Anda di halaman 1dari 3

Control chart merupakan bentuk grafik yang digunakan sebagai alat bantu dalam

pengendalian proses. Grafik ini berbentuk garis patah-patah atau polygon yang
memberikan informasi tentang keadaan proses, apakah dalam keadaan terkontrol atau
diluar kendali.
Tujuan dibuatnya peta kendali adalah:
Mengecek jika proses berada dalam kondisi tidak terkendali,
Untuk membedakan assignable variability atau random variability,
Untuk menunjukkan waktu dimana terlihat adanya proses diluar kendali, dan
Untuk menentukan penyebab proses keluar dari kendali.
Terdapat dua pembagian utama dari control chart berdasarkan jenis datanya, yakni
variabel dan atribut.
Variabel disini maksudnya adalah jenis data yang memiliki ukuran dan besaran
tertentu, misalnya panjang, lama, berat, diameter, dll. (klik saya untuk melihat control
chart variabel)
Atribut disini maksudnya adalah jenis data yang memiliki klasifikasi tertentu,
misal warna, kehalusan, dll.
berikut adalah pembagian dari control chart berdasarkan jenis data-nya :

Berikut adalah contoh dari control chart :

Seperti bisa dilihat pada gambar diatas, terdapat dua jenis batas pada control chart,
yakni batas pengendali dan batas spesifikasi.
Batas pengendali adalah batas kontrol yang besarnya didapat dari perhitungan data
itu sendiri, jadi perubahan data mempengaruhi besar batas ini. Batas pengendali terbagi
menjadi UCL (Upper Control Limit) dan LCL (Lower Control Limit) yang keduanya
membentuk interval kontrol pada grafik (pada contoh gambar, batas ini berbentuk garis
tebal patah-patah).
Batas spesifikasi adalah batas kontrol yang besarnya ditentukanoleh manajemen
atau konsumen, jadi perubahan data tidak mempengaruhi besar batas ini. Batas
spesifikasi terbagi menjadi USL (Upper Specification Limit) dan LSL (Lower
Specification Limit) yang keduanya membentuk interval kontrol pada grafik (pada
contoh gambar, batas ini berbentuk garis tipis patah-patah).

Anda mungkin juga menyukai