Anda di halaman 1dari 2

Cerita ini mengisahkan tentang kedurhakaan seorang anak terhadap ibunya.

Cerita rakyat ini


berasal dari provinsi Sumatera Barat.Di dalam cerita ini seorang malin kundang yang
dulunya termasuk golongan anak yang manja kepada ibunya.setiap bepergian ke manapun
dia selalu minta di kundang/gendong oleh ibunya.Karena itulah dia dipanggil malin kundang
oleh masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.Hari demi hari pun malin kundang semakin
dewasa dan dia pun memutuskan untuk merantau ke negeri seberang untuk mencari rezeki.
Di tempat merantaunya pun malin kundang menemukan keluarga yang sangat
menyayanginya,bahkan malin kundang pun dijodohkan dengan anak gadis di tempatnya
tinggal tersebut dan akhirnya mereka pun menikah.Setelah menikah pun malin kundang
semakin kaya dengan usaha yang selalu menguntungkan.Sampai akhirnya malin kundang
dan istrinya di karuniai seorang anak tetapi di samping itu sedikit pun malin kundang tidak
pernah mengingat keadaan ibunya,bahkan lupa dengan keadaan ibunya.Padahal jauh di
negeri asli malin,ibunya sangat merindukan malin kundang yang tidak pernah memberi
kabar kepada ibunya. setiap hari ibunya selalu teringat kepada malin yang tidak
memperdulikan dirinya.
Sampai suatu saat malin berlayar ke negeri asalnya untuk berjualan dan setelah sampai di
sana malin kundang pun bertemu dengan ibunya.Ibunya pun sangat gembira bisa melihat
putra tercinta lagi,apalagi dalam keadaan kaya raya.Tetapi malin pun tidak mengakui kalau
itu ibunya.karna dai malu kepada istrinya.Ibunya sangat sedih akan kejadian itu dan tanpa
ibunya sadari keluar sumpah serapah dari mulut ibunya."DASAR ANAK DURHAKA,JADILAH
KAU BATU" dan dalam sekejap pun malin kundang terjerembab dan perlahan mengeras
Malin Kundang
menjadi batu yang tak berdaya.Melihat putranya itu ibunya sangat menyesal dengan
ucapannya.Tetapi malin kundang sudah tidak bisa lagi kembali menjadi manusia.

Anda mungkin juga menyukai