Di Indonesia, bencana alam seakan sudah bukan merupakan hal yang baru lagi. Setiap hari lewat
televisi internet, Koran, dan berbagai media informasi lainnya dapat kita lihat bencana terjadi di
berbagai daerah mulai dari banjir, tanah longsor,gunung meletus, bahkan hingga tsunami.
Ditengah-tengah kesedihan para korban bencana, selalu datang malaikat-malaikat tak bersayap
yang dengan tulus membantu para korban bencana,ya merekalah para relawan,orang-orang yang
bekerja dibawah bendera social untuk mengabdi kepada masyarakat yang membutuhkan.
Koordinasi antar relawan juga begitu kompak dan semua bergerak serentak dan saling bahu
membahu membantu para korban, Para relawan saling berbagi tugas sesuai dengan keahlian
mereka. Ada tim yang bertugas evakuasi korban, Membaut tenda dan posko pengungsian, dapur
umum untuk para korban, tim medis yang selalu siap siaga memberi pengobatan para korban,
dan masih banyak lagi usaha-usaha yang dilakukan oleh para relawan bencana untuk membantu
para korban bencana Ada rasa kekaguman sendiri melihat para relawan-relawan itu bekerja
sekuat tenaga untuk membantu para korban bencana. Gatal rasanya, sebagai bagian dari generasi
muda bila hanya melihat para korban bencana dari layar televisi tanpa bisa berbuat sesuatu yang
nyata untuk mereka.
Menjadi relawan bukanlah sebuah beban, tapi merupakan panggilan hati nurani, sebuah
panggilan untuk meringankan beban orang-orang yang sedang dalam kesulitan.
Menjadi relawan bukanlah membuang-buang waktu, menjadi relawan adalah memanfaatkan
waktu yang kita miliki seoptimal mungkin, hal ini tentunya jauh lebih bermanfaat ketimbang
menghabiskan waktu luang berjam-jam untuk hal yang sia-sia.
Para relawan begitu gigih untuk membantu para korban bencana, padahal menjadi relawan
bukanlah hal yang mudah ada waktu, tenaga yang harus dikorbankan bahkan tidak jarang nyawa
juga menjadi taruhannya. Namun meski begitu mereka tetap bekerja tulus ikhlas dan tanpa
pamrih, hal ini tentunya sangat berbanding terbalik dengan para OKNUM pejabat di negeri ini,
yang hobi menumpuk uang dengan cara menggerogoti uang rakyat, dan menari-nari di atas
penderitaan yang lain. Bahkan yang luar biasa seringkali para OKNUM pejabat tersebut
menjadikan bencana tersebut sebagai ajang kampanye, dengan berlomba-lomba memakai
topeng untuk mencuri hati rakyat yang sedang rapuh.
Bagi mahasiswa terjun untuk menjadi relawan bukanlah untuk ajang eksis semata, namun
menjadi relawan adalah wujud kepedulian nyata kita terhadap sesame, dengan menjadi relawan
sesungguhnya kita bukan hanya memberi, namun denagn menjadi relawan kita sesungguhnya
akan lebih banyak MENERIMA. Kenapa? Sebab dengan menjadi relawan kita akan memperoleh
banyak pelajaran hidup yang sangat berharga , kita akan lebih mensyukuri waktu dan nikmat
yang telah Allah SWT beriakn kepada kita, sehingga dengan mensyukuri anugerah itu akan lebih
tenang dan bahagia.Jadi..menjadi relawan ,Kenapa tidak?