Gingivitis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penyakit periodontal
non destruktif. Bentuk yang paling umum dari gingivitis adalah respon terhadap bakteri biofilm (juga disebut plak) pada permukaan gigi, disebut plaque induce gingivitis, dan merupakan bentuk paling umum dari penyakit periodontal. Dengan tidak adanya perawatan, gingivitis bisa berkembang menjadi periodontitis, yang merupakan bentuk penyakit periodontal yang destruktif. Plaque-induced gingivitis dapat dicegah dengan menjaga oral hygiene sebaik mungkin, misalnya dengan menyikat gigi maupun dengan menggunakan dental floss. Apabila sudah terdapat kalkulus maka pasien dianjurkan untuk membersihkannya ke dokter gigi. Tujuan menghilangkan plak maupun kalkulus ialah untuk mengurangi adanya bakteri subgingival yang dapat memulai gingivitis. Terapi lain yang bisa digunakan yaitu dengan memakai antibakterial topikal seperti mouthwash maupun pasta gigi.
Manifestasi klinik Gingiva akan nampak lebih merah, membengkak, tidak cekat pada gigi, serta mudah berdarah (khususnya saat menyikat gigi atau makan) (Hancock, 1996). Selain itu, stippling yang biasanya ada pada jaringan gusi dari beberapa individu akan hilang dan gusi tampak mengkilap ketika jaringan gusi menjadi bengkak Akumulasi juga dapat memancarkan bau yang tidak menyenangkan. Ketika gingiva membengkak, lapisan epitel celah gingiva menjadi ulserasi dan gusi akan lebih mudah berdarah bahkan menyikat gigi dengan lembut, dan terutama ketika flossing.
Etiologi Faktor lokal penyebab utama gingivitis adalah akumulasi plak. Plak merupakan suatu lapisan yang terutama terdiri dari bakteri. Plak lebih sering menempel pada tambalan yang salah satu atau disekitar gigi yang terletak bersebelahan dengan gigi palsu yang jarang dibersihkan (Forrester dkk, 1981). Gingivitis atau peradangan pada gingiva disebabkan oleh akumulasi bakteri plak karena kebersihan mulut yang buruk. Kalkulus, iritasi mekanis, dan posisi gigi yang tidak teratur dapat menjadi faktor pendukung terjadinya gingivitis. (Laskaris, 2000; McDonald dan Avery, 2004). Umumnya plak berakumulasi dalam jumlah yang sangat banyak di regio interdental yang sempit, inflamasi gusi cenderung dimulai pada daerah papila interdental dan menyebar dari daerah tersebut ke sekitar leher gigi (Manson dan Eley, 1993). Bakteri plak menginisiasi respon host. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan jaringan gingiva, yang dapat berlanjut pada kerusakan perlekatan periodontal. Plak menumpuk di celah kecil antara gigi, di alur gingiva dan di daerah yang dikenal sebagai tempat menempelnya plak. Contoh tempat yang mudah terjadi plak meliputi margin restoratif besar dan menggantung, gigi palsu parsial lepasan dan kalkulus yang terbentuk pada gigi. Meskipun akumulasi kecil, bakteri di dalamnya memproduksi bahan kimia, seperti enzim degratif, dan racun, seperti lipopolisakarida (LPS, atau dikenal sebagai endotoksin ) atau asam lipoteichoic (LTA), yang mempromosikan respon inflamasi pada jaringan gusi. Peradangan ini dapat menyebabkan pembesaran gingiva dan pembentukan selanjutnya. Patogenesis Terjadi karena akumulasi bakteri plak pada margin gingival, produk bakteri (hasi metabolic, H 2 S, endotoksin, protease) melalui juncional epithelium dan menimbulkan respon inflamasi pada jaringan gingival. Respon ini ditandai dengan penigkatan permeabilitas dan vasodilatasi pembuluh darah. Neutrofil bermigrasi dari pembuluh darah ke dalam jaringan dan sulkus gingival. Serabut kolagen di sekitar pembuluh darah dan apikal ke junctional epithelium terdegradasi. Setelah beberapa hari, terjadi akumulasi limfosit (khususnya sel T) dan makrofag. Fibroblas menunjukan perubahan morfologi dan berkurangnya kemampuan untuk membentuk kolagen. Akhirnya sel plasma menjadi sel inflamasi yang dominan pada jaringan gingival, kolangen berkurang, dan terjadi proliferasi juncional epithelium (Heasman, 2003).
Hancock EB. Prevention. Ann Periodontol 1996;1:223-249 Laskaris, G. 2000. Color Atlas of Oral Diseases in Chi ldren and Adolescents. New York: Thieme. McDonald RE, Avery DR. 2004. Dentistry for The Child and Adolescent. 9 ed. Toronto: The C. V. Mosby Company. Heasman P. 2003. Master Dentistry: Restorative Dentistry, Paediatic Dentistry and Orthodontics. Churchill Livingstone: Elsevier. Manson JD, Eley BM. 1993. Buku Ajar Periodonti (Outline of Periodontics). Alih bahasa: drg. Anastasia S. Editor: drg. Susianti K. 2 nd ed. Jakarta: Hipokrates.