Sel-sel dan jaringan keadaan stabil (homeostatis) maka harus secara konstan mengalami adaptasi Fisiologis : respon hormonal / mediator kimiawi endogen, mis ; pembesaran payudara pada saat lactasi Patologis : reaksi terhadap lingkungan dan cedera Reversibel Keadaan intermediate antara sel normal dan sel stress
ADAPTASI SEL : Mekanisme adaptasi selular :
melibatkan up regulation atau down regulation reseptor selular spesifik; misal pada proses pengambilan LDL saat kelebihan kolesterol menginduksi sintesa protein baru oleh sel target ; misal panas syok sehingga diproduksi protein untuk melindunginya dari kerusakan memicu sel untuk menghasilkan satu jenis protein bentuk lain / produksi protein >>; misal pada sel yang mensintesa kolagen dan matriks protein ekstrasel pada inflamasi kronik dan fibrosis Mekanisme adaptasi ini termasuk juga semua tahap metabolisme protein pada sel :
Ikatan reseptor Transduksi sinyal Transcripsi Translasi Regulasi pembentukan dan pelepasan protein Sel tubuh terbagi berdasarkan daya regenerasinya terhadap respon dari stress dan jejas :
1.Labile cell ( intermitotic) 2.Stable cell ( reversible postmitotic ) 3.Permanent cell ( irreversible postmitotic) Siklus Sel dikontrol oleh :
Growth Factor ; - Protein dengan BM Rendah, - mekanisme seperti hormone - autocrine activity atau paracrine action
Cyclins - suatu protein yang mengkoordinasikan jalannya sel-sel untuk melewati tahap-tahap dalam siklus sel 1. Atrofi
(1) Definisi:. Pengerutan ukuran sel dengan hilangnya substansi sel disebut atrofi. Apabila mengenai sel dalam jumlah yang cukup banyak, seluruh jaringan atau organ berkurang massanya menjadi atrofi.
(2) Types: Fisiologis: misal, hilangnya rangsangan hormon pada menopause Patologi lain: misal, denervasi Penyebab atrofi, antara lain : berkurangnya beban kerja (misal, imobilisasi anggota gerak yang memungkinkan proses penyembuhan fraktur) hilangnya persarafan berkurangnya suplai darah nutrisi yang tidak adekuat hilangnya rangsangan endokrin dan penuaan Terdapat tiga perubahan pada atrofi :
Sel sel mengecil dari ukuran normal Stroma lebih menonjol dari parenkhim Terdapat pigmentasi disebut "lipofucsin" atau "lipochrome" .Warna kuning coklat merupakan organel sel yang dicerna oleh lysosomes (autophagosomes). disebut "brown atrophy."
KLASSIFIKASI ATROFI :
1. Disuse Atrofi : pergerakan otot menurun Misalnya pada immobilizasi otot skeletal dan tulang karena fraktur pada kaki, bersifat reversibel jika otot aktif lagi 2.Denervasi Atrofi : hilangnya persyarafan pada otot skelet fungsi secara normal, berlangsung temporer fungsi akan normal kembali jika persarafan berfungsi lagi. 3.Vascular Atrofi suplai darah terganggu ischemia- jika progresif akan kehilangan sel, contohnya pada ginjal yang mengalami atherosclerosis 4. Atrofi karena hilangnya stimuli hormone : endometrium, breast, beberapa kelenjar endocrine , prostate 5. Atrofi akibat kurangnya suplai nutrisi Malnutrisi Kalori protein yang berat = marasmus 6. Senile Atrofi Mesel akibat usia, pada sel sel yang permanen (otak, jantung)
Left Normal Right Atrophy ) 2. Hypertrophy:
(1) Definition:Hipertrofi merupakan penambahan ukuran sel dan menyebabkan penambahan ukuran organ.
(2) Types:
Fisiologis: pada uterus selama kehamilan terjadi sebagai akibat rangsangan estrogen dan hipertrofi otot polos dan hiperplasia otot polos Physiologic hypertrophy of the uterus during pregnancy.A, gross appearance of a normal uterus (right) and a gravid uterus (left) that was removed for postpartum bleeding, Normal uterus gravid uterus From ROBBINS BASIC PATHOLOGY2003 Pathologis: mencakup pembesaran jantung yang terjadi akibat hipertensi atau penyakit katup aorta, dan pembesaran sisa miosit jantung yang masih hidup setelah terjadi infark miokard. Left Normal heart center Hypertrophied heart Right Hypertrophied and dilated heart 2. Hyperplasia (1) Definition:Hiperplasia ; peningkatan jumlah sel dalam organ atau jaringan
(2) Types: Physiologic: (1) hiperplasia hormonal, proliferasi epitel kelenjar payudara perempuan saat masa pubertas dan selama kehamilan (2) hiperplasia kompensatoris, terjadi saat sebagian jaringan dibuang atau sakit. Misalnya, saat hati (hepar) direseksi sebagian,
Left Normal breast Right Hyperplasia From ROBBINS BASIC PATHOLOGY2003 Patologis Hormonal-endometrial hiperplasia akibat dari pe rangsang estrogen,pd masa menopause Thyroid hyperplasia (goiter) >> Graves disease (Basedow disease) menyebabkan pe TSH- stimulasi thyroid untuk mensekresi >> thyroxin. Hyperplasia of prostate gland >>laki-laki usia tua, kelenjar dan stroma prostate, meningkat sensitifitas estrogen pada otot polos dari prostate meningkat (karena aktifitas androgen turun). Kerusakan sel pada colitis ulceratif mukosa kolon mengalami ulcerasi, sel menghilang dan mengalami regenerasi dan hyperplasia 4. Metaplasia
(1)Definisi: Metaplasia adalah perubahan reversibel; pada perubahan tersebut satu jenis sel dewasa (epitelial atau mesenkimal) digantikan oleh jenis sel dewasa lain.
CAUSA :
Perubahan lingkungan: mis ; batu pada ductus excretorius kelenjar salivarius, pancreas, atau saluran empedu, dari epitel columnar menjadi epitel squamous bertingkat. Irritasi atau inflammasi : mis ; kebiasaan merokok sigaret, sel epithelial kolumnar normal pada trachea dan bronkus diganti dengan sel epitel squamous yang focal atau menyeluruh. Nutritional: vitamin A deficiency menyebabkan squamous metaplasia. Squamous metaplasia in bronchitis offered by Prof.Orr Schematic diagram of columnar to squamous metaplasia From ROBBINS BASIC PATHOLOGY2003 JENIS-JENIS PERUBAHAN METAPLASIA :
1.Squamous metaplasia -epithelial metaplasia nonsquamous columnar atau pseudostratified epithelium digantikan oleh stratified squamous epithelium - sering pada uterine cervix, bronchial mucosa, inflamasi kronis pada cavum nasal dan paranasal sinuses - gejala klinis : hilangnya cilia pada bronkus di epitel pernapasan yang diawali oleh infeksi kronis.
2.Glandular metaplasia - pada esophagus, epitel normal diganti dengan epitel kelenjar yang mensekresi mucus ( gastric of intestinal type)= Barret esophagus Gejala klinis : beresiko berkembang menjadi peptic ulcer dengan metaplastic gastric mucosa
3.I ntestinal metaplasia sering pada gastritis kronis, hanya jarang pada jaringan mesenkim.