Anda di halaman 1dari 11

PEMERIKSAAN FISIK PADA THORAK (RESPIRASI)

Definisi
Pemerikasaan fisik merupakan sebuah proses dari seorang ahli untuk memeriksa
tubuh klien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat
dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam
penegakkan diagnosa dan intervensi keperawatan.
Tujuan dari pemeriksaan fisik
Untuk menentukan status kesehatan klien, mengidentifikasi masalah klien, dan
mengambil data dasar untuk menentukan rencana tindakan keperawatan.
Teknik dalam pemeriksaan fisik ada !ai"u #
$) Inspeksi
Inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat
bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. Cahaya yang adekuat
diperlukan agar perawat dapat membedakan warna, bentuk dan kebersihan
tubuhklien.
%an& perlu diper'a"ikan saa" melakukan inspeksi !ai"u #
a !akipnea
b sianosis
c mulut terbuka
d cuping hidung mengembang
e dispnea
f penggunaan otot"otot aksesori pernafasan seperti fleksi otot strenokleidomastoid
g perhatikan rasio inspirasi ke ekspirasi karena lamanya ekspirasi normal # kali
dari lamanya inspirasi normal
h amati pola bicara $ berapa banyak kata atau kalimat yang dapat diucapkan
sebelum mengambil nafas berikutnya, klien yang sesak nafas mungkin hanya
mampu mengucapkan % atau & kata sebelum mengambil nafas berikutnya
!abel #"#. !emuan pada pemerisaan inspeksi paru
Inspeksi 'ormal (bnormal
Penampilan
umum
pernafasan tenang
duduk atau bangun
bersandar tanpa kesulitan
kulit tranlusen, tampak
kering
bidang kuku merah muda
membran mukosa merah
muda dan lembab
sianosis)pucat dika*i dengan
menetapkan nilai dasar
individual sebelumnya
bibir monyong ketika menghirup
nafas,
tampak resah dan gelisah,
condong kedepan dengan tangan
atau siku keatas lutut,
kulit + berkeringat sedikit pucat
atau agak kemerahan,
sianosis + kulit ) membran
mukosa tampak kebiruan,
sianosis sentral + akibat
penurunan oksigenasi darah,
sianosis perifer + akibat
vesokonstriksi setempat atau
penuranan curah *antung,
kuku tabuh + pembesaran falang
terminal tanpa nyeri yang
berkaitan dengan hipoksia
*aringan kronis.
!rakcea
,rekuensi
Pola pernafasan
-agian tengah leher
.upneau + /#"#0 kali
Upaya inspirasi minimal
pasif, ekspirasi tenang
Rasio inspirasi)ekspirasi 1
/+# pria $pernafasan
diafragma, wanita
$pernafasan toraks
deviasi traklea + pergeseran tempat
baik lateral,anterior, atau
posterior,
distensi vena *ugularis
batuk + kuat)lemah, kering)basah,
produktif)non produktif,
pembentukan sputum + *umlah,
warna, bau, kosistensi
takipnea + frekuensi 1 #0 2)menit,
bradipnea+ frekuensi 1 /0 2)menit
hipernea + peningkatan
perdalaman pernafasan,
pernafasandengan otot"otot
aksesoris,
(pnea + tidak ada pernafasan total,
-iot + tak teratur dengan periode
apnea,
Cheyne"stokes + nafas dalam dan
dangkal bersiklus, dukuh dengan
periode apnea,
3ussmaul + pernafasan cepat,
dalan dan teratur,
Paradok + bagian dinding dada
bergerak kedalam selama inhalasi
3onfigurasi
toraks
!ampak simetris
4iameter anteroposterior
$(P lebih kecil dan
diameter transversal
!ulang belakang lurus
5capula pada bidang
hori6ontal yang sama
dan keluar selama ekshalasi,
5tridor + bunyi yang terdengar
*elas, keras, tidak nyaring selama
inhalasi dan keluar selama
ekshalasi.
.kspansi dada tak sama,
Perkembangan muskuler asimetris
4ada tong + diameter (P
meningkat dalam hubungannya
dengan diameter transversal,
3ifosis+ fleksi ekstensi tulang
belakang,
5coliosis + peningkatan lengkung
lateral,
7etak scapula asimetris.
() Palpasi
Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera peraba.
!angan dan *ari"*ari adalah instrumen yang sensitif digunakan untuk
mengumpulkan data, misalnya tentang + temperatur, turgor, bentuk,
kelembaban, vibrasi, dan ukuran.
Hal)'al !an& perlu diper'a"ikan selama palpasi #
Ciptakan lingkungan yang nyaman dan santai.
!angan perawat harus dalam keadaan hangat dan kering
3uku *ari perawat harus dipotong pendek.
5emua bagian yang nyeri dipalpasi paling akhir.
8isalnya + adanya tumor, oedema, krepitasi $patah tulang, dan lain"lain.
*an&ka')lan&ka'#
/. !rackea
Caranya +
Perlahan letakan ibu *ari tangan yang akan mempalpasi pada satu
sisi trakhea dan *ari"*ari lainnya pada sisi sebelahnya
9erakan trakhea dengan lembut dari satu sisi ke sisi lainnya
sepan*ang trakhea sambil mempalpasi terhadap adanya massa
krepitus, atau deviasi dari garis tengah.
#. 4inding dada
a mengka*i apakah gerakan, atau ekskursi toraks selama inspirasi dan
ekspirasi, amplitudonya simetris atau sama
b ka*i adanya krepitus $udara dalam *aringan subkutan
c defek atau nyeri tekan dinding dada
d tonus otot
e edema
f fremitus taktil
Caranya +
8enggunakan bagian tumit atau ulnar tangan
Palpasi dinding dada posterior saat klien mengucapkan kata"
kata yang menghasilkan vibrasi yang relatif keras $mis. tu*uh"
tu*uh
:ibrasi ditransmisikan dari laring melalui *alan napas dan dapat
dipalpasi pada dinding dada.
g vibrasi gerakan udara melalui dinding dada ketika klien sedang
bicara.
Untuk mengevaluasi ekskursi toraks, klien diminta untuk duduk
tegak, dan tangan pemeriksa diletakkan pada dinding dada posterior klien
$bagian punggung. Ibu *ari tangan pemeriksa saling berhadapan satu sama
lain pada kedua sisi tulang belakang, dan *ari"*ari lainnya menghadap ke atas
membentuk posisi seperti kupu"kupu. 5aat klien menghirup napas tangan
pemeriksa harus bergerak ke atas dan keluar secara simetri.
!abel #"% !emuan padapemeriksa palpasi paru
P(7P(5I ';R8(7 (-';R8(7
3ulit dan dinding 3ulit tak nyeri tekan, 3ulit lembab atau terlalu kering
4ada lembut dan kering. 3repitus"berbunyi ta*am ketika kulit di
Palpasi yang disebabkan oleh kebocoran
udara dari paru"paru kedalam *aringan
subkutan.
!ulang belakang dan iga 'yeri tekan setempat
!ak nyeri takan

,remitus 5imetris, vibrasi ringan Peningkatan fremitus"(kibat vibrasi
!eraba pada dinding dada melalui media padat,seperti pada tumor paru
5elama bersuara. Penurunanfremitus"(kibat vibrasi melalui
peningkatan ruang dalam dada, seperti pada
pneumothorak atau obesitas.
,remitus asimetris merupakan suatu kondisi
<ang selalu tidak normal.

.kspansi dada .kspanst simetris % sampai .kspansi kurang dari % cm,nyeri atau
7ateral = cm asimetris.
+) Perkusi
Perkusi adalah pemeriksaan dengan *alan mengetuk bagian
permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh
lainnya $kiri kanan dengan tu*uan menghasilkan suara.
Perkusi bertu*uan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan
konsistensi *aringan. Perawat menggunakan kedua tangannya sebagai alat
untuk menghasilkan suara.
!abel #"& !emuan Pada Pemeriksaan Perkusi Paru
P.R3U5I ';R8(7 (-';R8(7
-idang Paru -unyi resonan, tingkat Hiperresonan + (kan terdengar
keyakinan rendah, menggaung, pada pengumpulan udara atau
mudah terdengar, kualitas sama pneumothorak
pada kedua sisi. Pekak atau 4atar + !er*adi akibat
penurunan udara didalam paru"
paru $tumor, cairan
9erakan dan posisi 7etak difragma pada vertebra Posisi tinggi + 4istensi lambung
4iafragma torakik ke/0 setiap hemidiafragma atau kerusaka saraf frenikus
%"> cm. penurunan atau tanpa gerakan
Pada kedua hemodiafragma.
Adapun suara)suara !an& dijumpai pada perkusi adalah +
S,n,r + suara perkusi *aringan yang normal.
Redup + suara perkusi *aringan yang lebih padat, misalnya di daerah paru"paru
pada pneumonia.
Pekak + suara perkusi *aringan yang padat seperti pada perkusi daerah
*antung, perkusi daerah hepar.
Hipers,n,r-"impani + suara perkusi pada daerah yang lebih berongga kosong,
misalnya daerahcaverna paru, pada klien asthma kronik.
Perkusi dimulai pada apeks dan diteruskan sampai ke dasar, beralih dari area
posterior ke area lateral dan kemudian ke area anterior. 4ada posterior paling baik
diperkusi dengan posisi klien berdiri tegak dan tangan disilangkan di depan dada untuk
memisahkan skapula.
Perkusi *uga dilakukan untuk mengka*i ekskursi diafragma. 8inta klien untuk
menghirup napas dalam dan menahannya ketika (nda memperkusi ke arah bawah
bidang paru posterior dan dengarkan bunyi perkusi yang berubah dari bunyi resonan ke
pekak. !andai area ini dengan pena. Proses ini diulang setelah klien menghembuskan
napas, tandai lagi area ini. 3a*i kedua sisi kanan dan kiri. ?arak antara dua tanda
seharusnya % sampai > cm, *arak lebih pendek ditemukan pada wanita dan lebih pan*ang
pada pria. !anda pada sebelah kiri akan sedikit lebih tinggi karena adanya hepar.
3lien dengan kenaikan diafragma yang berhubungan dengan proses patologis
akan mempunyai Penurunan ekskursi diafragma. ?ika klien mempunyai penyakit pada
lobus bawah $mis. konsolidasi atau cairan pleural, akan terdengar bunyi perkusi pekak.
-ila ditemukan abnormalitas lain, pemeriksaan diagnostik lain harus dilakukan untuk
mengka*i masalah secara menyeluruh.
) Auskul"asi
(dalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan
suara yang dihasilkan oleh tubuh. -iasanya menggunakan alat yang disebut
dengan stetoskop.
Hal)'al !an& perlu diauskul"asi pada sis"em pernafasan adala' #
a) 8engka*i suara nafas dengan cara klien diminta bernafas melalui mulut.
4engarkan semua area paru dan dengarkan pada keadaan tanpa pakaian@
*angan dengarkan bunyi paru dengan klien mengenakan pakaian, selimut,
gaun, atau kaus. 3arena bunyi yang terdengar kemungkinan hanya bunyi
gerakan pakaian di bawah stetoskop.
Suara "idak n,rmal !an& dapa" diauskul"asi pada nafas adalah +
Rales + suara yang dihasilkan dari eksudat lengket saat
saluran"saluran halus pernafasanmengembang pada
inspirasi $rales halus, sedang, kasar. 8isalnya pada
klien pneumonia, !-C.
R,n.'i + nada rendah dan sangat kasar terdengar baik
saat inspirasi maupun saat ekspirasi. Cirikhas ronchi
adalah akan hilang bila klien batuk. 8isalnya pada
edema paru.
/'ee0in& + bunyi yang terdengar AngiiiB.kC. bisa
di*umpai pada fase inspirasi maupun ekspirasi.
8isalnya pada bronchitis akut, asma.
Pleura Fri."i,n Ru1 @ bunyi yang terdengar AkeringC
seperti suara gosokan amplas pada kayu.8isalnya pada
klien dengan peradangan pleura.
1) 5tatus patensi *alan napas dan paru dapat dika*i dengan mengauskultasi
napas dan bunyi suara yang ditransmisikan melalui dinding dada. Untuk
dapat mendengarkan bunyi napas di seluruh bidang paru, perawat harus
meminta klien untuk bernapas lambat, sedang sampai napas dalam melalui
mulut. -unyi napas dika*i selama inspirasi dan ekspirasi. 7ama masa
inspirasi dan ekspirasi, intensitas dan puncak bunyi napas *uga dika*i.
Umumnya bunyi napas tidak terdengar pada lobus kiri atas, intensitas dan
karakter bunyi napas harus mendekati simetris bila dibandingkan pada
kedua paru. -unyi napas normal disebut sebagai vesikular, bronkhial, dan
bronkhovesikular.
Perubahan dalam bunyi napas yang mungkin menandakan keadaan patologi
termasuk penurunan atau tidak terdengar bunyi napas, peningkatan bunyi napas, dan
bunyi napas saling mendahului atau yang dikenal dengan bunyi adventiosa. Peningkatan
bunyi napas akan terdengar bila kondisi seperti atelektasis dan pneumonia meningkatkan
densitas $ketebalan *aringan paru. Penurunan atau tidak terdengarnya bunyi napas ter*adi
bila transmisi gelombang bunyi yang melewati *aringan paru atau dinding dada
berkurang.

Anda mungkin juga menyukai