Anda di halaman 1dari 1

228

BERITA TERKINI
CDK-214/ vol. 41 no. 3, th. 2014
Update Panduan Pengobatan Sepsis
menurut IDSA Tahun 2013
REFERENSI:
1. Dellinger RP, Levy MM, Rhodes A, Annane D, Gerlach H, Opal SM. Surviving sepsis campaign: international guidelines for management of severe sepsis and septic shock: 2012. Crit Care
Med. 2013;41(2):580-637.
2. American Thoracic Society; Infectious Diseases Society of America. Guidelines for the management of adults with hospital-acquired, ventilator-associated, and healthcare-associated
pneumonia. Am J Respir Crit Care Med. 2005;171(4):388-416.
S
epsis adalah respons imun sistemik
terhadap infeksi yang berdampak buruk
dan dapat berujung pada sepsis berat
atau syok sepsis. Sepsis berat adalah adanya
gangguan fungsi organ akut sekunder akibat
adanya infeksi. Sedangkan syok sepsis adalah
sepsis berat disertai hipotensi yang tidak
membaik dengan resusitasi cairan. Sepsis
dan sepsis berat adalah masalah kesehatan
yang besar di dunia, membunuh jutaan
orang, dan menyebabkan satu dari setiap
empat kematian. Seperti penyakit berat
lainnya, kecepatan diagnosis dan ketepatan
pengobatan sangat berperan dalam harapan
hidup pasien.
1
IDSA (Infectious Diseases Society of America)
adalah salah satu badan dunia yang
memberikan rekomendasi pengobatan
berbagai penyakit infeksi, termasuk sepsis.
Baru-baru ini, pada awal tahun 2013, IDSA
menerbitkan rekomendasi pengobatan sepsis
yang baru, memperbarui rekomendasi tahun
2008 sebelumnya. Rekomendasi pengobatan
sepsis ini mencakup berbagai hal, seperti
screening, resusitasi, pemberian cairan, steroid
dan vasopresor.
Diagnosis:
1
1. Sebaiknya dilakukan kultur mikroba
sebelum dosis pertama pemberian antibiotik
jika tidak memperlambat pemberian antibiotik
lebih dari 45 menit.
2. Jika dicurigai disebabkan oleh infeksi
jamur, maka dapat digunakan pemeriksaan
beta-D-glucan dan anti-mannan antibody.
3. Pemeriksaan pencitraan sebaiknya
dilakukan untuk mencari sumber infeksi.
Terapi Antimikroba:
1
1. Antimikroba sebaiknya diberikan dalam
waktu tidak lebih dari satu jam setelah
diagnosis sepsis dibuat.
2a. Pemilihan antimikroba empirik didasarkan
pada antimikroba yang aktif terhadap mikroba
penyebab dan yang dapat mencapai sumber
infeksi.
2b. Antimikroba harus dievaluasi setiap hari
untuk kemungkinan deeskalasi.
3. Pemeriksaan kadar procalcitonin dapat
digunakan untuk membantu diagnosis.
4a. Untuk infeksi mikroba Multi Drug Resistant
seperti Acinetobacter dan Pseudomonas,
sebaiknya gunakan antibiotik kombinasi.
Untuk pasien sepsis dengan gagal napas dan
syok sepsis, sebaiknya gunakan kombinasi
antara Extended Spectrum Beta Lactam dengan
Aminoglycoside atau Fluoroquinolone. Untuk
pasien syok sepsis akibat infeksi Streptococcus
pneumoniae, sebaiknya kombinasi beta-
lactam dengan macrolide.
4b. Kombinasi antibiotik empirik sebaiknya
tidak dipakai lebih dari 35 hari. Sebaiknya
segera lakukan de-eskalasi bila profl
sensitivitas telah diketahui.
5. Durasi pemberian antimikroba biasanya
710 hari, dapat lebih panjang pada pasien
dengan defsiensi imun.
6. Bila disebabkan infeksi virus, segera
berikan antivirus.
7. Antimikroba sebaiknya tidak diberikan
pada sepsis yang penyebabnya bukan infeksi.
Pada poin 4a direkomendasikan penggunaan
kombinasi untuk pasien sepsis dengan
infeksi bakteri Multi Drug Resistant. Salah
satu rekomendasinya adalah kombinasi
antara Extended Spectrum Beta Lactam
(contoh: Meropenem) dengan Aminoglycoside
(contoh: Amikacin) atau Fluoroquinolone
(contoh: Levofoxacin). Hal ini sesuai dengan
rekomendasi IDSA lainnya, yaitu untuk
Hospital Acquired Pneumonia tahun 2005 yang
juga menyatakan bahwa untuk infeksi bakteri
Multi Drug Resistant, direkomendasikan
penggunaan kombinasi Antipseudomonal
Beta-Lactam (contoh: Meropenem) dengan
Antipseudomonal Fluoroquinolone (contoh:
Levofoxacin) atau Aminoglycoside (contoh:
Amikacin).
1,2
Simpulannya, panduan pengobatan sepsis
IDSA tahun 2013 ini menambah evidence
untuk penggunaan kombinasi antara Extended
Spectrum Beta Lactam (contoh: Meropenem)
dengan Aminoglycoside (contoh: Amikacin)
atau Fluoroquinolone (contoh: Levofoxacin)
sebagai antimikroba untuk bakteri yang Multi
Drug Resistant. (NNO)

Anda mungkin juga menyukai