Anda di halaman 1dari 4

Secara garis besar, jenis mesin pada kendaraan dibedakan menjadi dua

yakni mesin diesel dan mesin bensin. Meskipun pada dasarnya, baik mesin
diesel maupun mesin bensin adalah sama yakni sama-sama merupakan
penggerak pada sebuah kendaraan, tapi tetap saja ada kelebihan dan kekurangan
dari masing-masing mesin kendaraan tersebut. Nah, Berikut ini adalah
kelebihan dan kekurangan mesin diesel bila dibanding mesin bensin:
Kelebihan mesin diesel dibanding mesin bensin

1. Mesin diesel memiliki efisensi terhadap panas yang besar bila
dibandingkan dengan mesin bensin. Tentunya Hal tersebut dapat lebih
menghemat penggunaan bahan bakar (solar) daripada bensin pada mesin bensin.

2. Umumnya, mesin diesel lebih tahan lama dan tidak membutuhkan electric
igniter. Hal ini berarti bahwa kemungkinan terjadinya kesulitan tentu lebih kecil dari
pada mesin bensin.

3. Momen pada mesin diesel tidak berubah pada jenjang tingkat kecepatan
yang luas. Itu artinya mesin diesel lebih fleksibel dan lebih mudah dioperasikan
bila dibandingkan dengan mesin bensin dan karena hal inilah mesin diesel umum
digunakan untuk kendaraan-kendaraan besar.

Adapun kelemahan mesin diesel dibanding mesin bensin adalah sebagai
berikut :

1. Suara dan getaran pada mesin diesel jauh lebih besar dibanding suara dan
getaran pada mesin bensin. Hal tersebut disebabkan oleh tekanan pembakaran
maksimum pada mesin diesel hampir dua kali lebih besar daripada mesin bensin.

2. Karena tekanan pembakarannya lebih besar dari pada mesin bensin, maka
mesin diesel harus dibuat dengan menggunakan jenis bahan yang tahan terhadap
tekanan tinggi, selain itu, bahan yang digunakan juga harus memiliki struktur yang
kuat. Hal ini berarti bahwa untuk daya kuda yang sama, mesin diesel memiliki
bobot yang jauh lebih berat dibanding bobot mesin bensin, dan tentunya biaya
pembuatannya pun juga pasti lebih mahal daripada biaya pembuatan mesin
bensin.

3. Harga mesin diesel lebih mahal dibanding harga mesin bensin, selain itu, mesin
diesel juga membutuhkan perawatan atau pemeliharaan yang lebih cermat
daripada mesin bensin. Anda tahu mengapa? Sebab Mesin diesel membutuhkan
sistem injeksi bahan bakar yang lebih presisi dibanding sistem injeksi pada mesin
bensin.

4. Mesin diesel memerlukan alat pemutar berupa motor starter dan baterai yang
berkapasitas lebih besar untuk memutarnya. Hal tersebut disebabkan karena
mesin diesel memiliki perbandingan kompresi yang lebih tinggi dari pada mesin
bensin.
Jakarta -Kalau soal jualan motor, Indonesia boleh jadi jagonya. Indonesia tercatat
sebagai negara ketiga terbesar konsumen motor di dunia setelah China dan India.

Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia INAPA 2009 Baki Lee kepada wartawan di
Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (19/3/2009).

"Kita melihat pasar Indonesia itu gede apalagi untuk spare part. Indonesia menempati
peringkat ketiga terbesar konsumen motor setelah China dan India," ujarnya.

Salah satu faktornya yakni Indonesia menjadi negara dengan angka penjualan motor dan
mobil terbesar di ASEAN.

Namun sayangnya, untuk industri penyokongnya seperti suku cadang masih banyak yang
diimpor dari luar negeri. Jumlahnya mencapai 80 persen dari total kebutuhan suku
cadang dalam negeri.

Impor spare part untuk kendaraan roda 4 dan roda 2 pun meningkat 10,24 persen di
2007. (ddn/ddn)
http://oto.detik.com/read/2009/03/19/145956/1101987/648/indonesia-konsumen-motor-
terbesar-ketiga-di-dunia
1. Sensor Proximity

Sensor proximity merupakan sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target
jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri dari alat
elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran,
cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada
kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk
menggerakkan suatu mekanis saklar.

2. Sensor Magnet
Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh
medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya
saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya.
Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu,
kelembapan, asap ataupun uap.

3. Sensor Sinar
Sensor sinar terdiri dari 3 kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar
yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran
cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Demikian
pula dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan
(resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima, maka akan
semakin kecil pula nilai tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip
kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar
(inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber
cahaya dan penerima.

4. Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana
sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan
perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang
suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah
berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang
dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil.

5. Sensor Tekanan
Sensor tekanan - sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat,
dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada
perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan
luas penampangnya.

6. Sensor Kecepatan (RPM)
Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor,
dimana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan menghasilkan
suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering
pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang
timbul saat medan magnetis terjadi.

7. Sensor Penyandi (Encoder)
Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran
menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat.
Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama, Penyandi rotari
tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing
putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua,
Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisi
sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih
rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean
dalam susunan tertentu.

8. Sensor Suhu
Terdapat 4 jenis utama sensor suhu yang umum digunakan, yaitu thermocouple (T/C)-
lihat gambar 1.6, resistance temperature detector (RTD), termistor dan IC
sensor.Thermocouple pada intinya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang
disambungkan dan dilebur bersama, dimana terdapat perbedaan yang timbul antara
sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai
pembanding.Resistance Temperature Detector (RTD) memiliki prinsip dasar pada tahanan
listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah
presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksian tahanan.
Platina adalah bahan yang sering digunakan karena memiliki tahanan
suhu, kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas. Termistor adalah resistor yang peka
terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu
meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan
perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.
Sedangkan IC Sensor adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan
chipsilikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan
dan arus yang sangat linear.
http://insyaansori.blogspot.com/2013/03/macam-macam-sensor.html

Anda mungkin juga menyukai