BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mikroorganisme atau mikroba organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorganisme ada yang tersusun atas satu sel (uniseluler) dan ada yang tersusun atas beberapa sel (multiseluler). Walaupun mikroorganisme tersebut menunjukkan semua karakteristik organisme hidup, yaitu bermetabolisme, bereproduksi, berdiferensiasi, melakukan komunikasi, melakukan pergerakan, dan berevolusi. Umat manusia telah lama memanfaatkan mikroorganisme sejak lama untuk menghasilkan produk-produk yang bermanfaat. Mikrobiologi farmasi modern berkembang setelah perang dunia II dengan dimulainya produksi antibiotik. Suplai produk farmasi dunia termasuk antibiotik, steroid, vitamin, vaksin, asam amino, enzim, dan hormon manusia diproduksi dalam jumlah besar oleh mikroorganisme. Selain dapat dimanfaatkan terutama pada bidang kesehatan, tetapi dapat juga bersifat patogen. Pada dasarnya dari seluruh mikroorganisme yang terdapat di alam, hanya sebagian kecil saja yang merupakan patogen maupun potensial patogen. Untuk dapat menyebabkan penyakit, mikroorganisme patogen ahrus dapat masuk ke tubuh inang. Keamanan produk terutama pada makanan, minuman, kosmetik, sediaan obat atau obat tradisional (jamu) merupakan suatu tuntutan yang telah dikemukakan ssejak munculnya gangguan kesehatan manusia akibat adanya cemaran mikroorganisme. Produk yang tercemar mikroorganisme Morfologi Mikroba 2
tersebut dapat memproduksi racun yang dapat menyebabkan timbulnya suatu penyakit. B. Maksud Percobaan Maksud dari percobaan ini yaitu C. Tujuan Percobaan Tujuan dalam percobaan ini adalah D. Prinsip Percobaan Prinsip dari percobaan ini yaitu Morfologi Mikroba 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Umum Mikrobiologi berasal dari kata Yunani, mikros kecil atau renik, bio hidup atau kehidupan, dan logos ilmu atau pikiran. Mikrobiologi berart : ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup yang kecil atau jasad-jasad renik. Jasad-jasad renik tidak dapat dilihat dengan mata kita sendiri. Kita baru dapat melihatnya setelah kita mempergunakan alat untuk memperbesar benda yang kita lihat (Adam, 1992). Media untuk penanaman mikroorganisme mengandung zat yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme. Karena keragaman mikroorganisme dan jalur metabolik mereka beragam, ada media banyak. Bahkan perbedaan dalam komposisi media dapat menghasilkan secara dramatis berbeda karakteristik pertumbuhan mikroorganisme. Bagian komposisi masing-masing media menggambarkan bahan yang membentuk medium, jumlah, dan pH. Padatan terdaftar lebih dulu menunjukkan bobot yang akan ditambahkan, diikuti oleh cairan menunjukkan volume yang akan dimasukkan dalam media (Ronald, 1946).
B. Uraian Bahan 1. Agar (Ditjen POM Edisi III, 1979) Nama resmi : AGAR Nama lain : Agar-agar Pemerian : Tidak berbau atau bau lemah, berasa musilago pada lidah. Kelarutan : Tidak larut dalam air dingin, dan larut dalam air mendidih. Kegunaan : Sebagai bahan pemadat medium. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. 2. Pepton (Ditjen POM Edisi III, 1979). Nama resmi :PEPTON Nama lain :pepton Pemerian :serbuk, kuning kemerahan sampai coklat, bau kha tidak busuk Kelarutan :larut dalam air, memberikan larutan berwarna coklat kekuningan yang bereaksi asam 3. Ekstrak Beef (Ditjen POM Edisi IV, 1979) Nama resmi : BEEF EXTRACT Nama lain : Kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak beef Pemerian : Berbau dan berasa pada lidah. Kaldu daging sapi konsentrat diperoleh dengan mengekstraksi daging sapi segar tanpa lemak, dengn cara merebus dalam air dan menguapkan kaldu pada Morfologi Mikroba 5
suhu rendah dalam hampa udara sampai terbentuk residu kental berbentuk pasta. Massa berbentuk pasta, berwarna coklat kekuningan sampai coklat tua, bau dan rasa seperti daging, sedikit asam. Kelarutan : Larut dalam air dingin. Kegunaan : Sumber protein untuk pertumbuhan mikroorganisme. Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya. Produksi : Difco TM
Bocton, Dickinson and company Sparks, MD 21152 USA 4. NaCl
(Ditjen POM, 1979) Nama Resmi : NATRII CHLORIDUM Nama Lain : Natrium klorida RM/BM : NaCl
/ 58,44 Pemerian : Hablur putih, berbentuk kubus atau berbentuk prisma, tidak berbau, rasa asin, mantap diudara. Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : Sebagai sampel
5. Akuades (Ditjen POM Edisi III, 1979) Nama resmi : AQUA DESTILLATA Nama lain : Air suling RM / BM : H 2 O / 18,02 Rumus struktur : H O - H Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa. Kegunaan : Sebagai sumber nutrien mikroba dan pelarut medium. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. 6. Dekstrosa (Ditjen POM Edisi IV, 1979) Nama resmi : DEXTROSUM Sinonim : Glukosa, Dekstrosa RM / BM : C 6 H 12 O 6 /180,16 Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk halus atau butiran putih, tidak berbau, rasa manis. Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih, agak sukar larut dalam etanol (95%). Kegunaan : Sebagai sumber nutrient yang spesifik untuk mikroba jamur. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. Produksi : Difco TM
Sparks, MD 21152 USA 7. Yeast Extract (Ditjen POM Edisi III, 1979). Nama resmi :YEAST EXTRACT Sinonim :sari ragi, ekstrak ragi Pemerian :serbuk; kuning kemerahan sampai coklat, bau khas tidak busuk Kelarutan :larut dalam air, membentuk larutan kuning sampai coklat, bereaksi asam lemah
BAB III METODE KERJA A. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu adalah : a. Autoklaf b. Botol semprot c. Bunsen d. Cawan petri e. Deg gelas f. Enkas g. Hot plate h. Jarum inokulasi i. Kaca objek j. Labu Erlenmeyer k. Lap halus l. Ose bulat m. Ose lurus n. Oven o. Pinset p. Pipet tetes q. Spoit 10 ml r. Tabung reaksi
2. Bahan Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah : a. Aluminium Foil b. Akuades c. Gliserol d. Metilen blue e. Kapas f. PDA (Potato Dextrose Agar) g. Tisu Morfologi Mikroba 10
DAFTAR PUSTAKA Adam, S., 1992, Dasar-dasar Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Perawat, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Benson, 2001, Micobiological Applications Lab. Manual Eight Edition, The McGrawHill Companies.
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Gabriel J.F., 1996, Fisika Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Juliantina F.R., dan Shofyatul Y.T., 2008, Perbandingan Angka Kuman pada Cuci Tangan dengan Beberapa Bahan Sebagai Standarisasi Kerja di Laboratorium Mikrobiologi, Logika, Volume 5, Nomor 1.
Sabiston, 1993, Buku Ajar Bedah, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Ronald M. Atlas, 1946, Media For Environmental Microbiology, Taylor And Francis Group, Boca Raton. Morfologi Mikroba 15