Anda di halaman 1dari 66

Antonius / 11-2012-203

Pembimbing : dr. Irena Sandra Sari, Sp.PD



Nama : Ny. SZ
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Status pernikahan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh PT Djarum
Alamat : Wonorejo RT01/RW03,
Karang Anyar, Demak
No RM : 200197

Tanggal Masuk RSMR : 04 April 2014
Dikasuskan Tanggal : 05 April 2014

Diambil dari autoanamnesis : Tanggal 5 April 2014

Keluhan Utama : Lemas

Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 1 bulan lalu.
Pasien mengatakan keluhan lemas sebenarnya sudah
dirasakan sejak 2 tahun lalu tapi dirasa ringan dan tidak
mengganggu namun lemas dirasa memberat sejak 1 bulan
terakhir. Keluhan lemas ini dirasakan diseluruh tubuh dan
membuat pasien menjadi mudah lelah saat beraktivitas
sehingga pasien lebih banyak beristirahat.

Pasien juga mengeluh dada terasa sering berdebar-debar
sejak 1 bulan yang lalu. Berdebar-debar dirasakan hilang
timbul dan dicetuskan kalau pasien sedang demam atau
kecapekan. Selain itu pasien mengeluh sering gemetaran
sejak 1 bulan ini. Gemetaran dirasakan di seluruh tubuh dan
lebih berat kalau pasien berjalan. Keluhan lain yaitu pasien
sering berkeringatan banyak sejak 1 bulan terakhir terutama
saat suasana panas sedikit saja walaupun pasien tidak
melakukan banyak aktivitas. Pasien mengeluh sering demam
yang hilang timbul sejak 1 bulan terakhir. Pasien mengatakan
setiap minggu pasien pasti badan terasa panas minimal 1 kali
dalam seminggu. Pasien mengatakan demam muncul tiba-
tiba.

Pasien mengatakan ada benjolan di leher bagian depan
sejak 2 tahun lalu. Pasien mengatakan sudah berobat ke
dokter 2 tahun lalu dan dikatakan menderita gondok. Pasien
sudah minum obat buat penyakitnya yang dikasih dokter tapi
hanya sampai 3 bulan pertama dan pasien tidak melanjutkan
lagi pengobatannya karena pasien merasa nyeri ulu hati kalau
minum obat tersebut. Benjolan tersebut selama 2 tahun
terakhir ini tidak dirasakan membesar. Pasien mengatakan
berat badan turun sekitar 3 kg dalam 3 minggu terakhir.

Selain itu pasien mengeluh nyeri ulu hati hilang timbul
yang dirasa memberat sejak 3 minggu lalu. Nyeri tidak dirasa
menjalar ke tempat lain. Kalau makan makanan sedikit pasien
merasa perut langsung jadi mual dan penuh sehingga pasien
tidak terlalu banyak makan supaya tidak tambah mual. Pasien
juga tidak mengeluh rasa panas atau terbakar di dada.

Pasien juga mengatakan batuk-batuk sejak 1 minggu lalu
namun tidak sering. Batuk berdahak warna putih jernih. Batuk
sendiri sebenarnya sudah sejak beberapa tahun lalu namun
biasanya sembuh kalau pasien minum obat dari dokter.
Keluhan lain seperti nyeri dada, sesak napas disangkal oleh
pasien. BAB dan BAK dalam batas normal, BAB tidak cair
sedangkan BAK warna kuning terang dan tidak nyeri saat BAK.

Pasien mengatakan sudah didiagnosa sakit gondok sejak
2 tahun lalu dan pernah mengalami keluhan-keluhan
seperti diatas 2 tahun lalu.

Riwayat penyakit maag (+), infeksi saluran napas
berulang (+) sedangkan penyakit jantung, darah tinggi,
kencing manis, flek paru disangkal oleh pasien.

Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama
seperti pasien. Riwayat penyakit kencing manis, darah
tinggi, alergi, asma, flek paru, sakit jantung dan ginjal
dalam keluarga disangkal oleh pasien.

Pemeriksan Umum
Keadaan umum : Tampak lemas
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital :
Tek. darah : 130/90 mHg
Nadi : 136 kali/menit (reguler, isi dan
tegangan cukup)
Nafas : 24 kali/menit
Suhu aksila : 40
o
C
Berat badan : 46 kg
Tinggi badan : 152 cm
IMT : 19,9 kg/m
2
(normal)


Pemeriksaan Fisik


Kepala
Normocephali, tidak terdapat benjolan ataupun lesi,
distribusi rambut merata, warna
hitam, rambut mudah dicabut, turgor dahi cukup.

Mata
Pupil isokor dengan diameter 3 mm, konjungtiva
palpebra pucat -/-, sklera ikterik -/-, subconjunctival
bleeding -/- edema palpebra -/-, refleks cahaya +/+

Exopthalmus +
Joffroy sign -
Von Stelwag -
Von Grave -
Rosenbach sign -
Moebius sign -

Hidung
Pernafasan cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis(-)

Mulut
Bibir pucat (-), bibir sianosis (-), pursed lips breathing (-)
, atrofi papil lidah (-), faring hiperemis (-), tonsil T1/T1
tenang, hipertrofi ginggiva (-), perdarahan gusi (-)

Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
deviasi trakea, retraksi suprasternal (-), JVP 5-2 cmH20

Pemeriksaan Kelenjar Tiroid
Inspeksi Tampak pembesaran kelenjar tiroid :
Lokasi : lobus dextra
Bentuk : difus
Palpasi Teraba pembesaran kelenjar tiroid :
Lokasi : lobus dextra
Konsistensi : kenyal
Permukaan : rata
Nyeri tekan (-)
Dapat digerakkan
Ukuran : 8 cm x 4 cm x 1 cm
Auskultasi Bruit (+)
Thorax

Bentuk thorax normal, tipe pernafasan torakoabdominal,
retraksi sela iga (-), benjolan (-), spider naevi (-),
ginekomastia (-), warna kulit kekuningan (-)


Anterior Posterior
Inspeksi Pergerakan dinding dada simetris
saat statis dan dinamis, jejas trauma
(-).
Pergerakan dinding dada simetris
saat statis dan dinamis, jejas
trauma (-).
Palpasi Sela iga tidak melebar, fremitus taktil
simetris, nyeri tekan (-) pada
seluruh permukaan torak
Sela iga tidak melebar, fremitus taktil
simetris, Nyeri tekan (-) pada
seluruh lapang torak
Perkusi Sonor di seluruh lapang paru kanan
dan kiri, batas paru hati di sela iga 5
linea midclav dekstra, peranjakan
hati 2 cm
Sonor di seluruh lapang paru kanan
dan kiri.
Auskultasi Suara nafas dasar vesikuler, suara
nafas tambahan: rhonki (-/-),
wheezing (-/-) di seluruh lapang
paru kanan dan kiri.
Suara nafas dasar vesikuler, suara
nafas tambahan: rhonki (-/-),
wheezing (-/-) di seluruh lapang
paru kanan dan kiri.
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba 1 cm medial linea
midklavikula sinistra, tidak kuat angkat,
teratur.
Perkusi :
Batas kanan : ICS IV linea parasternal dextra
Batas atas : ICS II linea sternal sinistra
Pinggang : ICS III linea parasternal sinistra
Batas kiri : ICS V 1 cm medial linea
midclavicula sinistra
Auskultasi : BJ I-II murni regular, gallop (-),
murmur (-)

Inspeksi : Datar, tidak tampak luka bekas operasi, tidak
tampak benjolan/massa, caput medusa (-).
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-), area traube
timpani, liver span 10 cm, nyeri ketok CVA
(-/+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+), murphy
sign (-)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ginjal : Ballotement (-/-), bimanual (-/-)

Genital : Tidak dilakukan
Superior Inferior
Sianosis -/- -/-
Edema -/- -/-
Akral hangat +/+ +/+
Clubbing finger -/- -/-
Palmar eritem -/- -/-
Otot : tonus Normotonus Normotonus
Otot : massa Eutrofi Eutrofi
Sendi Normal Normal
Gerakan Tidak terbatas Tidak terbatas
Kekuatan +5 +5
Tremor halus +/+
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
1. Fatigue
2. Palpitasi
3. Gemetaran
4. Keringat banyak
5. Febris
6. Epigastric pain
7. Nausea
8. Batuk berdahak
9. Riwayat penyakit gondok
10.Riwayat infeksi saluran napas
berulang

11. Nadi 136 x/menit
12. Suhu 40
0
C
13. Exopthalmus
14. Tiroid membesar
15. Nyeri tekan epigastrium (+)
16. Nyeri ketok CVA -/+
17. Tremor halus pada kedua
tangan +/+

1. FATIGUE

Assesment :
Mencari etiologi :
A. Struma difusa toksik
B. Anemia

IPDx :
- Pemeriksaan darah lengkap ( Hb, hematokrit,
leukosit, trombosit, hitung jenis leukosit, MCV,
MCH, MCHC, LED)
- Pemeriksaan FT3 dan TSH


IPTx :
- IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm
- PTU 3 x 200 mg
- Propanolol 3 x 10 mg
- Parasetamol 3 x 500 mg kalau demam

IPMx :
- Monitoring keluhan pasien
- Monitoring tanda-tanda vital

IPEx :
- Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya

2. Dispepsia

Assesment :
Mencari etiologi :
A. Gastritis
B. Ulkus peptikum
C. GERD

IPDx :
- Endoskopi

IPTx :
- Lansoprazole 1 x 30 mg

IPMx :
- Monitoring keluhan pasien

IPEx :
- Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya
- Menghindari teh, coklat, kopi (meningkatkan sekresi
asam)

3. Batuk berdahak

Assesment :
Mencari etiologi :
A. Tuberkulosis paru
B. Bronkitis kronik
C. Pneumonia

IPDx :
- Pemeriksaan darah rutin ( Hb, leukosit,
trombosit, hitung jenis leukosit, LED)
- Pemeriksaan BTA Sputum
- Pemeriksaan Rontgen Thorax PA

IPTx :
- Cefixime 2 x 100 mg
- Guaifenesin 3 x 200 mg
- Parasetamol 3 x 500 mg kalau demam

IPMx :
- Monitoring keluhan pasien
- Monitoring tanda-tanda vital

IPEx :
- Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya
- Memakai masker untuk mencegah penularan
- Jangan meludah sembarang tempat

4. Nyeri ketok CVA sinistra

Assesment :
Mencari etiologi :
A. Urolitiasis
B. Pielonefritis
IPDx :
- Pemeriksaan darah lengkap ( Hb, Ht, leukosit,
trombosit, hitung jenis leukosit, LED)
- Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum/kreatinin)
- Foto polos abdomen
- USG abdomen
- Urin rutin

IPTx :
- Menunggu hasil pemeriksaan penunjang

IPMx :
- Monitoring keluhan pasien
- Monitoring warna urin

IPEx :
- Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya
- Minum yang banyak 3 L/hari


Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia

06 APRIL 2014

S : Pasien mengeluh badan masih lemas, dada terasa
berdebar-debar, gemetaran, nyeri ulu hati hilang
timbul, mual , dan batuk berdahak jernih.

O : TD : 130/100 mmHg
Nadi : 82 x/menit (reguler, isi dan tegangan cukup)
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,6
0
C

Pemeriksaan Fisik :

Kepala : Normocephali, rambut tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva palpebra pucat -/-, sclera ikkterik -/-
Leher : Tiroid teraba membesar, KGB tidak teraba membesar,
distensi vena jugularis (-)
Thoraks
Paru
I : Simetris statis dan dinamis, retraksi sela iga (-)
P : Sela iga tidak melebar, fremitus taktil simetris.
P : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri,
A : Suara nafas dasar vesikuler, suara nafas tambahan: rhonki
(-/-), wheezing (-/-)

Jantung
BJ I-II murni regular, gallop (-), murmur (-).

Abdomen
I : Datar
A : BU (+) normal
P : Supel, nyeri tekan epigastrium (+)
P : Nyeri ketok CVA (-/+)

Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)

HEMATOLOGI LENGKAP KIMIA DARAH
Hemoglobin 11.7 11.7-15.5 Kolesterol 125 < 200
Leukosit 23.15 3.6-11.0 Ureum 15 15-40
Eosinofil 0.1 1-3 % Creatinin Darah 0.45 0.60-1.10
Basofil 0.2 0-1 % Bilirubin Total 0.30 0.1-1.0
Neutrofil 74.8 50-70 % Bilirubin Direk 0.20 0-0.2
Limfosit 15.5 25-40 % Bilirubin Indirek 0.10 0-0.75
Monosit 9.4 2-8 % Total Protein 7.9 6-8
MCV 74.9 80-100 Albumin 3.7 3.4-4.8
MCH 24.5 26-34 Globulin 4.2
MCHC 32.7 32-36 SGOT 18 0-35
Hematokrit 35.8 30-43 SGPT 12 0-35
Trombosit 479 150-440 Alkali Fosfatase 116 < 258
Eritrosit 4.78 3.8-5.2 Gamma GT 119.3 < 38
RDW 16.9 11.5-14.5 IMUNOSEROLOGI
PDW 9.6 10-18 HBsAg Negatif Negatif
MPV 9.1 6.8-10 Free T3 20.03 4.0-8.3
LED 55/85 0-20 TSHs < 0.005 0.25-5
Hasil Laboratorium 05 April 2014
COR : CTR < 50 %, bentuk dan letak dalam batas
normal

PULMO :
Tampak kesuraman di parakardial basal paru kiri dan
lateral basal kanan
Corakan bronkovaskuler meningkat

Diafragma dan sinus kanan dan kiri normal

KESAN :
Cor : Tak membesar
Pulmo : Pleuropneumonia
Suspek efusi pleura kiri

KESAN :

Kolelitiasis multipel intralumen korpus GB (5-11 mm)
dengan penebalan dinding GB (4 mm)
Kemungkinan peradangan GB tak dapat disingkirkan

Dilatasi PCS ureter kiri
Mild hidronefrosis hidroureter dengan suspek bendungan di
1/3 mid kiri ureterolitiasis 6 mm

Suspek efusi pleura kiri

1. Leukosit 23.15, eosinofil 0.1, neutrofil 74.8, limfosit
15.5, monosit 9.4, trombosit 479.000, LED 55/85
2. Gamma GT 119.3
3. FT3 20.03 dan TSH < 0.005
4. X-foto thoraks pleuropneumonia dan suspek efusi pleura
sinistra.
5. USG abdomen : kolelitiasis, dilatasi PCS-ureter sinistra,
dan suspek efusi pleura sinistra.

1. Struma difusa toksik

Sesuai dengan hasil pemeriksaan faal tiroid :
- FT3 20.03 (meningkat)
- TSH < 0.005 (menurun)

Assesment :
- Problem tetap

Planning :
- Terapi lanjut
- Tirah baring

2. Dispepsia

Assesment :
Problem tetap

Planning :
Terapi lanjut

3. Suspek pleuritis

Sesuai dengan hasil pemeriksaan :
- Pemeriksaan darah : Leukositosis
- X-foto thoraks : Pleuropneumonia dan suspek efusi
pleura sinistra.
- USG abdomen : Suspek efusi pleura sinistra.

Assesment :
- Problem tetap

Planning :
- Terapi lanjut


4. Suspek ureterolitiasis sinistra

Sesuai dengan hasil pemeriksaan USG Abdomen :
- Dilatasi PCS ureter kiri
- Mild hidronefrosis hidroureter dengan suspek
bendungan di 1/3 mid kiri ureterolitiasis 6 mm

Assesment :
- Problem tetap

Planning :
- Menunggu hasil pemeriksaan urin rutin

5. Kolelitiasis

Sesuai dengan hasil pemeriksaan USG Abdomen :
- Kolelitiasis multipel intralumen korpus GB (5-11
mm) dengan penebalan dinding GB (4 mm)

Assesment :
- Kolelitiasis multipel

Planning :
- Ursodiol 3 x 250 mg
- Konsul ke bedah
- Masalah selesai

07 APRIL 2014

S : Pasien mengeluh masih lemes, sering berdebar-
debar, masih gemetaran, mual, nyeri ulu hati
belum berkurang sedangkan batuk berdahak sudah
berkurang.

O : TD : 140/80 mmHg
Nadi : 96 x/menit (reguler, isi dan tegangan cukup)
RR : 18 x/menit
Suhu : 37,2
0
C
Tiroid teraba membesar
Nyeri Tekan Epigastrium (+)
Nyeri ketok CVA (-/+)
URINE LENGKAP
Albumin Negatif Negatif
Reduksi Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Reaksi/pH 7.0 4.8-7.4
Urobilinogen Normal Normal
Benda Keton Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Berat Jenis 1.005 1.015-1.025
Darah Samar Negatif Negatif
Leukosit Negatif Negatif
Epitel Ren 0 0
Epitel Sel 4-6 5-15
Eritrosit 1-2 0-1
Leukosit 1-2 3-5
Silinder 0 0-1
Parasit Negatif Negatif
Bakteri Negatif Negatif
Jamur Negatif Negatif
Kristal Negatif Negatif
KESAN :
Gambaran subileus DD/ Meteorismus
Tak tampak peritonitis atau pneumoperitoneum
Skoliosis lumbalis ke kiri
Uroterolitiasis kiri sulit dinilai


Elektrolit
- Kalium 3.88

Daftar Abnormalitas Tambahan :
- Eritrosit urin 1-2


1. Struma difusa toksik
Assesment :
- Problem tetap
Planning :
- Terapi lanjut

2. Dispepsia
Assesment :
- Problem tetap
Planning :
- Terapi lanjut

3. Suspek pleuritis

Assesment :
- Problem dengan perbaikan : Keluhan batuk
dirasa berkurang

Planning :
- Terapi lanjut


4. Suspek ureterolitiasis sinistra
- Hematuria : menguatkan diagnosis.

Assesment :
- Problem tetap
Planning :
- Konsul urolog
- Masalah selesai
08 APRIL 2014

S : Pasien mengatakan keluhan lemas sudah berkurang,
berdebar-debar sudah dirasakan berkurang, masih
gemetaran terutama saat berjalan, mual dan nyeri ulu
hati juga dirasa belum berkurang sedangkan keluhan
batuk masih.

O : TD : 130/70 mmHg
Nadi : 92 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 37
0
C
Tiroid teraba membesar
Nyeri Tekan Epigastrium (+)
Nyeri ketok CVA (-/+)

1. Struma difusa toksik
Assesment :
- Problem dengan perbaikan : keluhan
berkurang
Planning :
- Terapi lanjut

2. Dispepsia
Assesment :
- Problem tetap
Planning :
- Terapi lanjut

3. Suspek pleuritis

Assesment :
- Problem tetap

Planning :
- Terapi lanjut
- Cek leukosit darah

09 APRIL 2014

S : Keluhan lemes dan berdebar-debar sudah makin
membaik, lemes, mual dan nyeri ulu hati sudah
berkurang, gemetaran masih sering sedangkan batuk
sudah jarang.

O : TD : 130/90 mmHg
Nadi : 84 x/menit (reguler, isi dan tegangan cukup)
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,6
0
C
Tiroid teraba membesar
Nyeri Tekan Epigastrium (+)
Nyeri ketok CVA (-/+)

FAECES RUTIN
Makroskopis
Konsistensi Biasa
Darah Negatif Negatif
Lendir Negatif Negatif
Mikroskopis
Eritrosit Negatif
Leukosit Negatif
Entamoeba histolitica Negatif
Ankylos Negatif
Trichuris Negatif
Ascaris Negatif
Bakteri ++
Jamur +
Sisa makanan Negatif
Fat +
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.7 11.7-15.5
Leukosit 11.2 3.6-11.0
Hematokrit 33.4 35-47
Trombosit 460 150-440
1. Struma difusa toksik
Assesment :
- Problem dengan perbaikan : keluhan
membaik
Planning :
- Terapi lanjut

2. Dispepsia
Assesment :
- Problem dengan perbaikan : nyeri ulu hati
sudah berkurang
Planning :
- Terapi lanjut

3. Suspek pleuritis

Assesment :
- Problem dengan perbaikan : Keluhan batuk sudah
jarang dan leukosit menurun dari 23.150 menjadi
11.200

Planning :
- Terapi lanjut

10 APRIL 2014

S : Keluhan yang dirasakan hanya lemes, berdebar-debar,
gemetaran namun sudah makin membaik, nyeri ulu hati
sedikit, batuk tidak ada.

O : TD : 130/90 mmHg
Nadi : 82 x/menit (reguler, isi dan tegangan cukup)
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,8
0
C
Tiroid teraba membesar
Nyeri Tekan Epigastrium (+)
Nyeri ketok CVA (-/+)
1. Struma difusa toksik
Assesment :
- Problem dengan perbaikan : keluhan
membaik
Planning :
- Terapi lanjut

2. Dispepsia
Assesment :
- Problem dengan perbaikan : keluhan nyeri
ulu hati sedikit
Planning :
- Terapi lanjut

3. Suspek pleuritis

Assesment :
- Problem dengan perbaikan : Keluhan batuk (-)

Planning :
- Masalah selesai
- Terapi di stop

11 APRIL 2014

S : Keluhan sudah membaik hanya tinggal lemes sedikit

O : TD : 130/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit (reguler, isi dan tegangan cukup)
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,3
0
C
Tiroid teraba membesar
Nyeri Tekan Epigastrium (-)
Nyeri ketok CVA (-/+)

1. Struma difusa toksik

Assesment :
- Problem membaik

Planning :
- Kontrol 1 minggu kemudian
- Resepkan obat pulang
PTU 100 mg tab no.XLII
S 3 dd 2 tab



2. Dispepsia

Assesment :
- Problem membaik

Planning :
- Kontrol 1 minggu kemudian
- Resepkan obat pulang
Lansoprazole 30 mg tab no.VII
S 1 dd 1 tab

Daftar Masalah
Problem Masalah Aktif Masalah Pasif
Fatigue 6 April 2014
- FT3 20.03 (meningkat)
- TSH < 0.005 (menurun)
Diagnosis ditegakkan Struma Difusa
Toksik
7 April 2014
- Problem tetap
8 April 2014
- Problem membaik
9 April 2014
- Problem membaik
10 April 2014
- Problem membaik
11 April 2014 problem
selesai
Dispepsia 6 April 2014
- Endoskopi tidak dilakukan
Diagnosis Dispepsia
7 April 2014
- Problem tetap
8 April 2014
- Problem tetap
9 April 2014
- Problem membaik
10 April 2014
- Problem membaik
11 April 2014 problem
selesai
Batuk berdahak 6 April 2014
Pemeriksaan darah : Leukositosis
X-foto thoraks : Pleuropneumonia
dan suspek efusi pleura sinistra.
USG abdomen : Suspek efusi pleura
sinistra
Diagnosis Suspek Pleuritis
7 April 2014
- Problem membaik
8 April 2014
- Problem tetap
9 April 2014
- Problem membaik
10 April 2014
- Problem membaik
11 April 2014 problem selesai
Nyeri ketok
CVA sinistra
6 April 2014
USG Abdomen :
- Dilatasi PCS ureter kiri
- Mild hidronefrosis hidroureter
dengan suspek bendungan di
1/3 mid kiri ureterolitiasis 6 mm
Diagnosis Suspek
Ureterolitiasis Sinistra
7 April 2014
- Eritrosit urin 1-2 Menguatkan
diagnosis
8 April 2014 problem
selesai
Kolelitiasis 6 April 2014
Berdasarkan USG Abdomen :
- Kolelitiasis multipel
intralumen korpus GB (5-11
mm) dengan penebalan
dinding GB (4 mm)
7 April 2014 problem
selesai

Anda mungkin juga menyukai