ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HILIRISASI PERTAMBANGAN
MINERALTERHADAP KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA
M. Rahman Ardhiansyah 1 , Hafidha Dwi Putri Aristien 1 , Kurnia Candra Utama 1 1 Teknik Pertambangan-Institut Teknologi Bandung Email : kurnia.candra.u@gmail.com
ABSTRAK Dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia tahun 1945 disebutkan bahwa seluruh kekayaan alam dimiliki oleh negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Sejalan dengan hal tersebut kekayaan sumberdaya mineral Indonesia harus dimaksimalkan untuk kesejahteraan rakyat. Untuk itulah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang hilirisasi tambang. Seluruh mineral tidak diperbolehkan untuk diekspor dalam bentuk barang mentah mulai tahun 2014. Pertambangan merupakan sektor sentral dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Pendapatan Domestik Bruto Indonesia rata-rata yang berasal dari sektor pertambangan nonmigas dalam jangka waktu 2007-2012 sebesar 300,88 triliun rupiah. Tenaga kerja dan pendapatan daerah serta negara banyak bergantung pada sektor pertambangan. Keterkaitan industri pertambangan mineral terhadap sektor-sektor lain (multiplier effect) bisa diketahui dari tabel input-output. Keterkaitan ini akan dikaji dalam makalah ini, sebagai dampak dari hilirisasi tambang. Saat ini, masih sebagian kecil hasil dari industri tambang yang diolah dalam negeri. Dengan dijalankannya pembatasan ekspor maka pertumbuhan ekonomi diharapkan semakin maju. Pabrik pengolahan dan pemurnian baru akan banyak didirikan. Namun apabila kesiapan belum ada, maka pertumbuhan ekonomi akan menurun. Kata kunci : hilirisasi, industri tambang, multiplier effect, perekonomian