Anda di halaman 1dari 3

@2014

JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH


Volume (1) 1-3 Mei 2014



Pengontrol Ketersediaan Air Tanah terkait
Pemanfaatan Lahan Fasum di Perum Grand Residence Setu Bekasi


Temon Sujadi

Mahasiswa Fakultas Teknik, UNISMA BEKASI
kontak penulis : temonsujadi@gmail.com


ABSTRAK

Perum grand residence salah satu perumahan yang terletak di kelurahan cijengkol, setu
Bekasi merupakan satu dari banyak perumahan yang mengalami krisis air bersih. Sehingga
penggunaan air tanah meningkat. Penggunaan air tanah juga mengalami banyak kedala
dikarenakan perumahan yang dibangun diatas tanah bekas persawahan terindikasi kuat
mengandung kadar logam yang berbahaya. Penelitian ini melakukan analisis pemanfaatan
lahan (Melalui Interpelasi citra landsat), analisis run off dan infiltrasi (metode
hidrometrologi), analisis kebutuhan air ( sektor domestik, Perkotaan, pertanian, peternakan,
perikanan dan industri) serta analisis ketersediaan air tanah (dari selisih infiltrasi dan
kebutuhan air tanah) juga analisis bahaya penggunaan air tanah yang mempuyai kadar logam
tinggi. Interpelasi citra landsat beberapa tahun terakhir mengindikasi peningkatan signifikan
era permukiman serta penurunan lahan yang berpotensi sebagai daerah resapan air seperti
persawahan, hutan, perkebunan, dan lahan kosong. Analisis infiltrasi mengindikasi bahwa
pada bulan kering ( dengan curah hujan kecil/nol) infiltrasi terbatas sehinga menyebabkan
defisit ketersediaan air tanah. Salah satu penyebabnya adalah tingginya perubahan lahan
terbuka menjadi lahan terbangun dalam beberapa tahun terakhir. Analisis bahaya penggunaan
air yang mengandung logam berat mengindikasikan dampak-dampak akibat penggunaan air
yang tidak memenuhi standar kualitas air bersih. Penelitian ini merekomendasikan agar
pemerintah kota bekasi mempertahankan luasan lahan terbuka dan meningkatkan resapan air
hujan melalui pembuatan biopori maupun sumur resapan. Juga rekomendasi kepada pihak
devploper agar berperan aktiv menyediakan sarana air bersih dengan memperhitungkan
dampak-dampak kesehatan jika terus menerus digunakan air berkadar logam tinggi.

Kata kunci : air tanah, kebutuhan air bersih, infiltrasi, pemanfaatan lahan, air dan kesehatan
PENDAHULUAN

Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah air bersih. Yang berbeda jumlah kebutuhannya
antara masyarakat di perdesaan dan di perkotaan. Untuk masyarkat di perdesaan menurut
standard WHO adalah 80 100 L/orang/hari, sementara untuk masyarakat di perkotaan
kebutuhannya adalah 100- 120 L/orang/hari. Ketersediaan Air dimuka bumi ini hanya sekitar
2.5 % dari total volume air yang ada ( UNESCO 1978 dalam Kodoatie dan Sjarief, 2010). Air
tanah adalah air yang mengalami infiltrasi didaerah isian sehingga terdapat dipermukaan bumi
( Juanda dan hutasoit, 1999). Seiring Laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi,
kebutuhan airpun meningkat. Pemanfaatan Air tanah sebagai air bersih menjadi solusi terbaik
dan termurah. Hal ini menyebabkan ketersediaan air tanah berkurang, selain itu perubahasn
fungsi lahan juga menyebabkan air yang seharusnya dapat terserap, menjadi run off yang
mengalir ke sungai dan terus kelaut. Dampak langsungnya adalah berkurangnya ketersediaan
air tanah (kekeringan)

Ketersediaan air tanah juga menjadi polemik bagi warga saat diketahui ternyata mayoritas air
tanah mengandung kadar logam yang tinggi, Untuk itu perlu dilakukan kajian ketersediaan air
tanah dengan cara :

1. Menganalisis Pemanfaatan dan perubahan lahun beberapa tahun terakhir
2. Menganalisis besaran kebutuhan air untuk satu perumahan
3. Menganalisis nilai infiltrasi air
4. Menganalisis ketersediaan air tanah
5. Menganalisis dampak-dampak kesehatan penggunaan air berkadar logam tinggi
6. Merumuskan Pemanfaatan ruang dalam kaitan menjaga kelangsungan ketersediaan air
tanah sebagai sumber air bersih
7. Membuat inovasi alat untuk menjaga kestabilan Penyaluran air bersih ke rumah-rumah
warga
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang Penulis lakukan yaitu :
1. Analisis Perubahan pemanfaatan Lahan
Analisis perubahan pemanfaatan lahan ini diperoleh dengan pengolahan citra satelit beberapa
tahun terakhir
2. Analisis Infiltrasi
infiltrasi dihitung menggunakan metode hidrometrologi dengan data curah hujan, lama
penyinaran matahari, temperature, tekanan uap air, kecepatan angin, evapotranspirasi dan
debit sungai minimal
3. Analisis Kebutuhan Air
Perhitungan Kebutuhan air berdasarkan kebutuhan sector domestic dan perkotaan, pertanian,
peternakan, perikanan dan industry
4. Analisis ketersediaan air tanah
ketersediaan air tanah didapat dari selisih infiltrasi dan kebutuhan air total. Kebutuhan air
total dipenuhi dari air tanah dan pemukiman
5. Analisis dampak kesehatan
Analisis ini membandingkan hasil laboratorium air yang mengandung kadar logam tinggi
dengan air bersih layak pakai
6. Pembuatan inovasi Alat bantu
dalam analisis ini membuat sebuah alat yang bisa secara otomatis mengatur pemakaian,
pengisian, juga penyaluran air kerumah-rumah warga

Anda mungkin juga menyukai