Anda di halaman 1dari 12

PENGOLAHAN LIMBAH TANAMAN KARET DARI PRA PANEN HINGGA PASCA PANEN

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam suatu rantai produksi usaha di sektor pertanian pasti terdapat sebagian bahan yang entah
sengaja atau tidak dibuang. Bahan buangan tersebut dikenal dengan nama limbah pertanian. Biasanya
bahan-bahan yang termasuk dari limbah memiliki karakteristik ekplosif atau mudah meledak, mudah
terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif. Sejatinya, limbah merupakan
bahan hasil buangan atau bahan sisa dari suatu proses yang semula dipandang negatif karena dapat
menurunkan kualitas ataupun kuantitas bahan pokoknya dan menggangu kelancaran arus produksi
serta dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi pelaku usaha tani tersebut.
Pada umumnya limbah pertanian tidak diolah kembali dan malah dibuang begitu saja ke badan
perairan atau sengaja dipendam kedalam tanah. Hal ini karena ketidak-ariafan manusia sebagai pelaku
usaha tani dalam menanganani limbah yang sebelumnya benilai negatif untuk kemudian diolah
menjadi sesuatu yang bermanfaat. Akibatnya banyak bermunculan masalah pencemaran lingkungan
baik pada tanah ataupun tubuh perairan terdekat. egiatan pembuangan limbah ketubuh perairan
mengakibatkan menurunnya kulitas air. Sehingga berpotensi menimbulkan gangguan pada akti!itas
a"uatik. Pada tanah adanya limbah juga dapat mengakibatkan pengrusakan stabilitas sifat kimia, fisika
dan biologi tanah.
Salah satu limbah pertanian yang marak memicu permasalahan adalah limbah industri karet. #imbah
karet dapat dibagi $ macam yakni limbah pra produksi dari kebun karet, limbah produksi tanaman
karet, limbah pasca panen karet, dan limbah pasca pengolahan industri karet. Semua jenis limbah
tersebut pada dasarnya bisa diolah menjadi hal yang lebih bermanfaat dengan sentuhan teknologi dan
kreatifitas pelaku usaha tani. Bahkan dari pengolahan limbah tersebut dapat menjadi sumber
pendapatan baru yang dapat menekan input dari suatu produksi.
%araknya angka pencemaran limbah pertanian menjadi dasar dari pemikiran teknologi pengolahan
limbah pertanian, tidak terkecuali untuk limbah karet. &eknologi pengolahan limbah karet adalah suatu
konsep dari buah kreatifitas manusia dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi misalnya
bioteknologi, dan mikrobiologi untuk mengubah sisi negatif limbah karet menjadi hal yang
bermanfaat misalnya biogas. 'amun keterbatasan informasi mengakibatkan hanya segelintir pelaku
usaha karet saja yang mengetahui dan mampu menggunakan teknologi tersebut. Padahal tidak sedikit
rupiah yang bisa didapat dari usaha pengolahan limbah karet, dan secara sosial pun pengolahan limbah
karet membantu masyarakat mengurangi angka pencemaran lingkungan. (leh karena itulah dinilai
penting memahami dan mengaplikasikan informasi teknologi pengolahan limbah karet di lapangan.
1.2 R!"an Ma"ala#
1 Apa saja limbah yang dihasilkan pada budidaya tanaman karet sampai pasca pengolahan
industri karet )
2 Bagaimana cara mengolah limbah yang dihasilkan pada budidaya tanaman karet sampai pasca
pengolahan industri karet )
1.$ T%an
3 *ntuk mengetahui limbah yang dihasilkan pada budidaya tanaman karet sampai pasca
pengolahan industri karet.
4 *ntuk mengetahui bagaimana cara mengolah limbah yang dihasilkan pada budidaya tanaman
karet sampai pasca pengolahan industri karet.
II. TIN&AUAN PUSTAKA
2.1 B'('a)a Karet
aret merupakan tanaman yang berasal dari Amerika #atin, khususnya Brasil. arenanya, nama
ilmiahnya Herea brasiliensis. Sebelum dipopulerkan sebagai tanaman budidaya yang dikebunkan
secara besar-besaran, penduduk asli Amerika Selatan, Afrika, dan Asia sebenarnya telah
memanfaatkan beberapa jenis tanaman penghasilan getah +Setia,an dan Andoko, -../0.
&anaman karet adalah tanaman daerah tropis. Daerah yang cocok untuk tanaman karet adalah pada
1ona antara 2/3#S dan 2/3#*, curah hujan yang cocok tidak kurang dari -... mm. (ptimal -/..-
$... mm4 tahun. &anaman karet tumbuh optimal pada dataran rendah yaitu pada ketinggian -.. m dpl
sampai 5.. m dpl, dengan suhu -/3-6.37 +Setyamidjaja, 28860.
&anaman karet termasuk famili 9uphorbiare atau tanaman getah-getahan. Dinamakan demikian karena
golongan famili ini mempunyai jaringan tanaman yang banyak mengandung getah +latek0 dan getah
tersebut mengalir keluar apabila jaringan tanaman terlukai. %engingat manfaat dan kegunaannya,
tanaman ini digolongkan ke dalam tanaman industri +Syamsulbahri, 28850.
lasifikasi tanaman karet adalah sebagai berikut :
Di!isi : Spermatophyta
Subdi!isi : Angiospermae
elas : Dicotyledonae
(rdo : 9uphorbiales
;amily : 9uphorbiaceae
<enus : He!ea
Spesies : Hevea brasiliensis%uell Arg. +Setyamidjaja, 28860.
Perbanyakan tanaman karet dapat dilakukan secara generatif maupun !egetatif. 'amun demikian, cara
perbanyakan yang lebih menguntungkan adalah secara !egetatif yaitu dengan okulasi tanaman.
Pemupukan tanaman karet produktif yang dilakukan dengan dosis yang tepat dan teratur dapat
mempercepat pemulihan bidang sadapan, memberi kenaikan produksi 2.--.=, meningkatkan
resistensi tanaman terhadap gangguan hama penyakit dan tingkat produksi yang tinggi dapat
dipertahankan dalam jangka ,aktu lebih lama +Setyamidjaja, 28860.
Sedangkan penyiangan dalam budidaya karet bertujuan membebaskan tanaman karet dari gangguan
gulma yang tumbuh di lahan. arenaya, kegiatan pnyiangan sebenarnaay bisa dilakukan setiap saat,
yaitu ketika pertumbuhan gulma sudah mulai mengganggu perkembangan tanaman karet. %eskipun
demikian, umumnya penyiangan dilakukan 6 kali dalam setahun untuk menghemat tenaga dan bea
+Setia,an dan Andoko, -../0.
Pemungutan hasil tanaman karet disebut penyadapan karet. Pada tanaman muda, penyadapan
umumnya dimulai pada umur /-5 tahun tergantung pada kesuburan pertumbuhannya. Semakin
bertambah umur tanaman semakin meningkat produksi lateksnya. %ulai umur 25 tahun produksi
lateksnya dapat dikatakan stabil sedangkan sesudah berumur -> tahun produksinya akan menurun.
Apabila sudah terjadi penurunan produksi lateks karena umur tua, maka tanaman karet sudah
,aktunya untuk diremajakan +Syamsulbahri, 28850.
Penyadapan dilakukan dengan memotong kulit pohon karet sampai batas kambium dengan
menggunakan pisau sadap. Bentuk irisan berupa saluran kecil, melingkar batang arah miring ke
ba,ah. %elalui saluran irisan akan mengalir lateks selama 2-- jam. Sesudah itu lateks akan mengental
+Agung, -.2.0.
Sebatang pohon karet telah dapat dikatakan memenuhi syarat untuk disadap bila pohon tersebut telah
mencapai lilit batang $/ cm pada ketinggian 2.. cm di atas pertautan untuk tanaman yang berasal dari
bibit okulasi atau pada ketinggian 2.. cm dari permukaan tanah untuk tanaman asal biji
+Setyamidjaja, 28860.
Sadapan dilakukan dengan memotong kulit kayu dari kiri atas ke arah kanan ba,ah dengan sudut
kemiringan 6.3 dari hori1ontal. Pisau sadapan berbentu ? dengan demikian aliran lateks akan
tertampung pada daerah dasarnya +Syamsulbahri, 28850.
2.2 In'"tr( Karet
aret merupakan hasil bumi yang bila diolah dapat menghasilkan berbagai macam produk yang amat
dibutuhkan dalam kehidupan. &eknologi karet sendiri semakin berkembang dan akan terus
berkembang seiring berjalannya ,aktu dan akan semakin banyak produk yang dihasilkan dari industri
ini. Ada dua jenis karet yang biasa digunakan dalam industri yaitu karet alam dan karet sintesis. aret
alam +natural rubber0 merupakan air getah dari tumbuhan He!ea brasiliensis, yang merupakan
polimer alam dengan monomer isoprena, sedangkan karet sintetis sebagian besar dibuat dengan
mengandalkan bahan baku minyak bumi +Agung, -.2.0.
Pada dasarnya karet bisa berasal dari alam yaitu dari getah pohon karet
+atau dikenal dengan istilah lateks0, maupun produksi manusia +sintetis0. Saat pohon karet dilukai,
maka getah yang dihasilkan akan jauh lebih banyak. Saat ini Asia menjadi sumber karet alami. A,al
mulanya karet hanya hidup di Amerika Selatan, namun sekarang sudah berhasil dikembangkan di Asia
&enggara. aret telah digunakan sejak lama untuk berbagai macam keperluan antara lain bola karet,
penghapus pensil, baju tahan air, dll. *ntuk menjaga kualitas dan kontinuitas bahan baku, maka
dilakukan penga,asan pada tiap penyadap. Dari hasil penyadapan, dapat ditentukan:
5 Bobot atau isi lateks : Penyadap menuangkan lateks dari ember-ember pengumpul ke dalam
ember-ember takaran melalui sebuah saringan kasar dengan ukuran lubang - mm, maksudnya
untuk menahan lump yang terjadi karena prakoagulasi.
6 adar aret ering +0 : Penentuan kadar karet kering +0 sangat penting dalam
usaha mencegah terjadinya kecurangan para penyadap.
#ateks sebagai bahan baku berbagai hasil karet, harus memiliki kualitas yang baik. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kualitas lateks, sebagai berikut :
7 ;aktor dari kebun +jenis klon, sistem sadap, kebersihan pohon, dan lain-lain0.
8 @klim +musim hujan mendorong terjadinya prakoagulasi, musim kemarau
keadaan lateks tidak stabil0.
9 Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan dan pengangkutan +yang baik terbuat dari
aluminium atau baja tahan karat0.
10 Pengangkutan +goncangan, keadaan tangki, jarak, jangka ,aktu0.
11 ualitas air dalam pengolahan.
12 Bahan-bahan kimia yang digunakan.
13 omposisi lateks +binaukm,-.2.0.
Pada saat mulai keluar dari pohon hingga beberapa jam lateks masih berupa cairan,tetapi setelah kira
kira > jam lateks mulai mengental dan selanjutnya membentuk gumpalan karet atau yang lebih dikenal
dengan istilah prakoagulasi. Penyebab terjadinya prakoagulasi antara lain sebagai berikut :
2.Penambahan asam
Penambahan asam organik ataupun anorganik mengakibatkan turunya pHlateks sehingga lateks kebun
membeku.
-.%ikroorganisme
#ateks segar merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme,mikroorganisme banyak
terdapat d ilingkungan perkebunan karet, mikroorganisme ini menghasilkan asam asam yang
menurunkan pH, serta menimbulkan bau karena terbentuknya asam asam yang mudah menguap. Bila
banyak organisme maka senya,a asam yang dihasilkan akan banyak pula. Suhu udara yang tinggi
akan lebih mengaktifkan kegiatan bakteri sehingga dalam pemyadapan ataupun pengangkutan
diusahakan pada suhu rendah atau pagi.
6.@klim
Air hujan akan memba,a 1at kotoran dan garam yang larut dari kulit batang .Aat 1at ini akan
mengkatalisis terjadinya prakoagulasi. #ateks yang baru disadap juga mudah menggumpal jika terkena
sinar matahari yang terik karena kestbilan koloidnya rusak oleh panas yang terjadi.
$.Pengangkutan
Pengangkutan yang terlambat ataupun jarak yang jauh menyebabkan lateks baru tiba ditempat
pengolahan pada siang hari dan sempat terkena matahari sehinggamengganggu kestabilan lateks. Balan
yang buruk atau angkutan yang terguncangguncang mengakibatkan lateks yang terangkut terkocok
kocok secara kuat sehingga merusak kestabilan koloid.
/.otoran atau bahan bahan lain yang ikut tercampur
#ateks akan mengalami prakoagulasi bila dicampur dengan air kotor, terutamaair yang mengandung
logam atau elektrolit. Prakoagulasi juga sering terjadi karena tercampurnya kotoran atau bahan lain
yang mengandung kapur atau asam +An,ar, -..20.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya prakoagulasi antara lain sebagai
berikut:
a0 %enjaga kebersihan alat alat yang digunakan dalam penyadapan, penampungan, maupun
pengangkutan. Selama pengangkutan dari kebun ke pabrik pengolahan, lateks dijaga agar tidak
mengalami banyak guncangan.
b0 %encegah pengenceran lateks dari kebun dengan air kotor, misalnya air sungai, air saluran atau
got.
c0 %emulai penyadapan pada pagi hari sebelum matahari terbit untuk membantuagar lateks dapat
sampai ke pabrik atau tempat pengolahan sebelum udaramenjadi panas.Apabila langkah langkah
pencegahan diatas sudah dilakukan tetapi hasilnya belumseperti yang diinginkan, maka 1at
antikoagulan dapat digunakan. Aat antikoagulan ada beberapa macam,tetapi harus dipilih yang paling
tepat. Pilihan disesuaikan dengan kondisi lokasi, harga, kadar bahaya 1at tersebut dan yang terpenting
adalah kemampuan 1at tersebutdalam mencegah prakoagulasi +binaukm, -.2.0.
Dalam pemakaiannya 1at antikoagulan biasa digabung untuk menambah daya antikoagulasinya, bisa -
macam menjadi satu atau tiga macam campuran sekaligus. Berikut ini contoh beberapa antikoagulan
yang banyak dipakai di perusahaan atau tempat tempat pengolahan karet diantaranya :
Soda atau natrium karbonat +'a-7(60
Amonia +'H60
;ormaldehid
'atrium sulfit +'a-S(60 +Syamsulbahri, 28850.
2.$ Pr*"e" Pe!bentkan Le!baran Karet
14 Penyadapan
Proses penyadapan ini dilakukan pada pagi hari sekitar pukul .$... sampai pada pukul .>.... Hasil
sadapan ini berupa lateks yang di tampung dalam sebuah ,adah besar.
15 Pengangkutan #ateks Segar
Pihak pabrik telah menyediakan beberapa truk untuk mengangkut hasil penyadapan karet yang
diambil dari kebun karet yang jauh dari pabrik tersebut yang telah di lengkapi dengan tangki besar
untuk menampung lateks segar yang ada pada kebun karet tersebut.
16 Penerimaan lateks
Dipabrik karet telah disediakan tempat atau bak penampungan untuk menampung semua hasil
penyadapan yang berbentuk lateks. Sebelum di masukan ke dalam bak penampungan, lateks
sebelumnya di tambahkan Amonia. Proses penambahan ammonia tersebut di tambahkan untuk
mencegah terjadinya proses penggumpalan oleh lateC itu sendiri.
#ateks yang sudah di tambahkan Amonia kemudia di tuangkan ke bak penampungan untuk di saring
terlebih dahulu. Proses penyaringan ini di lakukan untuk menyaring adanya bahan bahan campuran
seperti plastik, daun daun, karet yang menggumpal dan masih banyak lagi kandungan yang lainnya.
#ateks hasil saringan ini kemudian di tampung lagi dalam sebuah ,adah atau bak yang berbentuk
sumur.
Pada ,adah yang berbentuk sumur ini semua karet hasil penyaringan di tampung untuk diaduk agar
supaya busa dari lateks tersebut dapat diambil dan di buang. Pabrik menyediakan tiga buah ,adah
berbentuk sumur untuk memnampung hasil dari lateks yang di kumpulkan dari kebun karet.
17 etersediaan Air Bersih
&ersedianya air bersih adalah salah satu bagian terpenting dari proses pengolahan lateks menjadi
lembaran karet. etersediaan air ini sangat berpengaruh terhadap hasil yang di dapatkan. Pada proses
pengolahan lateks, air yang di perlukan harus mengalir setiap saat, karena semuah kebersihan tempat
pengolahan akan di bersikan dengan menggunakan air, sehingga karet tidak mudah lengket pada
,adah atau bak bak penampungan cairan lateks .
Pihak pabrik menyediakan air bersih sesuai prosedur yang ada. Air bersih ini selain digunakan untuk
proses pembersihan tempat pengolahan, air bersih ini di gunakan untuk merendam lateks yang di
tampung dalam ,adah atau bak yang di beri sekat sekat, dan juga di gunakan untuk mengalirkan
lateks yang telah di gumpalkan ketempat penggilingan.
18 Pengaliran 7airan #ateks
Pada pengolahan cairan lateks, cairan lateks yang sudah di saring dan di beri ammonia di alirkan
melalui ,adah panjang terbuka kurang dengan lebar kurang lebih -. cm. 7airan lateks tersebut di
alirkan dan kemudian di tampung dalam $. ,adah atau bak yang diberi -5 sekat yang telah di
bersikan sebelumnya.
Dadah atau bak pengaliran cairan lateks ini di beri lubang setiap satu meter, untuk memudahkan
menampung cairan lateks tersebut pada ,adah tempat untuk menggumpalkan karet, dapat
menggunakan potongan potongan pengalir cairan ini untuk menampungnya di ,adah berikutnya.
Panjang dari potongan potongan tersebut kurang lebih dua meter.
19 Proses penggumpalan
Proses penggumpalan adalah proses untuk menggumpalkan cairan lateks yang akan membentuk
persegi panjang dengan panjang kurang lebih 2 E 2,/ meter. Sebelum di gumpalkan, cairan lateks
sebelumnya di alirkan dan di tampung kedalam ,adah atau bak yang memiliki panjang - --,/ meter
dan lebar 2 E 2,/ yang kemudian di beri -5 sekat untuk membentuk -5 lembaran gumpalan lateks.
#ateks yang di tampung pada bak tersebut mempunyai ukuran banyaknya cairan lateks yang akan di
tampung pada ,adah tersebut. Dadah atau bak penampung tersebut memiliki tinggi F/ cm, sedangkan
setiap ,adah hanya dapat di isi kurang lebih -$ cm cairan lateks untuk di gumpalkan. Setelah ,adah
atau bak tersebut di isi dengan ukuran tersebut, maka 2 centi meternya di isi dengan asam semut.
Berarti semua cairan dalam ,adah tersebut memiliki tinggi -/ cm yang berisi lateks dan asam semut
itu sendiri, kemudian cairan dalam ,adah tersebut diaduk sebanyak empat kali adukan secara bertahap
.
Proses pengadukan ini bertujuan untuk mengambil busa busa cairan lateks yang kemudian di buang
pada tempat pembuangan yang tersalur pada penampungan limbah. kemudian sekat sekat tesebut di
pasang dengan antara setiap sekatnya kurang lebih -. cm.
Proses penambahan asam semut disini, bertujuan untuk mempercepat penggumpalan lateks. Setelah
proses pemasangan sekat selesai, ,adah tersebut di tutup dengan menggunakan terpal untuk
mencegah terjadinya oksidasi oleh udara. Dengan menunggu sekitar satu jam, lateks tersebut dengan
sendirinya akan menggumpal. emudian lateks yang telah menggumpal pada ,adah tesebut di isi air,
dengan tujuan lateks tersebut tidak melekat pada ,adah tersebut sehingga mudah untuk di angkat dan
di keluarkan. Dengan menunggu sekitar satu jam, barulah karet di angkat kemudian di alirkan dengan
air pada tempat penggilingan.
F.Proses penggilingan
Proses penggilingan di lakukan setelah menunggu satu jam gumpalan karet yang di diamkan pada
pengaliran menuju alat penggilingan. Setelah menunggu kurang lebih satu jam, barulah gumpalan
lateks tersebut di giling sehingga membentuk lembaran lembaran karet dengan ketebalan pada setiap
lembaran karet tersebut setebal tiga centi meter.#embaran lembaran karet hasil penggilingan tersebut
kemudian di keringkan dahulu sebelum diangkut ke proses pengasapan. #embaran lateks yang di
giling tersebut harus berbentuk lembaran panjang dan di usahakan supaya tidak terbentuk lembaran
pendek. #embaran karet tersebut tudak membentuk lembaran rata, akan tetapi lembaran terbentuk
dengan lembaran berbintik bintik yang telah di buat pada alat penggilingan. Proses pembuatan bintik
bintik ini supaya karet tidak mudah rusak oleh jamur dan pengaruh lainya. Setelah kering, kemudian
lembaran karet di angkut ke ruang pengasapan.
>.Proses pengasapan
Proses pengasapan adalah proses yang di lakukan untuk merubah ,arna lembaran karet dari ,arna
putih menjadi ,arna cokelat. Pada proses pengasapan ini juga di lakukan untuk mengeringkan
lembaran karet. Proses pengasapan di lakukan pada sebuah ruangan yang di sebut kamar asap. Proses
pengasapan di lakukan sebanyak lima hari dengan bahan bakar yang di gunakan adalah kayu karet -,/
sampai dengan 6 %
6
4 ton setiap harinya.
Setiap harinya proses pengasapan di lakukan dengan kemar asap yang mempunyai suhu yang berbeda
beda. Suhu kamar sesuai hari lembaran karet dalam kamar asap sebagai berikut :
- Hari pertama suhu yang digunakan adalah $. derajat celcius
- Hari kedua suhu yang digunakan adalah $/ derajat celcius
- Hari ketiga suhu yang digunakan adalah /. derajat celcius
- Hari keempat suhu yang digunakan adalah // derajat celcius
- Hari kelima atau hari terakhir suhu yang digunakan adalah 5. derajat celcius
Setiap kamar asap, suhu tidak boleh kurang atau lebih. Bika suhu kurang atau melebihi suhu yang di
tentukan, maka akan sangat berpengaruh pada hasil yang didapatkan. Setelah lima hari berada di
dalam kamar asap, kemudian lembaran lembaran karet di angkut keruang sortasi dengan ,arna
lembaran karet yang sudah ditentukan dan layak masuk kedalam ruang sortasi.
8.Sortasi
Sortasi adalah proses pengumpulan lembaran lembaran karet sebelum pengepakan. Pada ruang sortasi
ini lembaran lembaran karet akan di pisahkan sesuai ,arna dari karet yang di sebut Riber Smoked
sheat dan di singkat dengan GSS. Dalam proses sortasi, lembaran karet di bedakan dengan empat GSS
yaitu GSS 2, GSS -, GSS 6, dan GSS $. Setiap GSS di bedakan dengan ,arna dari lembaran karet
tersebut. GSS 2,-,6, dan $ mempunyai ,arna sama yaitu ,arna cokelat tetapi ada perbedaan di setiap
GSS seperti contoh GSS2 lebih cokelat di bandingkan GSS$ yang mempunyai ,arna cokelat
kehitaman, begitu juga pada GSS- dan GSS6 dimana keempatnya mempunyai ,arna mirip namun
berbeda. Setelah proses pembedaan di setiap GSSnya, di lakukan proses selanjutnya yang dinamakan
cutting atau proses pengguntingan.
Proses cutting juga dilakukan di dalam ruang sortasi. Proses cutting, dilakukan pemeriksaan terhadap
karet karet yang rusak. erusakan pada karet dapat di lihat dengan adanya ,arna putih pada lembaran
lembaran karet dengan menggunakan lampu neon ,arana putih, kemudian lembaran karet yang
mempunyai ,arna bintik bintik putih di dalamnya akan di gunting. #embaran karet yang bersih dari
bintik bintik ber,arna putih di simpan sesuai ,arna GSS masing masing dan lembaran karet yang
memiliki ,arna bintik bintik putih di simpan untuk di daur ulang.
2..Pengepakan
Proses pengepakan dilakukan di dalam ruang sortasi. Pengepakan di lakukan dengan melakukan
penimbangan terlebih dahulu. *ntuk GSS yang utuh berat yang harus di timbang untuk pengepakan
adalah 2264 ball, sedangkan untuk cutting 225 4 ball. 'amun setiap pengepakan tidak semuanya
mempunyai berat seperti yang di tentukan di atas. Berat dari pengepakan dapat di sesuaikan dengan
pesanan pemasok. Sebelum di lakukan pengepakan, lembaran karet tersebut di pres terlebih dahulu
dan kemudian dilakukan pengepakan setelah itu lembaran karet tersebut dibungkus yang dinamakan
pembungkusan ball dan di beri merk +Da!itra, -.2-0.
2.+ L(!ba# Pertan(an
#imbah merupakan hasil sisa dari sebuah proses yang tidak dapat digunakan kembali, apabila limbah
ini terlalu banyak dilingkungan maka akan berdampak pada pencemaran lingkungan dan berdampak
pada kesehatan dari masyarakat sekitar. #imbah dibagi menjadi dua bagian sumber yaitu limbah yang
bersumber domestik +limbah rumah tangga0 dan limbah yang berasal dari non-domestik +pabrik,
industri dan limbah pertanian0. Bahan-bahan yang termasuk dari limbah harus memiliki karakteristik
diantaranya adalah mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi,
bersifat korosif dan lain-lain +Pratama, -.2-0.
%etcalf H 9ddy +-..60 mendefinisikan limbah berdasarkan titik sumbernya sebagai kombinasi cairan
hasil buangan rumah tangga +permukiman0, instansi perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air
tanah, air permukaan, dan air hujan.
#uas lahan pertanian yang produktif memberikan luas panen dan hasil samping limbah pertanian.
#imbah pertanian adalah sisa dari proses produksi pertanian. #imbah pertanian antara lain berupa
kotoran ternak, jerami padi, jerami kacang-kacangan, serasah dan ranting tumbuhan. #imbah pertanian
yang mengalami proses pelapukan atau fermentasi baik secara alami maupun melalui bantuan
acti!ator akan menghasilkan pupuk organik. +aryaningsih, dkk, -..>0
%enurut Dinarno, dkk +28>/0 limbah pertanian merupakan bagian dari tanaman pertanian yang tersisa
setelah dipanen atau diambil hasil utamanya. #imbah pertanian dapat berbentuk bahan buangan tidak
terpakai dan bahan sisa dari hasil pengolahan seperti tempurung kelapa, serbuk gergaji, sekam padi,
ampas tebu, dan jerami.
Proses penghancuran limbah secara alami berlangsung lambat, sehingga tumpukan limbah dapat
mengganggu lingkungan sekitarnya dan berdampak terhadap kesehatan manusia. %elalui pendekatan
teknologi, limbah pertanian dapat diolah lebih lanjut menjadi hasil samping yang berguna di samping
produk utamanya +Hima,anto, -..60. Secara garis besar limbah pertanian itu atas empat kelompok
yaitu :
20 #imbah pertanian pra panen, contohnya daun, ranting atau buah yang gugur sengaja atau
tidak.
21 #imbah pertanian panen, contohnya batang atau jerami saat panen padi.
22 #imbah pertanian pasca panen, contohnya kulit atau jeroan pada ternak potong.
23 #imbah industri pertanian, contohnya molases pada pabrik gula tebu +Didodo, -..80.
2., L(!ba# In'"tr( Karet
7airan ini dikenal dengan nama air limbah karet yang sebagian besar komponennya sendiri dari air
dan 1at-1at sisa pengolahan karet. Dalam industri pengolahan karet, air digunakan sebagai bahan
pengencer lateks, pembuatan larutan-larutan kimia, pencuci hasil pembekuan dan alat-alat yang
digunakan, serta mendinginkan mesin-mesin. Sisa air yang digunakan akan dikeluarkan dalam bentuk
limbah +&im Penulis PS, -...0.
ebutuhan bahan baku karet dipenuhi oleh petani karet berupa bahan olah karet berbentuk kepingan
atau batangan balok, dari proses pengolahan karet tersebut menghasilkan limbah cair yang banyak
mengandung senya,a organik. Pengendalian pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah karet perlu
mendapat perhatian yang serius untuk dipelajari dan diteliti agar tingkat pencemaran limbah yang
dibuang keperairan berada diba,ah Baku %utu #ingkungan +B%#0 yang telah ditetapkan +Pratama,
-.2-0.
Pembuangan limbah yang belum diolah dengan optimal terus menyumbang kerusakan lingkungan,
sehingga harus segera diatasi. Pengolahan limbah masih menjadi masalah di negara industri karet. Bau
busuk dan limbah adalah masalah besar dan harus terus diatasi dengan komitmen semua pihak. Bau
busuk yang dihasilkan proses pembekuan karet alam sangat mengganggu pernapasan. Sedangkan
limbah cair yang tidak dikelola dengan baik seringkali langsungdibuang ke sungai, sehingga merusak
lingkungan +Daskito,-..>0.
Air limbah karet dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman setelah diolah. Berdasarkan penelitian,
unsur ', P, , dan %g terdapat di dalam limbah. Dalaupun masih dalam taraf uji coba, beberapa
tempat yang telah melakukan pengolahan limbah memberikan sisa air limbah ini kepada tanaman
karetnya sebagai pupuk +&im Penulis PS, -...0.
2.- Art( Pent(ng Meng*la# L(!ba#
%eminimalisasi limbah merupakan implementasi untuk mengurangi jumlah dan tingkat cemaran
limbah yang dihasilkan dari suatu proses produksi dengan cara pengurangan, pemanfaatan dan
pengolahan limbah. Pengolahan limbah tersebut penting agar:
24 %enghemat Sumber Daya Alam
25 %enghemat energi
26 %enghemat lahan &PA
27 %enjadikan lingkungan asri
28 %engurangi pencemaran
III.PEMBAHASAN
$.1 L(!ba# B'('a)a 'an In'"tr( Karet
#imbah pertanian pada umumnya terbagi menjadi limbah pra panen, saat panen, pasca panen dan
pasca pengolahan. Begitu juga yang terjadi pada kegiatan budidaya dan industri pengolahan tanaman
karet +Hevea brasiliensis0. Budidaya karet berarti rantai produksi lateks dan kayu karet yang tentunya
menghasilkan limbah, dimana limbah tersebut dibagi menjadi limbah pra panen, saat panen dan pasca
panen. Sedangkan industri pengolahan karet juga memiliki rantai produksi yang nantinya akan
menghasilkan limbah yang disebut limbah pasca pengolahan. #imbah-limbah tersebut memang
sengaja tersegmentasi atau dipisah-pisahkan menurut asal dari rantai produksi mana dihasilkan. Hal
ini dilakukan untuk mempermudah kegiatan penanganan dan pengolahan selanjutnya.
#imbah pra panen berarti limbah yang dihasilkan selama budidaya tanaman karet sampai sebelum
panen. #imbah pra panen biasanya berupa bagian generatif dan !egetatif tanaman karet yang sudah
berguguran misalnya dedaunan dan ranting tanaman karet. #imbah pra panen tersebut biasanya
dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Dedaunan dan ranting tanaman karet sengaja dikomposkan
untuk dijadikan pupuk kompos. Prinsip pengolahan limbah pra panen karet untuk dijadikan pupuk
hijau pada dasarnya sama dengan pembuatan pupuk kompos pada umumnya yakni pengomposan
dengan menggunakan bantuan mikroorganisme pengurai yakni 9%-$.
#imbah selanjutnya adalah limbah saat panen dan pasca panen tanaman karet. &anaman karet +Hevea
brasiliensis0 merupakan tanaman yang saat panennya berkala dengan rentang ,aktu pemanenan yang
cukup panjang jika tanaman karet tersebut memang benar-benar masuk di periodik panennya. %enurut
&im Penulis PS +-..>0, tanaman karet +Ha!ea brasiliensis %uel Arg0 baru bisa menghasilkan lateks
setelah berumur /-5 tahun dengan masa produksi -/-6/ tahun. Pasca panen karet disini mencakup
kegiatan pemindahan lateks dari kebun ke pengepul, transportasi dan penyimpan oleh pengepul.
Selama proses panen lateks dan kayu karet sampai pasca panen pasti akan menghasilkan limbah.
#imbah-limbah tersebut diantaranya :
#ateks yang berceceran dan menempel di dinding mangkok
#ateks merupakan merupakan cairan yang berbentuk koloid ber,arna putih kekuning-kuningan yang
dihasilkan oleh pohon karet +(kta!iana, -..80. &idak semua lateks dapat tertampung dengan baik
pada mangkuk penyadapan. Hal ini disebabkan oleh letak mangkuk sadapan, dan keterampilan
penyadap maupun aspek kecurangan penyadap. Bika prosedur penyadapan tidak dilakukan dengan
baik, maka tidak jarang ditemukan lateks yang berceceran baik di tanah maupun di sekita pohon
karetnya. #imbah lateks yang berceceran tersebut nantinya akan dipungut oleh penyadap-penyadap
nakal guna dijual kembali dengan harga yang lebih murah. Pengolahan limbah karet saat panen sejenis
ini biasanya berupa pengolahan karet sheet bermutu rendah.
ulit kayu, ranting, dan daun
ulit kayu sisa penyadapan dapat dikombinasi bersama daun dan ranting pohon karet yang didapat
dari hasil pra panen karet untuk dijadikan pupuk kompos.
Selain aspek budidaya karet, industri pengolahan karet juga memiliki andil dalam memproduksi
limbah pasca pengolahan karet yang jauh lebih beragam. #imbah pasca pengolahan industri karet
diantaranya :
Air limbah karet
Air limbah karet dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman setelah diolah degan benar. Berdasarkan
penelitian, unsur ', P, , dan %g terdapat di dalam limbah. Dalaupun masih dalam taraf uji coba,
beberapa tempat yang telah melakukan pengolahan limbah memberikan sisa air limbah ini kepada
tanaman karetnya sebagai pupuk +&im Penulis PS, -...0. Pada initinya pengolahan airr limbah karet
sepagai pupuk tanaman melibatkan bantuan mikroorganisme yang mampu mengurai 1at dalam limbah
menjadi 1at yang lebih sederhana dan tersedia untuk tanaman
#imbah padatan hasil olah lateks
#imbah padatan dapat ditemui diberbagai tempat pengolahan karet, salah satunya di P&P 'usantara @I
+Persero0 Pabrik GSS erjoarum. #imbah padat yang dihasilkan berupa busa lateks dan sisa slab yang
kemudian ditampung pada bak koagulan sebagaimana yang dijelaskan (kta!iana +-..80.
#imbah cair pengolahan lateks
#imbah cair pengolahan lateks dapat ditemukan pada P&P 'usantara @I +Persero0 Pabrik GSS
erjoarum. #imbah cairnya berupa air sisa produksi. Dalam air tesebut masih mengandung sisa-sisa
lateks yang berasal dari proses produksi atau pembersihan alat dan area. @nti dari pengolahan limbah
cair tersebut adalah sterilisasi limbah atau penstabilan muatan limbah agar dosis toksisitasnya dapat
terkurangi. &eknisnya, limbah cair ditampung pada bak penampungan limbah untuk kemudian
diendapkan, disaring dan sisanya dialirkan ke lingkungan.
Ban aret
Ban karet merupakan bentuk lain dari limbah pasca pengolahan industri karet yang paling sering
ditemukan disemua tempat. &ingginya angka penggunaan kendaraan bermotor berkorelasi dengan
tingginya penggunaan ban karet. Sejalan dengan itu, keberadaan ban ban bekas yang sudah
tidak terpakai tentu menjadi masalah tersendiri untuk ditangani.
$.2 Peng*la#an l(!ba# b'('a)a 'an (n'"tr( karet
#imbah budidaya dan industri karet dapat menjadi polutan bagi lingkungan. (leh karena itu perlu
adanya perilaku pengolahan agar limbah tersebut bernilai positif atau setidaknya tidak mencemari
lingkungan. Pengolahan limbah budidaya dan industri karet yang sudah pernah ada dan diterapkan
dimasyarakat meliputi :
a. P.k k*!.*" 'ar( l(!ba# b'('a)a karet 'an a(r l(!ba# karet
#imbah budidaya karet mulai dari pra-saat-pasca panen hampir memiliki kesamaan yakni sebagian
besar berupa kulit kayu, dedaunan dan ranting yang gugur. #imbah-limbah tersebut merupakan
material organik yang mampu dijadikan pupuk kompos. &idak hanya itu saja air bekas pencucian
lateks atau mangkuk lateks dapat juga dijadikan komponen pendukung dalam formulasi pembuatan
pupuk. Berdasarkan penelitian, unsur ', P, , dan %g terdapat di dalam limbah. Dalaupun masih
dalam taraf uji coba, beberapa tempat yang telah melakukan pengolahan limbah memberikan sisa air
limbah ini kepada tanaman karetnya sebagai pupuk +&im Penulis PS, -...0.
Pembuatan pupuk kompos sangatlah sederhana. Alat yang dibutuhkan cukup cetok, serok, mesin
pengayak, mesin penggiling dan bak pengomposan, sedangkan bahannya adalah limbah dan 9%$.
Secara garis besar, pengomposan atau pembuatan pupuk kompos mele,ati beberapa tahapan yakni
sortasi atau pemilah-milahan sampah organik untuk kemudian dipisahkan dari batu dan kerikil.
Selanjutnya adalah penggilingan limbah dengan tujuan untuk memperkecil ukuran limbah yang semua
tidak seragam. #alu dilakukan penyaringan agar ukuran limbah yang akan dikomposkan benar benar
seragam atau lebih halus. Selanjutnya adalah pengomposan atau pemasukan limbaa kedalam bak
pengomposan. Pengomposan dengan bantuan 9%$ dan berjalan selama 6 minggu dalam keadaan
tertutup rapat atau anaerob.
b. Ster(l("a"( l(!ba# /a(r .eng*la#an latek" "ebel! '(al(rkan ke "nga(
%enurut (kta!iana +-..80 pada P&P 'usantara @I +Persero0 Pabrik GSS erjoarum limbah cairnya
berupa air sisa produksi. Dalam air tesebut masih mengandung sisa-sisa lateks yang berasal dari
proses produksi atau pembersihan alat dan area. @nti dari pengolahan limbah cair tersebut adalah
sterilisasi limbah atau penstabilan muatan limbah agar dosis toksisitasnya dapat terkurangi. &eknisnya,
limbah cair ditampung pada bak penampungan limbah untuk kemudian diendapkan, disaring dan
sisanya dialirkan ke lingkungan.
/. Pe!batan b(*ga" 'ar( l(!ba# /a(r .eng*la#an latek"
%enurut (kta!iana +-..80 dari hasil analisa sampel limbah lateks di atas diketahui bah,a limbah
lateks cair di P& Perkebunan 'usantara @I +Persero0 erjoarum memiliki nilai 7(D dan B(D yang
cukup tinggi dibandingkan standar yang ada. Hal ini berarti kandungan oksigen dari limbah tersebut
cukup minim dan sangat cocok bagi perkembangan mikrobia anaerobik, misalnya bakteri metagenik.
Bakteri metagenik adalah bakteri khusus yang mampu memproduksi gas metan. Selain itu proses
pembuatan gas metana secara anaerob juga melibatkan interaksi kompleks dari sejumlah bakteri yang
berbeda, proto1oa maupun jamur misalnya bakteri Bacteroides, 7lostridium butyrinum, 9scericia coli
dan beberapa bakteri usus lainnya, %ethanobacterium, dan %ethanobacillus. Dua bakteri terakhir
merupakan bakteri utama penghasil metan dan hidup secara anaerob. <as metan merupakan kunci
tercetusnya ide untuk mengembangkan teknologi biogas limbah cair lateks yang sekarang ini mulai
dipraktekan sebagai alternatif pengganti bahn bakar fosil yang semakin langka.
ondisi anaerob limbah cair tersebut didukung dengan perlakuan tanpa aerasi maupun sirkulasi
sehingga memang benar-benar terjadi tanpa ada oksigen. Hal ini karena sejatinya biogas merupakan
gas yang keluar dari material organik seperti kotoran ternak, dedaunan kering dan sampah organik
yang direndam di dalam air dan disimpan di dalam tempat tertutup atau anaerob. (kta!iana +-..80
menerangkan bah,asanya proses pembuatan biogas terjadi melalui reaksi anaerobik yakni
+75H2.(/0n J nH-( 6n 7(- J 6n 7H$
Pendapat lainnya adalah pembuatan gas metana ini terbagi ke dalam 6 tahap, yaitu:
a. Hidrolisis secara en1imatik bahan-bahan organik tak larut menjadi bahan-bahan organik dapat larut.
9n1im utama yang terlibat adalah selulase yang menguraikan selulosa.
b. Perubahan bahan-bahan organik dapat larut menjadi asam organik. Pembentukan asam organik ini
terjadi dengan bantuan bakteri non methanogenik, proto1oa dan jamur. $ 7/H2.(/ J -$ H-( 2-
7H67((H J $ H7((H J > H-(
c. Perubahan asam organik menjadi gas metan dan karbondioksida. Proses perubahan ini dapat terjadi
karena adanya bantuan bakteri metanigenik +%ethanobacterium dan %ethanobacillus0. 2- 7H67((H
2- 7(- J 2- 7H$
Pembuatan biogas dalam hal ini masih belum bisa murni dari limbah cair namun dicampur dengan
beberapa komponen organik lain seperti kotoran ternak dan daun, hal ini berdasarkan perbadingan
komposisi menilik pada penelitian yang telah ada +(kta!iana,-..80
Pembuatan biogas biasanya menggunakan tabung yang dipendam didalam tanah. Pada usia 6 pekan
baru terlihat adanya tanda-tanda akan diproduksinya gas %etan oleh bakteri metagenik tersebut.
@ndikatornya adalah munculnya gekembung-gelembung pada campuran bahan dengan ,arna bahan
yang semakin mengeruh. <as metan akan dialirkan menuju gelas piala sehingga bisa diukur dan
diamati berapa ml !olume gas yang dihasilkan.
(kta!iana +-..80 juga menyebutkan bah,asanya dari pengamatan yang dilakukan selama sekitar 2
bulan, gas yang terukur baru sekitar 5..ml4# limbah. 'amun, hasil tersebut belum cukup !alid
dikarenakan adanya beberapa prosedur percobaan yang tidak sesuai, misalnya temapat yang
digunakan untuk bahan pembuatan biogas, !olumenya tidak sebanding dengan !olume bahan +!olume
bahan K L !olume tempat0 sehingga masih cukup banyak gas yang belum mengalir ke gelas ukur
melainkan masih berada dalam ruang bahan yang masih kosong.
*ntuk mendukung daya olah bakteri mutagenik terhadap limbah cair karet tersebut sehingga proses
produksi gas metan menjadi lebih cepat maka perlu ditambahkan ion katalis ;e6J hanya sekitar .,/
mg4#, hal ini dibenarkan oleh @rma,dkk +-..>0 dalam (kta!iana +-..80 yakni @on tersebut berfungsi
sebagai katalis yang akan mempercepat reaksi terbentuknya biogas. Hal ini disebabkan pada proses
anaerob biasanya sel akan kekurangan ion besi dan !itamin B.
Berikut ini merupakan prosedur sederhana pengolahan biogas menurut (kta!iana +-..80
2. Alat yang Digunakan -. Bahan Mang Digunakan
Botol gelas #imbah aret N 2 liter
Selang plastik Daun kering N 66 liter
Pengaduk otoran sapi 2. gram
aret <elang
<elas ukur 2. ml
$. 7ara erja
%encampurkan 2,- # limbah lateks dengan 2. gram pupuk kandang dan 66 gram daun kering
dalam botol gelas.
Biogas yang dihasilkan dialirkan ke dalam gelas ukur dan dipasang dengan posisi terbalik
+seperti pada gambar rangkaian alat0
%engamati skala pada gelas ukur yang menujukkan !olume biogas yang terbentuk.
7atat perubahan yang terjadi pada bahan biogas dan !olume biogas yang terbentuk setelah $
minggu.
'. Meng*la# l(!ba# ban karet beka"
&eknologi pengolahan limbah ban karet bekas yang sudah dipaparkan oleh P&. Artha &eknindo-
AG&97HP& sangatlah sederhana. Pada a,alnya ban dihancurkan menjadi ukuran kecil J4 /cm,
selanjutnya potongan ban dimasukkan kedalam tabung reaktor dengan menambah katalis tertentu
untuk dipanaskan sampai dengan temperature /. 7. <as yang keluar dari pemanasan ini
langsung didinginkan, sehingga akan diperoleh minyak +setingkat Premium atau Solar atau
%inyak &anah0 dan <as Sintetis bersifat flammable yang dilalirkan kembali ketabung reaktor
sebagai sumber panas, Proses ini dikenal dengan 7atalytitic Pyrolisis. Selain menghasilkan
minyak dan gas, proses ini juga akan menghasilkan produk yang bernilai ekonomi yakni
7arbon Black yang dapat dijual kepada pabrik-pabrik. Ban dan ka,at baja yang dapat dijual
kepada pabrik-pabrik pengecoran logam. Setiap 2..... kg potongan ban yang diproses secara
pirolisa dapat menghasilkan:
$./.. ltr %inyak
6.6.. kg 7arbon Black
2.2.. kg a,at baja
2.2.. kg <as Sintetis
Selain itu limbah ban karet bekas juga dapat diolah menjadi ban karet baru dengan beberapa perlakuan
yakni penghalusan bagian permukaan bahan ban karet lalu pengeleman ban karet dengan lem khusus
ban karet. Setelah itu bahan dilapisi dengan lapisan karet yang tipis namun setelah dipanaskan mampu
mengembang dengan cukup baik. Setelah itu ban di pres dengan mesin khusus dengan diselubungi uap
panas sehingga selubung karet tipis tadi mengembang dan tercetak alur-alur roda baru yang menempel
pada ban bekas yang sudah di lem dengan kuat tersebut. Dan pada akhirnya ban tersebut menjadi ban
baru kembali dengan alur ban yang bagus.
I0.KESIMPULAN
+.1 Ke"(!.lan
Adapun dari pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
29 #imbah budidaya tanaman karet +pra-saat-pasca panen0 meliputi kulit kayu, ranting, daun dan
lateks yang berceceran dan menempel di dinding mangkok. Sedangkan limbah industri
pengolahan karet meliputi limbah pasca pengolahan yakni air limbah karet, limbah padatan hasil
olah lateks, limbah cair pengolahan lateks, dan ban karet bekas.
30 #imbah karet baik limbah budidaya ataupun limbah industri karet dapat diolah menjadi pupuk
kompos dari limbah budidaya karet dan air limbah karet, disterilkan ssebelum dialirkan ke
sungai, dapat juga berupa biogas dari limbah cair pengolahan lateks, serta mengolah ban karet
bekas menjadi ban baru, minyak, carbon black, ka,at baja, dan gas sintetis.
+.2 Saran
&eknologi pengolahan limbah karet ternyata sangat beragam dan sederhana untuk diaplikasikan. Akan
lebih baik, apabila segenap instansi pemerintah, stake holder perkebuanan dan industri karet serta
petani karet lainnya bekerja sama menuju produksi karet bersih yang minim limbah atau dengan jalan
pemanfaatan limbah seoptimal mungkin.
DA1TAR PUSTAKA

Anwar, 7., 2001. Budidaya aret. %edan : Pusat Penelitian aret
Agung. -.2.. Budidaya !anaman aret. http:44,,,.membuatblog.,eb.id O 4
-.2.4.-4budidaya-tanaman-karet.htmlO.diakses tanggal 2> September -.2-
Binaukm.-.2.."engolahan #etah aret $%ateks&. http:44binaukm.com4-.2.4.5 O 4pengolahan-
getah-karet-lateks4O.diakses tanggal 28 September -.2-
Da!itra, %arrits.-.2-."roses "engolahan %ateks. http:44rit1kogege.blogspot.comO
4-.2-4.-4proses-pengolahan-lateks.htmlO. diakses tanggal 28 September -.2-
Hima,anto, D. A.-..6."engolahan limbah 'ertanian men(adi biobriket sebagai salah satubahan
bakar alternati).#aporan Penelitian, *'S. Surakarta.
aryaningsih,Sri, @snani Herianti dan &ota Suhendrata.-..>.*aya *ukung %imbah "ertanian Sebagai
Sumber "u'uk +rganik di abu'aten Sukohar(o.Prosiding Seminar 'asianal &eknik Pertanian -..>
Mogyakarta, 2>-28 'o!ember -..>
usnoputranto, Haryoto.1,-.. esehatan %ingkungan. Bakarta :;% *@
(kta!iana &.D., Aptika. -..8. Analisa "engolahan %imbah %ateks /en(adi Biogas di "!.
"erkebuanan 0usantara 12 $"3RS3R+& er(oarum aranganyar 4awa !engah. Surakarta :
*ni!ersitas Sebelas %aret.
Pratama, Dodik.-.2-."engolahan %imbah aret di 4ember.
http:44dodikfaperta.blogspot.com4-.2-4.-4pengolahan-limbah-karet-di
jember.html.diaksesO tanggal 2> Setember -.2-
P&. Artha &eknindo-AG&97HP&. &anpa &ahun./engolah Ban Bekas /en(adi 3nergi. Bekasi : P&.
Artha &eknindo-AG&97HP&
Setia,an, D. H. dan A. Andoko. -../. "etun(uk %engka' Budidaya aret. Bakarta : Agromedia
Pustaka
Setyamidjaja, D.2886. aret. Mogyakarta : anisius
Syamsulbahri. 2885. Bercocok !anam !anaman "erkebunan !ahunan. Mogyakarta : <adjah %ada
*ni!ersity Press
&im Penulis PS. -.... "anduan %engka' aret. Bakarta : 'iaga S,adaya
Daskito, Agung. -..>. "enanganan %imbah "abrik aret Remah.
http:44ml.scribd.com4doc4$>/5$./84Penanganan-#imbah-Pabrik-aret GemahO. diakses
tanggal 2> September -.2-
Didodo,Heyrie. -..8. Pengertian #imbah Pertanian. http:44heyriedo,.blogspot.com-.224.84!-
pengertian-limbahpertanian.htmlO. diakses tanggal 2> September -.2-
Dinarno, ;.<. 28>/. /onogra)i %imbah "ertanian.Bakarta : antor %enteri %uda *rusan
Peningkatan Produksi Pangan.

Anda mungkin juga menyukai