Pergerakan sebuah gigi maupun sekelompok gigi secara ortodonti terjadi akibat
penerapan gaya yang disalurkan oleh komponen aktif, seperti pegas, busur kawat, elastik, atau
sekrup ekspansi. Ketika gigi-gigi digerakkan maka gaya reaksi akan disalurkan melalui alat
sehingga cenderung menghasilkan pergerakan gigi-gigi lain ke arah yang berlawanan (Gambar
1. Keadaan ini sesuai dengan !ukum "ewton ke-# yang mengatakan bahwa $setiap aksi
menghasilkan reaksi yang besarnya sama dan berlawanan arah.$ %leh karena itu
diperlukansebuah solusi agar dapat menghindari efek merugikan dari gaya-gaya yang
berlawanan tersebut. Karena tujuan yang diharapkan dari suatu perawatan adalah menggerakkan
gigi yang dikehendaki sementara struktur lain tidak bergerak.
Gambar 1. Penjangkaran berhubungan dengan jumlah gigi yang digerakkan. & 'enggerakkan
sebuah gigi menghasilkan penjangkaran yang memuaskan. ( )ika 1# dan *# diretraksi
mengakibatkan gigi penjangkar bergerak ke depan. + )ika 1,,1#,*#,*, diretraksi bersama-sama,
jumlah gigi yang digerakkan lebih besar dibandingkan gigi penjangkarnya, maka penjangkaran
tidak akan kuat, kemungkinan terjadi anchorage loss (-a.iana, *//0.
Penyebab Kehilangan Penjangkaran
1. 1ari operator
Kehilangan penjangkaran bisa disebabkan oleh kesalahan operator, seperti
misalnya2
a. Kesalahan dalam menentukan desain alat ortodonsi lepasan
b. Kesalahan dalam menentukan besar gaya yang diberikan pada gigi penjangkar. (eban yang
diberikan pada gigi penjangkar tersebut lebih besar dari beban optimal yang bisa ditahan
oleh gigi penjangkar tersebut, sehingga menyebabkan gigi penjangkar tersebut bergerak ke
mesial karena beban yang berlebihan tersebut.
c. Kesalahan dalam menentukan jumlah gigi yang akan digerakkan dan seberapa besar gigi
tersebut akan digerakkan. "ormalnya, dalam satu kuadran hanya boleh menggerakkan satu
sampai dua gigi dengan pergerakkan maksimal *mm. 3ehingga pergerakkan beberapa gigi
yang melebihi normal dapat memungkinkan terjadinya kehilangan penjangkaran pada gigi
penjangkar.
*. 1ari pasien
Penggunaan alat ortodonsi lepasan ini membutuhkan kesadaran dan kekooperatifan yang
tinggi dari pasien, sehingga pasien tersebut dapat control tepat pada waktu yang telah
dijanjikan oleh operator dan pasien.
Pasien yang jarang mengontrol pergerakan giginya, akan memperbesar kemungkinan
terjadinya anchorage loss atau kehilangan penjangkaran. 3ehingga, sebelum pasien
memutuskan untuk memasang alat ortodonsi lepasan, sebaiknya pasien yang diberikan
pengarahan terlebih dahulu agar mampu kooperatif selama masa perawatan.
Akibat Kehilangan Penjangkaran
&da beberapa akibat kehilangan penjangkaran, antara lain 2
1. 4empat yang tersedia berkurang
*. Gigi penjangkar tidak memiliki gaya reaksi dari aksi terhadap alat aktif
#. 'asih terdapat maloklusi bahkan maloklusi semakin parah