Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK B4

Ketua : Nanda Kusuma Yuda 1102013207


Sekretaris : Mutiara Adysti 1102013190

Anggota : Mutia Khaerani 1102013188
Mutiah Chairunnisah 1102013189
Mutiara Sukma 1102013191
Nabila Chintia Putri 1102013192
Nandi Rusnandi 1102013208
Naufal Bahira 1102013209
Zulfah 1102013320
Restu Efitria Nugraha 1102012238



RUAM MERAH SELURUH TUBUH

Seorang ibu membawa anak perempuan usia 4 tahun
ke RS dengan keluhan keluar ruam merah di seluruh
tubuh sejak tadi malam. Sejak 4 hari yang lalu anak
demam disertai batuk, pilek, mata merah, nyeri telan,
muntah, nafsu makan menurun dan buang air besar
lembek 2-3x / hari.Pada pemeriksaan fisik
ditemukan keadaan umum pasien tampak lemah,
suhu 38,5. Ditemukan koplik spot di rongga mulut,
ruam makulopapular di belakang telinga, wajah,
leher, nadan dan ekstremitas. Pemeriksaan fisik lain
dalam batas normal. Hasil laboratorium ditemukan
leukopenia.

Paramyxoviridae merupakan famili yang besar dan
empunyai tiga genus, yaitu:
1. Paramyxoviridae (parotis epidemika,
parainfluenza tipe 1-5 dan penyakit New Castle)
2. Morbillivirus (campak, morbilli, distemper dan
rindeerpest bovin)
3. Pneumovirus (sinsitial pernapasan)
! " #



/ ! 0 1
2 '
1 3 / #4
2 '
1 ) 3 / #4 )
3 - 56
& 7 1
2 '
1 3 / #4
2 '
1 3 / #4
1
3 - 56
7 1 3 56
/ 1
! ! 8!
1
9 56
! " ! ! #
4 8 7 1 &- " " 2 ! 0 1 8
2 " 7 " 1 " " 2 ! 0 1 4
1 " 5! " 8 8 7 7
! " " 7 " 1 4 8 ! 5 )
! " 7 " " &- 7 ! : / / 5
7 ; 5 - " ! " 7 " " 7 " 1 ! :
2 6 5 " 3 0 / 6 3 "
" 7 2 " 7 7 " ' "
/ 6 7 " " " , 7 2 1 " 7 5! "
" / 3 7 " " " , 7 " " "
5 1 5 "
/ 6 3 7 7 " " " , 7 2 1 " 7 7
Virion Bulat, pleomorfik, berdiameter 150-300 nm
komposisi RNA (1%), protein (73%), lemak (20%), karbohidrat (6%)
Genom RNA rantai tunggal, lurus, tidak bersegmen, negative-sense
Protein Enam protein struktural
Amplop Mengandung glikoprotein hemagglutinin dan glikoprotein fusi
Replikasi Sitoplasma; partikel bertunas dari membran plasma
Ciri khas Stabil secara antigen, partikel labil snagat infeksius
Virus Campak adalah organisme yang tidak memiliki daya
tahan yang kuat, apabila berada diluar tubuh manusia
virus Campak akan mati.
Pada temperatur kamar virus Campak kehilangan 60% sifat
infektisitasnya selama 3 5 hari. Tanpa media protein
virus Campak hanya dapat hidup selama 2 minggu dan
hancur oleh sinar ultraviolet.
Virus Campak termasuk mikroorganisme yang bersifat
ether labile karena selubungnya terdiri dari lemak, pada
suhu kamar dapat mati dalam 20% ether selama 10 menit,
dan 50% aseton dalam 30 menit.
Kebanyakan anggota paramyxovirus mempunyai
hemolisin, yaitu suatu zat yang dapat melisiskan eritrosit
Paramyxovirus dapat menimbulkan peristiwa fusi sel,
sehingga terjadi suatu polikariosit / sel raksasa pada
infeksi manusia

Virus campak mudah menularkan penyakit.
Virulensinya sangat tinggi terutama pada
anak yang rentan dengan kontak keluarga,
sehingga hampir 90% anak yang rentan akan
tertular. Campak ditularkan melalui droplet di
udara oleh penderita sejak 1 hari sebelum
timbulnya gejala klinis sampai 4 hari sesudah
munculnya ruam.Masa inkubasinya antara
10-12 hari.
Campak adalah penyakit infeksi yang sangat
menular yang disebabkan oleh virus, dengan
gejala-gejala eksantem akut, demam, kadang
kataral selaput lendir dan saluran
pernapasan, gejala-gejala mata, kemudian
diikuti erupsi makulopapula yang berwarna
merah dan diakhiri dengan deskuamasi dari
kulit. Campak sangat menular dan
penyebarannya melalui tetesan udara dan
sekresi hidung.


MANIFESTASI KLINIS
Panas meningkat dan mencapai puncaknya pada hari ke 4-5, pada saat ruam keluar
Coryza yang terjadi sukar dibedakan dengan common cold yangberat. Membaik
dengan cepat pada saat panas menurun.
Conjunctivitis ditandai dengan mata merah pada conjunctiva disertai dengan
keradangan dan keluhan fotofobia
Cough (batuk) akibat keradangan pada epitel saluran nafas, mencapai puncak pada
saat erupsi dan menghilang setelah beberapa minggu.
Munculnya kopliks spot umumnya pada sekitar 2 hari sebelum munculnya ruam
(hari ke 3-4) dan cepatt menghilang setelah beberapa jam atau hari. Kopliks spot
adalah sekumpulan noktah putih pada daerah epitel bucal yang merah (a grain of
salt in the sea of red), yang meripakan tanda klinik yang patognomonik untuk
campak.
Ruam makulopapular semula bewarna kemerahan. Ruam ini muncul pertamapada
daerah batas rambut,dan dahim serta belakang telinga, menyebar kea rah perifer
sampai pada kaki. Ruam umumnya saling rengkuh sehingga pada muka dan dada
menjadi confluent. Ruam ini membedakan dengan rubella yang ruamnya discrete
dantidak mengalami desquamasi. Telapak tangan dan kaki tiddak mengalami
desquamasi.
KOMPLIKASI

Konjungtivitis
Bronkopneumonia
Radang telinga tengan (otitis media)
Komplikasi ini sering terjadi, harus dicurigai bila
demam tetap tinggi pada hari ketiga atau
keempat sakit
Peradangan otak (ensefalitis)
Diare dapat diikuti dehidrasi
Limfadenopato
SSPE (Subacute Sclerosing Panecephalitis)
Menurut Orang
Menurut Tempat
Menurut Waktu
Menurut Orang

Campak adalah penyakit yang sangat menular yang
dapat menginfeksi anak-anak pada usia dibawah 15
bulan, anak usia sekolah atau remaja dan kadang
kala orang dewasa. Campak endemis di masyarakat
metropolitan dan mencapai proporsi untuk menjadi
epidemi setiap 2-4 tahun ketika terdapat 30-40%
anak yang rentan atau belum mendapat vaksinasi.
Pada kelompok dan masyarakat yang lebih kecil,
epidemi cenderung terjadi lebih luas dan lebih berat.
Setiap orang yang telah terkena campak akan
memiliki imunitas seumur hidup.

Menurut Tempat

Penyakit campak dapat terjadi dimana saja kecuali di daerah
yang sangat terpencil.Vaksinasi telah menurunkan insiden
morbili tetapi upaya eradikasi belum dapat direalisasikan.Di
Amerika Serikat pernah ada peningkatan insidensi campak
pada tahun 1989-1991.Kebanyakan kasus terjadi pada anak-
anak yang tidak mendapatkan imunisasi, termasuk anak-anak
di bawah umur 15 bulan.Di Afrika dan Asia, campak masih
dapat menginfeksi sekitar 30 juta orang setiap tahunnya
dengan tingkat kefatalan 900.000 kematian.
Berdasarkan data yang dilaporkan ke WHO, terdapat sekitar
1.141 kasus campak di Afganistan pada tahun 2007.Di
Myanmar tercatat sebanyak 735 kasus campak pada tahun
2006.

Menurut Waktu
Campak (rubeola, measles) disebabkan oleh paramyxovirus,
virus dengan rantai tunggal RNA yang memiliki 1 tipe
antigen.Manusia merupakan satu-satunya penjamu alami bagi
penyakit ini.Virus campak menginfeksi traktus respiratorius atas
dan kelenjar limfe regional dan menyebar secara sistemi selama
viremia yang berlangsung singkat dengan titer virus yang
rendah.Viremia sekunder timbul dalam 5-7 hari saat monosit
yang telah terinfeksi menyebarkan virus ke dalam saluran
pernafasan, kulit dan organ-organ lainnnya.Virus dapat
ditemukan pada secret saluran pernafasan, darah dan urin
penderita.Virus campak disebarkan melalui droplet berukuran
besar dari saluran pernafasan atas dan memerlukan kontak yang
erat.Virus campak stsbil pada suhu ruang selama 1-2
hari.Penderita campak menularkan virus selama 1-2 hari
sebelum timbulnya gejala (sekitar 5 hari sebelum timbunya
ruam) sampai 4 hari setelah timbuknya ruam.


Campak (rubeola, measles) disebabkan oleh
paramyxovirus, virus dengan rantai tunggal
RNA yang memiliki 1 tipe antigen.Manusia
merupakan satu-satunya penjamu alami bagi
penyakit ini.Virus campak menginfeksi
traktus respiratorius atas dan kelenjar limfe
regional dan menyebar secara sistemi selama
viremia yang berlangsung singkat dengan
titer virus yang rendah.
Hari Manifestasi
0 Virus campak dalam droplet kontak dengan permukaan epitel nasofaring atau
kemungkinan konjungtiva Infeksi pada sel epitel dan multiplikasi virus
1-2 Penyebaran infeksi ke jaringan limfatik regional
2-3 Viremia primer
3-5 Multiplikasi virus campak pada epitel saluran nafas di tempat infeksi pertama, dan
pada RES regional maupun daerah yang jauh
5-7 Viremia sekunder
7-11 Manifestasi pada kulit dan tempat lain yang bervirus, termasuk saluran nafas
11-14 Virus pada darah, saluran nafas dan organ lain
15-17 Viremia berkurang lalu hilang, virus pada organ menghilang
Sumber :Feiginet al.2004.Textbook of Pediatric Infectious Diseases5
th
edition

Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
1. Anak dengan panas 3-5 hari (biasanya tinggi,
mendadak), batuk, pilek harusdicurigai atau di
diagnosis banding morbili.
2. Mata merah, tahi mata, fotofobia, menambah
kecurigaan.
3. Dapat disertai diare dan muntah.
4. Dapat disertai dengan gejala perdarahan (pada
kasus yang berat) : epistaksis,petekie,
ekimosis.
5. Anak resiko tinggi adalah bila kontak dengan
penderita morbili (1 atau 2 minggusebelumnya)
dan belum pernah vaksinasi campak.

1. Pada stadium kataral manifestasi yang tampak
mungkin hanya demam (biasanyatinggi) dan
tanda-tanda nasofaringitis dan konjungtivitis.
2. Pada umunya anak tampak lemah.
3. Koplik spot pada hari ke 2-3 panas (akhir
stadium kataral).
4. Pada stadium erupsi timbul ruam (rash) yang
khas : ruam makulopapular yangmunculnya
mulai dari belakang telinga, mengikuti
pertumbuhan rambut di dahi,muka, dan
kemudian seluruh tubuh.

1. Darah tepi: jumlah leukosit normal atau meningkat
apabila ada komplikasi infeksi bakteri
2. Pemeriksaan antibodi IgM anti campak
3. Tes ELISA (Enzym Linked Immunosorbent Assay)
Ditemukan bahwa antibodi IgM menunjukkan hasil
positif 102 (26.8%) untuk Rubella. Antibodi IgG
menunjukkan hasil positif 233 (61.3%) untuk Rubella.
4. Pemeriksaan untuk komplikasi :
- Ensefalopati/ensefalitis : dilakukan pemeriksaan
cairan serebrospinalis, kadar elektrolit dara dan
analisis gas darah
- Enteritis : feses lengkap
- Bronkopneumonia : dilakukan pemeriksaan foto
dada dan analisis gas darah.

PENATALAKSANAAN

Pengobatan bersifat suportif dan simptomatis,
terdiri dari istirahat, pemberian cairan yang cukup,
suplemen nutrisi, antibiotik diberikan bila terjadi
infeksi sekunder, anti konvulsi apabila terjadi
kejang, antipiretik bila demam, dan vitamin A
100.000 Unit untuk anak usia 6 bulan hingga 1
tahun dan 200.000 Unit untuk anak usia >1 tahun.
Vitamin A diberikan untuk membantu pertumbuhan
epitel saluran nafas yang rusak, menurunkan
morbiditas campak juga berguna untuk
meningkatkan titer IgG dan jumlah limfosit total
(Cherry, 2004).

Pencegahan Tingkat Awal (Priemordial
prevention)
Pencegahan Tingkat Pertama (Primary
Prevention)
Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary
Prevention)
Pencegahan Tingkat Awal (Priemordial
Prevention)

Pencegahan tingkat awal berhubungan
dengan keadaan penyakit yang masih
dalam tahap prepatogenesis atau penyakit
belum tampak yang dapat dilakukan dengan
memantapkan status kesehatan balita
dengan memberikan makanan bergizi
sehingga dapat meningkatkan daya tahan
tubuh.

Pencegahan Tingkat Pertama (Primary Prevention)

Pencegahan tingkat pertama ini merupakan
upaya untuk mencegah seseorang terkena
penyakit campak, yaitu :
a. Memberi penyuluhan kepada masyarakat
mengenai pentingnya pelaksanaan imunisasi
campak untuk semua bayi.
b. Imunisasi dengan virus campak hidup yang
dilemahkan, yang diberikan pada semua anak
berumur 9 bulan sangat dianjurkan karena dapat
melindungi sampai jangka waktu 4-5 thn

Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary
Prevention)

Pencegahan tingkat kedua ditujukan untuk
mendeteksi penyakit sedini mungkin untuk
mendapatkan pengobatan yang tepat.
Dengan demikian pencegahan ini sekurang-
kurangnya dapat menghambat atau
memperlambat progrefisitas

Diagnosis

Diagnosis campak biasanya cukup ditegakkan
berdasarkan gejala klinis.Pemeriksaan laboratorium
jarang dilakukan.Pada stadium prodromal dapat
ditemukan sel raksasa berinti banyak dari apusan
mukosa hidung. Serum antibodi dari virus campak
dapat dilihat dengan pemeriksaan Hemagglutination-
inhibition (HI), complement fixation (CF),
neutralization, immune precipitation, hemolysin
inhibition, ELISA, serologi IgM-IgG, dan fluorescent
antibody (FA).
1. Roseola infantum. Pada Roseola infantum,
ruam muncul saat demam telah menghilang.
2. Rubella. Ruam berwarna merah muda dan
timbul lebih cepat dari campak.Gejala yang
timbul tidak seberat campak.
3. Alergi obat.Didapatkan riwayat penggunaan
obat tidak lama sebelum ruam muncul dan
biasanya tidak disertai gejala prodromal.
4. Demam skarlatina.Ruam bersifat papular, difus
terutama di abdomen. Tanda patognomonik
berupa lidah berwarna merah stroberi serta
tonsilitis eksudativa atau membranosa

Campak merupakan penyakit self limitin( bisa
sembuh dengan sendirinya), sehingga bila tanpa
disertai dengan penyulit maka prognosisnya baik,
meskipun terdapat pula kasus kematian. Kematian
seringkali disebabkan oleh bronkopneumonia atau
ensefalitis, sedangkan resiko kematian yang lebih
tinggi pada pasien keganasan atau yang teinfeksi
virus HIV. Kematian pada remaja dab orang dewasa
biasanya terjadi karena panesefalitis sklerotik
subakut (SSPE) . Bentuk lain dari ensefalitis karena
campak pada pasien immunokompeten
disangkutpautkan dengan angka mortalitas sebesar
15 % dengan 20-30 % dari yang hidup memilliki
gejala sisa yang berat.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai