Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
= 15,83
Jarak tempuh gas zat X L
2
=
= 7,76
Mr HCl = 36,5
Mr zat X = 151,78
6 MEI 2014
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II Page 5
Pembahasan
Praktikum kali ini mengenai difusi gas. Pada praktikum difusi gas ini akan dianalisis zat
X yang digunakan dalam praktikum. Jadi, dalam praktikum ini bertujuan untuk menentukan zat
X yang digunakan dalam praktikum melalui perhitungan massa molekul relatifnya. Di mana
untuk mengetahui massa molekul relatif ini maka dilakukanlah praktikum difusi gas.
Koefisien difusi adalah suatu kemampuan bahan terlarut yang melewati suatu luasan
tertentu tiap unit waktu yang sebanding dengan gradien konsenterasi bahan terlarut pada arah
tersebut. Larutan yang paling mudah untuk diamati proses difusinya adalah larutan transparan
karena mudah ditembus oleh sinar laser. Peristiwa difusi ditunjukkan oleh pola-pola gelap-terang
pada layar pengamatan akibat adanya interferensi atau perpaduan dua gelombang yang koheren.
Dengan memperhatikan pergeseran rumbai terhadap fungsi waktu, maka nilai koefisien difusi
larutan transparan dapat ditentukan Penghitungan koefisien difusi larutan didasarkan pada
pengukuran jarak pergeseran rumbai antara pusat-pusat kedua pola rumbai pada interferogram
(Ari Kuswanto, 11).
Dalam praktikum difusi gas ini, seharusnya ada asap yang terlihat ketika melakukan
praktikum, tetapi ketika praktikum dilakukan tidak ada asap yang terlihat pada pipa kaca, hanya
terlihat embun di dinding-dinding pipa kaca. Jadi dapat disimpulkan bahwa embun tersebut
merupakan gas yang dihasilkan oleh cairan-cairan yang digunakan dalam praktikum.
Dari data hasil praktikum didapat jarak tempuh dari HCl beturut-turut adalah 9 cm, 16,5
cm, dan 22 cm. sedangkan jarak tempuh zat X berturut-turut adalah 3 cm, 16,3 cm, dan 4 cm.
Dalam penentuan jarak tempuh ini terjadi beberapa kesalahan. Kesalahan ini terjadi di antaraya
diakibatkan oleh kekurang telitian mengamati embun yang terdapat pada dinding-dinding pipa
kaca, kendalanya adalah karena embun yang menempel pada dinding-dinding pipa kaca bukan
hanya embun yang dihasilkan dari larutan HCl dan senyawa X, tetapi merupakan embun dari air
juga, karena pipa kaca ketika dibersihkan menggunakan air.
Sedangkan menurut perthitungan didapat massa molekul relatif zat X adalah sebesar
151,78 gr/mol. Tetapi jika ditinjau dari baunya, zat X adalah kloroform, karena baunya yang
khas. Tetapi jika dilihat dari massa molekul yang didapat dari hasil praktikum akan berbeda jauh
6 MEI 2014
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II Page 6
dengan literatur yang ada. Massa molekul relatif dari kloroform menurut literatur adalah 119,5
gr/mol.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum mengenai difusi gas yang telah dilakukan, maka didapat
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Difusi (Difussion), yakni campuran antara molekul satu gas dengan molekul gas
lainnya yang terjadi secara sedikit demi sedikit berdasarkan sifat kinetiknya. Difusi
selalu berlangsung dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah
konsentrasi yang lebih rendah.
2. Gaya pendorong terjadinya proses difusi adalah gradient konsentrasi yaitu jumlah
atom/molekul yang terdapat disekitar komponen dibandingkan dengan jumlah
atom/molekul yang terdapat di dalam komponen
3. Berdasarkan data hasil praktikum jarak tempuh HCl lebih panjang daripada jarak
tempuh zat X. Massa molekul yang didapat dari hasil praktikum adalah sebesar
151,78 gr/mol.
4. Jika ditinjau dari baunya zat X adalah kloroform, karena baunya sangat khas.
DAFTAR PUSTAKA
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimi Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat-Jilid 3.
Jakarta: Erlangga.
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kuswanto Ari. Penentuan Koefisien Difusi Larutan HCl Menggunakan Interferometer Michelson
Berbasis Borland Delphi 7.0. jurnal-online.um.ac.id. Diakses pada 12 Mei 2014. Pukul
18.22 WIB.
6 MEI 2014
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II Page 7
Trihandaru, Suryasatriya, dkk. Pemodelan Dan Pengukuran Difusi Larutan Gula Dengan
Lintasan Cahaya Laser. hfi-diyjateng.or.id. Diakses pada 12 Mei 2014. Pukul 18.30
WIB.
Wasono, Ali Joko dan Iyon Titok Sugiarto. Penentuan Koefisien Difusi Gas SF6 pada Tanah
Sawah dengan Metode Spektroskopi Fotoakustik Laser CO2. www.fisika.lipi.go.id. 2010.
Diakses pada 12 Mei 2014. Pukul 18.21 WIB.
Soemowidagdo, Arianto Leman dan Mujiyono. Meningkatkan Efektivitas Arang Bakau Pada
Proses Karburising Padat Baja Karbon Rendah Menggunakan Barium Karbonat.
eprints.uny.ac.id. diakses pada 12 mei 2014. Pukul 18.22 WIB.