Anda di halaman 1dari 6

I.

IKATAN KIMIA

Perbedaan Utama Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen

Sifat Senyawa Ion Senyawa Kovalen
1. Titik didih Titik didihnya tinggi Titik didihnya rendah
2. Daya hantar listrik Padatan : non konduktor Padatan : non konduktor
Lelehan : konduktor Lelehan : non konduktor
Larutan : konduktor Larutan : konduktor
3. Kelarutan dalam air Umumnya larut Umumnya tidak larut
4. Kelarutan dalam
trikloroetana
Tidak larut larut

Perbedaan Senyawa kovalen polar dan senyawa non polar

Senyawa kovalen polar Senyawa kovalen non polar
1. Ikatan yang terjadi ikatan polar Ikatan yang terjadi ikatan non polar
2. Gaya elektostatis Gaya Van der Walls karena ada dipol induksi
3. Senyawa yang terbentuk berbentuk
cair/padat, makin kuat gaya
elektrosattis, makin berwujud padat
Ikatan tidak begitu kuat sehingga
kemungkinan besar berwujud cair
4. Titik didih relatis lebih tinggi Titik didih rendah
5. Tertarik ke medan magnet dan listrik Tidak tertarik ke medan magnet dan listrik

Ikatan antar molekul

a. Gaya London/gaya dispersi ( gaya tarik-menarik dipol sesaat-dipol terimbas)
- Terjadi antar molekul non polar maupun polar
- Makin besar Mr, makin kuat gaya London
- Molekul yang bentuknya panjang lebih mudah terpolarisasi dibandingkan
molekul yang kecil, kompak, dan simetris -> mudah membentuk dipol
sesaat atau mengimabs dipol
b. Gaya tarik dipol-dipol
- Terjadi antar molekul polar
- Lebih kuat dibandingkan gaya London sehingga cenderung mempunyai titik
cair dan titik didih lebih tinggi dibandingkan zar non polar yang Mr-nya
sama.
c. Gaya Van der Walls
- Gaya London + gaya dipol-dipol
- Terjadi pada molekul non-polar maupun molekul polar
- Makin bertambah jika jumlah elektron bertambah

Ikatan Hidrogen
- Gaya tarik menarik yang cukup kuat antara molekul polar yaitu atom F, O ,
dan N dengan atom H dalam molekul lainnya
- Urutan titik didih : H2O > HF > NH3
HCl < HBr < HI < HF ( HF plg tinggi krn ada ikatan
hidrogen )
- Senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen dalam molekulnya mempunyai
titik didih tinggi karena untuk memutuskan ikatan Hidrogen dibutuhkan
tambahan energi

II. BIOKIMIA

Karbohidrat :
- Jenis-jenis Karbohidrat :
o Monosakarida
# GLUKOSA : mengandung gugus aldehida , terdapat dalam
buah-buahan.
# FRUKTOSA : mengandung gugus keton, terdapat pada madu,
tebu, dan buah-buahan
# GALAKTOSA : mengandung gugus aldehida
# Sifat : a. Mudah larut dalam air
b. Larutannya bersifat optis aktif
c. Bereaksi positif dengan Fehling, Benedict, dan
Tollens

o Disakarida :
# SUKROSA : Glukosa + Fruktosa , terdapat dalam tebu, buah-
buahan, dan bit, tidak bereaksi dengan Fehling,
Benedict dan Tollens, bukan gula pereduksi
# LAKTOSA : Glukosa + Galaktosa, terdapat dalam susu, gula
pereduksi, bereaksi positif dengan Fehling,
Benedict dan Tollens
# MALTOSA : Glukosa + Glukosa, tidak terdapat bebas di alam,
diperoleh dari hidrolisis amilum dengan bantuan
enzim amilase, merupakan gula pereduksi,
bereaksi positif dengan Fehling, Benedict, dan
Tollens

o Polisakarida :
# Amilum : polimer dari glukosa, terdapat dalam umbi-umbian,
jagung, beras dan gandum, terbentuk pada proses fotosintesis,
hidrolisis amilum dengan enzim diastase atau amilase
menghasilkan maltosa dan hidrolisis sempurna menghasilkan
glukosa
# Glikogen : polimer dari glukosa , terdapat dalam hati dan
otot, membentuk koloid dalam air, hidrolisis sempurna
menghasilkan glukosa
# Selulosa : polimer glukosa, terdapat dalam kayu, jerami,
kapas, dan sutera, bukan gula pereduksi, tidak bereaksi positif
dengan Fehling, Benedict, dan Tollens,


Protein , merupakan polimer dari asam -amino dan merupakan polimer kondensasi











REAKSI IDENTIFIKASI PROTEIN

Jenis Reaksi Identifikasi Hasil reaksi
1. Uji BIURET Ada/tidak ikatan peptida Warna ungu
2. Uji XANTOPROTEAT Ada/tidak gugus fenil
( inti benzena )
Warna kuning kemudian
jingga
3. Uji MILLON Ada/tidak gugus fenol Endapan putih jika
dipanaskan menjadi
merah
4. Uji BELERANG ( BILIK
TIMBAL )
Ada/tidak unsur belerang Warna hitam
5. Uji HOPKINS-COLE Ada/tidak gugus indol Ada cincin ungu

PENGELOMPOKAN PROTEIN

No Kelompok Fungsi Contoh
1. Enzim Sebagai biokatalis reaksi senyawa
organik dalam sel
#Rebonuklease, katalis
pada pembentukan
RNA
#Tripsin, proses
pencernaan protein
2. Protein
penyimpanan
Sebagai cadangan makanan #Kasein pada susu
#Albumin pada telur
3. Protein transpor Membawa molekul-molekul kecil
atau ion dalam tubuh
#Haemoglobin membawa
oksigen dalam sel darah
merah
#Mioglobin membawa
oksigen dalam otot
#Transferin membawa
Ion Fe dalam plasma
darah
4. Protein kontraktil Sebagai pemberi kemampuan
pada sel organisme untuk gerak
#Miosin, yang mrpkan
protein penyusun otot
5. Protein struktur Sebagai penyangga yang
memberikan kekuatan/struktur
biologi
#Kolagen pada tulang
rawan
#Keratin pada rambut,
kuku, dan bulu
#Fibrion pada serat sutra
dan jaringan laba-laba
6. Protein pelindung Sebagai pelindung organisme
terhadap organisme lain
penyebab penyakit
Fibrion dan trombosit
protein penggumpal
darah jika organ terkena
luka
7. Protein pengatur Sebagai pengatur aktivitas seluler
atau fisiologi
Insulin yang mengatur
metabolik gula dalam
darah

Lemak :
o Lemak adalah ester dari gliserol dan asam lemak
o Senyawa yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non-polar seperti
minyak tanah, bensin, kloroform dan eter.


III. POLIMER

Penggolongan polimer didasarkan pada :

o Reaksi pembentukan : polimer adisi ( pembentukan polimer dari monomer
molekul yang memiliki ikatan rangkap tanpa melepas molekul kecil) , polimer
kondensasi ( pembentukan polimer dengan monomer yang saling berikatan
dengan melepas molekul kecil seperti H2O dan HCl )
o Sumber : polimer alam dan sisntesis
o Jenis monomer : homopolimer ( monomer pembentuknya hanya terdiri satu
jenis saja ) , kopolomer ( monomer pembentuknya berbeda )
o Daya tahan terhadap panas ; termoplas ( lunak jika dipanaskan/ tidak tahan
panas ), termoset ( tahan panas )


POLIMER ADISI
Polimer Monomer
Pembentuk
Sifat Sumber Kegunaan
Polietana Etena Termoplas Sintesis Pembungkus kabel
Polipropena Propena Termoplas Sintesis Tali, karung, botol
plastik
Polivinilklorida
(PVC)
Vinil Klorida Termoplas Sintesis Pipa paralon
Polistirena Stirena Termoplas Sintesis Pernis kayu,
styrofoam, isolasi
plastik
Poliisoprena (karet
alam)
Isoprena(2-metil-
1,3-butadiena)
Termoplas Alami Ban mobil
Teflon Tetrafluoro etena Termoset Sintesis Alat memasak,
setrika listrik

POLIMER KONDENSASI

Polimer Monomer
pembentuk
Sifat Sumber Kegunaan
Amilum Glukosa Termoplas Alami Singkong, beras
Selulosa Glukosa Termoplas Alami Kayu
Nilon As. Adipat dan
heksametilendiamin
Termoplas Sintesis Tekstil
Melamin Fenol dan
formaldehid
Termoset Sintesis Piring, gelas
Dakron(poliester) Metil tereftalat dan
etilen glikol
Termoplas Sintesis Pipa rekam
magnetik, wol
sintetis







IV. KOLOID

PENGELOMPOKAN SISTEM KOLOID

No. Fase terdispersi Medium
pendispersi
Jenis Koloid Contoh
1. Cair Cair Busa Busa sabun, krim kocok
2. Cair Padat Busa padat Batu apung, karet busa
3. Cair Gas Aerosol cair Kabut, hair spray, awan
4. Cair Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan, mayones
5. Cair Padat Emulsi padat Keju, mentega, mutiara
6. Padat Gas Aerosol
padat
Asap, debu
7. Padat Cair Sol Cat, lem kanji, agar-agar, selai
8. Padat Padat Sol padat Kaca berwarna

PERBANDINGAN SIFAT LARUTAN, KOLOID, SUSPENSI
Larutan
(dispersi molekular)
Koloid ( dispersi koloid) Suspensi
( dispersi kasar )
1. Homogen, tidak
dapat dipisahkan
walaupun dengan
mikroskop ultra
Secara makroskopis
bersifat homogen tetapi
jika diamati dengan
mikroskop ultra terlihat
heterogen
Hetrogen
2. Semua partikel
berdimensi < 10
-7
cm
Partikel berdimensi
10
-7
< partikel < 10
-5
cm
Berdimensi > 10
-5
cm
3. Satu fase Dua fase Dua fase
4. Stabil Umumnya stabil Tidak stabil
5. Tidak dapat disaring Hanya dapat disaring
dengan penyaring ultra
Dapat disaring

SIFAT KOLOID
o EFEK TYNDALL ( penghamburan cahaya )
Contoh : sorot lampu mobil pada malam berkabut, sorot lampu proyektor dalam
gedung bioskop yang berasap, berkas sinar matahari melalui celah daun pohon
pada pagi berkabut

o GERAK BROWN( gerak tidak beraturan partikel koloid karena benturan antara
partikel koloid dan mediumnya )

o ADSORPSI ( peristiwa penyerapan ion pada permukaan partikel koloid )
Contoh : pemutihan gula tebu, norit, penjernihan air dengan menambahkan
tawas atau aluminium sulfat

o ELEKTROFORESIS ( peristiwa bergeraknya partikel koloid ke elektrode positif
atau negatif )

o KOAGULASI ( peristiwa pengumpalan partikel koloid )
Contoh : 1. Pembentukan delta di muara sungai
2. karet dalam lateks digumpalkan dengan as. Format
3. lumpur koloidal dalam air sungai dengan menambah tawas
4. asap atau debu pabrik/industri dengan menggunakan Cottrel

o KOLOID PELINDUNG ( penstabilan koloid dengan menambahkan koloid lain )
Contoh : 1. Pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah
pembentukan kristal besar es
2. Cat dan tinta dapat bertahan lama
3. Zat-zat pengemulsi seperti sabun dan deterjen

V. KIMIA ORGANIK

REAKSI PENGENALAN GUGUS FUNGSI

Jenis Reaksi Pereaksi yang digunakan Hasil reaksi
Mengetahui adanya gugus
fungsi C=C- (membedakan
alkana dengan alkena )
Larutan Bromin (Br2)
berwarna coklat
Jika alkena dimasukkan ke
dalam larutan bromin maka
warna coklat hilang sedang
alkana warna coklat tidak
hilang/tetap
Membedakan
alkanol/alkohol dengan eter
Logam Na Alkohol : menghasilkan gas
H2
Eter : tidak bereaksi
Membedakan aldehida
dengan alkanon/keton
# Pereaksi Fehling



# Pereaksi Tollens
Aldehida : menghasilkan
endapan Cu2O merah bata
Keton : tidak bereaksi

Aldehida : menghasilkan
endapan (cermin) perak
Membedakan alkohol
primer, sekunder dan
tersier
KMnO4 atau K2Cr2O7 Alkohol primer : oksidasi
pertama menghasilkan
aldehid dan oksidasi kedua
menghasilkan as. Alkanoat
Alkohol sekunder : oksidasi
menghasilkan keton
Alkohol tersier tidak dapat
dioksidasi



TATANAMA BENZENA , penomoran dilihat dari kereaktifan :
- COOH > -SOH3 > -CHO > - CN > -NH3 > -OH > -R > - NO2 > - X

Anda mungkin juga menyukai