Anda di halaman 1dari 4

Herra Studiawan dan Mulja Hadi Santosa ; Uji Aktivitas Penurun Kadar Glukosa Darah Ekstrak Daun

62
UjI AktIvItas Pcnurun Kadar G!ukosa Darah Ekstrak Daun Eugenla olantha
pada McncIt yang DIInduksI A!oksan
Tcst Pharmaco!ogIca! Effcct of Ethano!Ic Extract of Eugenla olantha Lcavcs as for DccrcasIng
G!ucosc Lcvc! ActIvIty on MIcc Induccd by A!!oxan
Hcrra StudIawan dan Mu!ja HadI Santosa
agian Ilmu alan Alam, Iakullas Iaimasi , Univeisilas Aiilangga Suiabaya
Abstract
Tle aim of llis sludy vas lo knov lle laimacological effecl of salam leaves on mice vlicl
vould be focused on lle effecl in decieasing blood glucose level on mice induced alloxan.
Maleiial use in llis ieseaicl vas ellanolic exliacl of leaves of |ugcnia pc|qan|na. Tvo kg of
ovdeied diied leaves of |ugcnia pc|qan|na vas maceialed vill ellanol. Tle ellanolic exliacl
oblained vas used lo decieasing glucose level aclivily using alloxan induced mice. Iouily five male
mice veie divided inlo 3 giou i.e giou I, II, and conliol. Alloxan vas given eveiy 4 days al lle dose
of 1OO mg mg/kg W i.. Tle ellanolic exliacl llen given oially foi 7 conseculive days in lle dose
2,62 mg (giou I) and 5,24 mg/2O g W (giou II) fiom lle 9
ll
day lo 15
ll
day. Deciease of glucose
levels veie calculaled fiom lle 8
ll
day lo 15
ll
day. Tle dala veie analyzed by ANOVA and ISD lesls
lo comaie gious I, II, and conliol. ased on lle dala analysis, lleie veie a significance diffeiences
( = O,O5) belveen giou I and conliol, giou II and conliol. ul, lleie vas no significance diffeience
belveen giou I and giou II.
Tle iesull of llis sludy sloved llal ellanol ic exliacl of |ugcnia pc|qan|na leaves decieased
glucose level of alloxan mice al lle dose 2,62 mg/2O g W and 5,24 mg/2O g W.
Kcywords: Eugenla olantha, mlce, alloxan, glucose letel

Pcndahu!uan
Diabeles melilus alau yang lebil dikenal dengan
enyakil gula alau kencing manis diakibalkan olel
kekuiangan loimon insulin (Tjokioiaviio, 1988).
Hal ini disebabkan olel ankieas sebagai iodusen
insulin lidak memioduksi insulin dalam jumlal
yang cuku besai daiiada yang dibululkan olel
lubul, selingga embakaian dan enggunaan
kaibolidial lidak semuina (Tjokioiaviio, 1986).
Dalam enanggulangan diabeles, obal lanya
meiuakan elengka daii diel. Obal lanya eilu
dibeiikan bila engaluian diel secaia maksimal lidak
beiklasial mengendalikan kadai gula daial.
Obal anlidiabeles oial mungkin beiguna unluk
endeiila yang aleigi leilada insulin alau yang
lidak menggunakan sunlikan insulin. Semenlaia
enggunaannya laius dialami, agai ada kesesuaian
dosis dengan indikasinya, lana menimbul kan
lioglikemia.
Kaiena obal anlidiabeles oial kebanyakan
membeiikan efek saming yang lidak diinginkan,
maka aia alli mengembangkan sislem engobalan
liadisional unluk diabeles melilus yang ielalif aman
(Agoes, 1991).
Tanaman |ugcnia pc|qan|na lelal banyak dikenal
olel masyaiakal Indonesia. Tanaman ini leisebai di
beibagai daeial, baik di egunungan mauun di
dalaian iendal, dan banyak dikenal dengan nama
olon salam.
Tanaman ini lumbul di vilayal iklim liois
dan subliois, leimasukdi Asia Tenggaia dan Cina.
Di Indonesia olon ini lumbul di egunungan,
lelai ada juga yang dilanam oiang unluk elengka
bumbu masak alau dimanfaalkan sebagai lemal
beiledul (Maidisisvojo dan Radjakmangunsudaiso,
1968, Heyne, 1987).
Daun salam selain dimanfaalkan unluk el eng-
ka bumbu masak, juga dikenal memiliki klasial
unluk menyembulkan diaie, sakil mag dan mabuk
akibal alkolol. Selain ilu, diluliskan juga balva daun
leisebul daal digunakan unluk mengobali kencing
manis alau diabeles melilus (Hembing, 1996, Aliadi,
1996).
Kandungan kimia yang leidaal dalam |ugcnia
pc|qan|na adalal minyak alsiii (O,O5) yang mengan -
dung silial dan eugenol, lannin, dan flavonoid.
Sebagian masyaiakal memanfaalkan daun salam
unluk mengobali kencing manis. Penelilian yang
Media Kedokteran Hewan Vol. 21, No. 2, Mei 2005
63
lelal dilakukan leilada lanaman ini anlaia lain
adalal engaiul embeiian infus daunnya leilada
kadai glukosa daial kelinci. Dilaoikan balva infus
daun salam dengan dosis 175 mg/kg kelinci daal
menuiunkan kadai glukosa daial kelinci (Iimavan,
1998). Dibandingkan dengan infus, maka kandungan
kimia yang ada dalam eksliak elanol adalal lebil
banyak, maka dalam enelilian ini akan dilakukan uji
anlidiabeles eksliak elanol daun salam dengan
induksi aloksan unluk menaikkan kadai glukosa
ada mencil.
eidasaikan uiaian leisebul di alas, maka
diiumuskan eimasalalan sebagai beiikul : Aakal
eksliak elanol daun |ugcnia pc|qan|na daal
menuiunkan kadai glukosa daial mencil yang
diinduksi dengan aloksan `
Tujuan enelilian ini adalal unluk mengelalui
aklivilas eksliak daun |ugcnia pc|qan|na dalam
menuiunkan kadai glukosa daial mencil yang
diinduksi dengan aloksan. Manfaal daii enelilian ini
adalal daal digunakannya daun |ugcnia pc|qan|na
sebagai alleinalif dalam engobalan diabeles melilus.
Mctodc Pcnc!ItIan
alan yang digunakan dalam enelilian ini
adalal daun lanaman |ugcnia Pc|qan|na Weigll yang
dieiolel daii Maleiia Medika, alu, Malang. Delei -
minasi lanaman dilakukan di alai Penelilian Kebun
Raya Puivodadi, Pasuiuan. Daun leisebul dikeiing-
kan dengan caia diangin-anginkan, kemudian dilalus-
kan dan diayak samai dieiolel seibuk keiing.
Seibuk keiing daun salam sebanyak 2 kg dimaseiasi
dengan elanol 96 selama 24 jam, kemudi an disaiing,
lalu iesidu dimaseiasi lagi. Pekei jaan leisebul
diulang, selingga secaia keseluiulan maseiasi
dilakukan selama 4 kali 24 jam. Lksliak caii yang
dieiolel diuakan dengan enuiunan lekanan
memakai alal iolavaoi samai dieiolel eksliak
keiing dan dilimbang.
Dosis yang diakai ada enelilian dililung
beidasaikan emakaian daun salam o lel manusia.
Manusia devasa di Indonesia (beial badan 5O kg)
mengkonsumsi daun salam unluk engobalan lia -
disional sebanyak 7 giam. Pada label konveisi dosis,
beial badan manusia adalal 7O kg dan konveisi dosis
daii manusia ke mencil 2O giam adalal O,OO26 .
Sedangkan, kadai eksliak keiing dalam seibuk keiing
daun salam adalal 1O,27.
Maka eililungan dosisnya adalal sebagai
beiikul: Manusia 5O kg mengkonsumsi seibuk
keiing daun salam sebanyak 7 giam. Manusia 7O kg
mengkonsumsi seibuk keiing daun salam 7O/5O X
7 giam alau 1O,27 X 7O/5O X 7 giam = 1,OO6 giam
eksliak. Dosis unluk mencil 2O giam = O,OO26 X 1,OO6
giam = 2,62 mg eksliak
Unluk sediaan uji kelomok I, dilimbang 5OO
mg CMC Na kemudian dilabuikan ada akuades
anas, lalu diaduk samai CMC Na mengembang,
lalu dilambalkan 262 mg eksliak daun salam dan
diaduk samai lomogen. Selelal ilu, dilambal
dengan aquades samai volumenya 1OO ml. Unluk
sediaan uji kelomok II, caianya sama seeili
leisebul di alas, lelai eksliaknya sebanyak 52 4 mg.
Sedangkan unluk sediaan kelomok konliol lanya
susensi CMC Na O,5 lana eksliak daun salam.
Hevan coba yang digunakan dalam enelilian
adalal mencil janlan galui Wislai, beiumui 2 - 3
bulan, dengan beial badan 2O - 3O giam. Hevan coba
dibagi menjadi 3 kelomok masing-masing 15 ekoi
sebagai beiikul: 1) Kelomok konliol : Hevan coba
dibeii eilakuan dengan susensi CMC Na , 2)
Kelomok I: Hevan coba dibeii eilakuan dengan
eksliak daun salam selaia dengan 1 kali dosis
manusia alau 2,62 mg/ 2O g mencil, 3) Kelomok
II: Hevan coba dibeii eilakuan dengan eksliak daun
salam selaia dengan 2 kali dosis manusia alau 5,24
mg/ 2O g mencil.
Pada uji ini, semua levan coba daii keliga
kelomok eicobaan dibeii aloksan 1OO mg/kg beial
badan selia 4 laii sekali unluk menaikkan kadai
glukosa daialnya. Pengukuian kadai glukosa daial
dilakukan ada laii ke-1 , 4 , 8 , dan 15. Sebelum
dilakukan engukuian kadai glukosa daial, levan
coba diuasakan selama 16 jam. Selama diuasakan,
sekam dikeluaikan daii kandang, agai lidak dimakan
olel levan coba. Pengukuian kadai glukosa dilaku-
kan dengan menggunakan alal Mini Accu|rcn.
Pengukuian kadai glukosa daial ada laii ke -4 dan
laii ke-8 dimaksudkan unluk mengelalui aakal
kadai glukosa daial sudal naik. Pengambilan daial
dilakukan ada embulul daial ekoi levan coba.
Pembeiian sediaan uji ada levan coba dilakukan
ada laii ke-9 samai dengan laii ke-15.
Unluk analisis dala, aiamelei yang digunakan
adalal enuiunan kadai glukosa daial uasa daii
laii ke-8 samai laii ke-15 daii kelomok I dan
kelomok II. Penuiunan kadai glukosa daial uasa
daii kelomok konliol, kelomok I dan kelomok II
dianalisis dengan uji ANAVA ada lingkal
keeicayaan 95. Aabila lasil uji ANAVA
menunjukkan adanya eibedaan beimakna, maka
dilanjulkan dengan uji ISD unluk mengelalui
kelomok mana saja yang memunyai eibedaan
beimakna (Sudjana, 1982).
HasI! dan Pcmbahasan
Daii 2 kg seibuk keiing daun |ugcnia pc|qan|na,
selelal dilakukan maseiasi menggunakan elanol 96
selama 4 kali 24 jam di eiolel eksliak caii.
Kemudian, selelal eksliak caii ini diekalkan dengan
Herra Studiawan dan Mulja Hadi Santosa ; Uji Aktivitas Penurun Kadar Glukosa Darah Ekstrak Daun
64
iolavaoi dilasilkan eksliak keiing sebanyak 2O5,46
giam alau 1O,27 daii daun keiingnya.
Pada eicobaan ini dilakukan engukuian
kadai glukosa ada laii ke-1, 4, 8 dan 15. Penenluan
laii dililung sejak embeiian aloksan eilama kali.
}adi, laii ke-1 adalal laii eilama embeiian
aloksan. Pada laii ke-4 , leinyala kadai glukosa
daial uasa levan coba belum naik cuku banyak.
Olel kaiena ilu ada laii ke-4 semua levan coba
diinduksi aloksan lagi. Pada laii ke-8 eilakuan,
kadai glukosa daial levan coba sudal menunjuk -
kan kenaikan yang beiaili, olel sebab ilu embeiian
balan uji dilakukan sejak laii ke -9 samai dengan
laii ke-15.
Haiga ieiala kadai glukosa daial uasa levan
coba ada laii ke-1, 4, 8, dan 15 lia kelomok
daal dililal ada Tabel 1. Pada label leisebul
lamak balva ieiala kadai glukosa daial uasa
levan coba ada laii ke-4 unluk semua kelomok
belum menunjukkan kenaikan yang beiaili,
sedangkan ada laii ke-8 sudal menunjukkan
adanya kenaikan yang daal digunakan unluk uji
enuiun kadai glukosa.
Tabc! 1. Harga Rcrata Kadar G!ukosa Darah Puasa
Hcwan Coba TIap Kc!ompok pada Bcbcra -
pa Waktu PcngambI!an
Reiala kadai glukosa daial uasa levan
coba (mg)
Kelomok
Haii ke-1 Haii ke-4 Haii ke-8 Haii ke-15
Konliol 146,87 154,8O 199,13 212,67
Kel. I 147,73 155,4O 2O5,13 178,53
Kel. II
145,33 15O,67 2O9,67 175,47
Unluk mengelalui engaiul eksliak daun
salam leilada enuiunan kadai glukosa daial
uasa levan coba, maka dala yang akan disbanding-
kan adalal enuiunan kadai glukosa daii laii ke -8
samai dengan laii ke-15 ada selia kelomok. Uji
Anava ada lingkal keeicayaan 95 membei ikan
laiga iobabililas = O,OOO, beiaili ada eibedaan
beimakna enuiunan kadai glukosa daial uasa
levan coba (Tabel 2). Unluk mengelalui kelomok
mana yang memunyai eibedaan beimakna, maka
dilanjulkan dengan uji ISD. Ringkasan Anava dan uji
ISD daal dililal ada Tabel 3 dan 4.
Hasil uji ISD menunjukkan balva anlaia
kelomok I dan konliol ada eibedaan beimakna
enuiunan kadai glukosa daial uasa daii laii ke -8
samai dengan laii ke-15. Demikian ula lalnya
dengan kelomok II dan konliol. Daii lasil ini daal
disimulkan balva embeiian eksliak elanol daun
|ugcnia pc|qan|na dosis 2,62 mg/kg dan 5,24
mg/kg daal menuiunkan kadai glukosa daial
uasa mencil janlan yang diinduksi dengan aloksan.
Tabc! 2. Harga Rcrata Pcnurunan Kadar G!ukosa
Darah Puasa Hcwan Coba darI HarI Kc-8
sampaI dcngan HarI Kc-15 TIap Kc!ompok
Kelomok N
Reiala enuiunan
kadai glukosa
daial (mg)
Simangan
baku
Konliol
Kel. I
Kel. II
15
15
15
-14,8667
26,6OOO
34,2OOO
9,O3854
18,52334
17,68454
Tabc! 7. RIngkasan Anava Pcnurunan Kadar G!ukosa
Darah Puasa Hcwan Coba darI HarI Kc-8
sampaI dcngan HarI Kc-15
Sumbei
vaiiasi
}umlal
kuadial
Deiajad
bebas
Kuadial
ieiala
I
lilung
Pioba-
bililas
Anlai
kelomok
2O923,911 2 1O461,956 42,554 O.OOO
Dalam
kelomok
1O325,733 42 245,851
Tolal 31429,644 44
Tabc! 8. Pcrbcdaan Harga Rcrata Pcnurunan Kadar
G!ukosa Darah Puasa Hcwan Coba antar
Kc!ompok darI HasI! UjI LSD
Konliol Kelomok I Kelomok
II
Konliol
Kel. I
Kel. II
- -41,4667*
-
-49,O667*
-7,6OOO
*Ada eibedaan beimakna enuiunan kadai glukosa
Namun, daii lasil uji ISD leisebul menunjuk-
kan lidak adanya eibedaan beimakna enuiunan
kadai glukosa daial uasa anlaia kelomok I dan
kelomok II, meskiun daii laiga ieialanya leililal
ada eibedaan sedikil. }adi, embeiian eksliak daun
salam dengan dosis 2,62 mg/kg membeiikan
engaiul yang lidak beibeda dengan dosis 5,24/kg
leilada enuiunan kadai glukosa daial mencil
janlan yang diinduksi dengan aloksan.
Aloksan adalal sualu senyava yang seiing
digunakan unluk enelilian diabeles menggunakan
levan coba. Aloksan daal menglasilkan iadikal
lidioksil yang sangal ieaklif dan daal menyebabkan
diabeles ada levan coba. Lfek diabelogenik aloksan
ini daal dicegal olel senyava enangka iadikal
lidioksil.
Amygdalin adalal salal salu senyava yang
daal beilindak sebagai enangka iadikal lidioksil.
Sliuklui kimia senyava ini memunyai sebual cincin
Media Kedokteran Hewan Vol. 21, No. 2, Mei 2005
65
bezena dan gugus gula yang menyebabkan sangal
ieaklif leilada iadikal lidioksil dan dikalakan
sebagai enangka iadikal lidioksil (Doifman dan
Adam, 1973).
Salal salu kandungan daun salam adalal
senyava golongan flavonoid. Colongan senyava ini,
leiulama yang beiada dalam benluk glikosidanya
memunyai gugus-gugus gula. Dalam enelilian ini,
diduga glikosida flavonoid yang leikandung dalam
daun salam leisebul beilindak sebagai enangka
iadikal lidioksil seeili lalnya amygdalin, selingga
daal mencegal aksi diabelogenik daii aloksan.
Pada eicobaan ini, dosis 5,24 mg/kg lidak
membeiikan eibedaan enuiunan kadai glukosa
yang beimakna dengan dosis 2,62 mg/kg . Hal ini
mungkin disebabkan olel jumlal flavonoid yang ada
dalam dosis leisebul belum cuku unluk menglasil -
kan enuiunan kadai glukosa yang beibeda dengan
dosis 2,62 mg/kg .
KcsImpu!an
Daii lasil enelilian dan analisis dala yang lelal
dilakukan, daal dilaiik kesimulan balva eksliak
elanol daun |ugcnia pc|qan|na dengan dosis 2,62
mg/2O g dan 5,24 mg/2O g daal menuiun -
kan secaia beimakna kadai glukosa daial mencil
janlan yang diinduksi dengan aloksan (<O,O5).
Kaiena samai saal ini masil belum dikelalui
kandungan daun salam yang beiklasial menui unkan
kadai glukosa daial mencil, maka disaiankan unluk
melakukan enelilian isolasi kandungan |ugcnia
pc|qan|na dan menguji klasial lioglikemianya.
Ucapan TcrIma KasIh
Pada kesemalan ini, kami ingin menyam-
aikan leiima kasil yang sebesai -besainya keada
Kelua Iembaga Penelilian Univeisilas Aiilangga alas
kebijaksanaannya selingga enelilian ini daal
didanai.
Daftar Pustaka
Agoes A., 1991, Pengobalan Tiadisional di Indonesia,
Mci|a Nc. 8, Tln 17, lal.632
iaclmacaii, H.D., K.T. Augusli, 1962, Lffecl of Oial
Lffeclivily Hyoglycaemic Agenl, ]curna| cf
Pnarm. Pnarmacc|., vol 14, lal. 167
Deailemen Keselalan Reublik Indonesia, 198O,
Ma|cria Mci|a |ncncsia, }ilid IV, lal. 1O9.
Doifman, I.M. and Adams, C.L., 1973, Nalional
Slandaid Refeience Dala Sysl em, NS, vol 4,
lal. 1-59
Heyne, K., 1987, Tumcunan 3crguna |ncncsia, }ilid III,
adan Penelilian dan Pengembangan Kelulanan,
Deailemen Keselalan Reublik Indonesia,
}akaila, lal 1521, 1522.
Hembing, H.M., 1996, Tanaman eiklasial Obal di
Indonesia, }ilid IV, celakan eilama, Peneibil
Puslaka Kailini, lal. Vii, 137 - 138.
Hidayali Tanli, 1995, Pcngarun Pcmccrian |asc Air ari
||s|ra| Mc|anc| Umci Dicsccrca nispia Dcns|
|crnaap Kaar G|u|csa Daran Kc|inci cngan Cara
Uji Tc|cransi G|u|csa Ora| , Skiisi, Iakullas
Iaimasi Univeisilas Aiilangga, Suiabaya
Ivu, M.M., 199O, Hyoglycaemic Aclivily of
Dioscoieline in Noimal and Alloxan Diabelic
Rabbils, P|an|a Mcica, vol 56, lal. 265 - 267
Iimavan, P.H., 1998, Pcmccrian |nfus Daun Sqzqgium
Pc|qan|num (lcign|) la|p Sccara Ora| Tcrnaap
Kaar G|u|csa Daran Kc|inci Dcngan Cara Uji
Tc|cransi Gu|a, Skiisi, Iakullas IAimasi
Univeisilas Aiilangga, Suiabaya.
Maidisisvojo, S., Radjakmangunsudaiso, H., 1968,
Cacc Puqang larisan Ncnc| Mcqang , }il,id I,
Celakan kedua, PT Kaiya vieda, lal 94,95.
Mailin, DW., el al, Daimavan I (Teijemalan), 1987,
3ic|imia, Ldisi XX, CV LCL, }akaila, lal. 295 -
298
Sudjana, 1982, Mc|cc S|a|is|i|a, Peneibil Taisilo,
andung.
Syamsulidayal, S.S., Hulaea, }.R., 1991, |ntcn|aris
Tanaman Oca| |ncncsia, }ilid I, adan Penelilian
dan Pengembangan Keselalan, Deailemen
Keselalan Reublik Indonesia, lal 54, 55.
Tjokioiaviio A., 1986, Diacc|cs Mc|i|us Aspc| K|ini|
an |picmic|cgi, Aiilangga Univeisily Piess,
Suiabaya
Tjokioiaviio A., 198O, Prcta|cnsi Diacc|cs Mc|i|us
Dcuasa i Kcqa Suaracaqa, Iembaga Penelilian
Univeisilas Aiilangga, Suiabaya.

Anda mungkin juga menyukai