Seorang ibu membawa anak perempuan usia 4 tahun ke RS dengan keluhan keluar ruam merah di seluruh tubuh sejak tadi malam. Sejak 4 hari yang lalu anak demam disertai batuk, pilek, mata merah, nyeri telan, muntah, nafsu makan menurun dan buang air besar lembek 2-3x / hari.Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum pasien tampak lemah, suhu 38,5. Ditemukan koplik spot di rongga mulut, ruam makulopapular di belakang telinga, wajah, leher, nadan dan ekstremitas. Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Hasil laboratorium ditemukan leukopenia.
Paramyxoviridae merupakan famili yang besar dan empunyai tiga genus, yaitu: 1. Paramyxoviridae (parotis epidemika, parainfluenza tipe 1-5 dan penyakit New Castle) 2. Morbillivirus (campak, morbilli, distemper dan rindeerpest bovin) 3. Pneumovirus (sinsitial pernapasan) ! " #
/ ! 0 1 2 ' 1 3 / #4 2 ' 1 ) 3 / #4 ) 3 - 56 & 7 1 2 ' 1 3 / #4 2 ' 1 3 / #4 1 3 - 56 7 1 3 56 / 1 ! ! 8! 1 9 56 ! " ! ! # 4 8 7 1 &- " " 2 ! 0 1 8 2 " 7 " 1 " " 2 ! 0 1 4 1 " 5! " 8 8 7 7 ! " " 7 " 1 4 8 ! 5 ) ! " 7 " " &- 7 ! : / / 5 7 ; 5 - " ! " 7 " " 7 " 1 ! : 2 6 5 " 3 0 / 6 3 " " 7 2 " 7 7 " ' " / 6 7 " " " , 7 2 1 " 7 5! " " / 3 7 " " " , 7 " " " 5 1 5 " / 6 3 7 7 " " " , 7 2 1 " 7 7 Virion Bulat, pleomorfik, berdiameter 150-300 nm komposisi RNA (1%), protein (73%), lemak (20%), karbohidrat (6%) Genom RNA rantai tunggal, lurus, tidak bersegmen, negative-sense Protein Enam protein struktural Amplop Mengandung glikoprotein hemagglutinin dan glikoprotein fusi Replikasi Sitoplasma; partikel bertunas dari membran plasma Ciri khas Stabil secara antigen, partikel labil snagat infeksius Virus Campak adalah organisme yang tidak memiliki daya tahan yang kuat, apabila berada diluar tubuh manusia virus Campak akan mati. Pada temperatur kamar virus Campak kehilangan 60% sifat infektisitasnya selama 3 5 hari. Tanpa media protein virus Campak hanya dapat hidup selama 2 minggu dan hancur oleh sinar ultraviolet. Virus Campak termasuk mikroorganisme yang bersifat ether labile karena selubungnya terdiri dari lemak, pada suhu kamar dapat mati dalam 20% ether selama 10 menit, dan 50% aseton dalam 30 menit. Kebanyakan anggota paramyxovirus mempunyai hemolisin, yaitu suatu zat yang dapat melisiskan eritrosit Paramyxovirus dapat menimbulkan peristiwa fusi sel, sehingga terjadi suatu polikariosit / sel raksasa pada infeksi manusia
Virus campak mudah menularkan penyakit. Virulensinya sangat tinggi terutama pada anak yang rentan dengan kontak keluarga, sehingga hampir 90% anak yang rentan akan tertular. Campak ditularkan melalui droplet di udara oleh penderita sejak 1 hari sebelum timbulnya gejala klinis sampai 4 hari sesudah munculnya ruam.Masa inkubasinya antara 10-12 hari. Campak adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus, dengan gejala-gejala eksantem akut, demam, kadang kataral selaput lendir dan saluran pernapasan, gejala-gejala mata, kemudian diikuti erupsi makulopapula yang berwarna merah dan diakhiri dengan deskuamasi dari kulit. Campak sangat menular dan penyebarannya melalui tetesan udara dan sekresi hidung.
MANIFESTASI KLINIS Panas meningkat dan mencapai puncaknya pada hari ke 4-5, pada saat ruam keluar Coryza yang terjadi sukar dibedakan dengan common cold yangberat. Membaik dengan cepat pada saat panas menurun. Conjunctivitis ditandai dengan mata merah pada conjunctiva disertai dengan keradangan dan keluhan fotofobia Cough (batuk) akibat keradangan pada epitel saluran nafas, mencapai puncak pada saat erupsi dan menghilang setelah beberapa minggu. Munculnya kopliks spot umumnya pada sekitar 2 hari sebelum munculnya ruam (hari ke 3-4) dan cepatt menghilang setelah beberapa jam atau hari. Kopliks spot adalah sekumpulan noktah putih pada daerah epitel bucal yang merah (a grain of salt in the sea of red), yang meripakan tanda klinik yang patognomonik untuk campak. Ruam makulopapular semula bewarna kemerahan. Ruam ini muncul pertamapada daerah batas rambut,dan dahim serta belakang telinga, menyebar kea rah perifer sampai pada kaki. Ruam umumnya saling rengkuh sehingga pada muka dan dada menjadi confluent. Ruam ini membedakan dengan rubella yang ruamnya discrete dantidak mengalami desquamasi. Telapak tangan dan kaki tiddak mengalami desquamasi. KOMPLIKASI
Konjungtivitis Bronkopneumonia Radang telinga tengan (otitis media) Komplikasi ini sering terjadi, harus dicurigai bila demam tetap tinggi pada hari ketiga atau keempat sakit Peradangan otak (ensefalitis) Diare dapat diikuti dehidrasi Limfadenopato SSPE (Subacute Sclerosing Panecephalitis) Menurut Orang Menurut Tempat Menurut Waktu Menurut Orang
Campak adalah penyakit yang sangat menular yang dapat menginfeksi anak-anak pada usia dibawah 15 bulan, anak usia sekolah atau remaja dan kadang kala orang dewasa. Campak endemis di masyarakat metropolitan dan mencapai proporsi untuk menjadi epidemi setiap 2-4 tahun ketika terdapat 30-40% anak yang rentan atau belum mendapat vaksinasi. Pada kelompok dan masyarakat yang lebih kecil, epidemi cenderung terjadi lebih luas dan lebih berat. Setiap orang yang telah terkena campak akan memiliki imunitas seumur hidup.
Menurut Tempat
Penyakit campak dapat terjadi dimana saja kecuali di daerah yang sangat terpencil.Vaksinasi telah menurunkan insiden morbili tetapi upaya eradikasi belum dapat direalisasikan.Di Amerika Serikat pernah ada peningkatan insidensi campak pada tahun 1989-1991.Kebanyakan kasus terjadi pada anak- anak yang tidak mendapatkan imunisasi, termasuk anak-anak di bawah umur 15 bulan.Di Afrika dan Asia, campak masih dapat menginfeksi sekitar 30 juta orang setiap tahunnya dengan tingkat kefatalan 900.000 kematian. Berdasarkan data yang dilaporkan ke WHO, terdapat sekitar 1.141 kasus campak di Afganistan pada tahun 2007.Di Myanmar tercatat sebanyak 735 kasus campak pada tahun 2006.
Menurut Waktu Campak (rubeola, measles) disebabkan oleh paramyxovirus, virus dengan rantai tunggal RNA yang memiliki 1 tipe antigen.Manusia merupakan satu-satunya penjamu alami bagi penyakit ini.Virus campak menginfeksi traktus respiratorius atas dan kelenjar limfe regional dan menyebar secara sistemi selama viremia yang berlangsung singkat dengan titer virus yang rendah.Viremia sekunder timbul dalam 5-7 hari saat monosit yang telah terinfeksi menyebarkan virus ke dalam saluran pernafasan, kulit dan organ-organ lainnnya.Virus dapat ditemukan pada secret saluran pernafasan, darah dan urin penderita.Virus campak disebarkan melalui droplet berukuran besar dari saluran pernafasan atas dan memerlukan kontak yang erat.Virus campak stsbil pada suhu ruang selama 1-2 hari.Penderita campak menularkan virus selama 1-2 hari sebelum timbulnya gejala (sekitar 5 hari sebelum timbunya ruam) sampai 4 hari setelah timbuknya ruam.
Campak (rubeola, measles) disebabkan oleh paramyxovirus, virus dengan rantai tunggal RNA yang memiliki 1 tipe antigen.Manusia merupakan satu-satunya penjamu alami bagi penyakit ini.Virus campak menginfeksi traktus respiratorius atas dan kelenjar limfe regional dan menyebar secara sistemi selama viremia yang berlangsung singkat dengan titer virus yang rendah. Hari Manifestasi 0 Virus campak dalam droplet kontak dengan permukaan epitel nasofaring atau kemungkinan konjungtiva Infeksi pada sel epitel dan multiplikasi virus 1-2 Penyebaran infeksi ke jaringan limfatik regional 2-3 Viremia primer 3-5 Multiplikasi virus campak pada epitel saluran nafas di tempat infeksi pertama, dan pada RES regional maupun daerah yang jauh 5-7 Viremia sekunder 7-11 Manifestasi pada kulit dan tempat lain yang bervirus, termasuk saluran nafas 11-14 Virus pada darah, saluran nafas dan organ lain 15-17 Viremia berkurang lalu hilang, virus pada organ menghilang Sumber :Feiginet al.2004.Textbook of Pediatric Infectious Diseases5 th edition
Anamnesa Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Laboratorium 1. Anak dengan panas 3-5 hari (biasanya tinggi, mendadak), batuk, pilek harusdicurigai atau di diagnosis banding morbili. 2. Mata merah, tahi mata, fotofobia, menambah kecurigaan. 3. Dapat disertai diare dan muntah. 4. Dapat disertai dengan gejala perdarahan (pada kasus yang berat) : epistaksis,petekie, ekimosis. 5. Anak resiko tinggi adalah bila kontak dengan penderita morbili (1 atau 2 minggusebelumnya) dan belum pernah vaksinasi campak.
1. Pada stadium kataral manifestasi yang tampak mungkin hanya demam (biasanyatinggi) dan tanda-tanda nasofaringitis dan konjungtivitis. 2. Pada umunya anak tampak lemah. 3. Koplik spot pada hari ke 2-3 panas (akhir stadium kataral). 4. Pada stadium erupsi timbul ruam (rash) yang khas : ruam makulopapular yangmunculnya mulai dari belakang telinga, mengikuti pertumbuhan rambut di dahi,muka, dan kemudian seluruh tubuh.
1. Darah tepi: jumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada komplikasi infeksi bakteri 2. Pemeriksaan antibodi IgM anti campak 3. Tes ELISA (Enzym Linked Immunosorbent Assay) Ditemukan bahwa antibodi IgM menunjukkan hasil positif 102 (26.8%) untuk Rubella. Antibodi IgG menunjukkan hasil positif 233 (61.3%) untuk Rubella. 4. Pemeriksaan untuk komplikasi : - Ensefalopati/ensefalitis : dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinalis, kadar elektrolit dara dan analisis gas darah - Enteritis : feses lengkap - Bronkopneumonia : dilakukan pemeriksaan foto dada dan analisis gas darah.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan bersifat suportif dan simptomatis, terdiri dari istirahat, pemberian cairan yang cukup, suplemen nutrisi, antibiotik diberikan bila terjadi infeksi sekunder, anti konvulsi apabila terjadi kejang, antipiretik bila demam, dan vitamin A 100.000 Unit untuk anak usia 6 bulan hingga 1 tahun dan 200.000 Unit untuk anak usia >1 tahun. Vitamin A diberikan untuk membantu pertumbuhan epitel saluran nafas yang rusak, menurunkan morbiditas campak juga berguna untuk meningkatkan titer IgG dan jumlah limfosit total (Cherry, 2004).
Pencegahan Tingkat Awal (Priemordial prevention) Pencegahan Tingkat Pertama (Primary Prevention) Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary Prevention) Pencegahan Tingkat Awal (Priemordial Prevention)
Pencegahan tingkat awal berhubungan dengan keadaan penyakit yang masih dalam tahap prepatogenesis atau penyakit belum tampak yang dapat dilakukan dengan memantapkan status kesehatan balita dengan memberikan makanan bergizi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Pencegahan Tingkat Pertama (Primary Prevention)
Pencegahan tingkat pertama ini merupakan upaya untuk mencegah seseorang terkena penyakit campak, yaitu : a. Memberi penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya pelaksanaan imunisasi campak untuk semua bayi. b. Imunisasi dengan virus campak hidup yang dilemahkan, yang diberikan pada semua anak berumur 9 bulan sangat dianjurkan karena dapat melindungi sampai jangka waktu 4-5 thn
Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary Prevention)
Pencegahan tingkat kedua ditujukan untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dengan demikian pencegahan ini sekurang- kurangnya dapat menghambat atau memperlambat progrefisitas
Diagnosis
Diagnosis campak biasanya cukup ditegakkan berdasarkan gejala klinis.Pemeriksaan laboratorium jarang dilakukan.Pada stadium prodromal dapat ditemukan sel raksasa berinti banyak dari apusan mukosa hidung. Serum antibodi dari virus campak dapat dilihat dengan pemeriksaan Hemagglutination- inhibition (HI), complement fixation (CF), neutralization, immune precipitation, hemolysin inhibition, ELISA, serologi IgM-IgG, dan fluorescent antibody (FA). 1. Roseola infantum. Pada Roseola infantum, ruam muncul saat demam telah menghilang. 2. Rubella. Ruam berwarna merah muda dan timbul lebih cepat dari campak.Gejala yang timbul tidak seberat campak. 3. Alergi obat.Didapatkan riwayat penggunaan obat tidak lama sebelum ruam muncul dan biasanya tidak disertai gejala prodromal. 4. Demam skarlatina.Ruam bersifat papular, difus terutama di abdomen. Tanda patognomonik berupa lidah berwarna merah stroberi serta tonsilitis eksudativa atau membranosa
Campak merupakan penyakit self limitin( bisa sembuh dengan sendirinya), sehingga bila tanpa disertai dengan penyulit maka prognosisnya baik, meskipun terdapat pula kasus kematian. Kematian seringkali disebabkan oleh bronkopneumonia atau ensefalitis, sedangkan resiko kematian yang lebih tinggi pada pasien keganasan atau yang teinfeksi virus HIV. Kematian pada remaja dab orang dewasa biasanya terjadi karena panesefalitis sklerotik subakut (SSPE) . Bentuk lain dari ensefalitis karena campak pada pasien immunokompeten disangkutpautkan dengan angka mortalitas sebesar 15 % dengan 20-30 % dari yang hidup memilliki gejala sisa yang berat.