Anda di halaman 1dari 5

PRINSIP-PRINSIP RESOLUSI PBB YANG MENDORONG

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL BERDASARKAN


KEPENTINGAN EKONOMI BERSAMA NEGARA-NEGARA

NAMA : Gede Aswin Suarlin


NIM : 030.300.5103
TTD :

1. PRINSIP UNGA RESOLUTION 2200 A (XXI) OF 16 DECEMBER 1966


a. Rakyat setiap negara memiliki hak untuk menetukan nasib sendiri, untuk
secara bebas menentukan status politik dan mewujudkan pembangunan
ekonomi mereka.
b. Rakyat setiap negara dapat, untuk keperluan mereka, secara bebas
menggunakan kekayaan dan sumber daya alam mereka tanpa mengabaikan
berbagai kewajiban kerjasama ekonomi internasional, berdasarkan prinsip
saling menguntungkan, dan prinsip-prinsip hukum internasional. Dalam kasus
apapun setiap orang harus dihindarkan dari hal-hal yang menyulitkan
kehidupan mereka.

2. PRINSIP UNGA RESOLUTION 1803 (XVII), 14 DECEMBER 1962


a. Hak berdaulat penuh rakyat dan suatu bangsa terhadap kekayaan dan sumber
daya alamnya harus digunakan untuk kepentingan pembangunan nasionalnya
dan kesejahteraan hidup mereka.
b. Penerapan kedaulatan rakyat dan bangsa secara bebas dan menguntungkan
terhadap sumber daya alamnya harus didasarkan pada hubungan saling
menghormati dan saling menguntungkan antara satu negara dengan negara
lainnya berdasarkan azas kedaulatan dan kesederajatan.
c. Kerjasama pembangunan ekonomi inernasional negara-negara berkembang,
dalam bentuk penanaman modal publik maupun pribadi, perdagangan barang
dan jasa, bantuan teknis, atau pertukaran informasi ilmiah, harus diperuntukan
bagi pembangunan nasional mereka dan harus berdasarkan penghormatan
terhadap kebebasan dan kedaulatan terhadap kekayan dan sumber daya alam
mereka.
d. Penghargaan terhadap hak rakyat dan bangsa sehubungan dengan kedaulatan
terhadap kekayaan dan sumber daya alamnya dianggap bertentangan dengan
jiwa dan pribsip-prinsip Piagam PBB dan merugikan kerjasama pembangunan
nasional dan perdamaian internasional.
e. Persetujuan penanaman modal asing berlaku mengikat berdasarkan azas
kebebasan, okeh atau diantara negara-negara, berdasarkan azas etiked baik:
negara dan organisasi internasional harus secara langsung menghormati
kedaulatan rakyat dan bangsa-bangsa terhadap kekayan dan sumber daya alam
mereka sesuai dengan Piagam PBB dan prinsip-prinsip yang ditentukan di
dalam Resolusi ini.

3. PRINSIP UNGA RESOLUTION 3281 (XXIX), 12 DECEMBER 1972


a. Kedaulatan, integritas teritorial dan kemerdekaan politik negara-
negara (sovereignty, territorirl integrity and political independence of States);
b. Persamaan kedaulatan semua negara (equality of all States
sovereign);
c. Larangan agresi (non-aggression);
d. Larangan inervensi (non-intervention);
e. Keuntungan yang seimbang dan saling menguntungkan (mutual and
equitable benefit);
f. Perdamaian (peacefull coexistence);
g. Hak yang seimbang dan hak menentukan nasib sendiri rakyat (equal
rights and self-determination of people);
h. Penyelesaian sengketa secara damai (peacefull settlement of
disputes);
i. Ganti rugi bagi ketidakadilan akibat penggunaan kekuatan militer
(remedying of injustice which have been brought about by force and which
deprive a nation of the natural means necessary for its normal development);
j. Pemenuhan kewajiban internasional berdasarkan itikad baik
(fulfilment of good faith of international obligation);
k. Penghormatan terhadap HAM dan kebebasan fundamental (respect
for human rights and fundamental freedoms);
l. Larangan usaha untuk menciptakan hegemony dan campur tangan
(no attempt to seek hegemony and spheres of influence);
m. Pemajuan keadilan sosial internasional (promotion of international
social justice);
n. Kerjasama internasional untuk pembangunan (international co-
operation for development);
o. Akses bebas ke dan dari laut bagi negara-negara tidak berpantai
berdasarkan prinsip-prinsip di atas (free access to and from the sea by land-
locked countries within the framework of the above principles).

4. PRINSIP DECLARATION OF ESTABLISHMENT OF A NEW


INTERNATIONAL ECONOMIC ORDER 1974
a. Persamaan kedaulatAn negara-negara,
penentuan nasib sendiri seluruh rakyat, larangan peralihan wilayah dengan
kekuatan militer, kesatuan wilayah, dan larangan campur tangan dalam urusan
dalam negeri negara tertentu.
b. Perluasan kerjasama seluruh negara anggota
masyarakat internasional, berdasarkan keadilan, dengan mana perbedaan
umum di seluruh dunia dibuang dan kemakmuran diperuntukkan bagi
kepentingan bersama.
c. Partisipasi penuh dan efektif berdasarkan
persamaan semua negara dalam pemecahan masalah-masalah ekonomi dunia
dalam dalam semangat kepentingan bersama negara-negara, mengingat
keperluan mendesak untuk menjamin pembangunan yang telah digerakkan
pada negara-negara berkembang dan mencurahkan perhatian khusus terhadap
penetapan perlakuan khusus untuk keuntungan negara-negara berkembang
kepulauan dan juga negara-negara sedang berkembang kebanyakan secara
serius menderitakrisis ekonomi dan bencana alam, tanpa kehilangan perhatian
terhadap kepentingan negara berkembang lainnya.
d. Kebijakan dan pengawasan terhadap kegiatan
perusahaan transnasional melalui suatu bentuk tindakan untuk kepentingan
ekonomi nasional negara bersangkutan tempat dimana suatu perusahaan
transnasional beroperasi didasarkan pada kedaulatan penuh negara-negara
bersangkutan.
e. Hak negara-negara berkembang dan rakyat
yang berada dalam wilayah jajahan dan dominasi rasial dan pendudukan asing
untuk mewujudkan kebebasan mereka dan hak untuk mengatur secara efektif
sumber daya alam dan kegiatan ekonomi mereka.
f. Hubungan harga dan bahan baku yang adil
dan seimbang, produk primer, barang-barang ekspor industri dan semi industri
oleh negara-negara berkembang, dan harga bahan baku, komoditas primer,
industri barang modal dan peralatan yang mereka impor dengan tujuan untuk
melanjutkan perbaikan akibat persyaratan perdagangan mereka yang tidak
memuaskan dan perluasan ekonomi dunia.
g. Perluasan bantuan aktif terhadap negara-
negara berkembang oleh seluruh anggota komunitas internasional, bebas dari
persyaratan-persyaratan politik dan militer.
h. Jaminan bahwa salah satu tujuan reformasi
sistem moneter internasional haruslah peningkatan pembanguna pada negara-
negara berkembang dan sirkulasi sumber daya riil yang memadai bagi mereka.
i. Perlakuan khusus dan perlakuan yang tidak
didasarkan timbal balik bagi negara-negara berkembang, dalam hal
memungkinkan, dalam seluruh bidang kerjasama ekonomi internasional.
j. Pemberian akses terhadap perkembangan
sains dan teknologi modern bagi negara-negara berkembang, dan
menimgkatkan alih teknologi dan penciptaan teknologi asli untuk keperluan
negara-negara berkembang dalam bentuk dan sesuai dengan prosedur yang
paling sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka.
k. Kebutuhan bagi seluruh negara untuk
mengakhiri perusakan terhadap sumber daya alam, termasuk produksi
makanan.
l. Kebutuhan negara-negara berkembang untuk
mewujudkan seluruh sumber daya mereka untuk keperluan pembangunan.
m. Penguatan, melalui tindakan individuil dan
kolektif, ekonomi yang saling menguntungkan, perdagangan, keuangan dan
kerjasama teknis antar negara-negara berkembang, terutama dengan dasar
perlakuan khusus.
n. Penyediaan fasilitas peran dalam mana
prosedur perusahaan dapat bergerak dalam kerangka kerja kerjasama
internasional dan dengan memperhatikan tujuannya, antara lain pembantuan
peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan dan penggerakan
pembangunan negara-negara berkembang.

Anda mungkin juga menyukai