Anda di halaman 1dari 3

ASKEP JIWA

Asuhan Keperawatan Ansietas


on October 4, 2012 at 5:12 pm
Setiap orang mengalami perasaan cemas selama masa hidup mereka. Sebagai contoh, Anda mungkin
merasa khawatir dan cemas duduk ujian atau memiliki tes medis atau wawancara kerja. Merasa cemas
kadang-kadang adalah hal yang normal. Namun, bagi orang-orang dengan gangguan kecemasan umum
(GAD), perasaan cemas jauh lebih konstan dan cenderung mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

DEFENISI
Perasaan yang tidak jelas dan ketidaknyamanan atau ketakutan disertai dengan respon otonom (sumber sering
tidak spesifik atau tidak diketahui individu), yang dapat memberi repon subjektif terhadap stress. Stress adalah
stimulus atau situasi yang menimbulkan distress secara fisik dan psikis pada seseorang.
Kecemasan mungkin hadir pada beberapa tingkat dalam kehidupan setiap individu, tetapi derajat dan frekuensi
dengan yang memanifestasikan berbeda secara luas. Respon masing-masing individu memiliki kecemasan
berbeda. Tepi emosional yang memprovokasi kecemasan untuk merangsang kreativitas atau kemampuan
pemecahan masalah, yang lainnya dapat menjadi bergerak ke tingkat patologis. Perasaan umumnya
dikategorikan menjadi empat tingkat untuk tujuan pengobatan: ringan, sedang, berat, dan panik. Perawat dapat
menemukan pasien cemas di mana saja di rumah sakit atau lingkup masyarakat.
Tingkat Kecemasan
Beberapa teori membagi kecemasan menjadi empat tingkatan:
Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari dan menyebabkan
seseorang menjadi waspada dan persepsi meningkat . Kecemasan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan
pertumbuhan dan kreativitas.
Kecemasan sedang
Pada tingkat ini bidang persepsi lingkungan menurun. Dan setiap Individu lebih fokus terhadap malah penting
pada saat itu dan mengesampingkan hal-hal lain.
Kecemasan berat
Pada tahap ini Individu cenderung memikirkan sesuatu yang sangat kecil dan membesar besarkanya dan
mengabaikan hal-hal lain. Individu tidak mampu berpikir realistis dan membutuhkan banyak arah, dalam rangka
untuk berkonsentrasi pada maslah lain.
Panik
Pada tahap ini adalah persepsi yang sangat sempit , sehingga individu tidak bisa lagi mengendalikan diri dan
tidak bisa berbuat apa-apa, meskipun diberi pengarahan / tuntutan. Dalam keadaan panik aktivitas motorik
meningkat, penurunan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain tidak ada dan hilangnya pemikiran
rasional.
Mendefinisikan Karakteristik
fisiologis:
Peningkatan tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan
Pusing, kepala ringan
Keringat
Sering buang air kecil
pembilasan
Sulit bernapas
Palpitasi
Mulut kering
sakit kepala
Mual / atau diare
kegelisahan
Mondar-mandir
Insomnia, mimpi buruk
Gemetaran
Perasaan tidak berdaya dan ketidaknyamanan
perilaku:
Ekspresi ketidakberdayaan
Perasaan tidak mampu
Menangis
Kesulitan berkonsentrasi
Bingung
Ketidakmampuan untuk memecahkan masalah
keasyikan
PENGKAJIAN
Kaji ulang riwayat klien untuk adanya stressor.
Catat gejala fisiologik dari ansietas klien
Tentukan tingkat anxieta klien
Tentukan respon kognitif klen
Observasi perilaku
Tentukan derajat distres klien terhadap keluarga
Tentukan strategi koping yang digunakan
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Interaksi
Cemas
Koping individu tidak efektif
Kopng keluarga tidak efektif
Konflik keputusan
Gangguan pola tidur
Resiko kekerasan

Strategi Koping (-) stres
Mencari orang yang dapat membantu
Berusaha mendisiplinkan diri dan tekun
Melepaskan emosi yang kuat
Memikirkan pilihan da menggunakantehnk memecahka masalah
Melakukan olah raga fisik untuk melepaskan energi
Menggunakan tehnik relaksasi:
Mendengarkan musik
Mandi dengan air hangat
Meditasi
Hasil yang diharapkan
Pasien mampu mengenali tanda-tanda kecemasan.
Pasien menunjukkan mekanisme koping positif.
Pasien mungkin menggambarkan penurunan tingkat kecemasan yang berpengalaman.

Anda mungkin juga menyukai