II. TEORI-TEORI PEMUNGUTAN PAJAK III. PEMBAGIAN PAJAK IV. SUBJEK PAJAK, OBJEK PAJAK & TARIF PAJAK V. PERADILAN DALAM HUKUM PAJAK VI. REFORMASI PAJAK VII. PENGERTIAN UMUM, NPWP & UTANG PAJAK VIII. PENETAPAN & KETETAPAN PAJAK IX. PEMBAYARAN & PELAPORAN PAJAK X. PENAGIHAN PAJAK XI. PEMBUKUAN & PENCATATAN PAJAK XII. PEMERIKSAAN & PENYIDIKAN PAJAK
DEFINISI PAJAK Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa imbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. (Prof.Dr.Rochmat Soemitro,S.H.) CIRI-CIRI PAJAK Pajak peralihan kekayaan dari orang/badan ke pemerintah Pajak dipungut berdasarkan/dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya, sehingga dapat dipaksakan Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi langsung secara individual yang diberikan oleh pemerintah Pajak dipungut oleh negara baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. CIRI-CIRI PAJAK (lanjutan) Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran- pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukkannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai investasi publik Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu dari pemerintah Pajak dapat dipungut secara langsung atau tidak langsung Fungsi Pajak Fungsi Budgetair/Finansial memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara, dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara Fungsi Regulerend/Fungsi Mengatur pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur baik masyarakat di bidang ekonomi, sosial maupun politik dengan tujuan tertentu : - Pemberian insentif pajak (tax holiday) - Pengenaan pajak ekspor - Pengenaan bea masuk dan PPnBM untuk produk- produk impor - Redistribusi pendapatan - Menanggulangi inflasi PENDEKATAN PAJAK Ajaran Material : utang pajak timbul karena UU pada saat dipenuhi TATBESTAND (kejadian, keadaan, peristiwa). Ajaran Formal : utang pajak baru timbul pada saat dikeluarkan SKP/STP.
DEFINISI HUKUM PAJAK Di dalam hukum pajak diatur : Subjek pajak dan wajib pajak Objek pajak Kewajiban wp terhadap pemerintah Timbul dan hapusnya utang pajak Cara penagihan pajak Cara mengajukan keberatan dan banding Kedudukan Hukum Pajak Hukum Hukum Perdata Hukum Publik Hukum Tata Negara Hukum Administrasi (Hukum Tata Usaha Hukum Pajak Hukum Pidana SISTEMATIKA HUKUM PAJAK Hukum Pajak Formal : ketentuan yang mendukung ketentuan hukum pajak material yang diperlukan untuk melaksanakan/ merealisasikan ketentuan hukum material Misal : - UU No. 6 Tahun 1983 (terakhir dirubah UU No. 16 Tahun 2009) : Ketentuan Umum Perpajakan - UU No. 7 Tahun 1983 (terakhir dirubah UU No.36 Tahun 2008) : Pajak Penghasilan Hukum Pajak Material : memuat Subjek Pajak, Wajib Pajak, Objek Pajak, dan Tarip Pajak
Perlawanan terhadap Pajak Perlawanan Pasif berkaitan erat dengan keadaan sosial ekonomi masyarakat di negara ybs. Perlawanan Aktif serangkaian usaha yang dilakukan oleh WP untuk tidak membayar pajak atau mengurangi jumlah pajak yang seharusnya dibayar - Penghindaran Pajak (tax avoidance) : usaha pengurangan secara legal yang dilakukan dengan cara memanfaatkan ketentuan-ketentuan di bidang perpajakan secara optimal. - Penggelapan Pajak (tax evasion) : pengurangan pajak yang dilakukan dengan melanggar peraturan perpajakan (sanksi pidana)