Anda di halaman 1dari 12

Anestesi untuk tindakan

rawat jalan
Keuntungan
Biaya jauh lebih murah daripada rawat
inap
Berkurangnya resiko infeksi nosokomial
Pada anak-anak juga menurunkan
gangguan emosional yang disebabkan
oleh hospitalisasi
Operasi ringan/kecil < 60 menit
Pediatri : Circumcisi, irigasi ductus naso
lacrimalis, polip recti, kista dermoid
Gynecology : dilatasi dan kuretage,
abortus, cauter cervix, kista Bartholini
Orthopaedi : reposisi, eksisi ganglion,
decompresi carpal tunnel, trigger finger,
angkat pen/plate
Bedah umum : eksisi lipoma/naevus, FAM,
eksisi tumor kelenjar keringat
Pemilihan pasien
Pasien termasuk dalam Status Fisik ASA 1 2
Telah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, serta
mendapat penerangn sejelasnya tentang apa yang akan
dilakukan oleh dokter, baik segi pembedahan maupun
anestesinya
Pasien yang mau dan mampu mengikuti petunjuk-
petunjuk yang diterima, baik lisan maupun tertulis
Pasien harus mempunyai motivasi untuk pulang pada
hari yang sama
Pasien harus mempunyai pengantar yang dapat
dipertanggung jawabkan
Pasien harus datang dengan membawa petunjuk tertulis
yang berisi pesanan pra anestesi yang telah didapat
sebelumnya
Pesanan pada pasien
Malam sebelum hari operasi, masih boleh
intake pe oral terakhir jam 22.00 untuk orang
dewasa, sedangkan untuk anak-anak
dipuasakan, dengan minum air terakhir 6 jam
sebelum perkiraan tindakan anestesi,
sedangkan untuk makan terakhir sebaiknya 8
jam sebelumnya. Untuk anak dibawah 2 th,
puasa minum air 4 jam dan puasa minum susu
6 jam.
Pasien harus datang pada pagi hari yang
ditentukan, dengan pengantar seperti yang
telah disebutkan diatas.
Anestesi
Dipilih obat anestesi yang tidak menyebabkan pasien bangun terlalu
lama. Contoh : halothane, enflurane, isoflurane, sevoflurane atau
propofol.
Obat induksi dengan pentothal atau propofol dengan dosis secukupnya
(dosis minimal yang masih efektif).
Sedapat mungkin tidak menggunakan tehnik intubasi endotrakheal,
karena ada kemungkinan penyulit edema larynx pasca anestesi.
Monitoring : selama anestesi monitoring sama seperti pasien rawat
inap.
Analgetik : mengingat bahwa pada tindakan anestesi rawat jalan ini
dilakukan tanpa premedikasi dan digunakan obat anestesi yang kurang
kuat daya analgesinya, maka perlu diberikan tambahan analgetika
selama anestesi, misalnya morphine atau pethidin diberikan iv dengan
dosis 1/3 dari dosis im. Pemberian harus dengan memperhitungkan
waktu untuk mencapai efek, sehingga pada waktu pembedahan dimulai
pasien tidak mengalami raasa sakit. Apabila tidak ada kontra indikasi,
maka morphine lebih merupakan pilihan dibanding dengan pethidin,
karena efek mual dan muntah lebih sedikit dan efek analgesi lebih lama.
Kriteria pemulangan
Kriteria klinis
Steward Scoring System
Robertson Scoring System
Aldrete Scoring System

Kriteria klinis
Apabila pasien sudah sadar dan mengenal lingkungan, dicoba untuk
setengah duduk (kepala diganjal dengan beberapa bantal). Bila pasien
merasa pusing, ditidurkan kembali. Prosedur ini dapat diulangi, bila
pasien sudah merasa enak kembali.
Bila selama 15 menit pasien tidak mengeluh apa-apa, dapat dicoba untuk
duduk. Bila ada keluhan (pusing, mual atau muntah) dikembalikan
keposisi semula, atau kalau perlu posisi tidur lagi. Kemudian prosedur
dapat diulangi lagi.
Bila setelah 15 menit dalam posisi duduk tidak ada keluhan, dicoba untuk
duduk dengan kaki menjuntai. Ini dilakukan pula selama 15 menit.
Sementara itu pasien dicoba untuk minum air putih.
Bila pasien dapat tahan dalam posisi ini, maka dicoba untuk turun dari
tempat tidur, dan diminta untuk memakai pakainnya sendiri. Maka pasien
siap untuk dipulangkan. Dapat pula ditambahkan sebagai kriteria
pemulangan :
Pasien diminta berjalan mengikuti garis lurus.
Test Romberg dengan mata terbuka
Steward Scoring System
Kriteria Skor
Kesadaran
Bangun 2
Respon terhadap stimuli 1
Tidak ada respon 0
Jalan nafas
Batuk atas perintah atau menangis 2
Mempertahankan jalan nafas dengan baik 1
Perlu bantuan untuk mempertahankan 0
Gerakan
Menggerakkan anggota badan dengan tujuan 2
Gerakan tanpa maksud 1
Tidak bergerak 0
Robertson Scoring System
Kriteria Skor
Kesadaran
Sadar penuh, mata terbuka, berbicara 4
Tertidur ringan, sekali-kali mata terbuka 3
Mata terbuka atas perintah atau bila dipanggil 2
Respon terhadap cubitan telinga 1
Tidak ada respon 0
Jalan nafas
Membuka mulut dan atau batuk atas perintah 3
Tak ada batuk volunter, jalan nafas bebas tanpa bantuan 2
Obstruksi jalan nafas bila leher fleksi tetapi tanpa bantuan bila ekstensi 1
Tanpa bantuan terjadi obstruksi 0
Aktivitas
Mengangkat tangan dengan perintah 2
Gerakan tak berarti 1
Tidak bergerak 0
Aldrete Scoring System
Recovery score In 15 30 45 60 Out
Aktivitas
Dapat bergerak volunter
atau atas perintah
4 anggota gerak 2 2 2 2 2 2
2 anggota gerak 1 1 1 1 1 1
0 anggota gerak 0 0 0 0 0 0
Respirasi
Mampu bernafas dalam dan batuk secara bebas 2 2 2 2 2 2
Dyspnea, nafas dangkal atau terbatas 1 1 1 1 1 1
Apnea 0 0 0 0 0 0
Sirkulasi
Tensi +/- 20 mmHg preop 2 2 2 2 2 2
Tensi 20 50 mmHg preop 1 1 1 1 1 1
Tensi +/- 50 mmHg preop 0 0 0 0 0 0
Kesadaran
Sadar penuh 2 2 2 2 2 2
Bangun waktu dipanggil 1 1 1 1 1 1
Tidak ada respon 0 0 0 0 0 0
Warna kulit
Normal 2 2 2 2 2 2
Pucat, kelabu dll 1 1 1 1 1 1
sianotik 0 0 0 0 0 0
Penundaan pemulangan
Apabila terjadi penyulit dari segi operasinya
(perdarahan, operasi berkepanjangan)
Apabila terjadi penyulit dari segi anestesinya
Mual dan muntah yang berkepanjangan
Pusing yang berkepanjangan
Adanya penyulit selama anestesinya
(hipotensi yang berat)
Terjadinya edema larynx pasca intubasi
(karena anestesinya terpaksa harus dilakukan
dengan tehnik intubasi endotrakhel)

Anda mungkin juga menyukai