Pengontrol Ketersediaan Air Tanah terkait Pemanfaatan Lahan Fasum di Perum Grand Residence Setu Bekasi
Temon Sujadi
Mahasiswa Fakultas Teknik, UNISMA BEKASI kontak penulis : temonsujadi@gmail.com
ABSTRAK
Perum grand residence salah satu perumahan yang terletak di kelurahan cijengkol, setu Bekasi merupakan satu dari banyak perumahan yang mengalami krisis air bersih. Sehingga penggunaan air tanah meningkat. Penggunaan air tanah juga mengalami banyak kedala dikarenakan perumahan yang dibangun diatas tanah bekas persawahan terindikasi kuat mengandung kadar logam yang berbahaya. Penelitian ini melakukan analisis pemanfaatan lahan (Melalui Interpelasi citra landsat), analisis run off dan infiltrasi (metode hidrometrologi), analisis kebutuhan air ( sektor domestik, Perkotaan, pertanian, peternakan, perikanan dan industri) serta analisis ketersediaan air tanah (dari selisih infiltrasi dan kebutuhan air tanah) juga analisis bahaya penggunaan air tanah yang mempuyai kadar logam tinggi. Interpelasi citra landsat beberapa tahun terakhir mengindikasi peningkatan signifikan era permukiman serta penurunan lahan yang berpotensi sebagai daerah resapan air seperti persawahan, hutan, perkebunan, dan lahan kosong. Analisis infiltrasi mengindikasi bahwa pada bulan kering ( dengan curah hujan kecil/nol) infiltrasi terbatas sehinga menyebabkan defisit ketersediaan air tanah. Salah satu penyebabnya adalah tingginya perubahan lahan terbuka menjadi lahan terbangun dalam beberapa tahun terakhir. Analisis bahaya penggunaan air yang mengandung logam berat mengindikasikan dampak-dampak akibat penggunaan air yang tidak memenuhi standar kualitas air bersih. Penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah kota bekasi mempertahankan luasan lahan terbuka dan meningkatkan resapan air hujan melalui pembuatan biopori maupun sumur resapan. Juga rekomendasi kepada pihak devploper agar berperan aktiv menyediakan sarana air bersih dengan memperhitungkan dampak-dampak kesehatan jika terus menerus digunakan air berkadar logam tinggi.
Kata kunci : air tanah, kebutuhan air bersih, infiltrasi, pemanfaatan lahan, air dan kesehatan PENDAHULUAN
Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah air bersih. Yang berbeda jumlah kebutuhannya antara masyarakat di perdesaan dan di perkotaan. Untuk masyarkat di perdesaan menurut standard WHO adalah 80 100 L/orang/hari, sementara untuk masyarakat di perkotaan kebutuhannya adalah 100- 120 L/orang/hari. Ketersediaan Air dimuka bumi ini hanya sekitar 2.5 % dari total volume air yang ada ( UNESCO 1978 dalam Kodoatie dan Sjarief, 2010). Air tanah adalah air yang mengalami infiltrasi didaerah isian sehingga terdapat dipermukaan bumi ( Juanda dan hutasoit, 1999). Seiring Laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi, kebutuhan airpun meningkat. Pemanfaatan Air tanah sebagai air bersih menjadi solusi terbaik dan termurah. Hal ini menyebabkan ketersediaan air tanah berkurang, selain itu perubahasn fungsi lahan juga menyebabkan air yang seharusnya dapat terserap, menjadi run off yang mengalir ke sungai dan terus kelaut. Dampak langsungnya adalah berkurangnya ketersediaan air tanah (kekeringan)
Ketersediaan air tanah juga menjadi polemik bagi warga saat diketahui ternyata mayoritas air tanah mengandung kadar logam yang tinggi, Untuk itu perlu dilakukan kajian ketersediaan air tanah dengan cara :
1. Menganalisis Pemanfaatan dan perubahan lahun beberapa tahun terakhir 2. Menganalisis besaran kebutuhan air untuk satu perumahan 3. Menganalisis nilai infiltrasi air 4. Menganalisis ketersediaan air tanah 5. Menganalisis dampak-dampak kesehatan penggunaan air berkadar logam tinggi 6. Merumuskan Pemanfaatan ruang dalam kaitan menjaga kelangsungan ketersediaan air tanah sebagai sumber air bersih 7. Membuat inovasi alat untuk menjaga kestabilan Penyaluran air bersih ke rumah-rumah warga METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang Penulis lakukan yaitu : 1. Analisis Perubahan pemanfaatan Lahan Analisis perubahan pemanfaatan lahan ini diperoleh dengan pengolahan citra satelit beberapa tahun terakhir 2. Analisis Infiltrasi infiltrasi dihitung menggunakan metode hidrometrologi dengan data curah hujan, lama penyinaran matahari, temperature, tekanan uap air, kecepatan angin, evapotranspirasi dan debit sungai minimal 3. Analisis Kebutuhan Air Perhitungan Kebutuhan air berdasarkan kebutuhan sector domestic dan perkotaan, pertanian, peternakan, perikanan dan industry 4. Analisis ketersediaan air tanah ketersediaan air tanah didapat dari selisih infiltrasi dan kebutuhan air total. Kebutuhan air total dipenuhi dari air tanah dan pemukiman 5. Analisis dampak kesehatan Analisis ini membandingkan hasil laboratorium air yang mengandung kadar logam tinggi dengan air bersih layak pakai 6. Pembuatan inovasi Alat bantu dalam analisis ini membuat sebuah alat yang bisa secara otomatis mengatur pemakaian, pengisian, juga penyaluran air kerumah-rumah warga