Anda di halaman 1dari 10

GANGGUAN DEPRESI PADA

TUMOR OTAK
Gangguan psikiatrik pada tumor otak dapat
berupa defisit kognitif, perubahan
kepribadian, atau gangguan mood seperti
ansietas dan depresi
Tahapan-tahapan psikologik ketika
dinyatakan menderita tumor otak
1. Penyangkalan
- Terjadi penyangkalan pasien terhadap diagnosis yang dinyatakan dokter
, usaha mengurangi penyangkalan perlu dilakukan sehingga pasien lebih
adaptif
2. Kemarahan
- Manifestasi kemarahan dapat berupa penolakan pasien terhadap
pemeriksaan, ingin mengganti dokter, atau minta keluar dari RS.
3. Bargaining
- pasien melakukan tawar-menawar dengan Tuhan atau takdir, pasien
berjanji akan hidup lebih baik, pasien menjadi lebih dekat dengan
dokternya, mereka meyakini dokter mempunyai kemampuan mengatasi
masalahnya
4. Depresi
- merasa sedih, bersalah mengalami penyakit tersebut, pasien bisa tidak
kooperatif terhadap terapi
5. Penerimaan
- Beberapa pasien dapat dengan mudah
menerima fase-fase diatas sehingga lebih
cepat menerima kenyataan bahwa ia
menderita kanker, pasien bersikap kooperatif.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Respon Pasien
Respon pasien ditentukan oleh faktor:
1. Medik; meliputi nyeri, muntah, perkiraan
perjalanan penyakit, dan lokasi tumor
2. Psikologik; ditentukan oleh karakter dan
kepribadian pasien, kemampuan coping,
kekuatan ego, stadium perkembangan
kehidupan, dan pengaruh serta arti kanker pada
stadium perkembangan kehidupan tersebut.
3. Interpersonal; ditentukan oleh dukungan
pasangan, keluarga, sosial, dan tim yang
merawat pasien
Gejala-gejala Depresi
Gejala depresi pada pasien kanker mungkin koinsiden
atau reaksi fungsional
Adanya perasaan sedih, murung, iritabilitas, ansietas,
ikatan emosi berkurang, menarik diri dari hubungan
interpersonal dan preokupasi dengan kematian.
Pasien sering mengeritik diri sendiri, mempunyai
perasaan tak berharga, merasa bersalah, pesimis, tak
ada harapan, putus asa, bingung, konsentrasi buruk,
tak pasti dan ragu-ragu, mengalami gangguan memori,
dan tanda-tanda neurovegetatif seperti lesu tidak
bertenaga, mengalami penurunan nafsu makan, dan
gangguan tidur
Mekanisme Terjadinya Depresi
Stresor Psikososial
- Kanker merupakan stresor psikososial dan
stresor psikososial adalah salah satu faktor
predisposisi terjadinya depresi.
- gejala akibat kanker seperti munta, insomnia,
dan nyeri merupakan stresor yang menjadi
faktor risiko yang bermakna untuk terjadinya
depresi
Perubahan fisiologik
Terjadi peningkatan aktivitas inflamatori akibat
kanker atau pengobatannya (kemoterapi atau
radiasi) bisa menimbulkan depresi atau gejala
terkait kanker seperti gangguan tidur, anoreksia,
penurunan berat badan, fatig, gangguan kognitif,
dan perlambatan psikomotor.
Sindrom ini dinamakan sickness syndrom (sindrom
penyakit)
Sitokin dan Perilaku
- Sitokin proinflamatori (TNF-, IL-1, IL-6) mempengaruhi
metabolisme monoamin seperti serotonin, dopamin, dan
norepinefrin. Pada pasien depresi terlihat peningkatan kadar CRH
didalam cairan serebrospinal, dan peningkatan mRNA pada
ventrikular hipotalamus
- Sitokin IL-1, mempunyai efek inhibisi langsung terhadap fungsi
reseptor glukokortikoid sehingga terjadi resistensi, seperti pada
pasien depresi. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan kortisol
dan DST (dexamethasone suppresion test) positif.
- Sitokin TNF- dapat menurunkan konsentrasi serum L-tritofan dan
menginduksi enzim indolamine 2,3 dioxygenase (IDO) yang bekerja
memecah triptofan menjadi kinurenin. Rendahnya kadar triptofan
dikaitkan dengan depresi pada orang yang rentan
- Rendahnya kadar hormon tiroid juga dikaitkan dengan depresi
Perjalanan Penyakit dan Prognosis
Perjalanan penyakit dan prognosis tumor otak
bergantung pada jenis histologi, cepatnya
pertumbuhan dan invasinya, serta respon terapinya.
Penggunaan psikofarmaka harus hati-hati pada tumor
otak karena efek samping obat seperti sedasi yang
berlebihan dan penurunan ambang kejang.
Diperlukan pendekatan inklusif untuk menegakkan
depresi dengan memasukkan semua gejala tanpa
menghiraukan apakah gejala itu berasal dari tumornya
sendiri atau depresi
Antidepresan berespon baik untuk depresi mayor
maupun untuk sindrom penyakit

Anda mungkin juga menyukai