Indonesia memiliki sejarah perkembangan system pemerintahan yang panjang dimulai dari pasca kemerdekaan 1945. Sistem pemerintahan pertama kali dikenal dengan system pemerintahan orde lama, kemudian orde baru yang dikenal dengan system sentralistik. Runtuhnya rezim orde baru pada tahun 199 merupakan a!al dari masa re"ormasi dan membuka lembaran baru system pemerintahan Indonesia. #asca re"ormasi system pemerintahan Indonesia semakin berkembang dan akhirnya muncul era otonomi daerah dengan azas desentralisasi. $ra otonomi daerah merupakan era perubahan yang memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah untuk menjalan tanggung ja!abnya dengan asas kemandirian. %erdasarkan && '( tahun ())4 otonomi daerah, ke!enangan daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan *egara +esatuan Republik Indonesia mulai tingkat #ro,insi sampai tingkat desa. -dapun tujuan pemberian otonomi kepada daerah adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat ./o,e Indonesia. ()110. #eraturan #emerintah *o. 1( 2ahun ())5 tentang 3esa, menyatakan bah!a 43esa atau disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas5batas !ilayah yang ber!enang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat, yang diakui dan dihormati dalam sistem #emerintahan *egara +esatuan Republik Indonesia6. #embangunan di desa merupakan bagian dari pembangunan bangsa dan *egara Republik Indonesia. 7leh karena itu pembangunan harus dilakukan menggunakan suatu perencanaan yang baik dan matang sebagaimana diatur dalam && *o. (52ahun ())4 tentang Sistem #erencanaan #embangunan *asional .8ohanes .())90 9elihat betapa pentingnya peranan desa dalam pembangunan nasional maka pemerintah mengeluarkan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarkat desa yang dituangkan dalam #ermendagri *o :: tahun 1 ())1 tentang #erencanaan #embangunan 3esa dan #ermendagri *o '' tahun ())1 tentang #edoman #engelolaan +euangan 3esa. Secara history kebijakan diatas telah ditetapkan sejak 4 tahun silam, namun pada kenyataannya kebijakan tersebut belum mampu di implementasikan oleh sebagian besar aparat desa di Indonesia. #ada saat ini banyak desa yang yang tidak memiliki R+#53esa, apalagi R#;9 3esa sebagaimana diatur dalam peraturan perundang5undangan tersebut di atas. 3alam perencanaan pembangunan desa yang tertuang dalam R+# dan R#;93 desa selama ini terdapat berbagai masalah seperti halnya 9inim atau tidak adanya partisipasi !arga masyarakat karena minimnya kapasitas pemerintah desa mem"asilitasi perencanaan pembangunan di desa sebagai akibat dari minimnya pengetahuan, perencanaan pembangunan yang dilakukan beberapa desa masih bersi"at elitis, yakni hanya melibatatkan aparat desa dan para tokoh dan tidak melibatkan masyarakat desa. #ermasalahan selanjutnya adalah beberapa desa yang melakukan musyara!ah perencanaan pembangunan tidak memiliki kemampuan analisis yang memadai sehingga hasil perencanaannya secara umum adalah da"tar keinginan semata, bukan kebutuhan prioritas yang harus didanai oleh *egara melalui -#%3 dan<atau -#%* dan mayoritas hasil 9usrebangdes tidak terakomodir dalam perencanaan pembangunan di le,el yang lebih tinggi seperti kecamatan, kabupaten<kota dan seterusnya .-ntoni, ()1)0. #ermasalahan pembangunan desa tidak hanya berhenti dipermasalahan perencanaan tetapi juga terdapat permasalahan terkait pengelolaan keuangan desa. #engelolaan keuangan desa selama ini tidak sesuai dengan prinsip pengelolaan yang tertuang dalam #ermendagri *o '' tahun ())1. 3alam kebijakan tersebut dijelaskan bah!asanya +euangan 3esa adalah semua hak dan ke!ajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan ke!ajiban desa tersebut. #engelolaan +euangan 3esa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggung5ja!aban dan penga!asan keuangan desa .#ermendagri *7 '' tahun ())10. 2 Salah satu desa yang belum mampu mengimplementasikan kebijakan tersebut adalah desa %7=$+ kecamatan +arang #loso +abupaten 9alang, hal ini dikarenakan masyarakat desa tersebut tidak memahami konsep pembangunan yang baik sehingga berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan desa. +etidak"ahaman masyarakat desa maka berdampak terhadap pelaksanaan 9usrenbangdes. #elaksanaan 9usrenbagdes tidak dapat berjalan dengan baik dikarenakan partisipasi masyarakt sangat kurang, sehingga proses pengambilan keputusan hanya diputuskan sepihak dan tidak mampu membuat keputusan yang dapat menyelesaikan permsalahan yang terjadi dimasyarakat. #ermasalahan tersebut terjadi karena kurangnya sosialisasi dari instansi diatasnya baik ditingkat kecamatan maupun kabupaten dan kota. 7leh karena itu pada saat ini dibutuhkan adanya sosialisasi dan pendampingan dari beberapa elemen masyarakat khususnya para akademisi dan praktisi yang memahami pelaksanaan kebijakan tersebut agar perencanaan pembangunan dan pengelolaan keuangan desa bisa diimplimentasikan dengan baik. %erdasarkan permasalahan diatas maka kami mengangkat judul 4Gebrakan Anggaran Desa Pro Rakyat Melalui Pea!aan Ren"ana Pebangunan #angka Menenga! $RP#M% Desa &engan Pen&ekatan Huanis $Stu&i 'a&a Desa Bo"ek( Ke"aatan Karang Ploso( Kabu'aten Malang% B. PER)M)SAN MASALAH %erdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diidenti"ikasi dari program ini adalah sebagai berikut> 1. 9engapa pemahaman konsep pembangunan itu penting? (. 9engapa pembuatan Rencana #embangunan ;angkah 9enengah .R#;90 3esa harus sesuai dengan #ermendagri *o :: tahun ())1? '. %agaimana peran R#;9 dalam me!ujudkan anggaran desa yang pro rakyat. *. T)#)AN +. Tu,uan )u 3 2ujuan dari program ini adalah untuk mendukung program percepatan pembangunan nasional yang dimulai dari pembangunan desa, selain itu juga untuk mensosialisasikan adanya kebijakan pemerintah berupa #ermendagri *o :: 2ahun ())1. -. Tu,uan K!usus a. 9emberikan pemahaman konsep pembangunan kepada masyarakat agar masyarakat dalam merencanakan suatu pembangunan dapat terencana dengan baik. b. 9emberikan sosilisasi dan pemahaman kepada masyarakat khususnya para aparat desa di 3esa %ocek, +ecamatan +arang ploso, +abupaten 9alang tentang pembuatan Rencana #embangunan ;angkah 9enengah .R#;90 3esa yang sesuai dengan aturan. c. 9eningkatkan partisipasi masyarakat dalam 9usya!arah #embangunan 3esa agar kebijakan pembangunan desa dapat menja!ab semua permasalahan yang terjadi pada masyarakat 3esa %ocek, +ecamatan +arang #loso, +abupaten 9alang. D. L)ARAN .ANG D/HARAPKAN /uaran yang diharapkan dari program pengabdian ini adalah sebagai berikut> 1. 9asyarakat luas sadar betapa pentingnya untuk memahami konsep pembangunan, khususnya masyarakat 3esa %ocek, +ecamatan +arang #loso, +abupaten 9alang. (. -parat desa bersama5sama dengan masyarakat termoti,asi untuk memahami konsep pembangunan yang berkelanjutan. '. 9asyarakat desa bersama5sama dengan aparat mampu melaksanakan konsep pembangunan dan pengelolaan keuangan desa dengan tepat sesuai aturan yang berlaku. 4. Semua permasalahan yang terjadi di 3esa %ocek, +ecamatan +arang #loso, +abupaten 9alang dapat terselesaikan melalui pembangunan 4 yang berkelanjutan dan partisipasi masyarakat sehingga tercapai kesejahteraan social bagi masyarakat setempat. E. KEG)NAAN #rogram pengabdian masyarakat ini dapat dijadikan a!alan peningkatan kepedulian masyarakat terhadap konsep dan "enomena pembangunan disekitarnya. 2idak hanya itu saja namun program ini juga dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat dan aparat desa terkait pentingnya konsep pembangunan yang berkelanjutan dan perencanaan pembangunan yang tepat dan berintegrasi dengan konsep pembangunan ditingkat kecamatan hingga *asional. -danya program ini juga dapat menja!ab semua permasalahan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang terjadi di 3esa %ocek, karena program ini akan memberikan sosialisasi dan pemahaman terkait konsep pembangunan yang berkelanjutan melalui partisipasi masyarakat dan pengelolaan keuangan 3esa. #endekatan yang akan digunakan untuk mensukseskan program ini yaitu dengan cara melakukan diskusi, pendampingan dan monitoring kepada masyarakat dan aparat 3esa dalam penyusunan Rencana #rogram ;angka 9enengah .R#;90 3esa serta pelatihan terkait pelaksanaan 9usya!arah rencana pembangunan desa. -danya pemahaman dan kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat dan aparat desa maka diharapkan dapat mempermudah dalam pembuatan Rencana #rogram ;angka 9enengah .R#;90 3esa dan e,aluasi program serta penggunaan keuangan desa setiap tahunnya, sehingga pengambilan keputusan benar5benar dapat menja!ab permasalahan didesa tersebut dan tidak salah sasaran dan mempercepat program kesejahteraan masyarakat secara nasional. 0. GAMBARAN )M)M MAS.ARAKAT SASARAN Secara @eogra"is 3esa %ocek termasuk dalam kecamatan +arangploso +abupaten 9alang. 3esa %ocek yang terletak sejauh ( km dari pusat kecamatan +arangploso memiliki luas !ilayah 1.419.:1(mA. -dapun orbitasi ke desa bocek dapat dilihat pada tabel diba!ah ini > 5 Tabel +. 1rbitasi Desa Bo"ek Sumber: Profil Desa Bocek Tahun 2011 %erdasarkan data diatas, dapat dilihat bah!a 3esa %ocek masih mudah dijangkau baik dengan sepeda motor ataupun kendaraan bermotor lainnya sehingga dapat memudahkan perangkat ataupun masyarakat desa untuk mencapai pusat kecamatan karangploso. +emudahan aksesbilitas untuk mencapai desa bocek ini diman"aatkan perangkat kecamatan karangploso untuk melakukan sosialisasi pengaturan pembutan R#;953esa dan R+#53esa sesuai dengan #eraturan 9enteri 3alam *egeri *o.:: 2ahun ())1 2entang #erencanaan #embangunan 3esa. Selain upaya pemerintah dalam mensosialisasikan pengaturan pembuatan R#;953esa, perangkat kecamatan karangploso juga menilai perlu adanya pembimbingan dan monitoring terkait pembuatan R#;953esa %ocek ini mengingat perangkat desa bocek hanya mengenyam paling tinggi setingkat Sekolah 9enengah -tas .S9-0. -dapun data tingkat pendidikan perangkat desa bocek sebagai berikut> Tabel -. Tingkat Pen&i&ikan A'arat Desa2Kelura!an Desa Bo"ek Sumber: Profil Desa Bocek Tahun 2011 %erdasarkan data diatas kami menganalisis bah!a perangkat desa %ocek sangat membutuhkan bantuan dalam penyusunan R#;953esa karena tingkat 6 )raian #arak $k% Sarana Laa te'u! $,a% +e ibu kota kecamatan ( Sepeda motor ),' +e ibu kota +abupaten () Sepeda motor 1 +e ibu kota pro,insi ) 9obil ( )raian Tingkat Pen&i&ikan +epala 3esa<+elurahan S9- Sekretaris 3esa<+elurahan S9# +epala Seksi &rusan #emerintahan S9- +epala Seksi &rusan #embangunan S3 +epala Seksi &rusan #emberdayaan 9asyarakat S9# +epala Seksi &rusan +esejahteraan Rakyat S9- +epala Seksi &rusan &mum S9# +epala Seksi &rusan +euangan S3 +epala 3usun +rajan S9# +epala 3usun 9anggisari S9# +epala 3usun Supiturang S9# pendidikan perangkat desa yang paling tinggi adalah S9-. Selain itu juga berdasarkan hasil !a!ancara kami kepada +epala 3esa %ocek, %apak -srori mengatakan bah!a masih diperlukannya pemahaman kepada perangkat desa dan masyarakat desa bocek bah!a sebuah rancangan pembangunan desa tidak harus berbentuk "isik seperti bangunan ataupun sarana umum lainnya. 9asyarakat menilai bah!a dalam proses pembuatan R#;953esa %ocek ini lebih mengutamakan sebuah pembangunan dalam bentuk "isik saja sehingga menjadi penghambat bagi perangkat desa untuk merancang R#;953esa 5 tahun kedepan. %apak -srori, selaku +epala 3esa juga sangat sulit untuk memahamkan kepada masyarakat mengenai tujuan utama dibuatnya sebuah R#;953esa yang dirancang bersama5sama. Sulitnya mengumpulkan masyarakat di %alai 3esa untuk memahamkan masyarakat tehadap pentingya R#;953esa dikarenakan kesibukan masyarakat sebagai buruh tani. -kibatnya pembuatan R#;953esa ini menjadi sangat sulit untuk dilakukan dan dilaksanakan oleh perangkat desa. Salah satu "actor utama kegagalan pembuatan R#;953esa selama ini karena tidak berjalannya pelaksanaan 9usya!arah Rencana #embangunan 3esa yang disebabkan tidak adanya partisipasi dari masyarakat setempat yang di sebabkan karena kesibukan masyarakat sebagai buruh dan petani sehari5hari serta ketidak "ahaman masyarakat terhadap pentingnya konsep pembangunan. 9asyarakat selama ini merasa tidak diperlukan dalam pelaksanaan 9usya!arah Rencana #embangunan 3esa dan sangat minim mendapatkan sosialisasi dari aparat desa maupun dari instansi ditingkat +ecamatan maupun +abupaten. 7 G. MET1DE PELAKSANAAN Gabar +. Alur Pelaksanaan Progra Melalui Pen&ekatan PRA Sumber: Hasil olahan penulis 8 #$RSI-#-* #$*@+-;I-* .#R-0 +egiatan dalam persiapan pengkajian, yaitu> +unjungan persiapan dan pengakraban #enyelesaian prosedur #embentukan 2im #R- .2im #emandu0 Sosialisasi pentingya pembuatan R#;95 3esa dan pembangunan berkelanjutan #engkajian data sekunder #enyusunan rancangan #R- #$*8&S&*-* R$*=-*- +$@I-2-* .#R-0 +egiatan dalam penyusunan rencana kegiatan, yaitu> #engorganisasian masalah #embahasan alternati"5alternati" kegiatan #emilihan kegiatan dan penyusunan rencana kerja #$9%$*2&+-* 2I9 9$*27R R#;953$S- +egiatan dalam pembentukan 2im 9entor R#;95 3esa, yaitu> #ertemuan dan praktek pelaksanaan 9usrenbangdes #elatihan pembentukan R#;953esa #endampingan pembentukan R#;953esa $,aluasi pembentukan R#;953esa #$/-+S-*--* #$*@+-;I-* .#R-0 +egiatan dalam pelaksanaan pengkajian, yaitu> #embahasan kembali maksud dan tujuan #engumpulan in"ormasi mengenai program kerja desa dengan 4 teknik #embutan peta desa #enyusunan kalender musim #embuatan bagan urutan .matrik ranking0 #embuatan bagan alur Tabel 3.Matrik Pelaksanaan Progra MET1DE KEG/ATAN TEKN/K .ANG D/G)NAKAN T)#)AN #$RSI-#-* #$*@+-;I-* .#R-0 1. +unjungan persiapan dan pengakraban 9elakukan obser,asi lapangan ke desa %ocek dengan melakukan !a!ancara langsung dengan +epala 3esa %ocek. &ntuk mendapatkan in"ormasi tentang pro"il 3esa %ocek. (. #enyelesaian prosedur perizinan 9elakukan kunjungan langsung ke +antor %alai 3esa %ocek dan melakukan diskusi dengan aparat 3esa %ocek. &ntuk mendapatkan persetujuan pelaksanaan program pengabdian masyarakat dan mendapatkan surat perjanjian kerjasama antara pelaksana program dan aparat 3esa %ocek. '. #embentukan 2im #R- .2im #emandu0 9elakukan pemilihan anggota dengan melakukan pemetaan potensi sesuai kemampuan yang dimiliki. &ntuk mendapatkan tim pelaksana program agar program dapat berjalan sesuai dengan tujuan. 4. Sosialisasi pentingya pembuatan R#;95 3esa dan pembangunan berkelanjutan 9elakukan sosialisasi kepada aparat dan masyarakat 3esa %ocek melalui diskusi secara menyeluruh dengan mengundang tim pakar yang dilaksanakan di balai 3esa %ocek. &ntuk memberikan pemahaman kepada masyarakat B aparat 3esa %ocek tentang pembuatan R#;95 3esa agar proses pelatihan dan pendampingan dapat berjalan dengan baik. 5. #engkajian data sekunder 9elakukan pengumpulan data sekunder berupa pro"il dan potensi 3esa yang didapatkan dari hasil obser,asi langsung ke kantor %alai 3esa. &ntuk memetakan potensi daerah dan menganalisis permasalahan yang terjadi di 3esa %ocek. :. #enyusunan rancangan #R- 9embentuk kelompok5kelompok kecil yang terdiri dari masyarakat dan aparat 3esa. &ntuk mempermudah pemetaan potensi dan mengetahui bidang permsalahan yang terjadi di masyarakat. #$/-+S-*--* #$*@+-;I-* .#R-0 1. #embahasan kembali maksud dan tujuan 9elakukan diskusi langsung dengan para kelompok5kelompok kecil yang telah dibentuk sebelumnya. &ntuk menjelaskan maksud dan tujuan yang diinginkan dari program pembuatan R#;953esa. 9 9 (. #engumpulan in"ormasi mengenai program kerja desa dengan 4 teknik a. #embutan peta desa b. #enyusunan kalender musim c. #embuatan bagan urutan .matrik ranking0 d. #embuatan bagan alur 9elakukan diskusi langsung dengan semua elemen masyarakat B aparat desa. 9elakukan obser,asi langsung dan mengkaji data sekunder yang telah ada serta membagi peran kepada pelaksana program sesuai dengan bidang kemampuannya. &ntuk mendapatkan in"ormasi sebelum melakukan pelatihan dan pendampingan serta praktek pelaksanaan 9usrenbangdes dan R#;9 3esa %ocek. 10 1 0 11 #$*8&S&*-* R$*=-*- +$@I-2-* .#R-0 1. #engorganisasian masalah 9elakukan obser,asi langsung di masyarakat dan melakukan C@3 .Forum Group Discusion0 dengan kelompok5kelompok kecil yang telah di bentuk sejak penyusunan rancangan #R-. 9asing5masing kelompok di dampingi oleh mentor pelaksana program. &ntuk mengetahui permasalahan yang terjadi di masyarakat 3esa %ocek dan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi. (. #embahasan alternati"5alternati" kegiatan 9ensosialisasikan kepada semua tim pelaksana disaat tim pelaksana sudah melakukan pengamatan dan diskusi langsung dengan masyarakat setempat. 9elakukan konsultasi dengan tim pakar. &ntuk menyiapkan alternati,e kegiatan yang dapat membantu pelaksanaan program ini. '. #emilihan kegiatan dan penyusunan rencana kerja 9endiskusikan dengan aparat 3esa pilihan5pilihan kegiatan dan rencana kerja yang dibuat oleh tim pelaksana program. -gar pelaksanaan kegiatan ini dan rencana kerja dapat disetujui oleh aparat desa sehingga program ini dapat dilaksanakan secara bersama5 sama. #$9%$*2&+-* 2I9 9$*27R R#;953$S- 1. #ertemuan dan praktek pelaksanaan musrenbangdes 9elakukan diskusi dengan semua elemen masyarakat yang tergabung dalam kelompok untuk membicarakan pelaksanaan 9usrenbangdes, setelah itu melakukan praktek langsung pelaksanan 9usrenbangdes dengan semua masyarakat yang didampingi oleh tim pelaksana program. +egiatan ini dilaksanakan di %alai 3esa. &ntuk memberikan pemahaman dan pelatihan langsung kepada masyarakat dan aparat desa tentang pelaksanaan 9usrenbangdes agar masyarakat termoti,asi dan berpartisipasi dalam pelaksanaan 9usrenbangdes. (. #elatihan pembentukan R#;953esa 9emberikan pedoman pembuatan R#;953esa yang benar sesuai aturan yang tepat kepada aparat desa serta memberikan pelatihan secara langsung serta menyiapkan tim mentor untuk melatih apara aparat 3esa. -gar aparat desa mampu membuat R#;953esa sesuai dengan #ermendagri *7 :: tahun ())1. -parat desa mampu mengaplikasikan permasalahan yang terjadi dimasyarakat ke dalam R#;953esa. '. #endampingan pembentukan R#;95 3esa #elaksana program menjadi mentor pembuatan R#;953esa dan menjadi "asilitator aparat desa secara intens dalam pembuatan R#;953esa. -parat desa mampu membuat R#;953esa melalui pendampingan secara langsung dari mentor pelaksana program. 4. $,aluasi pembentukan R#;953esa 9elakukan diskusi dengan aparat desa dan mempersentasikan hasil &ntuk memberikan penilaian atas pelaksanaan program yang Sumber: Hasil olahan penulis 12 1 1 H. HAMBATAN PELAKSANAN &paya pemerataan pembangunan dan penanggulangan kemis5 kinan melaui pemahaman R#;93 Dumanis menghadapi berbagai kendala, terutama yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kemampuan perekonomian rakyat, mengurangi kesenjangan pembangunan antar daerah, antar sektor, dan antar golongan ekonomi, serta upaya menanggulangi kemiskinan. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki struktur geogra5 "is yang khas. /etak satu pulau dengan pulau lainnya terpisah oleh laut yang luas dan terpencar dalam suatu ka!asan yang sangat luas. +ondisi ini di satu pihak merupakan modal bagi pem5 bangunan, tetapi di pihak lain dapat menimbulkan masalah dalam pemerataan pembangunan, terutama dalam pengembangan prasara5 na perhubungan yang berkaitan dengan mobilitas barang, jasa, dan manusia, yang kelancarannya sangat dibutuhkan dalam upaya pemerataan dan penanggulangan kemiskinan. 3i samping itu, potensi sumber daya alam antar !ilayah juga sangat beragam. -da !ilayah yang memiliki potensi sumber daya alam yang kaya, tetapi ada pula !ilayah yang memiliki potensi sumber daya alam yang amat terbatas. /ebih dari itu, di !ilayah yang sumber daya alamnya terbatas, jumlah penduduknya besarE dan sebaliknya di !ilayah yang potensi sumber daya alamnya besar, penduduknya terbatas. 3engan kondisi tersebut, upaya pemerataan pembangunan dan penanggulangan kemiskinan dibatasi oleh adanya ketidak seimbangan ketersediaan sumber daya alam dan sumber daya manusia antar daerah. Indonesia memiliki pula kondisi sosial budaya antar daerah yang besar ,ariasinya. +ondisi ini mencerminkan adanya keragam5 an yang cukup tinggi dalam nilai, sikap, aspirasi, persepsi, kelem5 bagaan dan perilaku masyarakat antar daerah. Sebagai bangsa yang satu tetapi majemuk, perbedaan dalam unsur5unsur masyarakat tersebut dapat menjadi kendala dalam upaya pemerataan pemba5 ngunan dan penanggulangan kemiskinan, apabila perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tidak dijalin dengan sistem komunikasi pembangunan yang intensi" dan serasi. 13 Secara khusus, upaya menanggulangi kemiskinan dihadapkan pada kendala berupa tersebarnya kantung kemiskinan pada lokasi yang terisolasi serta diperberat oleh kondisi kesuburan lahan yang rendah dan belum cukup dikuasainya teknologi usaha tani yang unggul. 3i samping itu, upaya penanggulangan kemiskinan di perdesaan juga dihadapkan pada kendala kelembagaan dan ketimFpangan dalam pemilikan aset produkti" terutama lahan. &paya penanggulangan kemiskinan di perkotaan dihadapkan pada kendala keterbatasan pasar tenaga kerja dalam menyerap dan meningkatkan kualitas tenaga kerja, khususnya tenaga kerja yang berasal dari penduduk miskin. /. S1L)S/ a. #enumbuhan #erekonomian Rakyat dan #engurangan +esenjangan -ntargolongan $konomi +ebijaksanaan menumbuhkan perekonomian rakyat serta mengatasi kesenjangan antargolongan ekonomi ditujukan untuk membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi. 3alam rangka itu, peranan koperasi ditingkatkan seFhingga benar5benar menjadi sokoguru dan pemeran utama dalam perekonomian rakyat. #engusaha kecil, termasuk pengusaha tradi5sional dan in"ormal, dibina sehingga tumbuh menjadi lapisan usaha yang andal dan kuat. Struktur dunia usaha ditata pula sehingga tercipta lapisan usaha kecil yang banyak dan kukuh yang saling menyangga dengan lapisan menengah yang tangguh dan saling mendukung dengan usaha besar. 3alam upaya ini dikembangkan kemitraan usaha antara usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar, yang sejajar, saling memperkuat dan saling menguntungkan. &paya untuk memperkecil kesenjangan berarti juga meningkatkan tara" pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah. 3alam rangka pemerataan pendapatan, upah karya!an harus terus dise5suaikan sehingga benar5benar adil dan layak bagi martabat kema5nusiaan, dan seirama dengan upaya peningkatan produkti,itas. +ebijaksanaan mendasar untuk menumbuhkan perekonomian rakyat dan mengatasi kesenjangan antargolongan ekonomi, dilaksanakan melalui penataan kembali berbagai perangkat 14 peraturan perundang5undangan yang menyentuh kehidupan ekonomi rakyat banyak seperti kepemilikan hak atas tanah, hak dan ke!ajiban karya!an termasuk sistem pengupahan, bantuan perlindungan hukum, dan mekanisme sistem ekonomi pasar yang berdasarkan demokrasi ekonomi #ancasila. +ebijaksanaan yang mendukung perkembangan ekonomi rakyat dilakukan pula melalui peningkatan pemberian kemudahan di bidang perkreditan, in,estasi, perpajakan, asuransi, akses terha5 dap pasar dan in"ormasi, serta dalam memperoleh pendidikan, pelatihan keterampilan, bimbingan manajemen, dan alih teknologi. 3engan demikian, ekonomi rakyat dapat berkembang secara mantap dan berperan makin besar dalam perekonomian nasional. 3alam rangka itu dikembangkan bidang kegiatan ekonomi yang diprioritaskan bagi usaha ekonomi rakyat, yaitu koperasi dan usaha kecil termasuk usaha in"ormal dan tradisional, dan jika perlu ditetapkan !ilayah usaha yang menyangkut perekonomian rakyat, terutama yang telah berhasil diusahakan oleh koperasi dan usaha kecil untuk tidak dimasuki oleh usaha lainnya. +ebijakFsanaan pemberian prioritas, dapat pula diberikan kepada usaha ekonomi rakyat untuk turut berperan secara e"ekti" dalam pengaFdaan barang dan jasa yang dibiayai pemerintah, disertai upaya penyediaan tempat usaha yang terjamin khususnya bagi koperasi dan usaha kecil, dan peningkatan peran serta masyarakat antara lain melalui koperasi dalam pemilikan saham perusahaan besar. Selaras dengan itu upaya mencegah terjadinya pemusatan kekuatan ekonomi yang menuju pada bentuk monopoli, monopsoFni, dan praktek usaha yang merugikan masyarakat, dan upaya membangun kerja sama kemitraan usaha yang sejajar antara koperasi, %&9*, dan s!asta, diatur dalam peraturan perundangan yang sesuai, yang dapat mendorong pula peningkatan peran serta, e"isiensi dan produkti,itas rakyat secara maksimal. b. #enyerasian #ertumbuhan -ntarsektor $konomi +ebijaksanaan pemerataan pertumbuhan antarsektor ekonomi adalah menyerasikan secara bertahap peranan dan sumbangan masing5masing sektor ekonomi, terutama sektor pertanian, Indus5 tri, dan jasa, dalam rangka menciptakan nilai tambah dan produk5 ti,itas ekonomi nasional yang tinggi, serta memperluas lapangan 15 kerja dan kesempatan berusaha, dengan memperlancar proses perpindahan tenaga kerja antarsektor ekonomi tersebut, serta memadukan perencanaan dan pelaksanaan program antarsektor dan program regional, sehingga dapat me!ujudkan kegiatan pembangunan yang terpadu serta berdaya guna dan berhasil guna yang memungkinkan penyelenggaraan ekonomi yang makin mencerminkan rasa keadilan. &ntuk itu, produkti,itas di sektor pertanian ditingkatkan antara lain dengan penerapan teknologi yang tepat serta pendekatan baru dalam produksi dan pemasaran hasil pertanian termasuk pengembangan agroindustri dan agrobisnis. #embangunan sektor industri diupayakan untuk makin terkait dengan sektor pertanian dan pembangunan di sektor jasa diarahFkan terutama untuk mendukung sektor pertanian. 3alam rangka ini termasuk pula upaya untuk memperkuat posisi ta!ar petani dan meningkatkan nilai tukar hasil produksinya termasuk melalui peningkatan peran koperasi, mengembangkan sarana dan prasarana usaha yang dibutuhkan, serta iklim yang mendukung, termasuk kemudahan dalam memperoleh permodalan dan dalam memperoleh pelatihan keterampilan dan bimbingan manajemen, serta alih tek5nologi bagi usaha di bidang pertanian terutama dalam rangka mengembangkan usaha ekonomi rakyat, khususnya bagi petani. c. #enyerasian #ertumbuhan -ntardaerah #emerataan pembangunan antardaerah dimaksudkan untuk lebih menyerasikan pertumbuhan dan mengurangi kesenjangan dalam tingkat kemajuan antardaerah, baik antarpropinsi, antarFdaerah di dalam propinsi, maupun antara perkotaan dan perdesaan. +ebijaksanaan pemerataan dalam pembangunan daerah harus dapat meningkatkan tara" hidup dan kesejahteraan rakyat di daerah melalui pembangunan yang serasi dan terpadu baik antarsektor maupun antara pembangunan sektoral dengan pembangunan oleh daerah yang e"isien dan e"ekti" menuju tercapainya kemandirian daerah dan kemajuan yang merata di seluruh tanah air. #emba5ngunan desa dan masyarakat perdesaan ditingkatkan melalui koor5dinasi dan keterpaduan yang makin serasi dalam pembangunan sektoral, pengembangan kemampuan sumber daya manusia, peman"aatan sumber daya alam dan pelestarian "ungsi lingkungan hidup, serta penumbuhan iklim yang 16 mendorong tumbuhnya prakarsa dan s!adaya masyarakat sehingga mempercepat peningkatFan perkembangan desa. 3i perkotaan, penataan penggunaan tanah ditingkatkan dengan lebih memperhatikan hak5hak rakyat atas tanah, "ungsi sosial hak atas tanah, batas maksimum pemilikan tanah, serta pencegahan penelantaran tanah termasuk upaya mencegah pemusatan penguasaan tanah yang merugikan kepentingF5an rakyat. 3alam rangka pemerataan pembangunan antar daerah ditempuh berbagai upaya, antara lain dengan meningkatkan keterpaduan pembangunan sektoral dan daerah yang dikembangkan berdasarkan pendekatan !ilayah atau kelompok propinsi dalam satu pulau atau gugus pulau dengan menciptakan keterkaitan "ungsional antarFdaerah, antar !ilayah, antar desa, antarkota, dan antara desa dan kota. Selanjutnya diupayakan pula dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk mendorong kegiatan ekonomi daerah dengan memberikan kemudahan dalam rangka deregulasi di daerah tingkat I dan II untuk menciptakan iklim usaha yang makin baik. Dal itu dimaksudkan untuk meningkatkan in,estasi, perda5gangan antar daerah, ekspor nonmigas, dan lapangan kerja, serta mengembangkan prakarsa, kes!adayaan, dan peran serta akti" masyarakat dalam pembangunan dengan mendorong dan membina organisasi kemasyarakatan serta lembaga5lembaga perekonomian rakyat termasuk koperasi, lembaga tradisional, dan lembaga kemasyarakatan lainnya. &ntuk mempercepat pengembangan ka!asan timur Indonesia dan daerah tertinggal lainnya, diupayakan untuk meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana ekonomi guna mendorong per5 kembangan ekonomi daerah, sesuai dengan prioritas dan potensi daerah yang bersangkutan. #erhatian lebih besar diberikan pula kepada pengembangan sumber daya manusia di ka!asan tersebut. 3alam rangka mengejar ketertinggalan !ilayah perdesaan di5 bandingkan !ilayah perkotaan, diupayakan untuk mengembangkan sarana dan prasarana perdesaan dan meningkatkan "ungsi dan peranan lembaga ekonomi serta lembaga kemasyarakatan desa.keadilan sosial. 17 DA0TAR P)STAKA 2odaro, 9., 1911. Economic Developmen in Thir! "orl!, /ondon> /ongman. 9ahdi, S., Syahputra, $.,-mala, +.,B Citria, 3. ()11. #epenin$an vs% #ebuuhan: &uan$ Demokrasi !alam Perencanaan Fisik !i 'ceh Selaan% Dalam (Pemeaan &uan$ Demokrasi !i 'ceh Selaan6. /aporan #enelitian 2he -ceh Institute. %anda -ceh. *urcholis, D. ())). Perencanaan Parisipaif Pemerinah Daerah. ;akarta> #.2.@rasindo #ermendagri *o.:: tahun ())1 tentang Perencanaan Pemban$unan. #aloh, G. ()11. 4)usrenban$* Demokraiskah?6 3i akses 4 -gustus ()11 dari http><<sekolahdemokrasi.sepakat.or.id. Hanun *o. tahun ()) tentang #elayanan #ublik Irihatnolo, R.R. B 3!ijo!ijoto. ()):. )ana$emen Pemban$unan +n!onesia> Sebuah#engantar. ;akarta> $leJ 9edia +omputindo 18