Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) merupakan departemen yang dipimpin oleh apoteker,
bertanggung jawab untuk pengadaan, penyimpanan, distribusi obat, meningkatkan
penggunaannya di rumah sakit, serta memberi informasi dan menjamin kualitas pelayanan yang
berhubungan dengan penggunaan obat. Distribusi obat adalah penyerahan obat setelah sediaan
disiapkan oleh instalasi farmasi rumah sakit sampai dengan dihantarkan kepada perawat, dokter,
atau profesional pelayanan kesehatan lain untuk diberikan kepada pasien. Dalam distribusi obat
memerlukan kegiatan monitoring yang cukup ketat. Karena monitoring merupakan upaya untuk
memantau atau menilai pola penggunaan obat.
Monitoring adalah pengumpulan dan review data yang membantu menilai apakah norma-
norma program diikuti mutu atau apakah outcome ditingkatkan. Apabila kegiatan monitoring
dilakukan dengan baik, kegiatan manajemen khususnya perencanaan dapat dilakukan dengan
tepat. Monitoring distribusi penggunaan obat di rawat inap dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui distribusi obat berdasarkan tingkat penggunaan obat menurut pasien, tingkat
penggunaan obat berdasarkan tingkat urutan penggunaan paling banyak sampai tingkat
penggunaan obat paling sedikit digunakan.
Teknik informasi sekarang ini sangat dibutuhkan sehingga penggunaan komputer yang
tepat adalah mutlak. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan
yang diperlukan.Jika monitoring dilakukan dengan cara manual hasilnya tidak optimal bahkan
tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah yang sedang dihadapi. Karena itu perlu
dikembangkan sistem informasi berbasis komputer yang bertujuan untuk mendukung monitoring
penggunaan obat. Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan perancangan sistem informasi
obat untuk mendukung monitoring distribusi obat pada pasien rawat inap di IFRSUBKA berbasis
komputer.





HASIL DAN PEMBAHASAN
Monitoring Obat cara lama

Monitoring distribusi obat di RSUBKA masih di lakukan secara manual namun sudah
tersedia formulir stok barang. Formulir tersebut isinya berupa nama obat, kemasan, tanggal, No.
faktur, ED, masuk, keluar, stok, paraf. Sehingga data di hasilkan oleh formulir tersebut belum
sepenuhnya bisa di gunakan untuk analisis, karena belum lengkapnya memuat data distribusi
obat.
Tabel 4.4 Identifikasi titik penyebab masalah








Pengelolaan data untuk monitoring distribus obat






Dari data ruang, data pasien, data obat dan data dokter untuk mendapatkan suatu
informasi dilakukan proses mengidentifikasi jenis obat, mengidentifikasi jumlah obat,
pengolahan data obat dan proses penyimpanan data dan informasi. Sistem yang saat ini di
gunakan belum bisa menghasilkan informasi yang dapat mengetahui jenis dan jumlah obat yang
di butuhkan. Pengolahan data obat dan proses penyimpanan data dan informasi yang saat ini di
terapkan masih secara manual. Kelemahan dari sistem ini tidak dapat menghasilkan informasi
secara cepat saat di butuhkan pimpinan.
Manfaat yang diharapkan dari perancangan sistem informasi obat untuk mendukung
monitoring distribusi obat pada pasien rawat inap berbasis komputer adalah:
1. Bagi rumah sakit
Dapat dimanfaatkannya sistem informasi obat untuk membantu kegiatan monitoring
distribusi penggunaan obat . Dengan adanya kemudahan dalam memperoleh informasi maka
sistem informasi obat bermanfaat bagi pihak manajemen dalam memonitoring distribusi obat
pada pasien rawat inap, peringkat penggunaan obat dari yang paling banyak di gunakan sampai
yang paling sedikit digunakan, distribusi obat per pasien rawat inap, harga satuan obat per pasien
rawat inap dan jumlah harga total obat per pasien rawat inap.
2. Bagi peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah peneliti dapat menerapkan ilmu pengetahuan
yang diperoleh selama kuliah dalam realita masalah yang ditemui di lapangan.
3. Bagi akademik
Memperkaya khasanah wawasan mengenai sistem informasi khususnya sistem informasi
monitoring distribusi penggunaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara sistem yang lama dengan sistem yang baru.
Kondisi ini disebabkan oleh petugas dalam mendapatkan informasi lebih relevan, lengkap, akurat
dan tepat waktu dengan menggunakan sistem yang baru dibandingkan dengan sistem yang lama.

Anda mungkin juga menyukai