Anda di halaman 1dari 4

Dataran rendah adalah tanah yang keadaannya relatif datar dan luas sampai

ketinggian sekitar 200 m dari permukaan laut. Tanah ini biasanya ditemukan di
sekitar pantai, tetapi ada juga yang terletak di pedalaman. Di Indonesia banyak
dijumpai dataran rendah, misalnya pantai timur Sumatera, pantai utara Jawa Barat,
pantai selatan Kalimantan, Irian Jaya bagian barat, dan lain-lain. Dataran rendah
terjadi akibat proses sedimentasi. Di Indonesia dataran rendah umumnya hasil
sedimentasi sungai. Dataran rendah ini disebut dataran aluvial. Dataran aluvial
biasanya berhadapan dengan pantai landai laut dangkal. Dataran ini biasanya
tanahnya subur, sehingga penduduknya lebih padat bila dibandingkan dengan
daerah pegunungan
Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses
geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah
hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat
proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ketempat yang lebih
rendah atau mengikuti aliran sungai. Dataran alluvial menempati daerah pantai,
daerah antar gunung, dan dataran lembah sungai. daerah alluvial ini tertutup oleh
bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun dari daerah yang
lebih tinggi letaknya.
1. Dataran alluvial (Alluvial Plain)
Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat
proses-proses geomorfologi yang lebih didominasi oleh
tenaga eksogen antara lain iklim, curah hujan, angin, jenis
batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan
mempercepat proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi
diendapkan oleh air ke tempat yang lebih rendah atau
mengikuti aliran sungai.
Dataran alluvial menempati daerah pantai, daerah antar
gunung, dan dataran lembah sungai. daerah alluvial ini
tertutup oleh bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya,
daerah hulu ataupun dari daerah yang lebih tinggi letaknya.
Potensi air tanah daerah ini ditentukan oleh jenis dan
tekstur batuan.

2. Dataran banjir (Flood Plain)
Dataran banjir berupa dataran yang luas yang berada pada
kiri kanan sungai yang terbentuk oleh sedimen akibat
limpasan banjir sungai tersebut. Umumnya berupa pasir,
lanau, dan lumpur.
Dataran banjir merupakan bagian terendah dari floodplain.
Ukuran dan bentuk dari dataran banjir ini sangat tergantung
dari sejarah perkembangan banji, tetapi umumnya
berbentuk memanjang (elongate). Endapan dataran banjir
(floodplain) biasanya terbentuk selama proses
penggenangan (inundations).
2. Tanggul alam sungai (Natural Levee)
Tanggul alam merupakan akumulasi sedimen berupa
igir/tanggul memanjang dan membatasi alur sungai. Tinggi
maksimum suatu tanggul terdapat pada bagian tepi dalam
tanggul yang berbatasan dengan alur sungai dengan lereng
yang curam. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi muka air
sungai pernah menapai permukaan tanggul tersebut pada
saat terjadi banjir besar. Sebaliknya menjauhi alur sungai
kea rah dataran banjir lereng tanggul berangsur-angsur
berkurang besarnya dari miring hingga landai.
Tanggul yang terbentuk akibat banjir sungai di wilayah
dataran rendah yang berperan menahan air hasil limpasan
banjir sehingga terbentuk genangan yang dapat kembali
lagi ke sungai. Seiring dengan proses yang berlangsung
kontinyu akan terbentuk akumulasi sedimen yang tebal
sehingga akhirnya membentuk tanggul alam.
Tanggul alam memiliki struktur berlapis karena terbentuk
oleh endapan sedimen saat banjir meluap melampaui
tanggul sungai. Akibat kecepatan aliran yang menurun
maka terjadilah pengendapan sedimen yang kasar
diendapkan dekat alur sungai sedang yang lebih halus
terangkut jauh kearah dataran banjir.
Tanggul alam terdapat pada daerah dekat dengan muara
sungai atau zona lower dari sungai

11. Danau oxbow (Oxbow Lake)
Danau Oxbow merupakan bentukan berbentuk U dari sebuah aliran
sungai yang terbentuk ketika sebuah meander/kelokan sungai dengan
sungai utama terpotong dan membentuk danau. Bentukan Fluvial
tersebut disebut dengan danau oxbow dengan bentuk lengkungan yang
khas.
12. Stream Captured
Merupakan fenomena geomorfologi yang terjadi ketika aliran atau
system drainase sungai atau DAS dialihakan dari tempatnya sebaliknya
aliran yang beru berasal dari aliran sungai tetangganya. Hal tersebut
terjadi akibat beberapa sebab, yaitu
1. Gerakan tektonik bumi, dimana sudut lereng/kemiringan lereng dari
perubahan tanah dan aliran sungai keluar dari bekas sungai
sebelumnya
2. Pembendungan alami akibat longsor atau lapisan es
3. Erosi, baik erosi headward yang menyebabkan satu lembah sungai
berada diatas yang lain, atau erosi lateral yaitu meander melalui tanah
yang lebih tinggi membagi sungai yang berdekatan.
4. Pada topografi karst, sungai bias tenggelam atau berada di bawah
tanah dan kemudian muncul kembali di lembah sungai terdekat.
5. Air tambahan mengalir kebawah capturing stream dan dapat
mempercepat erosi dan mendorong perkembangan ngarai.
Meander dapat didefinisikan sebagai aliran sungai yang berbelok-belok secara teratur
dengan arah pembelokan lebih atau kurang 180%. Meander merupakan bentuk aliran
sungai pada daerah datar yang berliku-liku, baik datar karena endapan alluvial atau
karena peneplainisasi. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu.
Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil. Akibatnya
sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang paling mudah dilewati.
Sementara, pada bagian hulu belum terjadi pengendapan.

3. Rawa belakang (Backswamps)
Backswamp atau Rawa belakang adalah bagian dari
dataran banjir dimana simpanan tanah liat menetap setelah
banjir. Backswamps biasanya terletak di belakang sungai
alam sebuah tanggul. Kemudian kembali rawa-rawa yang
terletak agak jauh dari saluran sungai di dataran banjir
tersebut. Ketika air tumpah ke dataran banjir, material
terberat tetes keluar pertama dan materi terbaik dilakukan
jarak yang lebih besar

Relief : Cekung datar
Batuan/struktur :Berlapis, tidak kompak
Proses :Sedimentasi
Karakteristik :Relief cekung - datar, selalu tergenang,
proses sedimentassi.
4. Kipas alluvial (Alluvial Fan)
Bila suatu sungai dengan muatan sedimen yang besar mengalir
dari bukit atau pegunungan, dan masuk ke dataran rendah, maka
akan terjadi perubahan gradien kecepatan yang drastis, sehingga
terjadi pengendapan material yang cepat, yang dikenal sebagai
kipas aluvial, berupa suatu onggokan material lepas, berbentuk
seperti kipas, biasanya terdapat pada suatu dataran di depan suatu
gawir. Biasanya pada daerah kipas aluvial terdapat air tanah yang
melimpah. Hal ini dikarenakan umumnya kipas aluvial terdiri dari
perselingan pasir dan lempung sehingga merupakan lapisan
pembawa air yang baik.

7. Gosong sungai (point bar)
Merupakan kenampakan morfologik yang umum pada sungai yang
sedang mengalami meandering dan pada saat yang bersamaan
pengendapan point bar merupakan proses sedimentasi yang terjadi di
dalam alur sungai tersebut. Bentuk dan ukuran sedimentasi bervariasi
tergantung pada besarnya alur sungai serta berkembang pada bagian
lengkung dalam (inner band) alur sungai. Tekstur dari material point bar
tergantung pada keadaan sedimen yang terangkut pada saat banjir
terjadi. Kelerengan umumnya miring kea rah aliran menuju lengkung
luar.

Relief : Datar - berombak
Batuan/struktur : Berlapis, tidak kompak
Proses :Sedimentasi

Karakteristik :Terbentuk pada tubuh sungai bagian hilir, bagian hulu
gosong tumpul dan bagian hilir menyudut.

14. Struktur silangsiur (Crossbraided Structure)
Crossbraided Structure merupakan bentukan proses perubahan arah
aliran akibat adanya pola perlapisan batuan. Pembentukannya berasal
dari sedimentasi oleh material di daerah pasang surut yang dalam
waktu tertentu mengalami perubahan pada arah aliran arus dominan.
Dalam waktu yang bergantian terjadi perubahan arah arus secara
berlawanan sehingga terbentuk perlapisan sedimen yang khas.
Pembentuk struktur silangsiur dapat berupa air ataupun angin.
Struktur silangsiur ini banyak terdapat pada daerah estuary sehingga
bentukanyya dipengaruhi oleh air atau pada daerah gumuk pasir yang
dipengaruhi oleh angin.


http://pencariilmu-goresantinta.blogspot.com/2011/11/bentuklahan-
bentukan-asal-fluvial.html

Anda mungkin juga menyukai