Anda di halaman 1dari 5

KELUARGA BERENCANA

Pendahuluan
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 di dunia.
Berdasarkan data BPS kurang lebih sekitar 250 Juta jiwa. Kepadatan penduduk tersebut
menjadi masalah utama yang dapat menimbulakan beberapa masalah lain, contohnya adalah
kemiskinan, kriminalitas dan lain lain. Hal ini disebabkan salah satunya adalah karena negara
Indonesia memiliki tingkat kelahiran yang begitu tinggi sehingga terjadilah kepadatan
penduduk. Kepadatan penduduk tersebut tentu saja menjadi suatu masalah bagi negara
Indonesia yang perlu diperhatikan oleh pemerintah sehingga banyak upaya yang dipilih atau
diprogramkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi kepadatan penduduk tersebut
dengan cara melakukan program Keluarga Berencana atau dikenal dengan singkatan KB.
Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan program
keluarga berencana dan sehingga penulis membuat makalah ini dengan judul Program
Keluarga Berencana.
Keluarga Berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling
dasar dan utama bagi wanita. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana
merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang
sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus
menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, karena metode-metode tertentu mungkin tidak
dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individu dan seksualitas
wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 2008, p.7).
Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, bahwa dari jumlah
30.931 wanita, pemakaian suatu alat/ cara KB oleh wanita berstatus kawin mengalami
peningkatan dari 50% pada tahun 1991 menjadi 61% pada tahun 2007. Sedangkan untuk
jumlah akseptor Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) mencapai 2,8% (SDKI, 2007, p.75)

Tujuan
Mengetahui tentang program KB
Mengetahui manfaat dari penggunaan KB
Agar mengerti apa saja cara untuk melaksanakan program Keluarga Berencana.
Untuk mengetahui dampak positif dilaksanakannya program Keluarga Berencana.
Untuk mengetahui dampak negatif dilaksanakannya program Keluarga Berencana.



Pembahasan
KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia(1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang
sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran."
Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan
(PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu usaha
untuk merencanakan jumlah anak serta jarak kehamilan menggunakan alat kontrasepsi.
Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak
langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran langsungnya adalah Pasangan
Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara
penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak langsungnya adalah
pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui
pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang
berkualitas, keluarga sejahtera.
Manfaat KB
- Menurunkan pembiayaan sektor kesehatan ibu dan anak.
- Menurunkan pembiayaan sektor pendidikan.
- Menurunkan pembiayaan sektor kendali lingkungan.
- Meningkatkan produktivitas wilayah atau negara.
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
- Meningkatkan kemampuan finansial dan investasi.
- Menurunkan tekanan kependudukan.
- Menurunkan kelangkaan sumber daya alam.
- Meningkatkan kesetaraan gender.
- Menurunkan diskriminasi wanita
Macam Metode Kontrasepsi yang Ada Dalam Program KB Di Indonesia
1. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana ini terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat
dan metode kontrasepsi dengan alat.
Metode kontrasepsi tanpa alat antara lain : Metode Amenorhoe Laktasi (MAL),
Coitus Interuptus, metode Kalender, Metode Lendir Serviks (MOB), Metode Suhu
Basal Badan, dan Simptotermal yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik.
Sedangkan metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, dan
spermisida.
2. Metode Kontrasepsi Hormonal
Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi (mengandung
hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi progesteron saja.
Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/injeksi. Sedangkan
kontrasepsi hormon yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant.
Pil harus diminum setiap hari dimulai pada hari pertama haid. Gejala yang mungkin
dirasakan : pusing-pusing, buah dada membesar dan nyeri bila disentuh, berat badan bisa naik
hingga 2 kg. Bila gejala menetap, periksakan pada dokter/perawat. Karena pil KB ada
bermacam-macam dan setiap jenis pil mempunyai reaksi yang berbeda terhadap tubuh maka
perlu ditanyakan pada dokter/perawat pil mana yang sesuai untuk ibu.
Suntikan KB disuntikkan di lengan atau bokong oleh dokter/perawat. Gejala yang
mungkin timbul biasanya pusing-pusing, bercak perdarahan sedikit diluar masa haid selama
2-8 hari, haid berkurang /tidak sama sekali. Bila gejala ini menetap, segera periksakan
pada dokter/perawat. Dan untuk mengetahui jenis suntikan yang sesuai untuk ibu, tanyakan
juga pada dokter/perawat.

Spiral itu sendiri adalah alat yang bentuknya kecil dan dipasang di dalam rahim.
Bentuknya bermacam-macam ada yang berbentuk T, angka 7 dan multiload, terbuat dari
plastik lapis tembaga. Gejala yang mungkin dirasakan biasanya mules-mules, haid tidak
teratur, perdarahan ringan dan perut bagian bawah terasa tegang. Gejala ini sifatnya
sementara, tapi bila menetap segera periksakan ke dokter/perawat. Mengenai spiral mana
yang sesuai untuk ibu, tanyakan juga pada dokter/perawat.

3. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang mengandung
hormon (sintetik progesteron) dan yang tidak mengandung hormon.
4. Metode Kontrasepsi Mantap
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita (MOW) dan
Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi karena prinsip metode
ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopii sehingga mencegah pertemuan
antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering dikenal dengan Vasektomi yaitu memotong
atau mengikat saluran vas deferens sehingga cairan sperma tidak diejakulasikan.
5. Metode Kontrasepsi Darurat
Metode kontrasepsi yang dipakai dalam kondisi darurat ada 2 macam yaitu pil dan AKDR.
Dampak positif Program Keluarga Berencana
Berikut ini beberapa manfaat KB yang perlu diketahui :
Kehamilan-kehamilan jarak dekat
Kehamilan dan persalinan membutuhkan banyak energi dan kekuatan. Jika Ibu belum pulih
dari satu pesalinan namun sudah hamil kembali, tubuh tidak akan sempat memulihkan
kebugarannya. Berbagai masalah bahkan kematian pun akan dihadapi saat berhadapan
dengan situasi kehamilan jarak dekat.
Terlalu sering hamil dan melahirkan
Perempuan memiliki lebih dari empat anak beresiko menghadapi kematian akibat
pendarahaan hebat dan kelainan-kelainan lainnya.
Tidak ada paksaan dan tidak ada yang boleh memaksa Ibu untuk mengikuti program
Keluarga Berencana ataupun tidak. Namun pekerja kesehatan akan menyarankan Ibu untuk
mengikuti program ini jika terjadi sesuatu yang dapat membahayakan diri Ibu. Dibutuhkan
kesadaran dalam diri sendiri, mengenai pentingnya mengikuti program Keluarga Berencana,
baik untuk kebaikan diri sendiri, anak, juga kesejahteraan keluarga.
Tidak ada yang boleh memaksa Ibu mengikuti program Keluarga Berencana, dan tidak ada
paksaan untuk Ibu mengenakan alat KB tertentu. Namun jika alat KB yang Ibu pilih dapat
membahayakan diri sendiri, maka konsultasikan terlebih dahulu hal tersebut pada dokter
kandungan.
Dampak Negatif Program Keluarga Berencana
Selain memiliki dampak positif, program keluarga berencana ini juga memiliki dampak-
dampak negative antara lain:
1. Menerima efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi
2. Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)
3. Sering menaikkan Berat Badan
4. Peningkatan risiko infeksi
5. Frekuensi bersenggama
6. Kemudahan untuk kembali hamil lagi
7. Efek samping ke laktasi
8. Efek dari kontrasepsi tersebut di masa depan
9. Memiliki keturunan terbatas

Kesimpulan
KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia(1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga
yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran."
Manfaat KB, yaitu ;Menurunkan pembiayaan sektor kesehatan ibu dan
anak,Menurunkan pembiayaan sektor pendidikan, Menurunkan pembiayaan sektor
kendali lingkungan, Meningkatkan produktivitas wilayah atau negara, Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, Meningkatkan kemampuan finansial dan investasi,
Menurunkan tekanan kependudukan, Menurunkan kelangkaan sumber daya alam,
Meningkatkan kesetaraan gender, Menurunkan diskriminasi wanita
Macam Metode Kontrasepsi yang Ada Dalam Program KB Di Indonesia, yaitu ;
Metode Kontrasepsi Sederhana, Metode Kontrasepsi Hormonal, Metode Kontrasepsi
dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), Metode Kontrasepsi Mantap,
Metode Kontrasepsi Darurat
Selain memiliki dampak positif, program keluarga berencana ini juga memiliki
dampak-dampak negative antara lain; Menerima efek samping dari pemakaian alat
kontrasepsi, Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang), Sering menaikkan
Berat Badan, Peningkatan risiko infeksi, Frekuensi bersenggama, Kemudahan untuk
kembali hamil lagi, Efek samping ke laktasi, Efek dari kontrasepsi tersebut di masa
depan, Memiliki keturunan terbatas.

Anda mungkin juga menyukai