Anda di halaman 1dari 6

33 Sakit Kritis Dewasa Yang Dicover Prudential

Berikut 33 Macam Penyakit Kritis Dewasa YANG DICOVER OLEH PRUDENTIAL :



1. Serangan jantung: kematian suatu bagian otot jantung (myocardium) sebagai akibat dari
tertutupnya/tersumbatnya arteri koronaria.

2. Pembedahan arteri koronaria: pembedahan jantung untuk memperbaiki suatu penyumbatan atau
penyempitan dari satu atau lebih arteri koronaria dengan cara bypass grafts.
3. Stroke: kecelakaan pembuluh darah otak (cerebrovascular accident) yang mengakibatkan cacat pada
syaraf (kelainan syaraf) yang berlangsung lebih dari 24 jam dan termasuk kematian jaringan otak
(infraction), pendarahan (hemorrage) atau penyumbatan (embolism) yang berasal dari sumber di luar
tengkorak (extra cranial) dan harus terdapat bukti adanya defisit neurologist yang menetap.

4. Kanker: tumor ganas yang ditandai dengan suatu pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan
penyebaran sel-sel ganas ke jaringan tubuh yang lain. Hal ini mencakup leukemia dan penyakit
hodgkins(kanker getah bening) yang pertumbuhannya tidak dapat dikontrol secara medis.

5. Gagal ginjal: gagal ginjal tahap akhir yang menyebabkan tertanggung harus menjalani secara teratur
dialisis peritoneal atau cuci darah (haemodilisis) atau transplantasi ginjal.

6. Transplantasi organ penting: tertanggung adalah penerima organ yang berupa jantung, paru-paru, hati,
pankreas dan tulang sumsum yang operasinya telah dilaksanakan, atau tertanggung telah terdaftar secara
resmi pada daftar tunggu sebagai penerima di wilayah hukum Indonesia.

7. Operasi katup jantung: pembedahan jantung terbuka yang dilakukan untuk memperbaiki atau
mengganti fungsi katup jantung yang abnormal.

8. Kehilangan kemampuan bicara: kehilangan kemampuan bicara secara total dan permanen.Luka bakar:
luka bakar derajat ketiga (third degree) dan sekurang-kurangnya mengenai 20% luas permukaan tubuh.

9. Koma: keadaan tidak sadar tanpa reaksi terhadap rangsangan dari luar atau dalam dan menghasilkan
kelainan-kelainan syaraf (neurological defisit).

10. Operasi pembuluh darah aorta: pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki kelainan pada cabang
utama pembuluh darah aorta di daerah dada (thoracalis) dan di daerah perut (abdominalis).

11. Penyakit Parkinson: tergolong ke dalam Idiophatic Parkinson yaitu penyakit yang tidak diketahui
penyebabnya sehingga memerlukan pengawasan khusus dan bantuan untuk beraktifitas sehari-hari.
Diagnosa atas penyakit ini dibuat oleh dokter ahli penyakit syaraf (neurologist). Apabila diperlukan,
perusahaan akan menunjuk seorang atau lebih dokter ahli penyakit syaraf lain untuk menegakkan
diagnose

12. Ketulian: kehilangan pendengaran dari kedua telinga yang sifatnya total dan tidak dapat disembuhkan.

13. Penyakit Alzheimers: kelumpuhan secara menyeluruh dari fungsi otak yang mengakibatkan
kemunduran mental sehingga memerlukan pengawasan secara terus menerus. Diagnosa harus dibuat
seorang dokter ahli Penyakit Syaraf (neurologist). Ababila diperlukan, perusahaan berhak untuk
menunjuk dokter ahli Penyakit Syaraf lain untuk memperkuat diagnosa.

14. Tumor jinak otak: tumor otak yang tidak menunjukkan keganasan, tidak menyerang dan menjalar ke
bagian tubuh lain.

15. Penyakit paru kronik: tahap akhir dari penyakit paru yang memerlukan pengobatan dengan pemakaian
oksigen untuk selamanya.

16. Motor neuron disease: adanya kemunduran pada sistem syaraf pusat untuk mengkontrol aktifitas
muscular sehingga kemampuan pergerakan otot-otot menjadi lemah dan menurun. Diagnosa pasti dibuat
oleh seorang dokter ahli penyakit syaraf (neurologist) untuk mengkonfirmasikan adanya penyakit ini.
Apabila diperlukan perusahaan berhak untuk menunjuk dokter ahli penyakit syaraf lain untuk lebih
menegakkan diagnosa.

17. Multiple sclerosis: terdapatnya lebih dari satu episode kelainan susunan syaraf yang bersifat menetap
selama 6 bulan. Diagnosa harus dibuat oleh seorang dokter ahli penyakit syaraf (neurologist) untuk
mengkonfirmasikan adanya penyakit ini yang dibuktikan dengan hasil image scanning.

18. Angioplasti dan penatalaksanaan invasif lainnya untuk Penyakit Jantung Koroner: klaim dapat
diajukan apabila Tertanggung telah melaksanakan Angioplasti balon, tindakan laser atau teknik lainnya
sebagai tindakan koreksi yang bermakna terhadap stenosis (penyempitan) setidaknya 70% dari dua
pembuluh darah jantung atau lebih yang merupakan keharusan medik oleh dokter konsultan ahli jantung.

19. Anemia Aplastik: anemia, netropenia dan trombositopenia (penurunan jumlah sel netrofil dan
trombosit dalam darah) yang disebabkan kegagalan sumsum tulang belakang yang tidak dapat dipulihkan.
Diagnosis harus ditegakkan berdasarkan biopsi sumsum tulang belakang dan hasil tes darah.

20. Meningitis Bakterial: yaitu suatu peradangan selaput pembungkus otak atau saraf tulang belakang
yang disebabkan oleh bakteri dan mengakibatkan gangguan neurologik (persyarafan) permanen yang
menimbulkan ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam) kriteria
Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan, secara terus menerus selama minimal 6
(enam) bulan.

21. Kolitis Ulseratif: didefinisikan sebagai Kolitis Ulseratif yang parah dan akut yang mengancam jiwa,
menyebabkan gangguan elektrolit yang biasanya disertai dengan distensi usus dan resiko pecahnya usus,
terjadi sepanjang usus besar dengan diare berdarah yang parah/berat. Klaim hanya dapat diajukan
berdasarkan gambaran histopatologik (irisan jaringan yang diperiksa secara mikroskopik) dan sudah
dilakukan tindakan pembedahan usus besar (colectomy) dan atau operasi usus halus (ileostomy).

22. Disabling Primary Pulmonary Hypertension: merupakan kelainan di mana terjadi peningkatan tekanan
pulmonal akibat gangguan struktur, fungsi atau sirkulasi paru-paru yang mengakibatkan pembesaran bilik
jantung kanan.

23. Ensefalitis: yaitu peradangan pada otak (hemisfer otak besar, batang otak atau otak kecil). Penyakit ini
harus mengakibatkan komplikasi bermakna yang berlangsung setidaknya 6 minggu, termasuk defisit
neurologik (gangguan persyarafan) permanen. Defisit neurologik permanen tersebut harus mengakibatkan
ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam) kriteria Aktivitas
Kehidupan Sehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan, secara terus menerus selama minimal 6 (enam)
bulan.

24. Hepatitis Viral Fulminan: pengerasan hati yang submasif sampai masif oleh virus hepatitis yang
mengakibatkan kegagalan hati.

25. Penyakit Hati Kronik: kegagalan hati tahap akhir dengan tanda kulit yang berwarna kuning (jaundice)
yang menurut pendapat kedokteran secara umum tidak dapat kembali normal, dan berakibat penimbunan
cairan di rongga perut (asites) atau kelainan otak (ensefalopati).

26. Penyakit Crohn: (Crohns disease) merupakan kelainan peradangan menahunyang berbentuk
granulomatosa. Klaim dapat diajukan apabila memenuhi kedua kriteria di bawah ini sekaligus : -
penyakit Crohn yang diderita sudah menimbulkan pembentukan fistula (hubungan antara saluran cerna
dengan rongga perut), atau penyumbatan intestinal (saluran cerna), atau perforasi (pembentukan lubang)
intestinal terdapat laporan histopatologik (irisan jaringan yang diperiksa secara mikroskopik) yang
mengkonfirmasikan adanya penyakit Crohn.

27. HIV Yang Didapatkan Melalui Transfusi Darah: tertanggung terinfeksi oleh Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dengan kondisi sebagai berikut : -infeksi HIV didapatkan melalui
transfusi darah yang dilakukan setelah Polis berlaku sumber infeksi dipastikan berasal dari lembaga yang
menyelenggarakan transfusi darah dan lembaga tersebut dapat melacak asal dari darah yang terinfeksi
HIV tersebut, dantertanggung yang terinfeksi HIV bukan merupakan penderita hemofilia.

28. Trauma Kepala Serius: kecelakaan yang menyebabkan luka pada kepala yang ditimbulkan oleh suatu
kekuatan fisik yang berasal dari luar tubuh yang mengakibatkan defisit neurologik (gangguan
persyarafan) yang menimbulkan ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk melakukan 3 (tiga) dari 6
(enam) kriteria Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan, secara terus menerus
selama minimal 6 (enam) bulan.

29. Distrofi Muskular: termasuk kelompok myopati (kelainan otot) degeneratif (kemunduran) yang
disebabkan oleh kelainan genetik dan ditandai dengan kelemahan dan atrofi (pengerutan) otot tanpa
mempengaruhi sistem saraf. Klaim hanya dapat diajukan apabilaMuscular Dystrophy yang diderita
menyebabkan ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam) kriteria
Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan, secara terus menerus selama minimal 6
(enam) bulan.

30. Kelainan Pembuluh Darah Koroner Yang Serius: penyempitan yang terjadi pada setidaknya satu
pembuluh darah koroner (pembuluh darah jantung) sebesar minimal 75 % dan pada dua pembuluh darah
koroner lainnya sebesar minimal 60 % yang dibuktikan melalui arteriografi koroner. Untuk kepentingan
Polis ini, yang didefiniskan sebagai pembuluh darah jantung hanya pembuluh darah besar sisi kiri
jantung, pembuluh darah jantung anterior descending kiri, sirkumfleksi dan pembuluh darah besar sisi
kanan jantung.

31. Kelumpuhan (paralysis): diartikan sebagai hilangnya secara total dan permanen (menetap) fungsi dua
atau lebih anggota tubuh sebagai akibat terkena kecelakaan, atau kelainan dari tulang belakang. Anggota
tubuh didefinisikan sebagai seluruh lengan atau seluruh kaki.

32. Poliomyelitis: klaim dapat diajukan apabila memenuhi seluruh kriteria di bawah ini terdapat
diagnosis pasti atas adanya infeksi virus polio yang menyebabkan timbulnya kelumpuhan yang
dibuktikan dengan gangguan fungsi motorik atau berkurangnya fungsi pernafasanKondisi yang diderita
harus mengakibatkan ketidakmampuan total dari Tertanggung untuk melakukan 3 (tiga) dari 6 (enam)
kriteria Aktivitas Kehidupan Sehari-hari*), dengan atau tanpa bantuan, secara terus menerus selama
minimal 6 (enam) bulan.
33. Lupus Eritematosus Sistemik (SLE = Systemic Lupus Erythematosus): kondisi autoimun (kekebalan
terhadap tubuh sendiri) multisistem (yang mengenai banyak sistem dalam tubuh) dan multifaktorial
(melibatkan banyak faktor) yang sebagian besar diderita wanita dalam periode wanita tersebut
membesarkan anak. Untuk kepentingan Polis, klaim dapat diajukan jika jenis SLE melibatkan ginjal
(yang dipastikan dengan biopsi ginjal dan sesuai dengan klasifikasi WHO). Diagnosis akhir SLE harus
didapatkan dari seorang dokter ahli di bidang rematologi dan imunologi.
Delapan Perusahaan Raih Asuransi Terbaik 2013 Versi Majalah Investor
Jumat, 5 Juli 2013 | 7:04

CEO BeritaSatu Media Holdings Sachin Gopalan (kanan) bersama Pemimpin Redaksi Majalah
Investor Primus Dorimulu (kiri) saat penyerahan award kategori Star Performance The Best
Insurance Companies 2013 versi Majalah Investor kepada Presiden Direktur PT Prudential LIfe
Assurance William Kuan (tengah) di Ballroom, Four Seasons Hotel, Jakarta, Kamis (4/7).
FOTO: Investor Daily/UTHAN A RACHIM

JAKARTA Delapan perusahaan asuransi nasional berhasil meraih predikat Asuransi Terbaik
2013 versi Majalah Investor. Yakni, 3 asuransi jiwa, 4 asuransi umum dan satu reasuransi. Satu
asuransi jiwa dan satu asuransi umum meraih penghargaan khusus, dan satu perusahaan
mempertahankan Star Award.

Pada kelompok asuransi jiwa, penghargaan diberikan untuk 3 perusahaan asuransi jiwa. PT
Prudential Life Assurance berhasil meraih posisi terbaik untuk kategori aset di atas Rp 15 triliun.
Pada kategori aset antara Rp 5 triliun sampai Rp 15 triliun, penghargaan diberikan kepada PT
AXA Mandiri Financial Services. Sedangkan PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha yang
meraih posisi terbaik untuk kategori aset di atas Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun.

Pada kelompok asuransi umum, 4 perusahaan terbaik tahun ini diisi PT Asuransi Adira
Dinamika meraih penghargaan untuk kategori aset di atas Rp 3 triliun. Sedangkan PT Asuransi
Bina Dana Arta Tbk seperti tahun lalu berhasil menjadi perusahaan asuransi terbaik untuk
kategori aset antara Rp 1 triliun sampai Rp 3 triliun.

Posisi terbaik untuk kategori aset Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun diraih PT Asuransi Tri
Pakarta, sedangkan PT Pan Pacific Insurance meraih posisi terbaik untuk kategori aset antara Rp
250 miliar sampai Rp 500 miliar.

Sedangkan penghargaan untuk reasuransi terbaik jatuh ke tangan PT Maskapai Reasuransi
Indonesia Tbk kembali mempertahankan prestasinya sebagai Reasuransi Terbaik. Ke-8
perusahaan asuransi terpilih sebagai perusahaan asuransi terbaik pada kelompoknya masing-
masing, setelah melewati seleksi awal dan proses pemeringkatan versi Majalah Investor. Untuk
mengukur peringkat perusahaan asuransi digunakan sejumlah kriteria pemeringkatan.

Investor juga memberikan penghargaan khusus, untuk asuransi jiwa berdasarkan pertumbuhan
hasil investasi tertinggi selama lima tahun kepada PT Panin Life, dan penghargaan khusus untuk
asuransi umum berdasarkan pertumbuhan underwriting tertinggi selama lima tahun kepada PT
Ace Ina Insurance.

Tahun ini, Star Award kembali diberikan untuk PT Prudential Life Assurance sebagai asuransi
Jiwa yang berhasil mempertahankan posisi terbaik selama 11 tahun berturut-turut.

Kriteria Pemeringkatan
Ketua Dewan Juri Herris Simandjuntak mengatakan, pemeringkatan tahun ini mengacu pada
laporan keuangan publikasi tahun 2008 2012. Berdasarkan data-data tersebut, kemudian
dilakukan perhitungan dan penilaian berdasarkan kriteria yang disepakati untuk asuransi jiwa
maupun asuransi umum.

Penetapan asuransi terbaik mengacu pada data laporan keuangan hasil publikasi yang kemudian
diperingkat berdasarkan kriteria pemeringkatan yang disepakati, ujar Herris dalam
penganugerahan penghargaan Asuransi Terbaik 2013 versi Majalah Investor, di Ballroom, Four
Season Hotel, Jakarta, Kamis (4/7).

Pemeringkatan kali ini menggunakan 14 kriteria, baik untuk asuransi umum, asuransi jiwa,
maupun reasuransi. Kriteria untuk asuransi jiwa meliputi, pertumbuhan aset rata-rata 5 tahun
(20082012), pertumbuhan jumlah investasi rata-rata 5 tahun (2008-2012).

Selain itu, pertumbuhan ekuitas rata-rata 5 tahun (2008-2012), pertumbuhan premi neto rata-rata
5 tahun (2008-2012), hasil investasi dibanding risiko rata-rata 5 tahun (2008-2012), pertumbuhan
pendapatan rata-rata 5 tahun (2008-2012), pertumbuhan laba bersih rata-rata 5 tahun (2008-
2012).

Berikutnya pangsa pasar premi neto tahun 2012, rasio biaya akuisisi terhadap premi neto 2012,
rasio biaya akuisisi terhadap rata-rata investasi, TATO (Total Aset Turn Over) 2012, ROA
(return on assets) 2012, ROE (return on equity) 2012, dan RBC (risk based capital) 2012.

Sementara itu, 14 kriteria untuk asuransi umum, mayoritas sama dengan asuransi jiwa, kecuali
kriteria pertumbuhan premi penutupan langsung 5 tahun (2008-2012) yang khusus berlaku untuk
asuransi umum. Lalu pertumbuhan hasil underwriting 5 tahun (2008-2012) dan rasio
underwriting terhadap premi neto yang berlaku untuk asuransi umum dan reasuransi. Sedangkan
kriteria pertumbuhan premi bruto 5 tahun khusus berlaku untuk reasuransi.

Tidak semua perusahaan asuransi ikut diperingkat. Ada sejumlah perusahaan tidak lolos seleksi
awal berdasarkan persyaratan yang ditetapkan Dewan Juri. Seleksi awal meliputi, laporan
keuangan 2012 yang dipublikasi harus sudah diaudit, laporan keuangan 2012 tidak mendapat
opini disclaimer, RBC minimal 120%, masih beroperasi hingga pemeringkatan ini dibuat.

Selanjutnya tidak dalam status PKU (pembatasan kegiatan usaha) oleh Departemen Keuangan,
tidak dalam kondisi khusus (run off, masa transisi, dan sebagainya), ekuitas minimal Rp 50
miliar, aset asuransi umum tahun 2012 di atas Rp 100 miliar, aset asuransi jiwa tahun 2012 di
atas Rp 1 triliun, tidak menderita rugi tahun 2012, serta data lengkap.

Berdasarkan seleksi awal, ada 21 perusahaan asuransi jiwa dan 39 asuransi umum tidak lolos.
Selain itu, asuransi jiwa syariah tidak ikut diperingkat dengan pertimbangan tidak selaras
diperingkat bersama asuransi non-syariah. Dengan demikian, yang bisa diperingkat sebanyak 70
perusahaan, masing-masing 4 perusahaan reasuransi, 44 asuransi umum, dan 22 asuransi jiwa.
(*)

Anda mungkin juga menyukai