Anda di halaman 1dari 4

Kalimat majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap
kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut
dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat
majemuk adalah:
1. Kalimat Majemuk Setara
2. Kalimat Majemuk Rapatan
3. Kalimat Majemuk Bertingkat
4. Kalimat Majemuk Campuran
1.Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang
kedudukannya sejajar atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima
macam, yakni:
Contoh:
1. Juminten pergi ke pasar. (kalimat
tunggal 1)
2. Norif berangkat ke bengkel. (kalimat
tunggal 2)
- Juminten pergi ke pasar sedangkan
Norif berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)
- Norif berangkat ke bengkel sedangkan
Juminten pergi ke pasar. (kalimat majemuk)


2.Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek,
predikat atau objeknya sama,maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
Konjungsi Jenis
penggabungan dan
penguatan/Penegasan bahkan
pemilihan atau
berlawanan (sedangkan)
urutan waktu
kemudian, lalu,
lantas
1. Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1)
2. Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
3. Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)
Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)

3.Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal
yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk
kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada
induk kalimat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari
sepuluh macam, yakni:
Konjungsi Jenis
syarat jika, kalau, manakala, andaikata, asal(kan)
tujuan agar, supaya, biar
perlawanan (konsesif) walaupun, kendati(pun), biarpun
penyebaban sebab, karena, oleh karena
pengakibatan maka, sehingga
cara dengan, tanpa
alat dengan, tanpa
perbandingan seperti, bagaikan, alih-alih
penjelasan bahwa
kenyataan padahal
Contoh:
1. Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)
2. Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan
waktu)
Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat
cara 1)
Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat
cara 2)


4.Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat
majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.
Contoh:
1. Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
2. Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
3. Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke
rumahnya. (kalimat majemuk campuran)

Mantan Presiden Soeharto adalah pemimpin yang berkarakter tegas, menggagas, dan
melaksanakan pembangunan dengan terencana serta serius mengurus masalah pangan dan
pertanian. Terlepas dari kritik atas kekurangannya, terutama menjalankan pemerintahan yang
otoriter, sisi baik Soeharto sepatutnya tetap bisa diteladani.
Soeharto adalah pemimpin yang serius berusaha memakmurkan masyarakat. Meski tak lepas
dari berbagai kritik, mantan Presiden itu telah menyumbangkan jasa besar, terutama dalam
mengembangkan ideologi pembangunan, pertumbuhan, dan program pembangunan lima tahun
yang terencana baik. Program itu mampu mengangkat martabat rakyat Indonesia.
sosok Soeharto menarik karena dia tak hanya pintar, tetapi juga berani mengambil keputusan
yang tepat di saat yang genting. Setelah keputusan diambil, dia juga berani menanggung risiko.
Karakter semacam itu merupakan ciri-ciri pemimpin yang baik.
Kelebihan lain, Soeharto sangat serius memikirkan dan memperjuangkan kebutuhan rakyat kecil.
Itu terlihat dari pemihakannya pada pertanian dan masalah pangan. Tak hanya menyusun
konsep dan melaksanakannya, dia juga turun ke lapangan untuk mengecek proses
pembangunan itu.
Soeharto sukses memimpin dan memakmurkan Indonesia. Kuncinya adalah ketegasan dan
pemahamannya atas masalah di negeri ini. Indonesia bisa maju dari negara miskin menjadi
negara berkembang.
Soeharto mengubah Indonesia yang miskin menjadi macan ekonomi baru, mendidik rakyat, dan
membangun infrastruktur.



Pada dasarnya entimem adalah silogisme yang diperpendek. Rumus:
C=B karena C=A
Contoh:
Semua siswa SMAN 1 Purworejo masuk di universitas favorit yang mereka impikan. (semua
A=B)
Ain siswa SMAN 1 Purworejo (C=A)
Ain masuk universitas favorit. (C=B)
Bentuk entimemnya:
Ain masuk universitas favorit yang ia impikan karena ia siswa SMAN 1 Purworejo. (C=B karena
C=A)
1. Silogisme kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial.
Silogisme ini mengemukakan pendapat secara deduktif.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam silogisme kategorial:
1) Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga. Contoh:
Semua siswa yang pintar belajar tekun (premis mayor)
Sebagian siswa tidak belajar tekun (premis minor)
Sebagian siswa tidak pintar (premis konklusif)
2) Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga. Contoh:
Siswa SMAN 1 Purworejo tidak pernah menyontek(proposisi mayor)
Ain siswa SMAN 1 Purworejo (proposisi minor)
Ain tidak pernah menyontek (proposisi konklusi)
3) Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak bisa diambil kesimpulan. Contoh:
Beberapa siswa SMAN 1 Purworejo pemenang olimpiade sains internasional (premis 1)
Ain siswa SMAN 1 Purworejo (premis 2)
Kedua premis tersebut tidak dapat ditarik kesimpilan. Apabila ditarik kesimpulan maka
sifatnya tidak pasti (kemungkinan). Ain mungkin pemenang olimpiade sains(konklusi)

Anda mungkin juga menyukai