Anda di halaman 1dari 7

Tugas 1

Enril Rhomadona(115080045)
1. Apakah yang dimaksud dengan elektronika daya?
Elektronika daya adalah ilmu ysng meliputi switching, pengontrolan dan pengubah (konversi) blok-blok yang
besar dari daya listrik dengan menggunakan sarana peralatan semikonduktor. Dengan demikian elektronika
daya secara garis besar terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
1. Rangkaian Daya
2. Rangkaian kontrol
Aplikasi elektronika daya dengan mudah dapat dilihat dari tempat-tempat yang cukup penting dari teknologi
modern dan sekarang digunakan dalam begitu banyak variasi produk-produk daya tinggi, mencakup
pengendalian suhu, pengontrolan pencahayaan, pengendalian motor, catu daya sistem propulsi dan sistem-
sistem High-Voltage-Direct-Current (HVDC) (arus langsung tegangan tinggi).
2. Jelaskan dengan gambar cara kerja thyristor! Sebutkan macam-
macam thyristor!
Ciri utama thyristor adalah komponen yang terbuat dari bahan semikonduktor silikon. Walaupun bahannya
sama, namun struktur P-N junction yang dimilikinya lebih kompleks dibanding transistor bipolar atau MOS.
Komponen thyristor lebih digunakan sebagai saklar (switch) daripada sebagai penguat arus atau tegangan
seperti halnya transistor.
Struktur dasar thyristor adalah struktur 4 layer PNPN seperti yang ditunjukkan pada gambar (a) di atas. Jika
dipilah, struktur ini dapat dilihat sebagai dua struktur junction PNP dan NPN yang tersambung di tengah seperti
pada gambar (b) di atas. Ini tidak lain adalah dua buah transistor PNP dan NPN yang tersambung pada
masing-masing kolektor dan base. Jika divisualisasikan sebagai transistor Q1 dan Q2, maka struktur thyristor
ini dapat diperlihatkan seperti pada gambar berikut.
Struktur thyristor
Terlihat di sini kolektor transistor Q1 tersambung pada base transistor Q2 dan sebaliknya kolektor transistor Q2
tersambung pada base transistor Q1. Rangkaian transistor yang demikian menunjuk-kan adanya loop
penguatan arus di bagian tengah. Seperti yang kita ketahui bahwa IC = . IB, atau arus kolektor adalah
penguatan dari arus base.
Jika, misalnya, ada arus sebesar IB yang mengalir pada base transistor Q2, maka akan ada arus IB yang
mengalir pada kolektor Q2. Arus kolektor ini merupakan arus base IB pada transistor Q1, sehingga akan
muncul penguatan pada arus kolektor transistor Q1. Arus kolektor transistor Q1 tidak lain adalah arus base
bagi transistor Q2. Demikian seterusnya sehingga makin lama sambungan PN dari thyristor ini di bagian
tengah akan mengecil dan hilang yang tertinggal hanyalah lapisan P dan N di bagian luar.
Jika keadaan ini tercapai, maka struktur ini merupakan struktur dioda PN (anoda-katoda) yang sudah dikenal.
Pada saat yang demikian, thyristor disebut dalam keadaan ON dan dapat mengalirkan arus dari anoda menuju
katoda seperti layaknya sebuah dioda.
Bagaimana kalau pada thyristor ini kita beri beban lampu dc dan diberi suplai tegangan dari nol sampai
tegangan tertentu seperti pada gambar di bawah? Apa yang terjadi pada lampu ketika tegangan dinaikkan dari
nol? Ya, betul. Tentu saja lampu akan tetap padam karena lapisan N-P yang ada di tengah akan mendapatkan
reverse-bias (teori dioda). Pada saat ini thyristor disebut dalam keadaan OFF karena tidak ada arus yang bisa
mengalir atau sangat kecil sekali. Arus tidak dapat mengalir sampai pada suatu tegangan reverse-bias tertentu
yang menyebabkan sambungan NP ini jenuh dan hilang. Tegangan ini disebut tegangan breakdown. Pada
saat itu arus mulai dapat mengalir melewati thyristor sebagaimana dioda umumnya. Tegangan ini disebut
tegangan breakover (Vbo).
Tyhristor diberi tegangan
SIMULASI
Ilustrasi berikut menunjukkan kurva karakteristik tegangan breakover.
Karakteristik tegangan breakover
Garis putus-putus menunjukkan peralihan antara daerah cutt-off dan jenuh. Dibuat putus-putus untuk
menujukkan bahwa thyristor berubah secara cepat antara keadaan ON dan OFF.
Pada saat dalam kondisi OFF, arus sama dengan nol. Apabila tegangan dioda melebihi Vbo, maka breakover
beralih sepanjang garis putus-putus menuju ke daerah jenuh. Dioda akan beroperasi pada garis sebelah atas.
Selama arus yang melalui lebih besar dari arus genggam (holding current) Ih, dioda akan terkunci pada kondisi
ON. Sebaliknya bila arus yang melewati dioda lebih kecil dari Ih, maka dioda akan putus (OFF).
3. Persyaratan apa yang menyebabkan thyristor mengalirkan arus
(turned on)?
Suatu thyristor dihidupkan dengan meningkatkan arus anode. Hal ini dapat dicapai dengan salah satu langkah
berikut:
Panas. Jika suhu thyristor cukup tinggi, akan terjadi peningkatan jumlah pasangan electron hole, sehingga
arus bocor semakin meningkat. Peningkatan ini akan menyebabkan 1 dan 2 meningkat. Karena aksi
regenerative ( 1 + 2) akan menuju ke nilai satuan dan thyristor mungkin akan on. Cara ini dapat
menyebabkan thermal runaway dan biasanya dihindari.
Cahaya. Jika cahaya diizinkan mengenai sambungan thyristor, pasangan electron hole akan meningkat; dan
thyristor mungkin akan on. Cara ini dilakukan dengan membiarkan cahaya mengenai silicon wafer dari
thyristor.
Tegangan tinggi. Jika tegangan forward anode ke katode lebih besar dari tegangan maju breakdown VBO,
arus bocor yang dihasilkan cukup untuk membuat thyristor on. Cara ini merusak dan harus dihindari.
Dv/dt. Jika kecepatan peningkatan tegangan anode katode cukup tinggi, arus pengisian kapasitor
sambungan mungkin cukup untuk membuat thyristor on. Nilai arus pengisian yang tinggi dapat merusak
thyristor; dan devais harus diproteksi melawan dv/dt yang tinggi. Manufaktur pembuat thyristor akan
menentukan berapa besar dv/dt yang dapat ditangani oleh suatu thyristor.
Arus gerbang. Jika suatu thyristor diberi tegangan bias forward, injeksi arus gerbang dengan menerapkan
gerbang positif antara terminal gerbang dan katode akan dapat menbuat thyristor on. Ketika arus gerbang
ditingkatkan, tegangan forward blocking akan menurun.
4. Bagaimana thyristor dapat turned off?
Thyristor yang berada dalam keadaan on dapat dimatikan dengan mengurangi arus maju ke tingkat di bawah
arus holding IH. Ada beberapa variasi teknik untuk membuat thyristor off. Pada semua teknik komutasi, arus
anode dipertahankan di bawah arus holding cukup lama, sehingga semua kelebihan pembawa muatan pada
keempat layer dapat dikeluarkan.
Akibat dua sambungan pn, J1 dan J3, karakteristik turn off akan mirip dengan pada diode, berkaitan dengan
waktu pemulihan reverse trr dan arus pemulihan reverse puncak IRR. IRR dapat lebih besar daripada arus
blocking baik nominal. Pada rangkaian converter line commutated yang tegangan masukannya bersifat bolak
balik, tegangan balik muncul pada thyristor seketika setelah arus maju menuju ke nol. Tegangan balik ini akan
mengakselerasi proses turn off dengan membuang semua kelebihan muatan dari sambungan pn J1 dan J3.
Sambungan pn dalam J2 akan memerlukan waktu yang dikenal sebagai recombination time trr untuk
merekombinasikan kelebihan pembawa muatan. Tegangan balik negative akan dapat mengurangi waktu
rekombinasi ini. Trr bergantung pada magnitude dari tegangan balik.
5. Apa yang dimaksud dengan komutasi sendiri (line commutated)?
Thyristor dapat mejadi OFF jika terdapat rangkaian eksternal (external crcuit) yang menyebabkan anoda
menjadi bias negatif (negatively biased) dan dikenal dengan metode natural atau komutasi sendiri (line
commutated).
6. Apa yang dimaksud dengan komutasi paksa (forced commutated)?
Pada beberapa penggunaan pensaklaran (switching) thyristor kedua untuk pengosongan kapasitor di katoda
pada thyristor pertama. Metode ini dikenal dengan komutasi paksa (forced commutated).
7. Apa perbedaan antara thyristor dan triac?
Boleh dikatakan SCR adalah thyristor yang uni-directional (satu arah), karena ketika ON hanya bisa
melewatkan arus satu arah saja, yaitu dari anoda menuju katoda. Struktur TRIAC sebenarnya sama dengan
dua buah SCR yang arahnya bolak-balik dan kedua gate-nya disatukan. Simbol TRIAC ditunjukkan pada
gambar di bawah. TRIAC biasa juga disebut thyristor bi-directional (dua arah).
jadi perbedaanya TRIAC merupakan bi-directional (dua arah) sedangkan pada thyristor hanya satu arah.
8. Apakah yang dimaksud dengan converter?
converter adalah suatu alat untuk mengkonversikan daya listrik dari satu bentuk ke bentuk daya listrik lainnya.
Converter terbagi menjadi 4 jenis:
1. Konverter AC DC (Rectifier)
2. Konverter AC AC (Cycloconverter)
3. Converter DC DC (DC Chopper)
4. Konverter DC AC (Inverter)
9. Bagaimana prinsip kerja dari konversi ac ke dc?
Rangkaian penyearah diode mengubah tegangan ac ke tegangan dc tetap. Tegangan masukan ke penyearah
dapat bersifat satu fasa ataupun tiga fasa
Penyearah setengah gelombang, satu phasa
Sebuah penyearah merupakan rangkaian yang mengkonversikan sinyal AC menjadisinyal satu arah. Diode
banyak digunakan pada penyearah. Penyearah setengahgelombang satu fasa merupakan jenis yang
sederhana tetapi tidak biasa digunakan pada aplikasi industri. Namun demikian, penyearah ini berguna untuk
memahami prinsip dari operasi penyearah. Diagram rangkaian dengan beban resistif .
Selama tegangan masukan memiliki siklus setengah positif, diode D1 berkonduksi dan tegangan masukan
muncul melalui beban. Selama teganganmasukan memiliki siklus setengah negatif, diode pada kondisi
tertahan (blocking condition) dan tegangan keluarannya nol. Bentuk gelombang untuk tegangan masukandan
keluaran.
Penyearah gelombang penuh, satu phasa
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan trafo tap tengah (a). Tiap bagian trafo dengan diode yang
berhubungan berfungsisebagai penyearah setengah gelombang. Keluaran penyearah gelombang penuh
ditunjukkan pada gambar (b) di bawah. Karena tidak ada arus dc yang mengalir melaluitrafo maka tidak ada
masalah saturasi dc pada inti trafo.
Penyearah setengah gelombang, tiga phasa
10. Bagaimana prinsip kerja dari konversi ac ke ac?
Cycloconverter adalah rangkaian elektronika daya yang dapat mengubah gelombang masukan AC dengan
frekuensi tertentu ke gelombang keluaran AC dengan frekuensi yang berbeda. Pada Figure 1(a) dapat dilihat
rangkaian daya cycloconverter satu phasa. Untuk lebih mudah memahami kerja rangkaian ini sehingga dapat
menurunkan frekuensi sumber adalah dengan cara membagi topologi ini menjadi 2 buah rangkaian konverter
tyristor-P dan rangkaian konverter tyristor-N yang bekerja secara bergantian, seperti terlihat pada Figure 1(b).
Konverter tyristor-P bekerja untuk membentuk arus keluaran pada saat periode positip-nya, sedangkan
konverter tyristor-N bekerja setelahnya untuk membentuk arus keluaran pada periode negatif arus keluaran.
Pada Figure 2 terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz menjadi frekuensi yang lebih rendah
(16,67Hz), rangkaian konverter tyristor lengan kiri bekerja sedemikian rupa dengan memainkan sudut
penyalaannya selama 1,5 periode sumber. Konverter tyristor lengan kanan bekerja setelahnya.
Pada Figure 3 terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50H men!adi "rekuensi yang lebih rendah #$0H%&
rangkaian konverter tyristor lengan kiri beker!a sedemikian ru'a dengan memainkan sudut 'enyalaannya selama (&5
'eriode sumber)
*ari Figure +) da'at dilihat bahwa setia' konverter tyristor 'ada rangkaian e,ivalen 'ernah beker!a 'ada "ase reti"ying
dan inverting) A'abila tegangan keluaran dan arus keluaran dari konverter bernilai 'ositi' itu artinya konverter-P beker!a
sebagai 'enyearah) Sedangkan bila tegangan keluaran bernilai negati" dan arus keluaran bernilai 'ositi' itu artinya aliran
daya mengalir dari beban ke sumber& konverter-P beker!a sebagai inverter) Pada "ase berikutnya konverter-P akan berhenti
beker!a kemudian konverter-. akan beker!a menggantikan 'eran konverter-P untuk membentuk "ase selan!utnya #arus
beban negati"%)
11. Bagaimana prinsip kerja dari konversi dc ke dc?
Pengubah daya DC-DC (DC-DC Converter) tipe peralihan atau dikenal juga dengan sebutan DC Chopper
dimanfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi besarannya sesuai dengan
permintaan pada beban. Daya masukan dari proses DC-DC tersebut adalah berasal dari sumber daya DC
yang biasanya memiliki tegangan masukan yang tetap. Pada dasarnya, penghasilan tegangan keluaran DC
yang ingin dicapai adalah dengan cara pengaturan lamanya waktu penghubungan antara sisi keluaran dan sisi
masukan pada rangkaian yang sama. Komponen yang digunakan untuk menjalankan fungsi penghubung
tersebut tidak lain adalah switch (solid state electronic switch) seperti misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT,
GTO. Secara umum ada dua fungsi pengoperasian dari DC Chopper yaitu penaikan tegangan dimana
tegangan keluaran yang dihasilkan lebih tinggi dari tegangan masukan, dan penurunan tegangan dimana
tegangan keluaran lebih rendah dari tegangan masukan.
Prinsip kerja step down choppers
Pada gambar (a), jika saklar SW ditutup pada saat t1, maka tegangan Vs akan melalui beban. Jika saklar
dimatikan atau di buka pada saat t2, tegangan yang melewati beban adalah nol. Betuk gelombang output dan
arus beban ditunjukan pada gambar (b). penggunaansaklar pada chopper dapat implementasikan dengan
menggunakan,Power BJT,Power MOSFET,GTO atau SCR
Prinsip kerja step up chopper
Pada gambar (a), jika saklar SW ditutup pada saat t1,aruskan mengalir pada inductor dan akan menyimpan
energy pada inductor tersebut.Jika saklar terbuka pada saat t2, energy yang tersimpan pada pada inductor
dialirkan kebeban, betuk gelombang yang dihasilkan arus inductor dapat dilihatpada gambar (b).
12. Bagaimana prinsip kerja dari konversi dc ke ac?
Konverter dc-ac dikenal juga sebagai inverter. Prinsip kerja inverter dapat dijelaskan dengan menggunakan 4
sakelar seperti ditunjukkan pada gambar dibawah. Bila sakelar S1 dan S2 dalam kondisi on, maka akan
mengalir arus DC ke beban R dari arah kiri ke kanan. Apabila yang hidup adalah sakelar S3 dan S4 maka akan
mengair aliran arus DC ke beban R dari arah kanan ke kiri. Inverter biasanya menggunakan rangkaian
modulasi lebar pulsa atau yang disebut Pulse Width Modulation dalam proses konversi tegangan DC menjadi
AC.
Inverter 1 Fasa
Pada dasarnya inverter merupakan sebuah alat yang membuat tegangan bolak-balik dari tegangan searah
dengan cara pembentukan gelombang tegangan. Namun gelombang tegangan yang terbentuk dari inverter
tidak berbentuk sinusoida melainkan berbentuk gelombang dengan persegi. Pembentukan tegangan AC
tersebut dilakukan dengan menggunakan dua pasang saklar. Berikut ini merupakan gambar yang akan
menerangkan prinsip kerja inverter dalam pembentukan gelombang tegangan persegi.
Inverter 3 fasa
Pada dasarnya prinsip kerja pada inverter 3 Phasa sama dengan inverter 1 phasa. Yaitu dengan mengubah
arus searah menjadi bolak-balik dengan frekuensi yang beragam. Dimana tegangan arus DC ini dihasilkan
oleh sirkuit converter untuk kemudian diubah lagi menjadi arus AC oleh sirkuit inverter.

Anda mungkin juga menyukai