JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2013 Bab I Pendahuluan
I. Potensi Bahan Baku Saurkraut adalah produk hasil fermentasi kubis yang diperoleh dengan bantuan beberapa jenis bakteri. Sejauh ini, semua bagian dari kubis telat dimanfaatkan dengan baik. Dilaporkan bahwa kubis berkhasiat untuk mengobati pirai (gout, pembengkakan sendi), diare, tuli, dan sakit kepala; lumatan kubis adalah ramuan yang biasa digunakan untuk mengobati keracunan jamur. Selain itu tanaman kubis juga secara tradisional sering digunakan sebagai obat gatal akibat jamur Candida (candidiasis), jamur dikulit kepala, tangan dan kaki, kadar kolesterol darah tinggi, radang sendi (artritis), antidotum pada mabuk alcohol (hangover), racun dihati, sulit buang air besar, mencegah tumor membesar, dan meningkatkan produksi ASI. Limbah daun kubis yang membusuk pun dapat dimanfaatkan dalam pembuatan asam laktat. II. Komposisi Bahan Baku Kubis segar mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, vitamin ( C, E, tiamin, riboflavin, nicotinamide), kalsium, dan beta karoten. Selain itu juga mengandung senyawa sianohidroksibutena (CHB), sulforafan, dan iberin yang merangsang pembentukan glutation. Brassica dan banyak genus Brassicaceae mengandung senyawa glukosinolat yang diubah oleh enzim mirosinase menjadi senyawa yang berasa. Rincian dari kandungan nutrisi kubis adalah sebagai berikut:
Gambar 1: Nutrition Facts Kubis
III. Tinjauan Harga Bahan Baku Per Kg Kubis merupakan sayur mayor yang dapat dengan mudah ditemukan di pasar segar maupun pasar swalayan di Indonesia. Harga kubis adalah Rp 2000/kg. Namun, karena perubahan cuaca yang menyebabkan petani kubis gagal panen maka harga kubis menurut pantauan media massa telah turun menjadi Rp 300/kg. IV. Uraian Masalah Dewasa ini banyak ditemukan kasus penjualan makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan Negara (BPOM), maka dari itu makalah ini dibuat untuk mengetahui kandungan yang terdapat dari salah satu makan impor hasil fermentasi yang beredar di pasar dengan membahas tentang nutrisi yang terkandung, harga, proses pembuatan, dan lain sebagainya.
Bab II Tinjauan Teori
Saurkraut adalah suatu produk yang dibuat dengan cara pickling yang disebut dengan lacto- fermentation. Saurkraut umumnya terbuat dari kubis, namun dapat dibuat juga dari bahan lain seperti fennel dan wortel. Lacto-fermentation beranalogi dengan cara pembuatan acar mentimun (pickled cucumbers) dan kimchi korea secara tradisional. Saurkraut dibuat dengan cara memotong kecil-kecil kubis yang akan dibuat menjadi sauerkraut. Tumpuk kubis dengan lapisan kubis-garam-kubis-garam hingga wadah penuh. Tutup wadah dan diamkan agar fermentasi dapat terjadi. Saurkraut yang telah diasinkan dengan baik dapat bertahan sampai beberapa bulan didalam wadah air-tight dengan suhu 15 o C atau dibawahnya. Fermentasi oleh lactobacilli terjadi secara natural. Hal ini dikarenakan oleh induk bakteri yang terdapat dalam daun kubis mentah. Ragi juga dapat terbentuk yang menyebabkan hasil sauerkraut menjadi lembut. Selain itu, fermentasi ini juga dibantu oleh Pediococcus sp. Proses fermentasi terbagi menjadi 3 fase. Dalam fasa pertama, bakteri anaerobic seperti Klebsiella dan Enterobacter memulai fermentasi dan mulai memroduksi suasana asam yang baik bagi bakteri selanjutnya yang akan terbentuk. Fase kedua dimulai pasa saat tingkat keasaman sudah tinggi untuk berbagai bakteri. Leuconostoc mesenteroides dan Leuconostoc sp. lainnya mendominasi. Pada fase ketiga, beberapa spesies Lactobacillus seperti L. brevis dan L. plantarum melakukan fermentasi pada kandungan gula yang tersisa yang membuat pH menjadi turun. PH rendah diciptakan untuk mencegah pertumbuhan Clostridium botulinum, merupakan racun yang menyebabkan botulism.
Gambar 2: Diagram Alir Proses Pembuatan Saurkraut
Gambar 3: Wadah Berisi Saurkraut
Gambar 4: Saurkraut Hasil Fermentasi
Saurkraut memiliki kandungan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, seperti: vitamin C, vitamin B6, kalsium, zat besi, dan magnesium. Berikut ini adalah rincian dari komposisi saurkraut.
Gambar 5: Nutrition Facts Saurkraut
Saurkraut juga mengandung asam laktat yang memberikan rasa asam. Asam laktat ini yang berperan penting dalam fermentasi ini. Karena dengan adanya asam laktat, sauerkraut terbebas dari bakteri dekomposisi. Saurkraut biasanya dijadikan bahan makanan pada musim dingin karena dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama. Saurkraut biasanya menjadi hidangan pendamping sosis. Saurkraut merupakan makanan. Menurut research yang telah ada, mengkonsumsi sauerkraut dalam jumlah banyak dapat menghindari penyakit kanker dan orang yang mengkonsumsi sauerkraut terbukti memiliki umur lebih panjang dibandingkan dengan orang yang tidak mengkonsumsi atau hanya mengkonsumsi sauerkraut dalam jumlah sedikit. Bab III Kesimpulan
1. Proses fermentasi sauerkraut dibantu oleh bakteri asam laktat, yaitu: Leuconostoc, Lactobacillus, dan Pediococcus. 2. Proses fermentasi sauerkraut terdiri dari 3 fase. 3. Kubis mengandung banyak vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh manusia, seperti vitamin C, vitamin B6, kalsium, zat besi, dan magnesium
Daftar Pustaka
1. Dra. Rusmiati, Dewi, Sri Agung Fitri Kusuma,M.Si., Yasmiwar Susilawati, M.Si., Dra. Sulistianingsih. 2007. Pemanfaatan Kubis (Brassica oleracea var. capitata alba) Sebagai Kandidat Antikeputihan. 2. http://en.wikipedia.org/wiki/Sauerkraut, 20 November 2013 3. http://www.goethe.de/ins/gb/lp/prj/mtg/typ/sau/en5653632.htm 4. Khumalawati, Ika Stia, Yenny Maria Ulfa. 2009. Pemanfaatan Limbah Kubis Menjadi Asam Laktat. http://core.kmi.open.ac.uk/display/11705043. 20 November 2013 5. Vincent, and Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia 2 : Prinsip, Produksi dan Gizi. Edisi 2. Penerbit ITB; Bandung.