Anda di halaman 1dari 31

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DALAM KONDISI TIDAK PASTI


OLEH
Ir. Indrawani Sinoem, MS.
Kondisi Tidak Pasti
Kondisi tidak pasti adalah suatu keadaan
yang memenuhi beberapa syarat :
1. Ada beberapa alternatif tindakan yang
fisibel (dapat dilakukan)
2. Nilai probabilitas masing-masing kejadi-
an tidak diketahui
3. Memiliki Pay-off sebagai hasil kombina-
si suatu tindakan dan kejadian tdk pasti
Pay-off merupakan nilai yang menunjuk-
kan hasil yang diperoleh dari kombinasi
suatu alternatif tindakan dengan kejadian
tidak pasti tertentu.
Pay-off dapat berupa nilai pembayaran,
laba, kenaikan pangsa pasar, kekalahan,
penjualan, kemenangan, dsb.
Pengertian PK dalam kondisi tidak
pasti
PK dalam kondisi tidak pasti adalah pk
dimana terjadi hal-hal sbb :
1. Tidak diketahui sama sekali jumlah dan
kemungkinan-kemungkinan munculnya
kondisi tersebut.
2. Pengambil keputusan tidak dapat me-
nentukan probabilitas terjadinya berba-
gai kondisi atau hasil yang keluar.
3. Yang diketahui hanyalah kemungkinan
hasil suatu tindakan, tetapi tidak dapat
diprediksi berapa besar probabilitas
setiap hasil tersebut.
4. PK tidak mempunyai pengetahuan atau
informasi lengkap mengenai peluang
terjadinya bermacam-macam keadaan
tersebut.
5. Hal yang akan diputuskan biasanya re-
latif belum pernah terjadi.
6. Tingkat ketidakpastian keputusan se-
macam ini dapat dikurangi dengan be-
berapa cara antara lain :
a. Mencari informasi lebih banyak
b. Melalui riset atau penelitian
c. Menggunakan probabilitas subjektif
Teknik Penyelesaian PK dalam kondisi
tidak pasti
Ada beberapa kriteria atau metode :
1. Kriteria Maksimaks
2. Kriteria Minimaks
3. Kriteria Laplace
4. Kriteria Realisme
5. Kriteria Regret
6. Kriteria Pohon Keputusan
1. Kriteria Maksimaks
Kriteria maksimaks, pengambil keputusan
dianggap sangat optimis, yaitu dipilihnya
hasil-hasil terbesar dari alternatif-alternatif
yang memberikan hasil maksimal dalam
berbagai semua keadaan yang mungkin,
pay-off dan probabilitas yang lainnya.














Berdasarkan Tabel di atas jenis investasi manakah
yang harus dipilih jika digunakan kriteria maksimaks ?



Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternatif
Investasi

Cerah Sedang Lesu
Obligasi 200 65 15
Deposito 175 100 40
Properti 250 150 -100
Penyelesaian :





Jadi keputusan yang diambil berdasarkan krite-
ria maksimaks adalah investasi properti, karena
memberikan hasil maksimal dari hasil maksi-
mum beberapa jenis investasi, yaitu 250 juta

Investasi
Pay-off Maksimum
(dalam juta rupiah)
Obligasi 200
Deposito 175
Properti 250
2. Kriteria Maksimin
Pada kriteria maksimin, pengambil kepu-
tusan dianggap pisimis atau konservatif
tentang masa depan.
Menurut kriteria ini, hasil terkecil untuk
setiap alternatif dibandingkan dengan
alternatif yang menghasilkan nilai
maksimal dari hasil minimal yang dipilih
atau memilih alternatif yang minimalnya
paling besar.
Contoh :













Berdasarkan Tabel di atas jenis investasi manakah
yang harus dipilih jika digunakan kriteria minimaks ?



Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternatif
Investasi

Cerah Sedang Lesu
Obligasi 200 65 15
Deposito 175 100 40
Properti 250 150 -100
Penyelesaian :





Jadi keputusan yang diambil berdasarkan krite-
ria minimaks adalah investasi deposito, karena
memberikan hasil maksimal dari hasil minimum
dari beberapa jenis investasi, yaitu Rp 40 juta.

Investasi
Pay-off Minimum
(dalam juta rupiah)
Obligasi 15
Deposito 40
Properti - 100
3. Kriteria Laplace
Kriteria ini disebut juga kriteria equal likelihood.
Menurut kriteria ini, pk mengasumsikan bahwa
probabilitas terjadinya berbagai kondisi adalah
sama besarnya.
Pada kriteria ini, pengambil keputusan tidak
dapat menentukan/mengetahui probabilitas
terjadinya berbagai hasil, sehingga diasumsikan
bahwa semua kejadian mempunyai kemung-
kinan yang sama untuk terjadi.
Contoh :













Berdasarkan Tabel di atas jenis investasi manakah
yang harus dipilih jika digunakan kriteria Laplace ?



Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternatif
Investasi

Cerah Sedang Lesu
Obligasi 200 65 15
Deposito 175 100 40
Properti 250 150 -100
Penyelesaian :
Terdapat tiga alternatif investasi, yaitu
obligasi, deposito, dan properti, maka
probabilitas setiap investasi adalah .
Nilai tertimbang hasil investasi dari ketiga
dipilih adalah :
- Obligasi = ()(200)+()(65)+()(15)
= 93,33
-Deposito =()(175)+()(100)+()(40)
= 104,99
- Properti = ()(250)+(()(150)+()(-100)
= 99,99
Karena nilai tertimbang deposito yang ter-
tinggi, pengambil keputusan akan memilih
deposito.
4. Kriteria Realisme
Kriteria realisme dikenal juga dengan kri-
teria Hurwicz, merupakan kriteria antara
maksimaks dan maksimin (antara optimis
dengan pesimis).
Kriteria realisme, hasil keputusan dikalikan
dengan koefisien optimisme, yaitu (0
1).
Jika : = 1 adalah sangat optimis
= 0 adalah sangat pesimis
Ukuran realisme (UR) :
UR = (hasil maks x ) +(hasil maks x 1-)

Contoh :













Berdasarkan Tabel di atas jenis investasi manakah
yang harus dipilih jika digunakan kriteria realisme, jika
= 0,7 ?



Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternatif
Investasi

Cerah Sedang Lesu
Obligasi 200 65 15
Deposito 175 100 40
Properti 250 150 -100
Penyelesaian :







= 0,7 maka 1- = 1-0,7 = 0,3
UR
obligasi
= 200(0,7) + 15(0,3) = 144,5
UR
deposito
= 175(0,7) + 40(0,3) = 134,5
UR
properti
= 250(0,7) + (-100)(0,3) = 145
Jadi : UR yang tertinggi adalah 145, maka dipilih inves-
tasi properti.-

Investasi Pay-off Maks Pay-off Min
Obligasi 200 15
Deposito 175 40
Properti 250 - 100
5. Kriteria Regret
Kriteria regret merupakan perbedaan anta-
ra hasil keputusan yang terbaik dengan
hasil keputusan yang lain.
Menurut kriteria ini, pengambil keputusan
akan mengalami suatu kerugian apabila
suatu kejadian terjadi menyebabkan alter-
natif yang dipilih kurang dari pay-off
maksimum.
Untuk menyelesaikan kasus dgn menggu-nakan
kriteria regret dapat digunakan pe-doman
sebagai berikut :
1. Tentukan nilai regret (opportunity loss) dgn
jalan mengurangi nilai pay-off maksimal baris
dengan pay-off baris lainnya.
2. Menentukan nilai regret maksimal tiap baris.
3. Menentukan nilai minimaks, sebagai alternatif
pengambilan keputusan.


Contoh :












Berdasarkan Tabel di atas jenis investasi manakah
yang harus dipilih jika digunakan kriteria regret ?



Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternatif
Investasi

Cerah Sedang Lesu
Obligasi 200 65 15
Deposito 175 100 40
Properti 250 150 -100
Penyelesaian :
Nilai regret tiap baris













Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternatif
Investasi

Cerah Sedang Lesu
Obligasi 250-200 = 50 150-65 = 85 40-15 = 25
Deposito 250-175 = 75 150-100 = 50 40-40 = 0
Properti 250-250 = 0 150-150 = 0 40+100 = 140
Nilai minimaks, nilai penyelesaian terkecil dari
alternatif nilai-nilai tersebut adalah Rp 75 juta.
Dengan demikian, pengambilan keputusan
memilih deposito.
6. Kriteria Pohon Keputusan
Pohon keputusan adalah diagram pilihan
keputusan dan peluang kejadian yang
menyertai keputusan, serta hasil dari
hubungan antara pilihan dengan kejadian.
Tujuan penggunaan pohon keputusan ini
adalah untuk memudahkan penggambar-
an situasi keputusan secara sistematik
dan komprehensip.
Simbol-simbol dalam pohon keputusan :
= Simbol keputusan
O = Simbol kejadian tidak pasti

Contoh :
Sebuah produk yang berada pada tahap
pengembangan, mempunyai probabilitas
untuk diperbaharui dan jika berhasil diper-
baharui produk ini mempunyai probabilitas
0,9 untuk laris. Namun jika produk tidak
tidak berhasil diperbaharui, probabilitas menjadi
laris hanya 0,2.
Pertanyaan :
a. Gambarkan diagram pohon keputusan !
b. Berapa probabilitas produk ini akan
menjadi laris ?
Penyelesaian :
Perbaharui = B, maka P(B)= 0,65
Tidak Diperbaharui =TB, maka P(TB)=0,35
Laris = L, maka P(L/B)= 0,9; P(L/TB) = 0,2
Tidak Laris = TL, maka P(TL/B)=0,2; P(TL/TB)
=0,8

a. Diagram Pohon :
P(B)= 0,65
P(TB)= 0,35
P(L)= 0,90
P(TL)= 0,10
P(L)= 0,20
P(TL)= 0,80
0,585
0,065
0,070
0,280
Pengembangan
Produk
b. Probabilitas produk akan laris = P(L)
P(L) = P(L/B) + P(L/TB) = 0,585 + 0,07 = 0,655
= 65,5 %

Anda mungkin juga menyukai