasan&a tidak ada tetapi tidak selalu menimbulkan maloklus. *remolar kedua atau
insisivus kedua atas pada . B anak tidak terbentuk. 3entu sa-a keadaan ini penting secara
ortodontidan +arus diputuskan apaka+ ruang +arus diganti atau diganti dengan protesa.(Houston,
W. J. B,1989
%pabila memang gigi tidak terbentuk . maka lengkung gigi dan rongga mulutn&a terdapat
ruangan kosong se+ingga tampak cela+ antara gigi (diastema.
0. 4igi &ang berlebi+ (supernumeri teet+
4igi supernumeri sering ditemukan didekat garis tenga+ ra+ang atas atau dikenal dengan sebutan
mesiodens. 4igi ini dapat meng+alangi erupsi atau menggeser insisivus pertama tetap. 4igi
mesioden tersebut timbul dalam lengkung gigi, akan men&ebabkan gigi ber-e-al (cro$ding. .
(Houston, W. J. B,1989
1. 3anggaln&a gigi tetap
3anggaln&a gigi tetap karena trauma,karies atau pen&akit periodontal berakibat buruk ter+adap
oklusi.keadaan ini dapat menimbulkan kelainan oklusi -ika gigi-gigi tersebut dicabut setela+ usia
19 ta+un. *enutupan ruang teutama pada ra+ang ba$a+ &ang tidak memuaskan akan
mengakibatkan gigi-gigi di sekitar daera+ pencabutan akan tumbu+ miring. (Houston, W. J.
B,1989.
.. 4igi susu tidak tanggal $alaupun gigi tetap penggantin&a tela+ tumbu+ (persistens
4igi persistensi &aitu gigi sulung &ang belum tanggal pada $aktun&a se+ingga gigi tetap &ang
akan bereupsi mulai muncul keluar kemudian gigi tetap &ang akan bererupsi mulai muncul
keluar kemudian gigi tetap ini akan mencari ara+ dicabut, karena kalau tidak dicabut karena
kalau tidak dicabut akan menimbulkan maloklusi pada gigi penggantiann&a.
<. Bentuk gigi tetap tidak normal
Bentuk gigi tetap tidak normal.maksudn&a bentukn&a gigi tidak teratur &aitu ada &ang besar dan
ada &ang kecil. Jika gigi &ang tumbu+ besar dan ra+angn&a kecil maka gigi tumbu+ berdesakan,
kemudian apabila gigi &ang tumbu+ kecil ra+angn&a besar maka akan mengakibatkan gigi
tersusun diastema. .(Houston, W. J. B,1989
@. !ebiasaan-kebiasaan buruk.
(ni biasan&a ter-adi pada masa pertumbu+an dan biasan&a ini sulit sekali di+indari, kebiasakan
buruk itu antara lain '
o Meng+isap -ari
!ebiasaan ini biasan&a er-adi pada seseorang anak &ang disebabkan ole+ adan&a rasa tidak puas,
karena anak mendapatkan makanan atau minuman &angselalu terlambat atau anak sering
dimara+i orang tuan&a , se+ingga mencari kompensasi lain seperti mengisap -ari.
%kibat &ang ditumbulkan adala+ timbuln&a tekanan pada daera+ palatum bagian anterior
se+ingga merangsang pertumbu+an prosesus alveolaris ke anterior se+ingga akan mengakibatkan
inklinasi daripada gigi insisi condong kedepan (labial atau protusi". !ebiasaan meng+isap -ari
ini -uga dapat mengakibatkan berbagai maloklusi, &aitu klas ( %ngle dengan open bite, maloklusi
klas (( %ngle divisi 1, dan klas ((( %ngle dimana mandibulatertarik kedepan ole+ -ari--ari &ang
di+isap. (2al?man, J. %, 19.@
o !ebiasaan meletakkan lida+ di antara gigi ra+ang atas dan gigi ra+ang ba$a+.
Hal ini diakibatkan ole+ karena penderita mempun&ai kebiasaan menelan &ang sala+. Juga dapat
ter-adi akibat adan&a kelainan dari lida+n&a sendiri, misaln&a ter-adi makroglosi se+ingga gigi
terdorong ke anterior. (2al?man, J. %, 19.@
o Menggigit pensil atau membuka -epit rambut dengan gigi.
3erkadang anak-anak di saat bela-ar mempun&ai kebiasaan menggigit pensil atau pulpen, +al ini
dapat men&ebabkan gigi &ang dipakai menggigit tadi akan keluar dari lengkung gigi &ang benar.
Juga dapat terli+at ter-adin&a keausan pada sala+ satu gigi anterior &ang sering terkena benda
keras tersebut se+ingga men&ebabkan ter-adi rotasi atau labioversi gigi tersebut. !eadaan &ang
sama bisa ter-adi pada keadaan menggigit kuku. .(Houston, W. J. B,1989
Bila kita meli+at pasien dengan pada sala+ satu gigi anterior &ang sering ter-adi rotasi atau
labioversi gigi tersebut. Maka kita bisa menerka secara langsung pen&ebabn&a iala+ pasien
senang menggigit benda keras. .(Houston, W. J. B,1989
o !ebiasaan ngedot &ang sulit di+entikan, misaln&a sampai usia 2ekola+ ,asar masi+ ngedot, +al
ini cenderung akan mempengaru+i bentuk ra+ang si anak. 2usu dari botol &ang diminum ole+
ba&i melaui cara mengisap ini kan memproduksi akibat &ang negative &aitu dapat mengkerutkan
pipi dan menekan ra+ang. !emudian e"ek dari +al tersebut akan mengakibatkan ra+ang atas
tertarik kedepan, membuat tinggi palatum dan septum nasal dan dapat mengakibatkan
pengurangan ukuran lateral dari palatum. .(Houston, W. J. B,1989
o !ebiasaan berna"as melalui mulut
Hal ini umumn&a disebabkan ole+ karena '
a. %nomali dari perkembangan dan mor"ologi pernapasan melalui +idung.
b. (n"eksi, tumor pada +idung serta ter-adi polip.
c. 3er-adi trauma pada +idung.
d. !urangn&a udara &ang masuk melalui +idung membuat penting untuk bernapas melalui mulut.
e. 6aktor genetik.
!arena "aktor-"aktor diatas maka pasien berusa+a untuk mendapatkan udara semaksimal
mungkin melalui mulut. %kibatn&a pertumbu+an sinus maksilaris ke ara+ lateral terganggu
sedang keara+ anterior tidak terganggu dan terli+at palatum men-adi tinggi dan sempit, mukosa
mulut men-adi kering dan gigi anterior men-adi protusi".
*engaru+ ini biasan&a ter-adi pada ra+ang atas dan mempengaru+i pertumbu+an otot-otot. Caitu
terli+at -elas pada pasien dengan klasi"ikasi %ngle kals (( divisi 1.
o cara menelan &ang sala+.
%kibat dari umumn&a menimbulkan kebiasaan mendorong dengan lida+ se+ingga terli+at pada
gigi pasien adala+ labioversi dan kadang-kadang ter-adi openbite.
o !ebiasaan menggigit bibir
:mumn&a ter-adi akibat de"ek psikologis pada seseorang anak se+ingga ia mencari suatu
kompensasi lain &aitu denan menggigit bibir atas atau ba$a+. %kibat dari menggigit bibir atas
&aitu maka terli+at pada gigi incisive condong kelabial. %kibat menggigit bibirba$a+ maka
terli+at gigi ra+ang atas condong kelabial.
( +ttp';;$$$.dentalarticles.com, diakses tanggal 0 2eptember /999, pukul /9.01 W(B

Anda mungkin juga menyukai