Anda di halaman 1dari 4

IV.

ANALISIS HUKUM
Berdasarkan adanya fakta dan norma hukum yang diterapkan di Indonesia maka kita
dapat mengetahui, aturan hukum yang seperti apa yang dapat diterapkan di Indonesia. Ketika
melihat kondisi lanskap didaerah kekep maka menurut saya kondisi lahan disana sudah tidak
sesuai dengan kaidah hukum yang ada. Dalam lanskap terdapat banyak kerusakan dan tidak
sesuai dengan PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR :
47/Permentan/OT.140/10/2006. Seperti bunyi dalam Faktor Kepekaan Tanah Terhadap Erosi
Dan Longsor, dimana pada lereng yang sangat uram!S"L #$ dengan tingkat kelerengan lebih
dari %&' disana terdapat sedikit tanaman pohon dengan tanaman abai.!Terlihat pada (ambar #$
)al ini tidak sesuai dengan kaidah permentan no *+ tahun ,--.. Dengan adanya penanamaan
yang tidak sesuai ini dapat menyebabkan beberapa permasalahan mulai dari hulu hingga hilir,
dengan penanaman tanaman semusim abai, dapat mengurangi daerah resapan air, kekuatan
dalam mengikat tanah, sehingga ter/adinya longsor dan erosi.
(ambar #. S"L #
Dari adanya lonngsor dan erosi langsung dirasakan akibatnya hingga kedaerah hilir,
dimana dengan ter/adinya erosi maka tanah akan diba0a kedaerah yang lebih rendah. 1kibatnya
tanah yang subur ikut terba0a. Bahan organi yang terba0a pada saat erosi /uga menyebabkan
permasalahan baru, ketika bahan organi terba0a ke air maka bahan organi tersebut akan
men/adi polutan. "olutan tersebut akan terba0a hingga ke D1S sehingga akan menyebabkan
permasalahan, karena adanya ontaminasi didaerah D1S akan berdampak pada pertanian
disekitarnya. Karena air pada D1S dimanfaatkan sebagai air irigasi untuk lahan pertanian yang
ada didaerah tersebut. Bentuk polutan seperti pada (ambar ,.
(ambar ,. D1S Teremar "olutan
Selain ter/adinya adanya polutan ketika ter/adi erosi, pergantian tanaman yang
seharusnya tanaman tahunan men/adi tanaman abai /uga mengakibatkan kerusakan pada sistem
air. Dimana air akan sedikit yang di/erap oleh tanah sehingga dengan sedikitnya ekapan air oleh
akar tanaman menyebabkan debit air pada D12 men/adi sedikit, dan menimbulkan beberapa
permasalahan, baik kurangnya air bersih serta sedkitnya ketersediaan air pada musim kemarau.
(ambar &. D12 di dusun Kekep
Dari gambar & terlihat kondisi D12 sangat memprihatinkan, 0alaupun daeraah atas
masih terlihat hi/aau dan banyak tanaman pohon, namun sebenarnya hal ini tidak ukup. Karena
daerah yan baik itu tidak hanya dilihat dari tempat terdekat, namun /uga harus dilihat dari
sekitarnya /uga. 3ika daerah sekitarnya /uga sudah tidak sesuai dapat mengakibatkan kerusakan
daerah hulu pada D12 /uga. Dengan sedikitnya air di D12 akan berimbas besar pada D1S
dan /uga 0aduk. Seperti terlihat pada gambar *.
(ambar *. D1S di Dusun Kekep
"ada gambar * terlihat bah0a air pada D1S ini sangat tidak baik, air sangat dangkal.
Kedalamnya kurang dari &- m, banyak polutan, residu pestisida, /uga mikroorganisme sangat
sedikit. Selain itu /uga terlihat sekitar kanan kiri D1S sangat tidak tera0at sehingga
mempengaruhi kualitas air /uga.
4ntuk daerah S"L , dan S"L & sudah sesuai dengan kaidah hukum, karena untuk
daerah dengan tingkat kelerengan itu ook untuk tanaman 0ortel, dan daun ba0ang. Dalam
pembuatan bedengan dan terasering /uga sudah sesuai, dalam pembuatan terasering sudah
memperhatikan kontur yang ada. Sehingga tidak merusak tanah yang sudah ada. Sistem
penanaman memang sudah sesuai tetapi tidak ada yang tidak sesuai dengan kaidah, dikarenakan
penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebih sangat mengganggu kesuburan tanah daan
/uga dapat menyebabkan residu kimia pada tanah dan air. )al ini terlihat seperti pada gambar %.
Gambar 5. Pengguanaan Pupuk pada Lahan Pertanian

Anda mungkin juga menyukai