Anda di halaman 1dari 3

BOLEHKAH BUANG AIR KECIL [ KENCING ]

BERDIRI
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Pertanyaan :
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : "Rasulullah SAW melarang buang
air kecil sambil berdiri sebagaimana diriwayatkan oleh sayyidah Aisyah. Tetai
kemudian beliau buang air kecil sambil berdiri! bagaimana mengkomromikannya ""
Jawaban :
Riwayat bahwa beliau melarang kencing sambil berdiri tidak shahih. #aik riwayat Aisyah
atauun yang lain. $isebutkan dalam sunan %bnu Ma&ah dari hadits 'mar! beliau SAW
berkata : " Janganlah engkau kencing berdiri".
(adits ini lemah sekali. Adaun hadits Aisyah! yang disebut-sebut dalam ertanyaan tadi
sama sekali tidak berisi larangan Rasulullah SAW kencing sambil berdiri. (adits tersebut
hanya menyatakan bahwa Aisyah belum ernah melihat Rasulullah SAW kencing sambil
berdiri.
)ata Aisyah Ra : "Barangsiapa yang mengatakan pada kalian bahwa Nabi SAW
pernah buang air kecil sambil berdiri maka janganlah kalian membenarkannya
( mempercayainya )".
Aa yang dikatakan oleh Aisyah tentu sa&a berdasarkan atas aa yang beliau ketahui sa&a.
$isebutkan dalam shahihain dari hadits (ud*ai+ah bahwa beliau SAW melewati temat
samah suatu kaum! kemudian buang air kecil sambil berdiri.
$alam kasus-kasus seerti ini ulama +i,ih berkata : "Jika bertentangan dua nash ; yang
satu menetapkan dan yang lain menafikan, maka yang menetapkan didahulukan
daripada yang menafikan, karena ia mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh pihak
yang menafikan .
Jadi bagaiana !"#" #en$ing %abi& berdiri '
Tidak ada aturan dalam syari-at tentang mana yang lebih utama kencing sambil berdiri
atau duduk! yang harus dierhatikan oleh orang yang buang ha&at hanyalah bagaimana
caranya agar dia tidak terkena ciratan kencingnya. .adi tidak ada ketentuan syar-i!
aakah berdiri atau duduk. /ang enting adalah seerti aa yang beliau SAW sabdakan :
"aksudnya ! "akukanlah tata cara yang bisa menghindarkan kalian dari terkena
cipratan kencing".
$an kita belum mengetahui adakah shahabat yang meriwayatkan bahwa beliau SAW
ernah kencing sambil berdiri 0 selain hadits (ud*ai+ah tadi 1. Tai ini bukan berarti
bahwa beliau tidak ernah buang air kecil 0 sambil berdiri 1 kecuali ada ke&adian
tersebut.
Sebab tidak la*im ada seorang shahabat mengikuti beliau ketika beliau SAW buang air
kecil. )ami beregang dengan hadits (ud*ai+ah bahwa beliau ernah buang air kecil
sambil berdiri akan tetai kami tidak mena+ikan bahwa beliauun mungkin ernah buang
air kecil dengan cara lain.
#234()A( #'AN5 A%R )46%3 SAM#%3
#4R$%R%"
Syaikh Abdul A*i* bin Abdullah bin #a*
Pertanyaan :
Syaikh Abdul A*i* bin Abdullah bin #a* ditanya : #olehkah seseorang buang air kecil
sambil berdiri" 7erlu diketahui bahwa tidak ada bagian dari tubuh atau akaian yang
terkena na&is tersebut "
Jawaban :
#oleh sa&a buang air kecil sambil berdiri! terutama sekali bila memang dierlukan!
selama tematnya tertutu dan tidak ada orang yang daat melihat auratnya! dan tidak
ada bagian tubuhnya yang tercirati air seninya. $asarnya adalah riwayat dari (ud*ai+ah
bahwa Nabi SAW ernah menu&u sebuah temat samah milik sekelomok orang! lalu
beliau buang air kecil sambil berdiri. (adits ini diseakati keshahihannya. Akan tetai
yang a+dhal teta buang air kecil dengan duduk. )arena itulah yang lebih sering
dilakukan oleh Rasulullah SAW! selain &uga lebih daat menutui aurat dan lebih &arang
terkena ciratan air seni.
(')'M T4M7AT )4N6%N5 /AN5
#4R5ANT'N5
Syaikh Shalih bin 8au*an Al-8au*an
Pertanyaan :
Syaikh Shalih bin 8au*an Al-8au*an ditanya : $i temat kami beker&a ada temat
kencing yang bergantung. Sebagian teman menggunakannya dengan memakai celana
an&ang dan kencing sambil berdiri yang tidak men&amin bahwa air urine tidak mengenai
celana an&ang.
7ada suatu hari saya memberi nasehat keadanya! ia men&awab -Rasulullah SAW tidak
ernah melarang hal tersebut-. Saya mohon nasehat dan etun&uk.
Jawaban :
#oleh bagi seseorang kencing sambil berdiri! aabila bisa ter&aga dari ercikan air
kencing ke badan dan akaiannya! karena Nabi SAW ernah kencing sambil berdiri di
suatu saat 9:;. Terutama aabila hal tersebut sangat dibutuhkan karena semitnya
akaiannya atau karena ada enyakit di tubuhnya! namun hukumnya makruh kalau tidak
ada kebutuhan.
9:; (adits Riwayat Al-#ukhari dalam Ath-Thaharah <<= dan Muslim dalam Ath-
Thaharah <>?.

Anda mungkin juga menyukai