Anda di halaman 1dari 24

BAB I

HAKIKAT KURIKULUM

1. Pengertian kurikulum
Kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah dokumen perencanaan yang berisi tentang tujuan yang
harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa, strategi dan cara
yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang
pencapaian tujuan, serta implementasi dari dokumen yang dirancang dalam bentuk myata.
Dengan demikian, pengembangan kurikulum meliputi penyusunan dokumen, implementasi
dokumen serta evaluai dokumen yang telah disusun.

1. Peran dan Fungsi Kurikulum
Sebagai salah satu komponen suatu sistem pendidikan, paling tidak kurikulum mempunyai
peran, yaitu :
- peran konservatif yaitu melestrikan berbagai nilai budaya senagai warisan masa
lalu
- peran kreatif yaitu mengembangkan setiap potensi yang dimiliki siswa
- peran kritis dan evaluatif yaitu menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang
di anggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik
Di lihat dari cakupan tujuannya menurut McNeil (1990), yaitu :
- fungsi pendidikan umum
- suplementasi
- eksplorasi
- keahlian
maka jelaslah kurikulum berfungsi untuk setiaporang atau lembaga yang berhubungan baik
langsung maupun tidak langsung.
Berkaitan dengan kurikulum, Alexander Inglis (1990) mengemukakan enam fungsi kurikulum
untuk siswa:
- fungsi penyesuaian
- fungsi integrasi
- fungsi difersiasi
- fungsi persiapan
- fungsi pemilihan
- fungsi diasnogtik

1. Kurikulum dan Pengajaran
Saylor, oliva mengatakan bahwa kurikulun dan pengajaran memiliki keterkaitan yang sangat
erat. Dan digambarkan denagn model sebagai berikut:
- model dualistik
- model berkaitan
- model konsentris
- model siklus

1. Kurikulum ideal dan kurikulum aktual
Kurikulum ideal adalah kurikulum yang diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi sebagai
acuan atau pedoman guru dalam proses belajar dan mengajar. Kuurikulum aktual adalah
kurikulum yang secara riil dapat dilaksnakan oleh guru sesuai dengan keadaan dan kondisi yang
ada.

1. Kurikulum tersembunyi
Ialah hasil dari suatu proses pendidikan yang tidak direncanakan.


1. peran guru dan pengembangan kurikulum
Muray Printr (1993) mencatat peran guru dala levvel ini adalah implementers, adapters,
develover, dan researchers.
BAB II
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Hakikat pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah proses atau kegiatan yang sengaja dan dipikirkan untuk
menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan penyelenggaraan
pembelajaran oleh guru di Sekolah. Seller dan Miller (1985) mengatakan dahwa proses
pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukuan secara terus-menerus. Ada
dua hal yang harus dipertimbangkan dalam penentuan isi pengembangan kuriulum, yaitu
rentangan kegiatan dan tujuan kelembagaan yang berhubungan dngan visi dan misi sekolah.

1. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
Prinsip-prinsipnya yaitu :
- prinsip relevansi
- prinsip fleksibilitas
- prinsip kontinuitas
- efektifitas
- efisiensi

1. Landasan pengembangan kurikulum
- landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum
ada empat fungsi filsasat dalam proses pengembangan kurikulum, yaitu:
1. dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan
2. dapat menentukan isi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
3. dapat nementukan cara pencapaian tujuan
4. dapat menentukan tolak ukur keberhasilah proses pendidikan
- landasan psikologis dalam pengembangan kurikulum
1. psikologi perkembangan anak
tahapan-tahapan perkembangan kognitif anak ada 4 fase, yaitu :
a. sensorimotor
b. praopersional
c. operasional konkret
d. operasional formal
- landasan sosiologis-teknologis dalam pengembangan
1. kekuatan sosial yang dapat mempengaruhi kurikulum
2. kemajuan IPTEK sebagai bahan pertimbangan penyusunan kurikulum
BAB III
DESAIN KURIKULUM

Mendesain kurikulum berarti menyusun rancangan atau menyusun model kurikulum sesuai visi
dan misi sekolah
A. Desain kurikulum disiplin ilmu
Terdapat tiga bentuk organisasi kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu, yaitu:
- subjec centered curriculum
- correlated curriculum
- integrated curriculum

B. Desain kurikulum berorientasi pada masyarakat
Ada tiga perspektif desain kurikullum yang berorientasu pada kehidupan masyarakat, yaitu:
- perspektif status quo
- perspektif pembaharuan
- perspektif masa depan

C. Desain kurikulum berorientasi pada siswa
Desain kurikulum yang berorientasi pada anak didik, dapat dilihat minimal dari dua perspektif,
yaitu:
- perspektif kehidupan anak di masyarakat
- perspektif psikologi.

1. Desain kurikulum teknologis
Model desain teknologi dikhususkan kepada efektivitas program,metode, dan bahan-bahan yang
diaggap dapat mencapai tujuan. Teknologi mempengaruhi kurikulum dapat dilihat dari dua sisi,
yaitu:
- sisi penerapan hasil-hasil teknologi
- penerapan teknologi sebagai suatu sistem
Organisasi bahan pelajaran dalam kurikulum teknologis memiliki ciri-ciri:
- pengorganisasian materi kurikulum berpatokan pada rumusan tujuan
- materi kurikulum disusun secara berjenjang
- materi kurikulum disusun dari mulai yang sederhana menuju yang kompleks
Efektifitas dan keberhasilan implementasi kurikulum teknologi hendaklah memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
- kesadaran akan tujuan
- mempraktikan kecakapan sesuai dengan tujuan
- siswa perlu diberi tahu hasil yang dicapai
BAB IV
PENDEKATAN DAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Pendekatan pengembangan kurikulum
Ada dua pendekatan yang dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum. Yaitu:
- pendekatan topdown ialah pengembangan kurikulum muncul atas inisiatif para
administrator pendidikan
- pendekatan grass roots ialahpengembangan kurikulum dimulai dari lapangan atau
implementator, kemudian menyebar pada lingungan yang lebih luas

1. Model-model pengembangan kurikulum
Menurut Good(1972) dan Traves(1973) model adalah abstraksi dunia nyata atau representasi
peristiwa komplek atau sistem dalam bentuk naratif, matematis, grafis,dan lainnya.
Manfaat-manfaat model,yaitu:
- menjelaskan aspek perilaku dan interaksi manusia
- mengintegrasikan seluruh pengetahuan hasil penelitian
- menyederhanakan suatu proses yang bersifat kompleks
- pedoman untuk melakukan kegiatan
1. Model tyler
Model pengembangan tyler bersifat bagaimana merancang suatu kurikulum sesuai dengan tujuan
dan misi suatu instuisi pendidikan. Menurut Tyler ada 4 halyang fundamental untuk
mengembangkan kurikulum, yaitu:
- menentukan tujuan
- menentukan pengalaman belajar
- mengorganisasi pengakaman belajar
- evaluasi
2. Model Taba
Menurut Hilda Taba sebaiknya kurikulum dikembangkan secara terbalik, yaitu dengan
pendekatan induktif. Ada 5 langkah pengembangan model Taba, yaitu:
- menghasilkan unit-unit percobaan
- menguji coba unit eksperimen untuk memperoleh data yang valid
- merivisi unit eksperimenberdasarka data yang didapat
- mengembangka keseluruhan kerangka kurikulum
- implementasi dan diseminasi kurikulum yang telah teruji
3. Model Oliva
Menurut Oliva suatu model kurikulum harus bersifat simpel, komprehensif dan sistematik.
Menurutnya model ini dapat dikembangkan kedalam 3 dimensi, yaitu:
- penyempurnaan kurikulum sekolah dalam bidang-bidang khusus
- membuat keputusan dalam merancang program kuriklum
- mengembangka program pembelajaran
1. Model Beauchamp
Beauchamp mengatakan ada 5 langkah dalam proses pengembangan kurikulum, yaitu:
- menetapkan wilayah yang akan melakukan suatu perubahan kurikulum
- menetapkan orng-orang yang terlibat dalam proses pengembangan kurikulun
- menetapkan prosedur yang aka ditempuh
- implementasi kurikulum
- melaksanakan evaluasi kurikulim
1. Model Wheeler
Menurut Wheeler pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yan membentuk lingkaran
yang terjadi terus-menerus. Menurutnya ada 5 tahap pengembanga kurikulum, yaitu:
- menentukan tujuan umum dan tujuan khusus
- menentuka pengalaman belajar siswa
- menentukan isi atau materi sesuai dengan pengalaman
- mengorganisasi pengalaman belajardengan isi atau materi belajar
- melakukan evaluasi
6. Model Nichools
Howard Nichools mengatakan bahwa oendekatan pengembangan kurikulum terdiri atas elemen-
elemen kurikulum yang membentuk siklus. Ada 5 langkah pengembangannya, yaitu:
- analisis situasi
- menentukan tujuan khusus
- menentukan dan mengorganisasi isi pelajaran
- menentukan dan mengorganisasi metode
- evaluasi
7. Model Dynamic Skilbeck
Menurut Skilbeck model dynamic adlah mode pengembangan kurikulum pada level sekolah.
Dan langkah-langkahnya yaitu:
- menganalisis situasi
- memformulasikan tujuan
- menyusun program
- interpretesi dan implementasi
- monitoring, feedback, penilaian, dan rekonstruksi

BAB V
PENGEMBANGAN TUJUAN DAN ISI KURIKULUM

A. Pendahuluan
Sistem kurikulum terbentuk oleh 4 komponen, yaitu:
- tujuan
- isi kurikulum
- metode
- evaluasi

B. Pengembangan tujuan kurikulum
Perumusan tujuan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dala sebuah kurikulm
1. Klasifikasi tujuan
Menurut Bloom bentuk perilaku sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat digolongkan
kedalam 3 domain, yaitu:
- Domain kognitif
a. pengetahuan d. analisis
b. pemahaman e. sintesis
c. penerapan f. evaluasi
- Domain afektif
a. penerimaan d. mengorganisasi
b. merespons e. Karakterisasi nilai
c. menghargai
- Domain psikomotor
a. gerak refleks d. Ketermpilan fisik
b. keterampilan dasar e. Gerakan keterampilan
c. ketermpilan perseptual f. Komunikasi nondiskurtif
2. Haerarkis tujuan
Dilihat dari haerarkis tujuan pendidikan terdiri atas tujuan umum dan husus yang bersifat
spesifik dan dapat diukur dan diklasifikasikan menjadi 4, yaitu:
- tujuan pendidikan nasional (TPT)
- tujuan institusional (TI)
- tujuan kurikuler (TK)
- tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran (TP)

C. Pengembangan materi kurikulum
Bahan atau materi kurikulum adalah isi atau muatan kurikulum yang harus dipahami siswa
dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.
1. Sunber-sumber kurikulum adalah:
- masyarakat beserta budayanya
- siswa
- ilmu pengetahuan
2. Tahap penyeleksian materi kurikulum adalah:
- identifikasi kebutuhan
- mendapatkan bahan kurikulum
- analisis bahan
- penilaian bahan kurikulum
- membuat keputusan mengadopsi bahan
3. Jenis-jenis materi kurikulum yaitu:
- fakta
- konsep
- prinsip
- hukum
- keterampilan
4. Kriteria penerapan ateri kurikulum yaitu:
- tingkat kematangan siswa
- tingkat pengalaman anak
- tingkat kesulitan materi
BAB VI
HAKIKAT KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

A. Pengertian dan karakteristik KTSP
Dalam standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, Ayat 15) bahwa KTSP adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan yang disusun
oleh satuan pendidikan dan dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
KTSP memiliki karakteristik, yaitu:
- kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu
- kurikulum yang berorientasi pada pengembangan individu
- kurikulum yang mengakses kepentingan daerah
- kurikulum teknologis

B. Tujuan KTSP
Dan tujuannya secara khusus yaitu:
- meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola, memberdayakan sumber daya yang tersedia
- menungkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan
kurikulum melalui pengambilan keputsan bersama
- meningkatkan kompetensi yan sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas
pendidikan yang akan dicapai

C. Dasar penyusunan KTSP
Pengembangan KTSP didasarkan pada 2 landasan pokok, yakni landasan empiris dan landasan
formal. Yang menjadi landasan empirik antaranya adalah
- adanya kenyataan rendahnya kualitas pendidikan kitabaik dari proses ataupun
hasil
- indonesia adalah negara yang sangat luas yang memiliki keragaman sosial budaya
dengan potensi dan kebutuhan yang berbeda
- peran sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum bersifat pasif.
- Yang menjadi landasan formal, KTSP disusun dalam rangka memenuhi amanat
yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendididkan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.

D. Prinsip-prinsip pengembangan KTSP
- berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik,
dan lingkungannya
- beragam da terpadu
- tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
- relevan dengan kebutuhan kehidupan
- menyeluruh dan berkesinambungan
- belajar sepanjang hayat
- seimbang antara kepentinga Nasional dan kepentingan daerah

E. Komponen KTSP
Sebagai sebuah pedoman KTSP terdiri atas 4 komponen, yakni:
- Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan
mengacu pada tujuan umum pendidikan.
- Struktur program dan muatan kurikulum pendidikan dasar dan menengah tertuang
dalam SI meliputi 5 kelompok mata pelajaran ( agama dan akhlak mulia, PKn dan kepribadian,
IPTEK, estetika, dan jasmani kesehatan )
- kalender pendidikan
- silabus dan RPP

F. Proses penyusunan KTSP
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun KTSP, yaitu:
- analisis konteks
- mekanisme penyusunan
- kegiatan
- pemberlakuan


BABVII
PENGEMBANGAN DOKUMEN KTSP


Struktur KTSP terdiri atas 2 dokumen, yaitu:
1. Dokumen satu tentang acuan pengembangan KTSP, secara lengkap dokumen tersebut
adalah sebagai berikut:
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang dan Dasar Pengembangan
B. Tujuan Pengembangan dan Fungsi KTSP
C. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP
BAB 2. Tujuan pendidikan
A. Tujuan Pendidikan
B. Visi dan Misi Sekolah
C. Misi Sekolah
BAB 3. Stuktur dan Muatan Kurikulum
A. Mata pelajaran
B. Muatan Lokal
1. Kegiatan Pengembangan Diri
D. Pengaturan Beban Belajar
E. Ketuntasan Belajar
F. Kenaiakan Kelas dan Kelulusan
G. Penjurusan
H. Pendidikan Kecakapan Hidup
I. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
BAB 4. Kalender Pendidikan
A. Minggu, hari dan jam efektif
B. Program Tahunan
C. Program semester
2. Dokumen dua berisi tentang silabus mata pelajaran berisi tentang silabus dan RPP.
Silabus adalah rancangan program pembelajaran satu atau kelompok mata pelajaran yang berisi
tentan standar kompetensi. Manfaatnya sebagai pedoman dalam menyusun pelaksaan
pembelajaran. Prinsip- prinsipnya yaitu:
- ilmiah - memadai
- relevan - aktual dan konstektual
- sistematis - fleksibel
- konsisten - menyeluruh
RPP adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran
untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. Komponen-komponen RPP yaitu:
- tujuan pembelajaran
- materi atau isi
- strategi dan metode pembelajaran
- media dan sumber belajar
- evaluasi

BAB VIII
SISTEM PEMBELAJARAN

A. Pengertian dan kegunaan sistem pembelajaran
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling
berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan
yang tela ditetapkan. 3 karakteristik sistem, yaitu:
- setiap sistem mempunyai tujuan
- sistem mengandung suatu proses
- melibatkan unsur-unsur tertentu
Manfaat sistem adalah untuk merancang atau merencanakan suatu proses pembelajaran.

B. faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem pembelajaran
- faktor guru
- faktor siswa
- faktor sarana dan prasarana
- faktor lingkungan

C. Komponen-komponen sistem pembelajaran
Komponen-komponen tersebut yaitu:
- tujuan
- materi pelajaran
- metode atau strategi pembelajaran
- media
- evaluasi

BAB IX
MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM


A. Konsep dasar mengajar
1. mengajar sebagai proses penyampaian materi pelajaran, ia memiliki karakteristik:
- proses pengajaran berorientasi pada guru (teacher centered)
- siswa sebagai objek belajar
- kegiatan pengajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu
- tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran
2. mengajar sebagai suatu proses mengatur lingkungan
- mengajar berpusat pada siswa
- siswa sebagai subjek belajar

B. Makna mengajar
Makna pembelajaran ditunjukkan oleh beberapa ciri sebagai berikut:
- pembelajaran adalah proses berpikir
- proses pembelajaran adalah memenfaatkan potensi otak
- pembelajaran berlangsung sepanjang hayat

C. Prinsip mengajar
- berorientasi pada tujuan
- aktivitas
- individualitas
- integritas
- interaktif
- inspiratif
- menyenangkan
- menantang
- motivasi

D. Makna belajar
- belajar sebagai proses perubahan tingkah laku
- bentuk dan hasil perbuatan belajar
Menurut Gagne ada 8 tipe perbuatan belajar, yaitu:
1. belajar signal
2. belajar mereaksi perangsang meleluai penguatan
3. belajar membentuk rangkaian
4. belajar asosiasi verbal
5. belajar membedakan hal yang majemuk
6. belajar konsep
7. belajar kaidah atau belajar prinsip
8. belajar memecahkan masalah
dan menurutnya ada 5 tipe hasil balajar, yaitu:
1. belajar kemahiran intelektual
2. belajar informasi verbal
3. belajar mengatur kegiatan intelektual
4. belajar sikap
5. belajar keterampilan motorik

D. Teori-teori belajar
Berangkat dari konsep manusia yang berbeda, dalam menjelaskan terjadinya perilaku, kedua
aliran teori belajar yaitu aliran behavioristik elementeristik, dan aliran kognitif wholistik,
memiliki perbedaan.
1. Teori Belajar Behavioristik
ciri-cirinya, yaitu:
- mementingkan pengaruh lingkungan
- mementingkan bagian-bagian
- mengutamakan peranan reaksi
- hasil belajar terbentuk sacara mekanis
- dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu
- mementingkan pembentukan kebiasaan
- memecahkan masalah dengan cara trial and error
- Yang termasuk kedalam aliran behavioristik adalah:
- koneksionisme tokohnya Thorndike
- clasical conditioning tokohnya Pavlop
- operant conditioning tokohnya Skinner
- systematic behavior Tokohnya Hull
- contigous conditioning tokohnya Guthe
2. Teori belajar kognitif
ciri-cirinya adalah:
- mementingkan apa yang ada dalam diri
- mementingkan keseluruhsn
- mengutamakanfunsi kognitif
- terjadi keseimbangan dalam diri
- tergantung pada kondisi saat ini
- mementingkan terbentuknya fungsi kognitif
- memecahkan masalah dengan cara insight
Teori-teori yang termasuk kedalam kelompok kognitif wholistik yaitu:
- teori gestalt tokohnya Kofka, Kohler, Wertheimer
- teori medan tokohnya Lewin
- tepri organismik Tokohnya Wheeler
- teori humanistik tokohnya Maslow dan Rogers
- teori konstrutivistik


BAB X
FAKTOR PSIKOLOGIS DALAM PEMBELAJARAN

A. Motivasi
1. Pengertian dan fungsi motivasi
motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri manusia yang ditandai oleh munculnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Fungsi motivasi yaitu:
- mendorong siswa untuk beraktivitas
- sebagai pengarah
2. motivasi dan kebutuhan
Morgan menjelaskan kebutuhan siswa sebagai pedoman aktivitas sebagai berikut:
- kebutuhan diri sendiri sebagai penggerak kegiatan itu sendiri
- kebutuhan karena orang lain
- kebutuhan untuk mencapai hasil
- kebutuhan untk mengatasi kesulitan
3. Jenis-jenis motivasi
Pembagian motivasi dapat dilihat dari:
- perspektif kebutuhan
- perspektif fungsional
- sifat motivasi
4. Kepuasan dan motivasi
Kondisi yang dapat dilakukan untuk memberikan kepuasan pada siswa yang dapat mendorong
untuk berperilaku baik, yakni:
- imbalan hasil belajar
- rasa aman dalam belajar
- situasi lingkungan belajar
- kesempatan untuk mengembangkan diri
5. Prinsip-prinsip motivasi belajar
- pujian lebih efektif daripada hukuman
- psikologis yang bersifat dasar
- dorongan yang muncul dari dalam
- respon siswa yang sesuai dengan tujuan
- mudah menular pada orang lain
- pemahaman siswa yang telas terhadap tujuan
- minat siswa untuk menyelesaikan tugas
- berbagai macam penghargaan
6. Upaya membangkitkan motivasi belajar siswa
- memperjelas tujuan yang ingin dicapai
- membangkitkan minat siswa
- menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar
- berilah pujian yang wajar
- berikan penilaian
- berikan komentar
- ciptakan persaingan dan kerjasama

B. Pengamatan dan perhatian
Dalam aktivitas pembelajaran di sekolah, guru harus menciptaka agar siswa dapat melakukan
pengamatan sebaik-baiknya agar tidak terjadi kesalahan dalam menapsirkan pengamatannya.
Untuk itu ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:
- membangun struktur yang jelas
- mendekatkan siswa pada hal tang harus dipelajari
- menghubungkan aspek yang di pelajari dengan pengalaman nyata siswa
- dalam proses pembelajaran guru harus menyelesaikan bahan pelajaran dengan
tingkat perkembangan siswa
- hindari hal-hal yang dapat mengganggu proses pengamatan
Bagi guru, meningkatkan perhatian siswa bisa dilakuka dengan beberapa cara, yaitu:
- penggunaan variasi suara
- pemusatan perhatian
- kebisuan guru
- mengadakan kontak pandang
- gerak guru
- variasi dalam penggunaan media dan alat pembelajaran
- variasi dalam berinteraksi

BAB XI
GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN

A. Meningkatkan Propesional Guru
- guru sebagai jabatan profesional
- mengajar sebagai pekerjaan profesional
- kompetensi profesional guru
a. kompetensi pribadi
b. kompetensi profesional

B. Optimalisasi Peran Guru dalam Proses Pembelajaran
peran-peran tersebut yaitu:
- guru sebagai sumber belajar
- guru sebagai fasilitator
- guru sebagai pengelola
- guru sebagai demonstator
- guru sebagai pembimbing
- guru sebagai motivator
- guru sebagai evaluator

BAB XII
STRATEGI PEMBELAJARAN

A. Konsep Strategi Pembelajaran
Suatu strategi pembalajaran yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang
digunakan, sdangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan berbagai metode
pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik
yang dianggapnya relevan dengan metode, dan penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik
yang mungkin berbeda antarta guru yang satu dengan yang lain.

B. Pertimbangan dalam Pengembangan Strategi Pembelajaran
Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, yaitu:
- pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai
- pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran
- pertimbangan dari sudut siswa
- dan pertimbangan lainnya yang ditinjau dari strategi itu sendiri

C. Beberapa Jenis Strategi Pilihan
1. Strategi pembelajaran Ekspositori (SPE) adalah strategi pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyampaian materi secapa verbal dari guru kepada siswa dengan maksud
agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Prinsip-prinsipnya yaitu:
- berorientasi pada tujuan
- prinsip komunikasi
- prinsip kesiapan
- prinsip berkelanjutan
Prosedur SPE, yaitu:
- persiapan menyimpulkan
- penyajian mengaolikasikan
- krelasi
1. Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban yang sudah pastu dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Prinsipnya:
- berorientasi pada pengembangan intekektual
- prinsip berinteraksi
- prinsip bertanya
- prinsip belajar untuk berpikir
- prinsip keterbukaan
Langkah-langkahnya:
- orientasi merumuskan masalah
- merumuskan hipotesis mengumpulkan data
- menguji hipotesis merumuskan kesimpulan
1. Strategi pembelajaran Koopertif (SPK) adalah model pembelajaran dengan menggunakan
sistem pengelompokkan. Prinsipnya yaitu:
- prinsip ketergantungan positif
- tanggung jawab perseorangan
- interaksi tatap muka
- partisipasi dan komunikasi
langkah-langkah SPK:
- penjelasan materi penilaian
- belajar dalam kelompok pengakuan tim



BAB XIII
INOVASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

A. Pengertian Inovasi
Inovasi kurikulum dan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu ide, gagasan atau tindakan-
tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk
memecahkan masalah pendidikan.

B. Masalah Pendidikan sebagai Sumber Inovasi
1. Masalah relevansi pendidikan
- relevansi pendidikan dengan lingkungan hidup siswa
- relevansi pendidikan dengan tuntutan kehidupan siswa
- relevansi kehidupan dengan dunia kerja
2. Masalah kualitas pendidikan
Rendahnya kualirtas pendidikan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
- sisi proses adalah adanya anggapan bahwa salama ini proses pendidikan yang
dibangun guru dianggap cenderung terbatas.
- Sisi hasil yaitu rendahnya kualitas pendidikan dilihat dari tidak meratanya setiap
sekolah dalam mencapai rata-rata nilai ujian nasional.
3. Masalah efektiviras dan efesiensi
Suatu program pembelajaran dapat dikatakan memiliki tingkat efesiensi tinggi, manakala dengan
jumlah biaya yang minimal dapat menghasilkan atau dapat mencapai tujuan yang maksimal.
4. Masalah daya tampung terbatas
Pemecahannya pemerintah harys melakukan langkah-langkah yan inovatif, yaitu langkah yang
dapat menyediakan kesempatan belajar seluas-luasnya untuk mereka dengan biaya yang rendah
tanpa mengurangi mutu pendidikan.

C. Difusi dan Keputusan Inovasi
Difusi adalah proses komunikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bentuk inovasi antara
warga masyarakat sasaran sebagai penerima inovasi dengan menggunakan saluran tertentu dan
dalam waktu teryentu pula. Ada 2 bentuk difusi, yaitu difusi sentralisasi dan difusi desentralisasi.
Ibrahim(1988) menyatakan ada 3 tipe keputusan penerimaan penerimaan inovasi, yaitu:
- keputusan inovasi opsional adalah keputusan yang ditentukan oleh individu secara
mandiri tanpa adanya pengaruh dari orang lain
- keputusan inovasi kolektif adalah keputusan yan didasarkan oleh kesepakatan
bersama dari setiap kelompok masyarakat.
- Keputusan inovasi otoritas adalah keputusan untuk menerima atau menolak suatu
inovasi.

D. Hambatan-hambatan Inovasi
Ibrahim(1988) mencatat ada 6 faktor utama yan dapat menghambat suatu inovasi, yaitu:
- estimasi yang tidak tepat
- konflik dan motivasi
- inovasi tidak berkembang
- masalah finansial
- penolakan dari kelompok tertentu
- kurang adanya hubungan sosial

E. Berbagai Jenis Inovasi dalam Kurikulum dan Penbelajaran
Beberapa pembaruan (inovasi) yang telah dilakuka, antara lain:
- pemberlakuan KTSP
- penyelenggaraan sekolah lanjutan tingkat terbuka
- pengajaran melalui modul
- pembelajaran melalui komputer


BAB XIV
EVALUASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

A. Evaluasi dan Pengukuran
1. Makna evaluasi dan pengukuran
Guba dan Lincoln mendefinisikan evaluasi adalah proses memberikan pertimbangan mengenai
nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan. Dan pengukuran adalah proses pengumpulan data
yang diperlukan dalam rangka memberikan judgment yakni berupa keputusan terhadap sesuatu.
2. Fungsi evaluasi
- umpan balik bagi siswa
- untuk mengetahui ketercapain siswa dari tujuan
- nformasi mengembangkan kurikulum
- untuk pengambilan keputusan
3. Tipe evaluasi
Evaluasi selalu berhubungan dengan 2 fungsi, yaitu:
- fungsi sumatif yaitu apabila evaluasi digunakan untuk melihat keberhasilan suatu
program yang direncanakan
- fungsi formatif yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung untuk
melihat kemajuan belajar siswa

B. Evaluasi Kurikulum
1. Makna evaluasi kurikulum
evaluasi kurikulum pada dasarnya adalah sebagai suatu proses mengumpulkan berbagai
informasi dalam rangka membuat sesuatu keputusan tentang program pendidikan.
2. Ruang lingkup evaluasi kurikulum
- evaluasi kurikulum sbagai suatu program atau dokumen
a. evaluasi tujuan pendidikan
b. evaluasi terhadap isi kurikulum
c. evaluasi terhadap strategi pembelajaran
d. evaluasi terhadap proram penilaian
- evaluasi pembelajaran sebagai implementasi kurikulum

C. Evaluasi Berbasis Kelas
1. Pengertian
penilaian berbasis kelas merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran yang dilakukan
sebagai proses pengumpulan dan pemanfaatan informasi yang menyeluruh tentang hasil belajar
yang diperoleh siswa untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan kompetensi seperti
yang ditentukan dalam kurikulum da sebagai umpan balik untuk perbaikan proses pembelajaran.
2. prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas
- motivasi validitas
- adil terbuka
- berkesinambungan bermakna
- menyeluruh edukatif

D. Jenis-jenis Evaluasi
- tes
- non tes, seperti:
a. observasi
b.wawancara
BAB XV
PENILAIAN PORTOFOLIO

A. Pengertian
Penilaian portofolio adalah penilaian terhadap karya-karya siswa selama proses pembelajaran
yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dikumpulkan salam a priod tertentu dan
digunakan untuk mementau perkembangan siswa baik mengenai pengetahuan , keterampilan
maupaunsikap siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan.

B. Perbedaan tes dan portofolio
1. tes
- dilakukan untuk menilai kemampuan intlektual siswa
- peran guru sangat dominan
- kriteria penilaian satu untuk semua
- keputusan berdasarkan guru
2. portofolio
- dilakukan untuk menilai kemampuan intelektual, minat sikap dan keterampilan
siswa
- peserta didik ikut berperan
- kriteria penilaian ditentukan dengan karakteristik siswa
- keputusan dilakukan secara kolaboratif antara orang tua, siswa, dan guru

C. Prinsip-prinsip penilaian portofolia
- saling percaya
- keterbukaan
- kerahasiaan
- milik bersama
- kepuasan dan kesesuaian
- budaya pembelajaran
- refleksi
- berorientasi padaproses hasil

D. Keunggulan dan Kelemahan Portofolio
Keunggulan:
- dapat menilai kemampuan siswa secara menyeluruh
- dapat menjamin akuntabilitas
- penilaian yan bersifat individual
- penilaian yang terbuka
- bersifat self evaluation
Kelemahannya, yaitu:
- memerlukan waktu dan kerja keras
- memerlukan perubahan cara pandang
- memerlukan perubahan gaya belajar
- memerlukan sistem pembelajaran

E. Tahapan Pelaksaan Portofolio
- menentukan tujuan portofolio
- penentuan isi portofolio
- menentukan kriteria dan format penilaian
- pengamatan dan penentuan bahan portofolio
- menyusun dokumen portofolio

Anda mungkin juga menyukai