Anda di halaman 1dari 25

Sejarah & Filosofi KKN-PPM UGM dan

Education for Sustainable Development


(ESD)

Oleh:
Tim KKN-PPM UGM
LPPM UGM
Sejarah KKN Mahasiswa
! 19 Desember 1949 UGM berdiri sebagai bukti bahwa Rep. Indonesia
masih berdiri ! Univ. Perjuangan dg. Gd. Panca Darma (Ir.
Soekarno)
! 1951-1962 : UGM mengerahkan mahasiswa untuk mengisi
kekurangan guru di Sekolah Lanjutan di luar pulau Jawa ! Program
PTM.
! 1971: Dir.Pend.Tinggi, Depdikbud (Prof. Koesnadi Hardjosoemantri-
UGM) mengusulkan Program KKN mahasiswa sbg kegiatan intra-
kurikuler bersifat pilihan ! 3 universitas ditunjuk sbg perintisnya,
yaitu: Un-And (wil. barat), UGM (wil. tengah) dan Un-Has (wil. timur).
! 1972: KKN diperluas di 13 Universitas: Un-Syah, USU, Un-And, Un-
Sri, Un-Pad, UGM, Un-Dip, Un-Bra, Un-Ud, Un-Lam, Un-Has, Un-
SamRat dan Un-Pattim.
! 1979: KKN di UGM bersifat wajib hingga sekarang, dengan
paradigma Development.
! 1999: Lahir KKN Tematik sebagai pengembangan dari KKN Reguler.
! 2006: Lahir KKN PPM (Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat)
UGM dengan paradigma Empowerment dan berbasis riset.
Perubahan paradigma KKN
Tekanan globalisasi ! hidup makin
kompleks
Perubahan UGM menjadi PT-BHMN
Tekad UGM menjadi Universitas Riset
Personality development
Community development
Institutional development
Personality empowerment
Community empowerment
Institutional development
Kontektualisasi KKN UGM
menjadi KKN-PPM UGM
Tujuan KKN PPM
1. Meningkatkan empati dan kepedulian
mahasiswa
2. Melakukan terapan IPTEKS secara
teamwork dengan pendekatan
multidisipliner
3. Menanamkan nilai kepribadian:
a. Nasionalisme dan jiwa Pancasila
b. Keuletan, etos kerja, dan tanggungjawab
c. Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan
4. Meningkatkan daya saing nasional
5. Menanamkan jiwa peneliti:
a. Eksploratif dan analisis
b. Penyusunan Tema berbasis riset
6. Mendorong terwujudnya learning community
atau learning society
KKN PPM bukanlah PKL
KKN PPM meningkatkan empati, kepedulian,
kerjasama secara multidisipliner, kepribadian,
kontribusi daya saing daerah/nasional,
mendorong learning community/society.
KKN PPM dilaksanakan secara co-creation,
co-financing, sustainable, dan flexible;
dengan pendekatan multidisiplin
PKL mendorong peningkatan relevansi
mahasiswa terhadap permasalahan yang ada
dalam dunia kerja dan industri secara
monodisiplin
KKN PPM ! mendorong menyiapkan lulusn menjadi
pemimpin yang mampu create job, kreatif, dan
inisiatif.
PKL ! menyiapkan lulusan menjadi pekerja
Prinsip Pelaksanaan KKN PPM
1. Merupakan aktifitas yang bersifat win-win:
a. Mempunyai tema (core activity) yang jelas
b. Merupakan bentuk co-creation (dosen,
mahasiswa, pemerintah, industri/pengusaha,
stakeholders lain)
c. Mempunyai keberlanjutan kegiatan melalui skema
co-financing.
2. Merupakan kegiatan yang terukur hasil dan
dampaknya (outcome dan impact), termasuk
berlangsungnya proses pembelajaran dan
pemberdayaan
3. Memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa
(menentukan tema yang dipilih, penyesuaian
waktu, dll. ! KKN on line
Prinsip Pelaksanaan KKN PPM
(Lanjutan)
4. Merupakan kegiatan terintegrasi (bukan
sentralisasi & desentralisasi) antara LPPM
dengan Fakultas dan Pusat Studi, sehingga
menyambung antara pengembangan riset
dengan penerapannya secara multidisipliner
5. Merupakan kegiatan kombinasi antara Learning
process dan Problem solving
6. Meskipun yang mendasari kegiatan adalah
penyiapan the art of the use of knowledge,
tetapi yang diutamakan adalah pada the
strategic action for community services
Paradigma
Development ! Empowerment
Multi dan Inter Disipliner
Win-win Solution
Prinsip Pelaksanaan
Co-creation
Co-finance/ Co-funding
Flexible
Sustainable
Research based Community Service
TRIGATRA KKN-PPM UGM
1. Pemberdayaan Individu (Personal Empowerment) ! Mhs
a. Rumusan nilai (values) dan kompetensi
komprehensif utuh terpadu
b. Evaluasi unjuk-kerja (performance)
c. Dilakukan dalam satu periode KKN-PPM
2. Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment)
a. Peningkatan kesejahteraan
b. Peningkatan kualitas lingkungan
3. Pengembangan Institusi (Institutional Development) ! UGM
a. Peningkatan kerjasama
b. Penyesuaian tata kerja pengelolaan KKN-PPM
c. Peningkatan sinergi kegiatan pembelajaran,
pengabdian dan penelitian
MODEL KEMITRAAN
ACADEMICS
BUSINESS GOVERNMENT
MENRISTEK MODEL
A B G
UNIVERSITY
INDUSTRY COMMUNITY
JICA MODEL
U I C
PROPOSAL:
REFINED MODEL ! COMPLEXITY
UNIVERSITY
ACADEMICS
INDUSTRY
BUSINESS
COMMUNITY
GOVERNMENT
DEVELOPMENT
PARTNERS
PROFESSIONAL
ASSOCIATION
INVESTMENT
PARTNERS
TECHNICAL
ASSISTANCE
COMPETENCE
CONTINUING EDUCTN
TECHNOLOGY
PRODUCT
PRODUCERS
COMMERCIAL
INTEREST
REGULATION
INCENTIVES
BENEFICARIES
CONSUMERS
?
ROLE OF
UNIVERSITY
Mitra dan Jalur yang dimanfaatkan
! Keemitraan internal: fakultas pusat studi,
KP4, LPPT, dlll
! Kerjasama dengan Departemen: Depdagri,
Depdiknas, Depkes, Depsos, Menkop,
Menkoekuin, dll.
! Kerjasama dengan Pemda se Indonesia
! Kerjasama dengan sektor perdagangan:
UKM, Kadin, Perbankan, Lembaga Eksport-
import, dll.
! Kerjasama dengan Lembaga Internasional:
JICA, Lemelton Foundation, World Vision, dll.
! Kerjasama dengan ASEAN Universities
! CSR dari perusahaan
14
Latar belakang ESD
Hidup di dunia ini semakin kompleks dan
bahkan mengarah kepada kondisi chaostic
karena:
Tetap meningkatnya pertumbuhan populasi dunia
yang melebihi kapasitas produktivitas natural bumi
Makin cepatnya perkembangan komunikasi dan
transportasi yang menghasilkan makin meningkat
dan rumitnya world interlinkages, seperti: masalah
globalisasi, perdagangan, lingkungan,
pembangunan, kemiskinan, dll.
Secara total/bersama manusia hidup dalam
kondisi lingkungan yang tidak seimbang,
yaitu lebih banyak memanfaatkan daripada
memelihara sumber-sumber natural ! Berarti
meletakkan kehidupan manusia pada kondisi
unsustainable development ! Jika hal ini
terus-menerus terjadi akan menghasilkan
bencana besar bagi generasi mendatang !
tidak boleh dibiar-kan terjadi, otherwise we are
all unsustainable in the future
15
We are consuming more and more,
faster and faster
Source: International Geosphere Biosphere Programme 2004
16
and we have already surpass others
As a planet, the human race now consumes 30% more
biological resources than the earth can produce in one year
Source: http://www.globalfootprintnetwork.org/
Earths
Sustainability
We are here
now!
17
Lahirnya ESD
Pencetus ide: Prof. Dr. Hans J.A. Van Ginkel, Mantan
Rektor UNU dan Staf Ahli Sekjen. UN
Words into Action: Education for Sustainable
Development to Secure Our Common Future ! Fokus
kepada Climate Change Challenge (C3)
Merupakan keputusan/kristalisasi tindakan yang
dibutuhkan setelah mengkaji banyak laporan UN selama
>35 tahun
Pendidikan (formal, nonformal dan informal) merupakan
instrumen kuat yang efektif untuk melakukan komunikasi,
memberikan informasi, penyadaran, pembelajaran dan
dapat untuk memobilisasi massa/komunitas, serta
menggerakkan bangsa ke arah kehidupan masa depan
yang berkembang secara lebih berkelanjutan (more
sustain ably developed) ! Lahirlah Education for
Sustainable Development (ESD)
Apakah itu Pendidikan untuk
Pembangunan Berkelanjutan?
Pendidikan yang mempunyai wawasan dan
konsep yang lebih luas daripada sekedar
pendidikan tentang lingkungan,
Bukannya pendidikan tentang pembangunan
berkelanjutan, melainkan pendidikan untuk
mendukung pembangunan berkelanjutan !
Pendidikan yang memberi kesadaran dan
kemampuan kepada semua orang (generasi
mendatang) untuk berkontribusi lebih baik
bagi pembangunan berkelanjutan dimasa
mendatang.
19
Dimensi dari Pembangunan
Berkelanjutan
Ekonomi
Lingkungan/Ekologi
Sosial, termasuk
Politik, Budaya
Akhlak
Mulia
20
Decade of Education for Sustainable
Development (DESD) 2005-2014
Diusulkan dalam Johannesburg Plan of
Implementation, 2002
Diterima dalam Sidang Umum PBB pada
Desember 2002
The International Implementation
Scheme (IIS) for DESD ditetapkan pada
September 2005
Dalam IIS for DESD, Pemerintah diminta
untuk mempertimbangkan pelaksanaan
DESD dalam strategi dan perencanaan
pelaksanaan dibidang pendidikannya
Source: McKeown, Rosalyn, Education for Sustainable Development Toolkit. Version 2, 2002.
ESDs
Key Attributes
Education that is
interdisciplinary and holistic
Education that is values-driven
Education that promotes critical
thinking and problem solving skills
Education that centered on a
systems thinking approach
Key Attributes
(contd)
Education that uses multi-
method approaches
Education that encourages and
stresses participatory decision-
making responsibility
Education that is locally relevant
and culturally appropriate
Source: McKeown, Rosalyn, Education for Sustainable Development Toolkit. Version 2,
2002.
23
Regional Center of Expertise (RCE)
RCE = Sebuah center berbasis wilayah yang
mempunyai keahlian/expert tertentu yang
mendukung terlaksananya ESD ! Dievaluasi
dan ditetapkan oleh United Nations University
(UNU)
Aspirasi RCE: mencapai tujuan DESD dengan
cara menterjemahkan target/tujuan global
kedalam konteks sub-nasional atau lokal
dimana RCE berada.
RCEs merupakan sebuah building block/anchor
of the GLS yang dikoordinir UNU, yang berupa
networking institusi pendidikan formal, non-
formal dan informal yang dimobilisasi untuk
melaksanakan ESD pada sebuah regional (sub-
national), local community.
24
Regional Centres of Expertise
(RCEs) on ESD
Primary
Schools
Secondary
Schools
Universities
Primary
Schools
Secondary
Schools
Universities
(Research centers)
Horizontal links
V
e
r
t
i
c
a
l

l
i
n
k
s

Formal education
Community leaders
Local Governments
Botanical gardens
(Science) museums
Non-formal education
Local businesses
Knowledge-related
institutions
Local NGOs
Nature parks
Media
Lateral
links
KKN-PPM UGM Berbasis ESD

RESEARCH & COMMUNITY SERVICE
HELD BY UNIVERSITY



STUDENT
COMMUNITY
SERVICE
PROGRAM
Education for Sustainnable
Development
(EfSD)


Regional Center of Expertise (RCE)
ISO 9001:2008 Registered by Worldwide Quality Assurance
(WQA)
Accredited by United Kingdom Accreditation Service (UKAS)

Key Stakeholders
Community

Anda mungkin juga menyukai