UNDANG-UNDANG DASAR

1945
SETELAH AMANDEMEN
KULIAH KE-7
PENGAJAR : HJ. ETTY EIDMAN, SH.

SAP PPKN
HASIL
AMANDEMEN UUD 45
PENDAHULUAN
AMANDEMEN UUD 45 DILAKUKAN SEBANYAK
4 KALI YAITU PADA:

SIDANG UMUM MPR 1999,
SIDANG TAHUNAN MPR 2000,
SIDANG TAHUNAN 2001
SIDANG TAHUNAN 2002.

ETTY/6
LATAR BELAKANG PERUBAHAN UUD 45

DIPICU ADANYA KRISIS MONETER

MENGAKIBATKAN ADANYA KEMELUT POLITIK.

MUNCULNYA KEKUATAN REFORMASI YANG MENGAKIBATKAN
PRESIDEN SUHARTO MENGUNDURKAN DIRI DAN DIGANTI
WAPRES PROF. DR. BJ. HABIBIE

TUNTUTAN REFORMASI :
- MEMPERCEPAT PELAKSANAAN PEMILU
- MENGUBAH UUD 45
- MENGADILI SUHARTO
- MEMBERANTAS KKN
EFEK DARI TUNTUNAN REFORMASI DIADAKAN SI MPR
DAN MEMUTUSKAN DIADAKAN PERCEPATAN PEMILU

PELAKSANAAN PEMILU 1999 CUKUP BAIK DAN HASIL
PEMILU DIAKUI BAIK DIDALAM / DILUAR NEGERI
PEMILU YANG DEMOKRATIS.

HAL PENTING YANG TERJADI DALAM SI MPR 1999 :
- PERTANGGUNGAN JAWABAN PRESIDEN
PROF.DR. BJ HABIBIE DITOLAK MPR
- TERPILIHNYA KH. ABDULRAHMAN WAHID SEBAGAI
PRESIDEN KE 4.
- SEGERA LAKUKAN AMANDEMEN UUD 45






MASA ORDE BARU :


- TERJADI PENYIMPANGAN (POLITIK & EKONOMI)

- TIDAK ADA KONTROL TERHADAP KEKUASAAN

- KURANGNYA SEMANGAT PEMIMPIN BANGSA

- ADANYA KELEMAHAN UUD 1945
(CITA-CITA BANGSA TIDAK TERWUJUD)



PERANAN UUD 45 :


- SEBAGAI SIMBOL KEMERDEKAAN DAN PERLAWANAN
TERHADAP PENJAJAH

- SEBAGAI LAMBANG KESETIAAN KEPADA NKRI DAN
LAMBANG PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA.

- SEBAGAI LAMBANG PERLAWANAN DALAM
MENEGAKKAN KEBENARAN DAN KEADILAN
TINJAUAN RINGKAS PERUBAHAN UUD 45
PEMBUKAAN UUD 45 ADALAH :

- FONDASI NEGARA YANG DIPROKLAMIRKAN 17-08-45

- PERNYATAAN KEMERDEKAAN BANGSA & BERDIRINYA NKRI

- MENGANDUNG NILAI-NILAI DASAR PANCASILA


MPR BERSEPAKAT UNTUK MEMPERTAHANKAN PEMBUKAAN

ETTY/6
MPR TIDAK LAGI MENYUSUN GBHN

PRESIDEN TIDAK BERTANGGUNGJAWAB KEPADA MPR

KEKUASAAN DPR DIPERTEGAS SEBAGAI LEMBAGA YANG
MEMBENTUK UNDANG-UNDANG DAN MENYUSUN APBN

DIBENTUK DPD YANG BERFUNGSI SEBAGAI
PENAMPUNG,PENGOLAH DAN PENYAMPAI ASPIRASI KHAS
DAERAH SECARA CEPAT KE DALAM PROSES POLITIK
NASIONAL

BPK LEMBAGA YANG MEPUNYAI KEWENANGAN SEBAGAI
AUDITOR EKSTERNAL DAN BERSIFAT MANDIRI

BPK MEMPUNYAI PERWAKILAN DI DAERAH.
ETTY/6

MAHKAMAH AGUNG DILENGKAPI MAHKAMAH KONSTITUSI



MEMPUNYAI KEWENANGAN MENGUJI UNDANG-UNDANG

MEMPUNYAI KEWENANGAN MENGADILI DAN MEMUTUSKAN DAKWAAN
DPR MENGENAI SANGKAAN PRESIDEN TELAH MELAKUKAN
PELANGGARAN

TIDAK BERADA DI DALAM, DI ATAS DAN DI BAWAH MAHKAMAH
AGUNG.

MAHKAMAH AGUNG BERKUASA SEBAGAI MAHKAMAH KASASI
DAN MEMPUNYAI KEWENANGAN MELAKUKAN JUDICIAL REVIEW

ETTY/6
PROSES PERUBAHAN UUD 45
DASAR PERUBAHAN PASAL 37 UUD 45.

PROSES PERUBAHAN UUD 45 MENGIKUTI
KETENTUAN PASAL 92 PERATURAN TATA
TERTIB MPR

MATERI RANCANGAN PERUBAHAN UUD 45
DISETUJUI SECARA AKLAMASI
ETTY/3
POKOK MATERI PERUBAHAN UUD 45

TINGKATAN I (PEMBAHASAN OLEH RAPAT BADAN PEKERJA
MPR)

TINGKATAN II (PEMBAHASAN OLEH RAPAT PARIPURNA
MAJELIS)

TINGKATAN III (PEMBAHASAN OLEH KOMISI/PANITIA
ADHOC MAJELIS

TINGKATAN IV (PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH RAPAT
PARIPURNA MPR



ETTY/3
POKOK MATERI PERUBAHAN UUD 45


SELURUH MATERI RANCANGAN PERUBAHAN UUD 45
DISETUJUI SECARA AKLAMASI KECUALI SATU MATERI
YANG DIPUTUS SECARA VOTING (TENTANG SUSUNAN
KEANGGOTAAN MPR)

KEPUTUSAN SIDANG MPR RI 18 AGUSTUS 2000

UUD 1945 YANG TELAH DIAMANDEMEN DISEBUT
UUD NKRI 1945

ETTY/3
POKOK MATERI PERUBAHAN UUD 45
PERUBAHAN UUD 45 DILAKUKAN SECARA
SISTEMATIS,HOLISTIK DAN KOMPREHENSIF SEBAGAI
SATU RANGKAIAN SELAMA 4 KALI SIDANG MPR

PERUBAHAN UUD 45 TERDIRI DARI 9 PASAL:
- PEMBATASAN MASA JABATAN PRESIDEN
- PEMBATASAN KEKUASAAN PRESIDEN
- PEMBERDAYAAN DPR


POKOK MATERI PERUBAHAN UUD 45
PERUBAHAN KEDUA TERDIRI DARI 25 PASAL :

PENGUATAN OTONOMI DAERAH
PENGUATAN DPR
WILAYAH NEGARA
WARGANEGARA DAN PENDUDUK
HAK ASASI MANUSIA
PERTAHANAN DAN KEAMANAN
ATRIBUT NEGARA
ETTY/3
POKOK MATERI PERUBAHAN UUD 45
PERUBAHAN KETIGA TERDIRI DARI 23 PASAL :

PAHAM KEDAULATAN NEGARA HUKUM
PERUBAHAN WEWENANG MPR
PRASYARAT DAN TATA CARA PEMILIHAN PRESIDEN &
WAKIL PRESIDEN
MEKANISME PEMBERHENTIAN (IMPEACHMENT PRESIDEN
DAN/ ATAU WAKIL PRESIDEN)
KEKUASAAN PRESIDEN DALAM MEMBUAT PERJANJIAN
INTERNASIONAL
DPD
PEMILIHAN UMUM
HAL KEUANGAN
MAHKAMAH AGUNG
MAHKAMAH KONSTITUSI
KOMISI YUDISIAL




ETTY/3
POKOK MATERI PERUBAHAN UUD 45


ETTY/3
PERUBAHAN KEEMPAT UUD 45 TERDIRI DARI
13 PASAL, 3 PASAL ATURAN PERALIHAN SERTA
2 PASAL ATURAN TAMBAHAN :
SUSUNAN KEANGGOTAAN MPR PUTARAN KEDUA
PEMILIHAN PRESIDEN & WAPRES
MENGISI KEKOSONGAN JABATAN PRESIDEN & WAPRES
PENGHAPUSAN DPA DAN PEMBENTUKAN DEWAN
PERTIMBANGAN PRESIDEN
BANK SENTRAL
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, PEREKONOMIAN
NASIONAL & KESEJAHTERAAN SOSIAL
PERUBAHAN PASAL-PASAL, ATURAN PERALIHAN,
ATURAN TAMBAHAN
UUD 1945
SEBELUM DIAMANDEMEN
UUD 1945
SETELAH DIAMANDEMEN
16 BAB: 21 BAB:
I BENTUK DAN KEDAULATAN I BENTUK DAN KEDAULATAN
II MAJELIS PERMUSYARATAN RAKYAT II MAJELIS PERMUSYARATAN
RAKYAT
III KEKUASAAN PEMERINTAHAN
NEGARA
III KEKUASAAN PEMERINTAHAN
NEGARA
IV DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG IV DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG
(dihapuskan)
V KEMENTERIAN NEGARA V KEMENTERIAN NEGARA
VI PEMERINTAHAN DAERAH VI PEMERINTAHAN DAERAH
VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
VIIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH
VIIB PEMILIHAN UMUM
VIII HAL KEUANGAN VIII HAL KEUANGAN
UUD 1945
SEBELUM DIAMANDEMEN
UUD 1945
SETELAH DIAMANDEMEN
16 BAB: 21 BAB:
VIIIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
IX KEKUASAAN KEHAKIMAN IX KEKUASAAN KEHAKIMAN
IXA WILAYAH NEGARA
X WARGA NEGARA X WARGA NEGARA
XA HAK AZASI MANUSIA
XI AGAMA XI AGAMA
XII PERTAHANAN NEGARA XII PERTAHANAN & KEAMANAN
NEGARA
XIII PENDIDIKAN XIII PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN
XIV KESEJAHTERAAN SOSIAL XIV PEREKONOMIAN NASIONAL &
KESEJAHTERAAN SOSIAL
XV BENDERA DAN BAHASA XV BENDERA, BAHASA DAN
LAMBANG NEGARA SERTA LAGU
KEBANGSAAN
XVI PERUBAHAN UUD XVI PERUBAHAN UUD
ATURAN PERALIHAN ATURAN PERALIHAN
ATURAN TAMBAHAN ATURAN TAMBAHAN
PENJELASAN UUD
AMANDEMEN UUD 45 :
SISTEM KONSTITUSI
KEDAULATAN RAKYAT
KONSTITUSI
UUD 45
MK MA MPR PRESIDEN DPR BPK DPD
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
DIATUR DENGAN KONSTITUSI
SISTEM PRESIDENTIL
STABIL - DEMOKRATIS
UUD 1945
SEBELUM
DIAMANDEMEN
16 BAB;
37 PASAL;
49 AYAT
2 AYAT ATURAN
TAMBAHAN
4 PASAL ATURAN
PERALIHAN
UUD 1945
SETELAH
DIAMANDEMEN
21 BAB;
73 PASAL;
170 AYAT
2 PASAL ATURAN
TAMBAHAN
3 PASAL ATURAN
PERALIHAN
PRINSIP DASAR PEMERINTAHAN RI (2)
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA DALAM UUD 1945
(SETELAH DIAMANDEMEN) ADALAH :

1. INDONESIA ADALAH NEGARA HUKUM,

2. SISTEM KONSTITUSI,

3. KEKUASAAN NEGARA TERTINGGI DI TANGAN MPR,

4. PRESIDEN ADALAH PENYELENGGARA PEMERINTAHAN
NEGARA

5. PRESIDEN TIDAK BERTANGGUNGJAWAB KEPADA DPR

6. MENTERI NEGARA ADALAH PEMBANTU PRESIDEN
MENTERI NEGARA TIDAK BERTANGGUNGJAWAB
KEPADA DPR,

7. KEKUASAAN KEPALA NEGARA TIDAK TAK TERBATAS

PRINSIP DASAR PEMERINTAHAN RI (2)
1. INDONESIA ADALAH NEGARA YANG
BERDASARKAN ATAS HUKUM:

= INDONESIA ADALAH NEGARA BERDASAR ATAS HUKUM
(RECHTSTAAT)

= TIDAK BERDASAR ATAS KEKUASAAN BELAKA (MACHTSTAAT)

= PEMERINTAH DAN LEMBAGA NEGARA DALAM MELAKSANAKAN
TUGASNYA HARUS DILANDASI OLEH HUKUM

= NEGARA HUKUM YANG DIMAKSUD BUKAN SEBAGAI POLISI
LALU LINTAS ATAU PENJAGA MALAM


PRINSIP DASAR PEMERINTAHAN RI (2)


= NEGARA HUKUM YANG DIMAKSUD ADALAH:

- HUKUM DALAM ARTI FORMAL YAITU MELINDUNGI
NEGARA SELURUH WARGA DAN SELURUH TUMPAH DARAH

- NEGARA HUKUM DALAM ARTI MATERIAL YAITU NEGARA
YANG BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP KESEJAHTERAAN
DAN KECERDASAN SELURUH WARGA


= DENGAN LANDASAN DAN SEMANGAT NEGARA HUKUM SETIAP
TINDAKAN NEGARA HARUS MEMPERTIMBANGKAN DUA
KEPENTINGAN YAITU :
- KEGUNAAN DAN
- LANDASAN HUKUM


PRINSIP DASAR PEMERINTAHAN RI (2)

2. SISTEM KONSTITUSIONAL

= PEMERINTAH BERDASARKAN SISTEM KONSTITUSI

= TIDAK BERSIFAT ABSOLUT

= CARA PENGENDALIAN PEMERINTAHAN DIBATASI OLEH
KETENTUAN KONSTITUSI DAN PRODUK KONSTITUSIONAL
(TAP MPR,UU DSB)



PRINSIP DASAR PEMERINTAHAN RI (2)
3. KEKUASAAN NEGARA TERTINGGI
DITANGAN RAKYAT :

= PASAL 1 AYAT 2 ; KEKUASAAN TERTINGGI DI TANGAN RAKYAT
DAN DILAKSANAKAN MENURUT UUD

= KEKUASAAN TERTINGGI DALAM NEGARA SECARA
KELEMBAGAAN BERADA PADA RAKYAT

= MPR MEMPUNYAI KEKUASAAN:
1. MELAKUKAN PERUBAHAN UUD
2. MELANTIK PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
3. MEMBERHENTIKAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SESUAI
MASA JABATAN ATAU JIKA MELANGGAR KONSTITUSI




PRINSIP DASAR PEMERINTAHAN RI (2)
4. PRESIDEN ADALAH PENYELENGGARA
PEMERINTAHAN NEGARA YANG
TERTINGGI DISAMPING MPR DAN DPR:


= PASAL 6A PRESIDEN ADALAH PENYELENGGARA
PEMERINTAHAN TERTINGGI DISAMPING MPR DAN
DPR KARENA PRESIDEN DIPILIH LANGSUNG OLEH
RAKYAT (BUKAN MANDATARIS LAGI!);






PRINSIP DASAR PEMERINTAHAN RI (2)
5.PRESIDEN TIDAK BERTANGGUNGJAWAB
KEPADA DPR:

= UNTUK MEMBENTUK UNDANG-UNDANG PRESIDEN HARUS
MENDAPAT PERSETUJUAN DPR JUGA DALAM MENETAPKAN
APBN

= PRESIDEN HARUS BEKERJA SAMA DENGAN DPR

= PRESIDEN TIDAK BERTANGGUNGJAWAB KEPADA DPR

= KEDUDUKAN PRESIDEN TIDAK TERGANTUNG PADA DPR






PRINSIP DASAR PEMERINTAHAN RI (2)
6.MENTERI NEGARA IALAH PEMBANTU
PRESIDEN,MENTERI NEGARA TIDAK
BERTANGGUNGJAWAB KEPADA DPR:

= PRESIDEN DALAM MENJALANKAN TUGASNYA DIBANTU OLEH
MENTERI NEGARA

= PRESIDEN MENGANGKAT DAN MEMBERHENTIKAN MENTERI
NEGARA

= MENTERI NEGARA TIDAK BERTANGGUNGJAWAB KEPADA
DPR KEDUDUKANNYA TIDAK TERGANTUNG PADA DPR








PRINSIP DASAR PEMERINTAHAN RI (2)
7.KEKUASAAN KEPALA NEGARA TIDAK
TAK TERBATAS:

= PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DIPILIH OLEH RAKYAT
SECARA LANGSUNG

= PRESIDEN TIDAK LAGI MANDATARIS MPR TETAPI SEJAJAR
DENGAN MPR DAN DPR,HANYA KALAU PRESIDEN
MELANGGAR UUD,MAKA MPR DAPAT MELAKUKAN
IMPEACHMENT

= PRESIDEN TIDAK BERTANGGUNGJAWAB KEPADA DPR

= PRESIDEN BUKAN DIKTATOR

= PRESIDEN TIDAK DAPAT MEMBUBARKAN MPR DAN DPR

= PRESIDEN HARUS MEMPERHATIKAN SUARA DPR








HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
BERDASARKAN UUD 1945
1.HUBUNGAN MPR DAN PRESIDEN


= MPR ADALAH PEMEGANG KEKUASAAN TERTINGGI
DISAMPING MPR DAN DPR


= PRESIDEN DAPAT DIBERHENTIKAN OLEH MPR SEBELUM
HABIS MASA JABATAN BAIK KARENA PERMINTAAN SENDIRI
ATAU KARENA TIDAK DAPAT MELAKUKAN KEWAJIBANNYA












HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
BERDASARKAN UUD 1945


= PEMBERHENTIAN PRESIDEN OLEH MPR SEBELUM MASA
JABATAN BERAKHIR HANYA MUNGKIN DILAKUKAN APABILA
PRESIDEN SUNGGUH-SUNGGUH MELANGGAR UNDANG-
UNDANG BERUPA PENGHIANATAN TERHADAP
NEGARA,KORUPSI,PENYUAPAN,MELAKUKAN PERBUATAN
TERCELA,TINDAK PIDANA BERAT DLLNYA


= KARENA PRESIDEN TIDAK DIANGKAT OLEH MPR, MAKA
PRESIDEN TIDAK BERTANGGUNGJAWAB KEPADA MPR
MELAINKAN KEPADA RAKYAT INDONESIA SESUAI DENGAN
UUD










HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
BERDASARKAN UUD 1945
2.HUBUNGAN MPR DAN DPR

= MPR TERDIRI DARI:

1. ANGGOTA DPR
2. ANGGOTA DPD



= MPR DAN DPR HARUS BEKERJA SAMA DALAM MELAKUKAN
PENGAWASAN TERHADAP PEMERINTAHAN YANG
DILAKUKAN OLEH PRESIDEN














HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
BERDASARKAN UUD 1945


= KARENA ANGGOTA DPR MERANGKAP ANGGOTA MPR,
MAKA MPR MENGGUNAKAN DPR SEBAGAI TANGAN
KANANNYA DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP
JALANNYA PEMERINTAHAN YANG DILAKUKAN OLEH
PRESIDEN

= DPR MEMILIKI:

- HAK AMANDEMEN
- HAK ANGKET-
- HAK INTERPELASI
- HAK BUDGET
- HAK INISIATIF

= MPR MELALUI WEWENANG DPR : MENGEMUDIKAN
PEMBUATAN UNDANG-UNDANG DAN MENILAI DAN
MENGAWASI WEWENANG LEMBAGA LAIN










HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
BERDASARKAN UUD 1945
3. HUBUNGAN DPR DAN PRESIDEN



DPR DAN PRESIDEN MEMPUNYAI TUGAS:

1. MEMBUAT UNDANG-UNDANG

2. MENETAPKAN APBN










HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
BERDASARKAN UUD 1945
4. HUBUNGAN DPR DAN MENTERI


= HUBUNGAN KERJASAMA PRESIDEN DAN DPR JUGA HARUS
DILAKSANAKAN DALAM HAL DPR MENYATAKAN KEBERATAN
TERHADAP KEBIJAKSANAAN MENTERI

= PRESIDEN MENGGANTI MENTERI YANG BERSANGKUTAN
TANPA MEMBUBARKAN KABINET

= DPR TIDAK BOLEH MENGAJUKAN MOSI TIDAK PERCAYA
KEPADA PRESIDEN TETAPI HARUS MEMBERIKAN
PERTIMBANGAN










HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
BERDASARKAN UUD 1945
5. HUBUNGAN PRESIDEN DAN MENTERI


= MENTERI DIANGKAT OLEH PRESIDEN

= MENTERI HARUS BERTANGGUNGJAWAB KEPADA PRESIDEN

= MENTERI BUKAN PEGAWAI TINGGI BIASA ,MENTERI HARUS
MENGETAHUI SELUK BELUK KEMENTERIANNYA

= PRESIDEN MELIMPAHKAN SEBAGIAN WEWENANGNYA
KEPADA MENTERI (KONVENSI !)

TIDAK BOLEH MENGURANGI JIWA DARI SISTEM KABINET
PRESIDENTIAL









HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
BERDASARKAN UUD 1945
6. HUBUNGAN MAHKAMAH AGUNG DAN
LEMBAGA TINGGI LAIN



= KEKUASAAN KEHAKIMAN DILAKSANAKAN OLEH MAHKAMAH
AGUNG DAN BADAN KEHAKIMAN LAIN

= MAHKAMAH AGUNG BERHAK MENGUJI SECARA MATERIAL
PERATURAN YANG LEBIH RENDAH

= DALAM PROSES REFORMASI MAHKAMAH AGUNG
MERUPAKAN UJUNG TOMBAK PEMBERANRASAN KKN










HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
BERDASARKAN UUD 1945
7. HUBUNGAN BPK DAN DPR



= BPK MEMERIKSA SECARA LANGSUNG
PERT ANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA


= HASIL PEMERIKSAAN DISAMPAIKAN KEPADA DPR












PRESIDEN


1. PRESIDEN ADALAH PENYELENGGARA NEGARA

2. DALAM MENJALANKAN PEMERINTAHAN NEGARA,
KEKUASAAN DAN TANGGUNGJAWAB DI TANGAN
PRESIDEN.

3. KEDUDUKAN PRESIDEN SEBAGAI KEPALA PEMERINTAHAN,
KEPALA NEGARA, PEMEGANG KEKUASAAN LEGISLATIF
BERSAMA DPR
PRESIDEN


4. SYARAT-SYARAT CALON PRESIDEN DAN CALON WAKIL
PRESIDEN:

WARGA NEGARA INDONESIA,
BERUSIA 40 TAHUN, -
BUKAN ORANG YANG SEDANG DICABUT HAKNYA UNTUK
DIPILIH DALAM PEMILU,
BERTAKWA KEPADA TUHAN YME,
SETIA KEPADA CITA-CITA PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945,
PANCASILA, DAN UUD 1945
BERWIBAWA,
JUJUR,
CAKAP,
ADIL,
TIDAK SEDANG MENJALANI PIDANA BERDASARKAN PUTUSAN
PENGADILAN, DAN
TIDAK TERGANGGU JIWANYA.
HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA

BADAN PELAKSANA PEMERINTAHAN (EKSEKUTIF)

PEMBAGIAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI:
* KEMENTERIAN,
* LEMBAGA PEMERINTAHAN BUKAN KEMENTERIAN
* BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)

PEMBAGIAN BERDASARKAN KEWILAYAHAN DAN
TINGKAT PEMERINTAHAN:
* PEMERINTAH PUSAT
* PEMERINTAH WILAYAH : PROPINSI/DAERAH KHUSUS
IBUKOTA/DAERAH ISTIMEWA, KABUPATEN/KOTA,
KOTA ADMINISTRATIF,KECAMATAN,DESA/KELURAHAN
* PEMERINTAH DAERAH TINGKAT I DAN II.
UUD 45 : HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
NEGARA

PEMERINTAH PUSAT

(1)KABINET

* MENTERI KOORDINATOR (MENKO):
TERGANTUNG KEBUTUHAN, SAAT INI ADA DUA,
YAITU

- MENKO POLITIK, SOSIAL DAN KEAMANAN
- MENKO PEREKONOMIAN

* MENTERI NEGARA :

- MEMIMPIN KEMENTERIAN
- TIDAK MEMIMPIN KEMENTERIAN.

UUD 45 : HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
NEGARA

* UNTUK MEMPERLANCAR PENYELENGGARAAN
TUGAS MENTERI NEGARA, TERDAPAT :

(A) SEKRETARIS MENTERI JUGA
MERUPAKAN PIMPINAN SEKRETARIS KANTOR
MENTERI DAN MEMBAWAHI BIRO UMUM;

(B) ASISTEN MENTERI,

(C) STAF AHLI MENTERI.
UUD 45 : HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
NEGARA

(2) BADAN PELAKSANA PEMERINTAHAN YANG
BUKAN KEMENTERIAN DAN BUMN

* TNI DAN KEPOLISIAN RI
* KEJAKSAAN AGUNG RI

* LEMBAGA NON-KEMENTERIAN YANG
SECARA ADMINISTRATIF DIKOORDINIR
OLEH SEKRETARIS NEGARA:
LAN, LAPAN, LIPI, BAKN, BULOG,
BAKOSURTANAL, BKKBN,
BAPPENAS, BKPM, BAKIN, , BPS,
BPN, ARNAS, BATAN, BPPT.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMERINTAHAN
NEGARA RI

TUGAS POKOK :

MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM

MELINDUNGI SEGENAP BANGSA INDONESIA DAN SELURUH
TUMPAH DARAH INDONESIA

MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA

IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA BERDASARKAN
KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI & KEADILAN SOSIAL.


TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMERINTAHAN
NEGARA RI

FUNGSI :

MENYELENGGARAKAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN,
KEHAKIMAN DAN PERADILAN, PEREKONOMIAN,
DEMOKRASI, SERTA POLITIK DALAM NEGERI DAN LUAR
NEGERI

MEMELIHARA KESEJAHTERAAN, KESEHATAN,
KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEUANGAN

MELAKSANAKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

MEMBINA AGAMA & KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME
PEMERINTAHAN WILAYAH
WILAYAH YANG DIBENTUK BERDASARKAN AZAS
DEKONSENTRASI, DISEBUT WILAYAH ADMINISTRASI .

PROVINSI/DAERAH KHUSUS IBUKOTA/DAERAH ISTIMEWA
DIPIMPIN OLEH SEORANG GUBERNUR,

KABUPATEN/KOTA DIPIMPIN OLEH SEORANG BUPATI/WALIKOTA

KOTA ADMINISTRATIF DIPIMPIN OLEH SEORANG WALIKOTA,

KECAMATAN DIPIMPIN OLEH SEORANG CAMAT,

DESA/KELURAHAN DIPIMPIN OLEH SEORANG KEPALA
DESA/LURAH.
PEMERINTAHAN DAERAH
DAERAH DIBENTUK BERDASARKAN AZAS DESENTRALISASI
DISEBUT DAERAH OTONOMI.

TUJUAN OTONOMI PADA DAERAH :
- UNTUK MENGATUR DAN MENGURUS RUMAH
TANGGA SENDIRI
- MENINGKATKAN DAYA GUNA DAN HASIL GUNA
- MEMBERIKAN PELAYANAN TERHADAP
MASYARAKAT

PEMBERIAN WEWENANG PADA DAERAH DILAKUKAN
SECARA BERTAHAP,

PEMBERIAN OTONOMI DAPAT DICABUT BILA TIDAK
MEMPUNYAI KEMAMPUAN.

PEMERINTAH DAERAH ADALAH KEPALA DAERAH DAN
DPRD.

PEMDA TINGKAT I MAUPUN PEMDA TINGKAT II
DIPIMPIN OLEH SEORANG KEPALA DAERAH.
PENUTUP
RANGKUMAN:
AMANDEMEN UUD 45 TELAH MENGHASILKAN
UUD YANG LEBIH LENGKAP


PEMILU 2004 MENGGUNAKAN SISTEM YANG DASARNYA
DIATUR DALAM UUD 45 HASIL AMANDEMEN
TERIMA
KASIH
Atas
Perhatiannya